Pemerintah Belanda
Jaman pendudukan Jepang
Jaman Pemerintah Republik Indonesia
Daerah Irigasi
1852
1908
Glapan
Tuntang
Demak
Lengkong
Brantas,
Mojokerto
Mojokerto
Banjarcahyana
Banjarnegara
Purbalingga &
Banyumas
Pemali-Comal
Pemali&Comal
Pekalongan
Waduk Penjalin
Brebes
Brebes
Waduk
Malahayu
1898
Cisuru
1925
Walahar
Citarum,
Purwakarta
Karawang
1935
Kroya Sumpyuh
Serayu,
Banyumas
1938
Polder Tambak
Anyar
Martapura, 3000
Ha.
Tahun
Nama Bendung /
Waduk
Lokasi
Daerah Irigasi
1952
Waduk Cacaban
Tegal
1960
Waduk Darma
Kuningan
36.300 ha
Cisadane
9.000 ha
19571968
Ir. Juanda
Purwakarta
1957
Polder Mentaren
2300 ha
Polder Alabio
7000 ha
1967
Bendung Kelara
1970
1971
1967
Tajum
1971
Cihea
1971
Waduk Sempor
Karawang, Bekasi,
Indramayu, Subang
Sulawesi Selatan
Purwokerto
Gombong
3.504 ha
Lahan pertanian
Lahan pertanian : 13 juta ha. (3,5 juta ha
di P. Jawa)
Petani: 30 juta orang.
Kepemilikan rata-rata: 0,43 ha/petani.
Konsumsi beras: 102-139
kg/kapita/tahun.
menyuburkan
Mengatur suhu tanah
Menambah penyediaan air tanah
Mencuci tanah dari garam-garam dan
kuman
Fungsi kolmatase
Cara pemberian:
Irigasi gravitasi
Irigasi bawah tanah
Irigasi siraman (sprinkler irrigation)
Irigasi gravitasi:
Irigasi genangan liar
Irigasi genangan dari saluran
Irigasi alur dan gelombang
4
k
D
D
L2
q
2
Irigasi Siraman
Keuntungan:
Dapat dilakukan pada tanah dengan
Irigasi Siraman
Kekurangan:
Biaya mahal
Perlu perawatan sistem mekanik
Pemberian air terpengaruh angin
keadaan basah
Irigasi Tetesan
Keuntungan:
Kehilangan air relatif kecil
Air dapat dicampur pupuk
Pestisida tidak dapat tercuci
Kelembaban Tanah
Komposisi tanah:
Tanah terdiri dari partikel mineral dan organik
Transportasi makanan
Klasifikasi tanah
Pasir:
Struktur tanah berpasir mempunyai pori yang
Lempung
Pori kecil, mampu menahan air cukup banyak.
Tanaman sukar menyerap air dari tanah
lempung.
Pengukuran Infiltrasi
Pengukuran Infiltrasi