Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya
tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja,
mengingat masalah gizi disamping merupakan sindroma kemiskinan yang erat
kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, juga menyangkut
aspek pengetahuan dan perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat.
Disamping itu juga masalah gizi merupakan penentu utama kualitas sumber
daya manusia. Gizi yang tidak seimbang baik kekurangan maupun kelebihan akan
menentukan kualitas sumber daya manusia. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
gangguan gizi kurang pada anak balita ternyata membawa dampak negatif terhadap
pertumbuhan fisik maupun mental. Akibat lainnya adalah penurunan daya tahan tubuh
sehingga kejadian penyakit infeksi meningkat.
Memasuki Tahun 2004 Indonesia masih menghadapi beban ganda masalah gizi.
Gangguan gizi kurang seperti Kekurangan Energi Protein (KEP) dan KEK, Gangguan
Kekurangan Yodium (GAKI), Anemia Gizi dan Kekurangan Vitamin A masih tetap
akan menjadi masalah gizi kurang yang utama. Sementara itu gizi lebih semakin banyak
diderita oleh sebagian penduduk khususnya di perkotaan.
Perbaikan keadaan gizi masyarakat merupakan syarat penting mengingat gizi
merupakan salah satu unsur utama dalam pembangunan manusia yang berkualitas. Pada
tahap awal kekurangan gizi, akan menyebabkan penurunan kualitas kesehatan atau
vitalitas tubuh, yang pada fase selanjutnya akan muncul gangguan fisiologis tubuh yang
berakibat pada kekurangan potensi pertumbuhan dan perkembangan fisik dan
kemampuan psikososialnya termasuk didalamnya penurunan tingkat kecerdasan
khususnya pada balita. Makin dini dan makin lama seseorang menderita gangguan
kekurangan gizi, makin berat kekurang mampuan yang diakibatkannya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut berbagai upaya telah dilaksanakan sesuai
dengan gerak langkah tujuan pembangunan kesehatan yang telah dirumuskan dalam
Sistem Kesehatan Nasional yang salah satunya termuat dalam Panca Karsa Husada
adalah Peningkatan Status Gizi Masyarakat, dengan pokok-pokok program yang
tertuang dalam Panca Karya Husada yaitu dalam Karya Keempat termaktum Program
Perbaikan Gizi dan Peningkatan Kesehatan Lingkungan.
Usaha perbaikan gizi di Kabupaten Klungkung tidak terlepas dari programprogram yang ditetapkan pada Tingkat Nasional atau Propinsi dan program tersebut
telah dilaksanakan dari berbagai tingkat yang dikoordinasikan secara lintas program
maupun lintas sektoral dengan menggunakan wadah yang telah ada seperti Tim
Kewaspadaan Pangan dan Gizi yang didalam Tim tersebut terdapat beberapa Pokja
antara lain Pokja UPGK, GAKY, UPGI dan KPG. Selain itu juga keterlibatan
masyarakat secara optimal melalui wadah partisipasi masyarakat di Posyandu (Pos
Pelayanan Terpadu) maupun kegiatan UPGK yang sudah tersebar di 59 Desa dan 290
Posyandu yang ada di Kabupaten Klungkung.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum :
Untuk mendapatkan gambaran hasil pelaksanaan kegiatan Program Gizi Masyarakat di
Kabupaten Klungkung selama Tahun 2012 sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
Evaluasi Program dan Perencanaan dimasa mendatang (Tahun 2013).
2. Tujuan Khusus :
Adanya Gambaran hasil kegiatan selama Tahun 2012 yang terevaluasi dari hasil
cakupan kinerja Program Penanggulangan Masalah Gizi Masyarakat di Kabupaten
Klungkung meliputi :
a. Peningkatan kemandirian masyarakat dalam upaya peningkatan status gizi dan
pelembagaan keluarga sadar gizi.
b. Peningkatan keadaan gizi masyarakat untuk mencapai gizi seimbang dengan
menurunkan jumlah penduduk yang mengalami kurang gizi dan masalah gizi.
c. Peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memantapkan
swasembada pangan.
C. Sasaran Program Seksi Bina Gizi Masyarakat
Adapun sasaran program Seksi Gizi Masyarakat Tahun 2012 adalah sebagai berikut :
1. Bayi
: 2.711
2. Balita
: 12.201
3. Bumil
: 3.191
4. Kadarzi
: 1.200 KK
5. Kecamatan Bebas Rawan Gizi : 4 Kecamatan
6. MGB (Monitoring/memasyarakatkan Garam Beryodium) :
Gayo Tingkat Desa
: 58 SD
Gayo Tingkat RT
: 300 RT
D. Analisa Situasi
Secara umum gambaran keadaan Kabupaten Klungkung dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Luas Wilayah (Geografis)
Luas Wilayah Kabupaten Klungkung seluruhnya adalah seluas 315 Km 2 yang terbagi
dalam 2 (dua) wilayah yaitu wilayah daratan dengan 3 (tiga) Kecamatan dan Kepulauan
dengan 1 (satu) Kecamatan yang masing-masing luasnya sebagai berikut :
Kecamatan

Jumlah
Penduduk

Luas

Kepadatan
Jiwa/Km

Jumlah
Desa/Kelurahan

Klungkung
Banjarangkan
Dawan
Nusa Penida

57.614
39.463
40.851
48.560

29,09 Km2
45,73 Km2
37,38 Km2
202,84 Km2

1969
859
1089
237

18
13
12
16

Kabupaten

186.488

315 Km2

588

59

2. Jumlah dan lokasi Puskesmas Pembantu berikut tenaga pelaksana program perbaikan
gizi beserta kualifikasi pendidikannya sebagai berikut :
Kec. Klungkung

