Anda di halaman 1dari 5

TATA TERTIB SIDANG UMUM

Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan seIndonesia


TAHUN 2014-2015
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Forkompi adalah Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan se-Indonesia
2. Anggota Forkompi adalah seluruh mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan se-Indonesia
3. Pimpinan Forkompi adalah Sekretaris Jendral
4. Sidang adalah sidang sidang di dalam kegiatan Forkompi
BAB II
PIMPINAN SIDANG
Pasal 2
Pimpinan Sidang Yaitu :
1. Presidium I
2. Presidium II
3. Presidium III
Pasal 3
1. Presidium Sidang Umum tidak memiliki hak suara dan hak bicara ketika sidang
komisi
2. Fungsi ketua yaitu pengkoordinator pimpinan sidang dan memimpin sidang
3. Bila ketua berhalangan hadir, maka pimpinan sidang dapat digantikan oleh wakil
ketua sidang dengan persetujuan pimpinan sidang
Pasal 4
Tugas dan Wewenang Pimpinan Sidang adalah sebagai berikut :
1. Memimpin dan mengarahkan sidang
2. Menetapkan dan mengesahkan hasil Sidang Umum

3.
4.
5.
6.
7.
8.

Menjaga ketertiban, kesopanan dan kelancaran sidang


Memperingatkan anggota sidang yang mengganggu jalannya sidang
Mengeluarkan anggota sidang setelah diperingatkan sebanyak dua kali.
Menunda sidang atas persetujuan anggota sidang
Mengatur komposisi anggota komisi bila diperlukan
Mengawasi jalannya sidang komisi

BAB III
ANGGOTA SIDANG
Pasal 5
1. Anggota biasa adalah seluruh delegasi dari anggota Forkompi
2. Anggota peninjau adalah alumni Forkompi
Pasal 6
Anggota Sidang memiliki hak-hak sebagai berikut:
Anggota biasa
1. Hak suara kecuali pengurus
Hak memilih dan dipilih
2. Hak bicara
Hak mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan
Anggota peninjau
Hak mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan
Pasal 7
Anggota sidang memiliki kewajiban sabagai berikut :
1. Mengikuti seluruh kegiatan sidang umum Forkompi
2. Memakai jas almamater atau tanda pengenal dalam setiap sidang Umum
3. Meminta izin kepada Pimpinan Sidang untuk berbicara
4. Meminta izin kepada Pimpinan Sidang jika meninggalkan ruangan dan wajib
kembali lagi dengan waktu yang telah ditentukan
5. Menjaga ketertiban, kesopanan dan kelancaran jalannya sidang

BAB IV
SIDANG
Pasal 8
Sidang Umum dilakukan untuk :
Meminta pertanggungjawaban Sekretaris Jenderal atau yang mewakili dan
membebastugaskannya secara tertulis jika terbukti melanggar Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Forkompi
Pasal 9
1. Sidang Umum diadakan apabila diusulkan sekurang-kurangnya lebih dari
anggota sidang
2. Sidang Umum dianggap sah apabila dihadiri oleh anggota sidang
3. Keputusan dan atau Ketetapan Sidang Umum dianggap sah apabila disetujui
oleh dari anggota sidang

1.
2.
3.
4.

Pasal 10
Palu diketuk satu kali untuk mengesahkan agenda sidang
Palu diketuk dua kali untuk membuka atau menghentikan jalannya sidang
hingga waktu yang telah ditetapkan
Palu diketuk tiga kali untuk membuka atau menutup sidang
Palu diketuk beberapa kali untuk menertibkan jalannya sidang

BAB V
QUORUM SIDANG
Pasal 11
1. Quorum untuk sidang adalah n + 1 dari peserta sidang
2. Bila quorum tidak tercapai maka dapat diminta persetujuan dari 2/3 peserta yang
hadir untuk melanjutkan Laporan Pertanggung Jawaban Sekretaris Jendral dan
pengurus

BAB VI
KEPUTUSAN SIDANG
Pasal 12
Keputusan Sidang :
1. Semua Keputusan sidang Forkompi diambil secara musyawarah mufakat
2. Bila tidak tercapai kata mufakat maka dapat dilakukan pemungutan suara
berdasarkan suara terbanyak dengan ketentuan n+1 dari peserta yang
memenuhi quorum
Pasal 13
Semua Hasil Sidang Umum Laporan Pertanggungjawaban Forkompi dianggap sah
bila ditanda tangani oleh pimpinan sidang pleno pada lembar pengesahan Forkompi

BAB VII
SANKSI
Pasal 14
Pelanggaran atas tata tertib sidang akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
1. Peringatan pertama dengan pencabutan hak bicara
2. Peringatan kedua dengan pencabutan hak suara
3. Pencabutan Status Anggota Sidang atau dikeluarkan

1.

2.
3.
4.

BAB VIII
MEKANISME PEMILIHAN PRESIDIUM TETAP
Presidium tetap
Presidium sidang ditetapkan oleh presidium tidak tetap dari anggota sidang yang
mencalonkan diri atau dicalonkan oleh anggota sidang
Untuk 3 presidium terpilih berhak secara sepihak menentukan presidium I, II,
dan III
Apabila calon lebih dari 3, presidium I, II, dan III adalah tiga suara terbanyak
dari anggota sidang
Presidium I, II, dan III dianggap sah setelah ditetapkan oleh presidium tidak
tetap

BAB IX
PENUTUP
Pasal 15
Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian atas
kesepakatan bersama atau berdasarkan suara terbanyak yang ditetapkan dan
disahkan oleh presidium
Pasal 16
Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Anda mungkin juga menyukai