Anda di halaman 1dari 2

.

kompleks antigen-antibodi. Adanya deposit fibrinoid mengindikasikan kerusakan


vaskuler dan memicu terjadinya bekuan (clot) serta membantu menegakkan diagnosis
vaskulitis.
Kriteria minor vaskulitis secara histopatologis didasarkan pada hasil pemeriksaan
mikroskopik. Temuan pemeriksaan mikroskopik ini dapat menggambarkan proses- proses
yang terjadi pada struktur vaskuler, meliputi edema endotel, perdarahan kontinu pada
pembuluh yang sakit, trombosis, nekrosis epidermal dengan/ tanpa vesikulasi epidermal/
subepidermal, infiltrasi campuran (termasuk sel mononuklea dan eosinofil), fibroplasia
perivaskuler reparative pada lesi yang lebih lama, dan (jarang) kalsinosis dan
pembentukan aneurisma. Kriteria minor tidak selalu ada dan sangat bervariasi. Sebagai
contoh, edema endotel adalah gambaran yang objektif dan sering ditemukan pada
vaskulitis. Namun, temuan ini tidak spesifik karena dapat ditemukan pula pada beberapa
varian spongiosis dan dermatosis perivaskuler, seperti pitiriasis rosea dan kapilaritis.
Diagnosis definitive vaskulitis secara umum dapat ditegakkan bila ada sekurangkurangnya satu kriteria mayor, terutama deposit fibrinoid dan nekrosis fibrinoid, dan dua
atau lebih kriteria minor.
Pemeriksaan laboratoris sangat penting untuk menentukan organ yang terkena dan
menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit lain.

TERAPI
Identifikasi tipe vaskulitis sangatlah penting karena berhubungan dengan terapi.
Tipe- tipe tertentu bersifat self-limited, sementara tipe lainnya membutuhkan terapi
kortikosteroid, dengan atau tanpa agen sitotoksik, atau membutuhkan modalitas terapi
lain, seperti plasmaferis. Pada awal penegakan diagnosis, harus segera ditentukan apakah
ada organ dalam yang terlibat sehingga dapat segera diberi terapi yang tepat dan adekuat.
Vakulitis sistemik berbahaya, tetapi morbiditas dan mortalitas dapat dicegah jika
penyakit segera dikenali dan diterapi sedini mungkin. Terapi awal ditentukan oleh tipe
vaskulitis, beratnya kerusakan organ yang terkena, dan progresivitas penyakit.

Kortikosteroid dosis tinggi ( prednison 1 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi)


adalah terapi standar untuk sindrom vaskulitis sistemik. Imunosupresan, seperti
siklofosfamid, azatioprin, dan metotreksat, dikombinasi dengan kortikosteroid, telah
digunakan secara luas, tetapi masih sedikit bukti ilmiah yang mendukung efektivitas
terapi kombinasi ini

KESIMPULAN
Vaskulitis bisa mengenai pembuluh darah besar sampai pembuluh darah kecil
(seperti kapiler dan venula). Vaskulitis dapat terjadi akibat penyakit kronis dan dapat
dipresipitasi oleh infeksi atau obat-obatan. Namun, sebagian besar kasus bersifat
idiopatik. Gambaran klinisnya bervariasi sesuai dengan pembuluh darah yang terkena. Di
samping pemeriksaan histopatologis, pemeriksaan laboratoris perlu dilakukan untuk
membantu menegakkan diagnosis, selain anamnesis dan pemeriksaan fisik. Secara
histopatologis, diagnosis vaskulitis ditegakkan apabila terdapat sekurang-kurangnya satu
kriteria mayor (adanya PMN dan nuclear dust pada dinding pembuluh darah, atau
nekrosis sel endotel dan deposit fibrin pada dinding pembuluh darah) ditambah dua atau
lebih kriteria minor (edema sel endotel, perdarahan kontinu pada pembuluh darah,
trombosis, nekrosis epidermal, vesikel epidermal/ subepidermal, dan infiltrasi campuran
termasuk sel mononuclear dan eosinofil pada tunika adventisia). Tipe vaskulitis harus
diketahui dan diberikan terapi yang tepat. Bila penyebabnya diketahui, seperti penyakit
kronis, infeksi, atau obat-obatan, penyebabnya harus segera ditangani sebagaimana
mestinya. Organ dalam yang terkena juga harus diterapi dengan tepat dan adekuat.

Anda mungkin juga menyukai