: 2 Puskesmas, 14 PP, 3 Tenaga Gizi dengan


kualifikasi pendidikan Akademi Gizi

Kec. Banjarangkan

: 2 Puskesmas, 14 PP, 3 Tenaga Gizi dengan


kualifikasi pendidikan 1 orang Akademi Gizi 1
orang S1 Gizi dan 1 orang S1 Kesehatan
Masyarakat

Kec. Dawan

: 2 Puskesmas, 11 PP, 3 Tenaga Gizi dengan


Kualifikasi pendidikan Akademi Gizi

Kec. Nusa Penida

: 3 Puskesmas, 14 PP, 4 Tenaga Gizi dengan


kualifikasi pendidikannya 4 orang Akademi Gizi

E. Sumber Dana
Sumber dana yang digunakan untuk menunjang kegiatan-kegiatan yang ada pada Seksi
Bina Gizi Masyarakat sebagai berikut :

Prosentase penyerapan dana secara keseluruhan 74,25 sisa dana 25,75% (Rp 6.612,500.-)
berasal Jaldis Bimtek Puskesmas daratan Dinkes.Kab. Klungkung.

BAB II
HASIL KEGIATAN
1. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) :
Tujuan :
Memacu upaya masyarakat terutama di pedesaan agar mampu mencukupi kebutuhan
gizi anggota keluarganya melalui penganekaragaman pangan sesuai dengan
kemampuan ekonomi keluarga dan keadaan lingkungan setempat.
Sasaran :
Masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan terutama kelompok masyarakat
pedesaan yang rawan gizi yaitu bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan wanita usia
subur serta Lansia.
Kegiatan :
a. Penyuluhan gizi masyarakat yang mengacu pada pedoman PUGS (Pesan Umum
Gizi Seimbang) dan Pola Makan B3A (Beragam, Bergizi, Berimbang dan Aman) :
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan secara terpadu oleh lintas program dan lintas
sektor terkait.
b. Pelayanan Gizi di Posyandu :
Kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan di Posyandu oleh Kader UPGK, dengan
kegiatan berupa:
PMT balita, bumil dan lansia yang dilaksanakan di Posyandu Paripurna pada
Pelaksanaan Kegiatan HKG PKK KB - Kes. yang berlokasi di Desa Besan
Kec. Dawan, Desa Bungbungan Kec. Banjarangkan, Desa Tegak Kec.
Klungkung dan di Desa Pejukutan Kec. Nusa Penida sekaligus persiapan untuk
Lomba Desa/Kelurahan Terpadu Tahun 2013.
Penanggulangan kasus kurang gizi (gizi buruk dan balita BGM) diberikan paket
bahan makanan untuk 120 HMA dengan sumber dana sebagai berikut :
- APBD I
: 53 kasus.
c. Pemetaan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) :
Kegiatan kadarzi ini dilaksanakan 1 kali dalam setahun yaitu pada Bulan Agustus.
Untuk tahun 2011 kegiatan Kadarzi tidak dilaksanakan karena tidak ada sumber
dana sehingga hasil kadarzi tetap dipergunakan Kadarzi tahun 2010, yang mana dari
hasil olah SPSS diperoleh hasil Kadarzi untuk Kab. Klungkung sebesar 25,3 %,
dibawah target yang ditetapkan untuk Th.2010 sebesar 60 % dan target tahun 2011
sebesar 65 %.
d. Evaluasi Kinerja Kader Posyandu dan Desa UPGK :
Penilaian/Evaluasi Kinerja UPGK Tingkat Kabupaten kegiatannya dipadukan
dengan jadwal Lomba HKG PKK KB KES. pada Bulan Desember 2012 dan
Lomba Desa terpadu yang dilaksanakan pada bulan Februari 2012 dengan peserta
dari masing-masing Kecamatan diwakili 1 Desa, yaitu Kecamatan Klungkung
diwakili oleh Desa Tegak, Kecamatan Banjarangkan diwakili oleh Desa
Bungbungan, Kecamatan Dawan diwakili oleh Desa Besan dan Kecamatan Nusa
Penida diwakili oleh Desa Pejukutan. Dalam Pelaksanaan HKG PKK KB KES
kali ini agak berbeda dengan pelaksanaan pada tahun sebelumnya, dimana pada
tahun ini ada penambahan indikator penilaian antara lain lomba HATINYA PKK
(pada Desa Bungbungan), Lomba UP2K (pada Desa Dawan Kaler), Lomba KDRT
(pada Desa Tegak) dan Lomba Administrasi PKK pada Desa Pejukutan
Setelah dilakukan penilaian oleh Provinsi maka dipersiapkan untuk maju Tingkat
Nasional diwakili Desa Besan untuk Posyandu.

