FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
PONTIANAK
2015
A. Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes dapat menyerang berbagai tingkatan
umur dengan insidensi dan prevalensi yang terus meningkat. Berdasarkan data
International Diabetes Federation (IDF) tahun 2013, Indonesia merupakan negara
ke tujuh terbesar untuk kasus penyakit diabetes melitus. Prevalensi diabetes
melitus di Provinsi Kalimantan Barat mengalami peningkatan dari 0,6 % pada
tahun 2007 menjadi 0,8 % pada tahun 2013.
Seyfaddini dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kejadian penurunan
fungsi kognitif delapan kali lebih banyak terdapat pada penderita diabetes melitus
dibandingkan dengan kelompok non diabetes. Studi lain menemukan bahwa
diabetes melitus tipe 2 berhubungan dengan demensia dan gangguan fungsi
kongnitif. Dalam suatu studi meta analisis disimpulkan bahwa diabetes melitus
tipe 2 meningkatkan risiko relatif seseorang untuk mengalami demensia vaskular
sebesar 2,5. Gangguan fungsi kognitif yang ditemukan pada penderita diabetes
melitus tipe 2 diantaranya adalah terjadi peningkatan defisit memori, penurunan
kecepatan psikomotor ,dan penurunan fungsi eksekutif pada lobus frontal.
Tingginya kadar glukosa dalam darah akan mengaktifan sitokin-sitokin pro
inflamasi melalui berbagai mekanisme biokimia intraseluler seperti peningkatan
jalur aldose reduktase, aktivasi Protein Kinase C, dan pembentukan advanced
glycation end products (AGEs) yang mengakibatkan disfungsi pada endotel
pembuluh darah. Tingginya risiko disfungsi vaskuler pada penderita diabetes
diyakini sebagai penyebab meningkatnya risiko demensia.
Tes yang dapat digunakan untuk skrining fungsi kognitif adalah Montreal
Cognitive Assesment (MoCA). Peneltian Nasreddin dkk, menyatakan bahwa tes
MoCA mempunyai sensitivitas 90% dan spesifisitas 87% untuk mendeteksi
gangguan kognitif ringan. Husein N dkk, menghasilkan instrumen MoCA dalam
bahasa indonesia (MoCA-Ina) yang reliabel dan sudah valid menurut kaidah
validasi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
D.1 Bagi Peneliti
1. Menambah dan memperluas ilmu pengetahuan serta pengalaman dalam
melaksanakan suatu penelitian.
2. Menambah dan memperluas ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu
penyakit dalam khusunya tentang diabetes melitus tipe 2.
D.2 Bagi Institusi Pendidikan
Data yang diperoleh dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu
pengetahuan secara umum dan sebagai referensi bagi peneliti lain untuk penelitian
yang akan datang.
D.3 Bagi Institusi Kesehatan
Sebagai sumber informasi untuk meningkatkan edukasi mengenai
gangguan fungsi kognitif dan hal-hal yang mempengaruhinya khususnya pada
pasien diabetes melitus tipe 2. Institusi yang terkait juga dapat melakukan upaya
promotif, preventif, serta deteksi dini berkenaan dengan gangguan fungsi kognitif
pada pasien diabetes melitus tipe 2.
D.4. Bagi Masyarakat
Menambah dan memperluas informasi mengenai penyakit diabetes melitus
tipe 2 dan hubungannya dengan gangguan fungsi kognitif sehingga dapat
melakukan pencegahan secara dini.
E. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan
potong lintang.
1.Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di wilayah kerja Puskesmas
Purnama Kecamatan Pontianak Selatan Kota Pontianak. Waktu pelaksanaan
dari bulan November 2014 sampai Mei 2015.
2. Subjek Penelitian
2.1. Populasi Penelitian
Kota Pontianak.
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang
berobat di Puskesmas Purnama Kecamatan Pontianak Selatan pada tahun
2015.
editing, coding, memasukkan data (data entry) atau processing dan pembersihan
data (cleaning). Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan
isian kuesioner. Coding yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf
menjadi data angka atau bilangan. Selanjutnya data yang telah dilakukan
pengkodean (coding) akan dimasukkan ke dalam program komputer, yakni
program
SPSS
20.
Apabila
semua
data
dari
sumber
data
telah
8. Alur Penelitian
Populasi Terjangkau
Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
Sampel
Informed consent
Pengisian kuesioner penelitian
Pemeriksaaan kadar glukosa
darah sewaktu
Pengisian form
MoCA-Ina
Pemeriksaan tekanan darah
Pemeriksaan berat badan dan
tinggi badan
Pengolahan dan analisis data
Hasil dan pembahasan
9. Lampiran
9.1 Lembaran Informasi Penelitian
sewaktu, tekanan darah, berat badan, serta tinggi badan. Pengumpulan identitas
dilakukan
dengan
menggunakan
tes
mengisi
kuesioner.
Montreal
Fungsi
Congnitive
Kognitif
Assesment
akan
dalam
diperiksa
bahasa
Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk ikut serta dalam penelitian ini,
yaitu sebagai responden. Semua data yang diberikan pada kuesioner akan dijamin
kerahasiaannya. Tidak ada biaya yang dibebankan pada responden. Bapak/Ibu
bebas menolak dan berhak mengundurkan diri dari penelitian ini. Bapak/Ibu juga
diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang berkaitan dengan penelitian
ini. Bila masih ada pertanyaan atau hal yang kurang dipahami maka Bapak/Ibu
dapat menghubungi saya:
Nama : Irene Olivia Salim
Alamat : Jalan dr. Setia Budi Gg. 2 No.2
HP : 087818286876
Atas bantuan dan kerja samanya, saya ucapkan terima kasih.
:..........................................................................
Nama Peneliti
NIM
Pontianak,................................
Mengetahui,
Peneliti
Menyetujui,
Responden
3. Masukkan strip
a. Masukan strip kedalam lubang alat.
b. Pada alat akan muncul nomor kode strip
e. Letakkan satu tetes darah pada celah strip. Celah strip secara otomatis akan
menyerap tetes darah kedalam tempat reaksi. Pada alat akan muncul - - - -
f. Tekan ujung jari yang ditusuk dengan kapas alkohol untuk menghentikan darah
keluar
8. Baca hasil pengujian