Anda di halaman 1dari 15

Chi Square Test

Erma Wahyu M, S.Kep., Ns., M.Si


Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2012

Uji Kai Kuadrat (chi square test)


Uji Kai Kuadrat dilambangkan dengan X

Berasal dari yunani chi yang dilafalkan

menjadi kai
Digunakan untuk menguji dua kelompok data
baik variabel independen dan dependennya be
rbentuk kategorik atau dapat juga dikatakan ju
ga sebagai uji proporsi untuk 2 peristiwa atau l
ebih
Misalnya : mengetahui hubungan status gizi
ibu hamil (baik, cukup, kurang) dengan
kejadian BBLR (ya dan tidak)

Cont

Chi square test digunakan untuk :


Uji X untuk ada tidaknya hubungan antara 2 variabel
(independency test)
Uji X untuk homogenitas antar sub kelompok
(homogenity test)
Uji X bentuk distribusi ( goodness of fit)
Dasar uji chi square test itu sendiri adalah

membandingkan perbedaan frekuensi hasil observasi


(frecuency of observed) dengan frekuensi yang dihara
pkan (frecuency of expected). Perbedaan tsb meyakin
kan jika harga dari X =/ > dari harga yang ditetap
kan dari taraf signifikansi tertentu (dari tabel X)

Cont

Rumus dasar :

O (frekuensi hasil observasi)


E (frekuensi yang diharapkan)

Nilai E (jumlah sebaris x jumlah sekolom)/

jumlah data
df= (b-1)(k-1)

Syarat chi square test


Sampel dipilih secara acak
Semua pengamatan dilakukan secara

independen
Setiap sel paling sedikit berisi frekuensi
harapan sebesar 1(satu). Sel dengan freku
ensi harapan kurang dari 5 tidak melebihi 2
0% dati total sel
Besar sampel sebaiknya lebih dari 40

Keterbatasan chi square


test

Memakai data yang diskrit dengan pendekatan

distribusi yang kontinyu


Untuk menjamin pendekatan yang memadai
digunakan aturan frekuensi harapan tidak boleh terl
alu kecil dengan ketentuan :

Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan < 1


Tidak lebih dari 20% sel mempunyai nilai harapan < 5

Bila terjadi maka solusinya dengan menggabungkan

satu sel dengan sel lain, memperkecil katergori.


Khusus untuk tabel 2x2 digunakan rumus fishers ex
act atau yates

Data Kategori
(skala pengukuran nominal)
Jenis Kelamin
Golongan
darah

Laki-laki
A
B
O
AB

Perempuan

Data Kategori
(skala pengukuran ordinal)
Stadium Kanker
Tingkat
Ekonomi

I
Rendah
Sedang
Tinggi

II

III

Data Kategori
(skala pengukuran I/R)
Kadar gula darah
<125

Berat Badan
< 50
50 75
> 75

125 175

> 175

Contoh 1:
Penelitian golongan darah pada 100

orang , hasil golongan darah A = 20 orang


, B = 15 orang, AB = 5 orang dan O = 60
orang. Diketahui sebaran dipopulasi O = 5
0%, A = 20%, B = 20% dan AB = 10%. Ap
akah hasil penelitian tersebut sesuai deng
an distribusi di populasi pada = 0,05 ?

Jawab :
Jumlah orang dengan golongan darah yang

sama dipopulasi :

A = 20% x 100 = 20 orang


B = 20% x 100 = 20 orang
AB = 10% x 100 = 10 orang
O = 50% x 100 = 50 orang

Cont
Golongan
darah

AB

Jumlah

Pengamatan

20

15

60

100

Populasi

20

20

10

50

100

Contoh 2 :
Apakah terdapat perbedaan kejadian

gangguan lambung (Ca lambung dan ulkus


peptik) berdasarkan golongan darah pender
ita ?

Cont
Gangguan lambung
Golongan
darah

Jumlah

Ca lambung

Ulkus peptik

Jumlah

75

40

115

20

25

AB

10

15

35

50

100

100

200

Good job n Good luck

Anda mungkin juga menyukai