2. Penanggulangan Kelainan Gizi :


a. Penanggulangan Kurang Gizi diprioritaskan pada daerah-daerah dengan Prevalensi
Kurang Gizi (KEP) masih tinggi (diatas 20 %) dan daerah-daerah tertinggal (KK
Gakin banyak) baik di Pedesaan maupun di Perkotaan.
Kegiatan kegiatan pokok penanggulangan Kurang Gizi (KEP) dan KEK
adalah sebagai berikut :
Peningkatan monitoring dan pelacakan kasus secara terpadu melalui Posyandu
(Klompok Dasa Wisma), Desa Siaga (POSKESDES) dan pada sarana pelayanan
kesehatan lainnya (Pusling) pada sasaran Bayi, Balita, Bumil, Bufas dll.
Meningkatkan penggunaan ASI Ekslusif sampai 6 bulan.
Peningkatan kualitas penanganan Kurang Gizi Berat secara Lintas Program dan
Lintas Sektoral
Meningkatkan pelayanan gizi melalui pemberian makanan tambahan secara
selektif kepada bayi dan balita dengan status gizi buruk/BGM, gizi kurang dan
Bumil KEK (pemberian paket PMT-Pemulihan Ks. Giruk, PMT-Pemulihan Gizi
Kurang dan PMT KEK).
b. Penanggulangan GAKY :
Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Memasyarakatkan penggunaan garam beryodium untuk semua Desa dengan
target 100 % yang didukung dengan pelaksanaan pemantauan dan KIE secara
Intensif,
Peningkatan kualitas bahan makanan sebagai sumber zat yodium terutama
bahan pangan laut (ikan, rumput laut dll).
Hasil pemantauan MGB (Monitoring Garam Beryodium) yang dilaksanakan
pada bulan Agustus Tahun 2012 menunjukkan bahwa :
Dari 58 desa sampel yang dilakukan survey MGB ternyata mendapatkan hasil baru
19 Desa (32,76 %) termasuk desa baik atau telah menggunakan garam beryodium
sehari-hari.
Sedangkan untuk cakupan Gayo Tingkat Rumah Tangga di Kabupaten Klungkung
Tahun 2012 dari sampel 300 RT diperoleh hasil sejumlah 206 RT ( 68,67 % ) yang
memenuhi syarat Gayo RT. Hal ini menunjukkan Cakupan RT yang mengkonsumsi
Gayo di Kabupaten Klungkung pada Tahun 2012 baru mencapai 68,67 % dari target
80%.
Dengan demikian Kabupaten Klungkung tahun 2012 Cakupan Gayo baik Tingkat
Desa dan tingkat RT masih dibawah target. Data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran.
c. Penanggulangan Anemia Gizi Besi :
Sasaran kegiatan ini adalah ibu hamil, ibu nifas dan balita usia 6 60 bln, dengan
kegiatan pokok :
Peningkatan KIE untuk meningkatkan konsumsi bahan makanan alamiah
sumber zat besi,
Pemberian tablet Fe kepada ibu hamil dan ibu nifas,
Pemberian sirup Zat Besi (Fe) kepada bayi dan Balita.
Dalam Tahun 2012 dari sasaran Bumil sejumlah 3.191 Orang telah mendapatkan Fe
I sebesar 3167 Orang (99,25 %) dan sejumlah 3.038 Bumil (95,21 %) mendapatkan
Fe III dari target 90 % yang ditetapkan. Selengkapnya hasil cakupan Fe I & Fe III
dapat dilihat pada lampiran.
d. Penanggulangan Kekurangan Vitamin A :
Kegiatannya meliputi :
Distribusi kapsul Vitamin A secara selektif dengan sasaran bayi, balita dan ibu
nifas,
Pemasaran sosial peningkatan konsumsi pangan sumber Vitamin A alami,
Peningkatan KIE untuk meningkatkan konsumsi bahan makanan alamiah
bersumber Vitamin A.

Sasaran :
Bayi usia (6 - 11 bulan) diberikan kapsul berwarna biru dengan dosis 100.000 SI
sebanyak 1 kali setahun.
Balita (1-5 tahun) diberikan kapsul berwarna merah dengan dosis 200.000 SI
sebanyak 2 kali setahun yaitu setiap bulan Pebruari dan Agustus.
Cakupan pemberian vitamin A Tahun 2012 untuk bayi sejumlah 2.847 Orang
(100 %) dan pada balita sejumlah 8.982 Orang (100 %). Sehingga untuk tahun
2012 cakupan vitamin A balita 6-59 bulan sebesar 100% dari target yang
ditetapkan 80%.Sedangkan Cakupan Vitamin A pada ibu nifas sebesar 2.851
Bufas (92,38 %) dari target 100 %.
Selengkapnya hasil cakupan vitamin A dapat dilihat pada lampiran.
e. Penanggulangan gizi lebih.
Melalui kegiatan PSG Kabupaten Klungkung Tahun 2010 ( tahun 2012 tidak
dilaksanakan PSG, karena tidak adanya anggaran, sehingga dipergunakan data
tahun 2010), diketahui bahwa kasus gizi lebih (berdasarkan standar BB/U)
berjumlah 2,27 % (26 balita) dari total sampel sejumlah 1.145 Balita, sedangkan
berdasarkan standar BB/TB terdapat 118 balita (10,31%) balita gizi lebih.
Selengkapnya hasil Pemantauan Status Gizi Kab. Klungkung Tahun 2010 dapat
dilihat pada lampiran. Pelaksanaan kegiatan Pemantauan Status Gizi Kabupaten
Klungkung Tahun 2010 ini didukung dari dana APBN.

3. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)


Kegiatannya meliputi :
a. Pemantauan Status Gizi (PSG)
Untuk Tahun 2010 pelaksanaan PSG digabung dengan pelaksanaan survey Kadarzi,
yang mana survey dilaksanakan pada 1.145 balita sampel di Desa sampel dengan
mengukur BB/U , TB/U dan BB/TB dibandingkan dengan standar WHO-2005.
Hasil PSG representatif mengambarkan status gizi pada tingkat Kecamatan dan
Kabupaten. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut :
Kegiatan PSG dilaksanakan di 4 (empat) Kecamatan, 9 (sembilan) Puskesmas, 59
desa dan 120 Banjar (Kluster) dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 balita,
sedangkan balita yang diukur sebanyak 1.145 balita ( 95,42 %). Bila dilihat dari
prosentase yang ada di Kabupaten Klungkung telah melebihi kriteria 80 % sesuai
dengan petunjuk Pusat. Secara umum cakupan PSG balita berdasarkan standar
BB/TB dengan katagori sangat kurus 0 orang (0 %), kurus sebanyak 115 (10,04%),
normal sebanyak 912 orang (79,65 %), dan gemuk 118 orang (10,31 %).
b. Monitoring kasus gizi buruk :
Selama Tahun 2012 ini terdapat 53 kasus gizi buruk/BGM (berdasarkan standar
BB/U WHO 2005) yang telah mendapat intervensi berupa paket gizi (paket PMT
Pemulihan) yang bersumber dari DASK APBD I (53 Ks.). Sehingga sampai Bulan
Desember 2012 sisa kasus gizi buruk yang masih ada di Kabupaten Klungkung
adalah 30 kasus, dengan rincian di Kecamatan Klungkung 6 kasus, Kecamatan
Banjarangkan 5 kasus, Kecamatan Dawan 4 kasus dan Kecamatan Nusa Penida 15
kasus. Untuk data lebih jelas dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan kasus gizi
buruk berdasarkan standar BB/TB, jumlah kasus yang ditemukan selama periode
tahun 2012 berjumlah 7 kasus.
c. Pemantauan Pola Konsumsi Keluarga :
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui gambaran pola konsumsi Keluarga di
Kabupaten Klungkung yang dilaksanakan setiap bulan dengan mengambil sampel
20 KK Gakin di setiap desa di 9 Puskesmas. Adapun hasil pemantauan dapat dilihat
lampiran.

