TERAPI
Identifikasi tipe vaskulitis sangatlah penting karena berhubungan dengan terapi.
Tipe- tipe tertentu bersifat self-limited, sementara tipe lainnya membutuhkan terapi
kortikosteroid, dengan atau tanpa agen sitotoksik, atau membutuhkan modalitas terapi
lain, seperti plasmaferis. Pada awal penegakan diagnosis, harus segera ditentukan apakah
ada organ dalam yang terlibat sehingga dapat segera diberi terapi yang tepat dan adekuat.
Vakulitis sistemik berbahaya, tetapi morbiditas dan mortalitas dapat dicegah jika
penyakit segera dikenali dan diterapi sedini mungkin. Terapi awal ditentukan oleh tipe
vaskulitis, beratnya kerusakan organ yang terkena, dan progresivitas penyakit.
KESIMPULAN
Vaskulitis bisa mengenai pembuluh darah besar sampai pembuluh darah kecil
(seperti kapiler dan venula). Vaskulitis dapat terjadi akibat penyakit kronis dan dapat
dipresipitasi oleh infeksi atau obat-obatan. Namun, sebagian besar kasus bersifat
idiopatik. Gambaran klinisnya bervariasi sesuai dengan pembuluh darah yang terkena. Di
samping pemeriksaan histopatologis, pemeriksaan laboratoris perlu dilakukan untuk
membantu menegakkan diagnosis, selain anamnesis dan pemeriksaan fisik. Secara
histopatologis, diagnosis vaskulitis ditegakkan apabila terdapat sekurang-kurangnya satu
kriteria mayor (adanya PMN dan nuclear dust pada dinding pembuluh darah, atau
nekrosis sel endotel dan deposit fibrin pada dinding pembuluh darah) ditambah dua atau
lebih kriteria minor (edema sel endotel, perdarahan kontinu pada pembuluh darah,
trombosis, nekrosis epidermal, vesikel epidermal/ subepidermal, dan infiltrasi campuran
termasuk sel mononuclear dan eosinofil pada tunika adventisia). Tipe vaskulitis harus
diketahui dan diberikan terapi yang tepat. Bila penyebabnya diketahui, seperti penyakit
kronis, infeksi, atau obat-obatan, penyebabnya harus segera ditangani sebagaimana
mestinya. Organ dalam yang terkena juga harus diterapi dengan tepat dan adekuat.