CAKUPAN HASIL KEGIATAN SEKSI GIZI MASYARAKAT


TAHUN 2012
Pencapaian
No.

Indikator

Penanggulangan Gizi Makro/


Upaya Perbaikan Gizi Keluarga :

II

Target

Satuan

Sasaran/
Penyebut

Jumlah

Kesenjangan

80

100,00

+ (20 %)

K/S

100

12.201

12.201

100,00

c.

D/S

75

12.201

10. 277

84,23

+ (9,23 %)

d.

Cak.Balita naik berat badannya

80

9.178

7.802

85,01

+ (5,01 %)

e.

Balita bawah garis merah(BGM/D)

<5

10.277

53

0,52

+ (4,48 %)

f.

Balita Gizi Buruk mendapat


perawatan (BB/TB)

100

100,00

g.

Cakupan ASI Eksklusif

70

2.466

1.530

64,04

- (7,96 %)

h.

Kadarzi

60

1.200

282

23,50

- (36,50 %)

i.

Prevalensi Kurang Gizi

< 4.5

10. 277

272

2,65

+ (1,85 %)

j.

Prevalensi BBLR

<5

k.

Prevalensi Bumil KEK

< 10

3.191

173

80

2.847

80

100

b. Cakupan Fe pada Bumil :


Fe I
Fe III
c. Cakupan Gayo :
- Tingkat RT
- Tingkat Desa

a.

Kecamatan Bebas Rawan Gizi

b.

+ (0,92 %)
5,40

+ (4, 60 %)

2.847

100,00

+ (20,00 %)

8.982

8.982

100,00

+ (20,00 %)

3.086

2.851

92,38

- (7,62 %)

90

3.191

3.167
3.038

99,25
95,21

+ (9,25 %)
+ (5,21 %)

80
80

%
%

300
58

206
19

68,67
32,76

- (11,33 %)
- (47,24 %)

Penanggulangan Gizi Mikro :


a. Cak. Pemberian Vitamin A
- Bayi 6-12 bulan
-

balita 1-5 tahun

Bufas

BAB III
PEMBAHASAN
Dari kegiatan yang telah dilaksanakan pada Seksi Gizi Masyarakat ada beberapa
kegiatan yang sudah mencapai target dan ada yang belum mencapai target. Adapun yang
belum mencapai target adalah sebagai berikut :
1. Cakupan ASI Eksklusif :
Cakupan ASI Eksklusif hanya mencapai 62,04 % dari target 70 %. Ada beberapa faktor
yang menyebabkan cakupan ASI Eksklusif belum mencapai target diantaranya karena
pengetahuan dari ibu bayi yang masih kurang tentang pentingnya ASI saja selama 6
bulan dan karena faktor kesibukan ibu yang tidak bisa menyusui selama 6 bulan.
Faktor-faktor lain adanya pemberian susu formula segera di RS rawat inap dan faktor
medis si ibu atau KIE petugas kesehatan di RS dan di masyarakat masih kurang.
2. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bufas :
Untuk sasaran Bufas yang mendapat Vitamin A cakupannya 92,38 % belum memenuhi
target yaitu 100 %, hal ini disebabkan karena tingginya sasaran (memakai jumlah ibu
bersalin proyeksi dari Seksi Kesga.) dibandingkan dengan jumlah bufas riil yang ada.
Pemberian Vitamin A pada Bufas dilakukan secara riil sesuai Register Kohort Bufas,
sementara perhitungan target sasaran memperhitungkan populasi dari angka kelahiran;
kesnjangan angka ini membuatkan target cakupan belum secara riil juga..
5. Cakupan Kadarzi :
Cakupan Kadarzi sebesar 23,50 % dari target 60 %. Cakupan Kadarzi belum mencapai
target karena dari 1.200 KK yang menjadi sampel sebagian besar belum memberikan
Asi Eksklusif kepada bayinya, penggunaan gayo yang masih rendah dan pola makan
yang belum beraneka ragam. Angka Cakupan Kadarzi tersebut di atas menggunakan
angka hasil Survey PSG-KADARZI tahun 2010, karena pada tahun 2012 survey PSGKADARZI tidak dilaksanakan, karena tidak mendapatkan anggaran.
6. Cakupan Penggunaan Garam Beryodium (MGB) :
Berdasarkan Survey MGB pada Rumah Tangga dan Anak SD yang dilakukan pada
tahun 2012 diperoleh hasil Cakupan Gayo Tingkat RT sebesar 68,67 % dari target 80 %
dan Gayo Tingkat Desa sebesar 32,76 % dari target 80 %. Hasil Cakupan Gayo di Kab.
Klungkung Tahun 2012 menunjukkan masih dibawah target, dikarenakan beberapa hal
(sesuai hasil survey) sbb. :
Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi garam
beryodium,
Masyarakat lebih suka memilih garam lokal dibanding garam kemasan
beryodium,
Adanya Garam Lokal (Produk Kusamba) yang belum teriodisasi,
Belum memasyarakatnya GAYO sebagai garam meja,
Adanya Garam Kemasan berlebel Beryodium belum memenuhi Standard angka
> 30 Ppm Zat Yodium.
Belum didukungnya Regulasi dari Pemerintah dalam Produk Garam Lokal dan
adanya Garam Ekspor yang merajai pasaran.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.

KESIMPULAN :
1. Pelaksanaan Program Upaya Gizi Masyarakat di Kabupaten Klungkung sudah cukup
baik. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian beberapa kegiatan yang sudah mencapai
target yang ditentukan, antara lain :
Tingkat partisipasi masyarakat (D/S) yaitu 84,23 % (target 75 %),
Tingkat keberhasilan program (N/D) yaitu 85,01 (target 80 %),
Tingkat cakupan program (K/S) yaitu 100 % (target 100 %),
Balita bawah garis merah (Balita BGM) yaitu 0,52 % (target < 5 %),
Prevalensi Bumil KEK yaitu 5,40 % (target < 10,0 %),
Cakupan Vitamin A pada bayi yaitu 100 % (target 90 %) dan pada balita yaitu
100 % (target 90 %),
Kecamatan bebas rawan gizi (angka KEP/Gizi Kurang tidak lebih dari 20 %),
Semua Kasus Gizi Buruk telah dirawat (Giruk BB/TB 100 % mendapatkan
perawatan).

2. Gambaran Status Gizi Masyarakat (khususnya balita) di Kabupaten Klungkung


yang merupakan Hasil Pemantauan Status Gizi Balita (PSG) pada Tahun 2010
(karena tahun 2012 tidak dilaksanakan) berdasarkan indikator BB/U adalah sebagai
berikut :
BB sangat kurang : 1,40 %
BB kurang
: 10,39 %
BB normal
: 85,94 %
BB Lebih
: 2,27 %
Sedangkan berdasarkan indikator BB/TB adalah sebagai berikut :
Sangat kurus
:
0%
Kurus
: 10,04 %
Normal
: 79,65 %
Gemuk
: 10,31 %
Selanjutnya gambaran status gizi balita menurut rekapitulasi laporan SKDN (Data
Riil Kohort Pemantauan Pertumbuhan Balita) di Kab. Klungkung selama dalam
Tahun 2012 berdasarkan standar BB/U adalah sebagai berikut :
Gizi Buruk
: 0,52 %
Gizi Kurang
: 2, 13 %
Gizi Baik
: 97,16 %
Gizi Lebih
: 0,19 %
3. Ada beberapa kegiatan yang masih perlu mendapatkan perhatian, dimana
pencapaiannya belum mencapai target yang ditentukan :
Cakupan ASI Eksklusif yaitu 62,04 % (target 70 %),
Cakupan Kadarzi yaitu 23,50 % (target 60 %),
Cakupan Gayo Tingkat RT sebesar 68,67 % (target 80 %) dan Tingkat Desa
32,76 % (target 80 %),
Cakupan Vitamin A pada Bufas sebesar 92,38 % (target 100 %)
4. Kecamatan Bebas Rawan Pangan dan Gizi yaitu 100 % (target 80 %).
5. Jumlah Kurang Gizi Tahun 2011 yaitu 3,06% sedangkan Tahun 2012 sebesar 2,65 %,
ini berarti telah terjadi penurunan Kurang Gizi sebesar 1,41 %. Kasus Kurang Gizi

adalah jumlah kasus Gizi Kurang + Gizi Buruk dibandingkan dengan jumlah balita
ditimbang.
6. Di Kabupaten Klungkung pada tahun 2012 masih terjadi Masalah Gizi Ganda pada
Balita yaitu disatu pihak adanya kasus Kurang Gizi (2,65 %) sedangkan dipihak lain
adanya Balita dengan kasus Gizi Lebih (0,19%).
Selanjutnya kalau kita cermati, memang angka-angka dimaksud masih jauh dibawah
angka yang akan mengakibatkan kecendrungan menjadi masalah kesehatan (KEP <
20 %, Girang < 15 % dan Giruk < 5 %), akan tetapi kewaspadaan senatiasa
diharapkan dari semua pihak dan perlu kerjasama serta keterpaduan intervensi dalam
menangani masalah gizi di masyarakat, karena mengingat masalah gizi merupakan
masalah yang kompleks,Terintegrasi dan komprehensip.

B.

SARAN :
1. Meningkatkan kerjasama dengan lintas program dan Lintas Sektor terkait.
2. Advokasi dengan instansi terkait untuk mendapat dukungan dana.
3. Memberi perhatian khusus pada kegiatan-kegiatan yang belum mencapai target
yang ditentukan baik dari segi dana, sasaran dan sumber daya manusia.
4. Meningkatkan sarana dan prasarana serta mengusulkan untuk melengkapi tenaga
Gizi pada Puskesmas yang belum ada Tenaga Pelaksana Gizinya (khususnya pada
Puskesmas Rawat Inap .
5. Dengan terjadinya peningkatan angka Gizi Kurang dari tahun sebelumnya maka
perlu adanya intervensi awal penanganan pola makan anak di rumah tangga, dan
Bansos PMT Penyuluhan di Posyandu sangat diperlukan.
6. Perhatian pada Kasus Gizi Buruk dan Gizi Kurang yang tersisa pada Tahun 2012
perlu mendapatkan penanganan Intervensi Paket PMT yang tepat (Pola Menu
makanan yang tepat guna dan berhasil guna).
7. Dana BOK Puskesmas perlu diarahkan untuk pengadaan Paket PMT Penyuluhan/
Pemulihan (sesuai Juknis BOK sangat memungkinkan) dan operasi timbang yang
berdasarkan arahan dari pusat yang dilaksanakan bulan Nopember setiap tahunnya,
untuk menunjang upaya preventif dan promotif terjadinya kasus-kasus Kurang Gizi
yang meluas.

10

BAB V
PE N UTU P
Laporan Tahunan Program Perbaikan Gizi Tahun 2012 ini merupakan pegangan /
pedoman dalam melaksanakan kegiatan tahun berikutnya dan sebagai evaluasi hasil kinerja
pada Seksi Gizi Masyarakat Bidang Kesmas.
Laporan yang kami susun masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan
kritik sangat kami harapkan demi sempurnanya laporan ini.

Semoga Laporan ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak, khusunya untuk pengambilan kebijakan program dimasa
mendatang.

Mengetahui :

Semarapura, 7 April 2013

Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Klungkung,

Ka.Sie Gizi Masyarakat


/Petugas Gizi Kab.,

dr. I Gusti Ngurah Agung Swastika


NIP. 19580405 198412 1 002

I Nyoman Sumartha, SKM.


NIP. 19600112 198307 1 002

11

LAMPIRAN
DATA PROFIL
2011
(SIE GIZI)

12

Lampiran :

TABEL : CAKUPAN Fe1, Fe3 DAN BUMIL KEK


MENURUT PUSKESMAS DI KABUPATEN KLUNGKUNG
TAHUN 2011

KLUNGKUNG I

JUMLAH
BUMIL
568

KLUNGKUNG II

469

470

100.21

451

96.16

23

4.90

BANJARANGKAN I

423

439

103.78

410

96.93

25

5.91

BANJARANGKAN II

219

233

106.39

221

100.91

0.00

DAWAN I

398

379

95.23

347

87.19

23

5.78

DAWAN II

279

286

102.51

277

99.28

10

3.58

NUSA PENIDA I

489

453

92.64

392

80.16

19

3.89

NUSA PENIDA II

146

151

103.42

142

97.26

10

6.85

NUSA PENIDA III

340

277

81.47

248

72.94

16

4.71

91.08

160

4.80

NO

PUSKESMAS

KABUPATEN

Fe1
JUMLAH
%
584
102.82

3,331

3,272

98.23

Fe3
JUMLAH
%
546
96.13

3,034

BUMIL KEK
JUMLAH
%
34
5.99

Ket. : Sumber Lap.Terpadu Gizi - Kesga Th.2011

Mengetahui :
Kepala Dinas Kesehatan
Kab. Klungkung,

Semarapura, 26 Januari 2012


Kepala Seksi Gizi Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat,

dr. I Gst. Ngurah Agung Swastika


NIP. 19580405 198412 1 002

I Nyoman Sumartha, SKM.


NIP. 19600112 198307 1 002

13

Lampiran :

TABEL : CAKUPAN VITAMIN A MENURUT PUSKESMAS DAN


KECAMATAN DI KAB. KLUNGKUNG TAHUN 2011
N
O

PUSKESMAS/
KECAMATAN

B AYI

B ALI TA

SASARAN

CAKUPAN

SASARAN

CAKUPAN

Banjarangkan I

351

351

100

1.138

1.138

100

Banjarangkan II

238

238

100

737

737

100

Kec. Banjarangkan

589

589

100

1.875

1.875

100

Klungkung I

414

414

100

1.577

1.577

100

Klungkung II

428

428

100

1.340

1.340

100

Kec. Klungkung

842

842

100

2.917

2.917

100

Dawan I

318

318

100

1.160

1.160

100

Dawan II

351

351

100

856

856

100

Kec. Dawan

669

669

100

2.016

2.016

100

Nusa Penida I

328

328

100

896

896

100

Nusa Penida II

188

188

100

428

428

100

Nusa Penida III

265

265

100

886

886

100

Kec.Nusa Penida

781

781

100

2.210

2.210

100

Kabupaten

2.881

2.881

100

9.018

9.018

100

Catatan/Ket. :
Cakupan Vitamin A anak umur 6 59 Tahun (Balita) Tahun 2011 :
Jumlah Cak.Bayi + Balita
2.881 + 9.018
--------------------------------------------- X 100 % = ------------------------- X 100 % = 100 %
Jumlah sasaran Bayi + Balita
2.881 + 9.018

Mengetahui :
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Klungkung,

Semarapura, 20 September 2011


Kepala Seksi Gizi Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat,

dr. I Gusti Ngurah Agung Swastika


NIP. 19580405 198412 1 002

I Nyoman Sumartha, SKM.


NIP.19600112 198307 1 002

14

Lampiran :

Tabel : PENGAMATAN POLA KONSUMSI PANGAN KELUARGA

No

Provinsi

: BALI

Kabupaten

: KLUNGKUNG

Tahun

:2011

Puskesmas

Jumlah
KK

Frekuensi Makan
3 kali

2 kali

1 kali

Jenis Makanan
Pokok
Tetap Berubah

Jumlah
Biasa

Berkurang

Banjarangkan I

160

160

160

160

Banjarangkan II

120

120

120

120

Klungkung I

200

200

200

200

Klungkung II

160

160

160

160

Dawan I

140

140

140

140

Dawan II

100

100

100

100

Nusa Penida I

160

160

160

160

Nusa Penida II

40

40

40

40

Nusa Penida III

120

120

120

120

1.180

1.180

1.180

1.180

Kabupaten

Mengetahui :
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Klungkung,

Semarapura, 20 September 2011


Kepala Seksi Gizi Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat,

dr. I Gusti Ngurah Agung Swastika


NIP. 19580405 198412 1 002

I Nyoman Sumartha, SKM.


NIP.19600112 198307 1 002

15

Lampiran :

TABEL : PENCAPAIAN CAKUPAN ASI EKSKLUSIF MENURUT


PUSKESMAS DI KAB. KLUNGKUNG TAHUN 2011
KETERANGAN PEMBERIAN ASI

NO

PUSKESMAS

Ket.

Banjarangkan I

86

33

Cakupan AE Tahun 2011 :

Banjarangkan II

119

16

609 : 1.086 X 100 % =

Klungkung I

160

45

46

56,08 %

Klungkung II

36

148

16

Dawan I

77

67

Dawan II

72

30

17

Nusa Penida I

15

65

Nusa Penida II

Nusa Penida III

37

75

11

609

477

111

KABUPATEN
Ket./Catatan :

= Bayi masih diberi ASI saja


X = Bayi sudah diberi makanan/minuman lain selain ASI
A = Bayi tidak dating penimbangan.

Cakupan Vitamin A anak umur 6 59 Tahun (Balita) Tahun 2011 :


Jumlah Bayi 0 6 bln.yang mendapatkan ASI saja ()
609
-------------------------------------------------------------------------------- X 100 % = --------- X 100 % = 56,08 %
Jumlah Bayi 0 6 bln. yang ada di suatu wilayah ( + X )
1.086

Mengetahui :
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Klungkung,

Semarapura, 20 September 2011


Kepala Seksi Gizi Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat,

dr. I Gusti Ngurah Agung Swastika


NIP. 19580405 198412 1 002

I Nyoman Sumartha, SKM.


NIP.19600112 198307 1 002

16

Lampiran :

TABEL : CAKUPAN BBLR MENURUT PUSKESMAS DAN


KECAMATAN DI KAB. KLUNGKUNG TAHUN 2011

NO

PUSKESMAS /
KECAMATAN

JUMLAH KELAHIRAN
HIDUP

JUMLAH BBLR
L

% BBLR

Banjarangkan I

175

209

3,39

Banjarangkan II

131

92

3,14

Kec. Banjarangkan

306

301

11

3,29

Klungkung I

253

276

2,84

Klungkung II

218

232

10

4,22

Kec. Klungkung

471

508

17

17

3,47

Dawan I

177

150

3,67

Dawan II

137

137

4,01

Kec. Dawan

314

287

13

10

3,83

Nusa Penida I

172

171

10

14

6,99

Nusa Penida II

91

72

3,07

Nusa Penida III

135

114

5,62

Kec.Nusa Penida

398

357

20

23

5,70

1.489

1.453

61

59

4,08

Kabupaten

Mengetahui :
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Klungkung,

Semarapura, 20 September 2011


Kepala Seksi Gizi Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat,

dr. I Gusti Ngurah Agung Swastika


NIP. 19580405 198412 1 002

I Nyoman Sumartha, SKM.


NIP.19600112 198307 1 002

17

PEMANTAUAN PERTUM
Kabupaten

No

PUSKESMAS

Banjarangkan I

Banjarangkan
II

BANJARANGKAN
3

Klungkung I

Klungkung II

Klungkung

(N)

Jumlah
Balita
BB 1x
Tidak
Naik
1T

Jumlah
Balita
BB 2x
Tidak
Naik
2T

Jumlah
ditimbang
tidak
datang
bulan lalu
O

10

1289

901

227

38

265

105

725

572

81

85

55

2014

1473

308

42

350

160

Jumlah
Balita

Jumlah
Balita
Memiliki
KMS

Jumlah
Balita
Ditimbang

Jumlah
Balita
BB
Naik

(S)

(K)

(D)

1453

1453

894

894

2347

2347

1T+2T+>2T

Jum
Ba
perta
ka
ditim
B

2029

2029

1725

1320

224

38

262

115

1779

1779

1457

1030

182

48

230

163

3808

3808

3182

2350

406

86

492

278

1547

1547

1342

1063

130

138

110

1311

1311

1132

946

48

19

67

94

2858

2858

2474

2009

178

27

205

204

1243
588

1243
588

798
544

454
491

167
25

39
8

206
33

108
12

2
7

1165

1165

967

762

104

17

121

68

NUSA PENIDA

2996

2996

2309

1707

296

64

360

188

KABUPATEN

12009

12009

9979

7539

1188

219

1407

830

20

KLUNGKUNG
5

Dawan I

Dawan II
DAWAN

Nusa Penida I

Nusa Penida II
Nusa Penida III

Mengetahui
Kepala Dinas Kesehatan Kab.Klungkung,

dr.I Gusti Ngurah Agung Swastika


NIP. 19580405 198412 1 002
Ket :
D=

N+T+O+B
9979

D' =

N + T / D-O+B
8946

8946

18

Lampiran :

Tabel Keadaan Status Gizi Balita Berdasarkan BB/U


menurut Puskesmas dan Kecamatan di Kabupaten Klungkung Tahun 2006

No

Nama
Desa/Keluraha
n

Balita
yang
Diukur

Klungkung I

249

Klungkung II

249
498

Banjarangkan I

156

Banjarangkan II

156
312

Dawan I

336

Dawan II

336
672

8
9

Nusa Penida I

Nusa Penida II
Nusa Penida III

414
138
276

Jumlah Anak Menurut Status Gizi


Buruk
N
3

Kurang

%
1.2
0

N
33

1.6
4
7

1
1.4
1

Baik

%
13.2
5

%
82.3

205

16.0
40
73

6
14.6
6

JUMLAH

2310

N
8

3.21

198
403

2
80.9
2

%
14.4

36

79.5

6
17.6

7
15

2.81

44

7
16.0

3.01

80

4.49

95.5
0

4.49

149

16.0
0
0

0
0

25
32

1.1
4

3
10.2
6

131
280

11.0
37

83.9
7
89.7
4

16.0
0
0

25

294

6
10.2

32

87.5

6
12.2

0.30

41

1.49

19

5.65

0.89

60

8.93

0.24

26

6.28

6.52

4.35

0.73

23

8.33

12

1.45

55

6.64

33

1.43

92.8
0
4

0
0.6
0

19
56

5.65
8.33

312
606

0.4
2

6
90.1
8

93.4
24

5.80

387

8
89.1

4.35

123

3
91.9

23

8.33

251

0.2
828

KEP Total

Lebih

4
91.9

53

0.5

21

6.40
9.26

761

205

88.7

22
7

9.83

Ket : Berdasarkan Survey PSG Tahun 2006

Lampiran :

Tabel Keadaan Status Gizi Balita Berdasarkan BB/TB menurut Puskesmas


dan Kecamatan di Kabupaten Klungkung Tahun 2006
No

Puskesmas/
Kecamatan

Balita
yang
Diukur

Sangat
Kurus

19

Jumlah Anak Menurut Status Gizi


Kurus
Normal

Gemuk

N
0

3.62

207

83.13

33

%
13.2
5

249

24

9.64

209

83.93

16

6.43

498

33

6.63

416

83.53

49

9.84

Klungkung I

249

Klungkung II

Banjarangkan I

156

3.21

147

94.23

2.56

Banjarangkan II

156

1.92

3.85

144

92.31

1.92

312

0,96

12

3.85

291

93.27

1,92

Dawan I

336

0,29

1,49

324

96,43

1,79

Dawan II

336

1,49

29

8,63

293

87,20

2,68

672

0,89

34

5,06

617

91,82

15

2,23

0,73

59

14,2
5

352

85,02

1,45

100

72,46

36

26,0
9

276

3,27

252

91,30

15

5,43

828

0,36

70

8,45

704

85,02

51

6,16

12

0,52

14
9

6,45

202
8

87,79

12
1

5,24

Nusa Penida I

Nusa Penida II

Nusa Penida III

JUMLAH

414
138

2310

Ket : Berdasarkan Survey PSG Tahun 2006

Lampiran :

TABEL CAKUPAN VITAMIN A MENURUT PUSKESMAS


PUSKESMAS

JUMLAH SASARAN
6-12
1-5
BULAN
TAHUN

PENCAPAIAN (%)
6-12 BULAN

1-5 TAHUN

Banjarangkan I

237

1178

159

67.0

1178

100.0

Banjarangkan II

132

869

132

100.0

869

100.0

Klungkung I

225

1576

226

100.4

1542

97.87

Klungkung II

430

1825

215

49.9

1428

78.22

Dawan I

168

1048

168

100.0

1047

100.0

Dawan II

257

1268

171

66.3

864

68.17

Nusa Penida I

238

1366

238

100.0

1358

99.41

Nusa Penida II

59

499

60

101.7

502

100.6

Nusa Penida III

223

968

158

70.9

968

100.0

Kabupaten

1968

10594

1525

77.5

9754

92.1

TABEL CAKUPAN ASI EKSKLUSIF


NO
1

PUSKESMAS

Jumlah Bayi
Dipantau

Lulus AE

175

66

38.00

Banjarangkan I

20

Banjarangkan II

85

4.00

3 Klungkung I

241

64

26.6

4 Klungkung II

147

52

35.4

5 Dawan I

177

80

45.2

6 Dawan II

103

7 Nusa Penida I

189

4.76

8 Nusa Penida II

61

19

31.15

9 Nusa Penida III

98

34

34.7

1276

387

30.3

TOTAL KABUPATEN

Tabel Cakupan Fe1, Fe 3 dan Bumil KEK


No

Puskesmas

Jumlah
Bumil

Fe 1

Fe 3

Bumil KEK

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Banjarangkan I

344

390

113.37

335

97.38

10

2,90

Banjarangkan II

239

197

82.43

180

75.31

Klungkung I

538

539

100.19

582

108.18

0,19

Klungkung II

457

424

92.78

363

79.43

1,31

Dawan I

374

361

96.52

358

95.72

15

4,01

Dawan II

248

266

107.26

258

104.03

2,82

Nusa Penida I

483

272

56.31

277

57.35

16

3,31

Nusa Penida II

119

153

128.57

183

145.38

Nusa Penida III

340

284

83.53

225

66.18

2,35

3.142

2.886

91.85

2.751

87.56

67

2,13

Kabupaten

Tabel Pengamatan Pola Konsumsi Pangan Keluarga


No

Puskesmas

Jumlah
KK

Frekuensi Makan
3 kali 2 kali 1 kali

Jenis Makanan
Tetap Berubah

Jumlah
Biasa Berkurang

Banjarangkan I

160

160

160

160

Banjarangkan II

120

120

120

120

Klungkung I

200

200

200

200

Klungkung II

160

156

160

160

21

Dawan I

140

140

140

140

Dawan II

100

99

100

100

Nusa Penida I

160

159

160

160

Nusa Penida II

40

40

40

40

Nusa Penida III

120

117

120

120

Kabupaten

1180

1175

1200

1200

Tabel Scoring Indikator Resiko Krisis Pangan dan Gizi


Prevalensi KEP
No

Kecamatan

Skor

Klungkung

4.01

Banjarangkan

3.49

Dawan

4.2

Nusa Penida

3.82

Kabupaten

3.89

Jml Gakin
%

Skor

Luas Kerusakan
%

Jml
Skor

Skor

Keterangan :
- Jumlah skor antara 3-12
- Semakin besar jumlah skor Resiko Krisis pangan dan gizi semakin besar.
- Prioritas program :
Prioritas 1 : Skor 9-12
Prioritas 2 : Skor 6-9
Prioritas 3 : Skor 6

22

LAMPIRAN

23

Anda mungkin juga menyukai