OLEH:
FARAHUL JANNAH
101614253004
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
pandangan hidup dapat tercermin dalam pepatah, slogan, lambang dan sebagainya.
Pandangan hidup ini sering disebut dengan istilah way of life, Weltanschauung,
petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup (manusia) dalam segala bidang.
Filsafat juga bisa dijadikan sebagai ajaran hidup. Filsafat diharapkan
manusia yang sempurna, yang lebih baik, yang susila, dan bahagia. Hal ini sesuai
dengan arti “filsafat” sebagai usaha mencari kebijaksanaan yang meliputi baik
pengetahuan (insight) maupun sikap hidup yang “benar-benar”, yang sesuai dengan
pengetahuan itu.
Suku Banjar adalah penduduk asli di provinsi Kalimantan Selatan. Menurut
Idwar Saleh suku Banjar berasal dari tiga kelompok suku yang berbeda yang hidup
menjadi satu kelompok, yaitu kelompok Banjar Muara yang didominasi oleh suku
Dayak Ngaju, Kelompok Banjar Hulu yang didominasi oleh suku Bukit dan kelompok
Banjar Batang Bayu yang didominasi oleh suku Dayak Maanyam. Dalam perjalan
terhadap agama Islam. Hal inilah yang mengakibatkan kepercayaan dan pandangan
dari ajaran agama Islam. Menurut beberapa sejarawan kepercayaan dan pandangan
hidup suku Banjar dibedakan menjadi tiga, yaitu kepercayaan yang bersumber dari
Banjar pada zaman dahulu, yaitu pada masa sultan; dan kepercayaan yang
maupun simbol-simbol.
Salah satu semboyan yang sekarang juga digunakan sebagai motto provinsi
Kalimantan Selatan adalah “waja sampai kaputing”. “Waja sampai kaputing” berarti
terbuat dari baja mulai dari pangkal sampai ke ujungnya, maksudnya adalah tetap
bersemangat dan kuat bagaikan baja dari awal sampai akhir. Motto ini merupakan
nilai, keyakinan, norma dan persepsi dari pekerja dalam sebuah organisasi, yang
merupakan interelasi dari tiga elemen, yaitu organisasi, pekerja dan pekerjaan. Hal
ini menunjukkan bahwa budaya keselamatan harus dilaksanakan oleh sumber daya
yang ada, pada seluruh tingkatan tidak hanya berlaku untuk pekerja saja.
Tulisan dalam makalah ini berusaha memaparkan falsafah hidup masyarakat
ISI
2.1 Filsafat K3 di PT Adaro Energy Tbk Kalimantan Selatan Ditinjau Dari Aspek
Ontologi
Ontologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu on/ontos artinya ada dan logos
artinya ilmu. Jadi, ontologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang sesuatu yang ada.
Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan
Ontologi ilmu membatasi diri pada ruang kajian keilmuaan yang bisa dipikirkan
manusia secara rasional dan yang bisa diamati melalui panca indera manusia.
Lokasi operasional Adaro yang utama terletak di Kalimantan Selatan, dimana anak
tahun 2022.
memproduksi salah satu batubara terbersih di dunia yang dikenal dengan nama
kalori sedang dan kandungan sulfur, abu dan NOx yang sangat rendah.
dan secara rata-rata, 25% penjualan batubara Adaro adalah untuk konsumen
domestik di Indonesia dan 75% untuk konsumen luar negeri yang sebagian besar
Adaro Energy beroperasi dengan visi untuk menjadi perusahaan energi dan
menjalankan strategi untuk berfokus pada produksi batubara yang tumbuh secara
mencapai standar tertinggi dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi tenaga kerja
kami. Mulai tahun 2013, perusahaan Adaro Energy menerapkan lima pilar dalam
1. Komitmen kepemimpinan
berlanjut ke seluruh jajaran organisasi. Walaupun target, batas waktu dan biaya
mengandung ribuan risiko QHSE, dan dengan sumber daya yang ada,
panduan untuk inspeksi dan evaluasi lapangan serta untuk memastikan bahwa
ledakan, isolasi energi (listrik, mekanik, dan termal), terjatuh, tenggelam dan
kecelakaan pada saat mengangkat dan menarik beban yang besar dan berat.
orientasi lapangan sebelum diberikan ijin untuk bekerja di dalam area proyek
perusahaan. Selain itu, perusahaan juga menyelenggarakan sesi pengenalan
terpadu yang mengacu kepada standar internasional, misalnya ISO 9001, ISO
internasional.
menghormati dan mematuhi kebijakan dan prosedur QHSE. Para karyawan yang
QHSE akan diberikan sanksi. Perusahaan meyakini bahwa tanpa penegakan yang
kuat, upaya untuk mencapai kinerja QHSE yang lebih baik tidak akan efektif.
Epistemologi
Epistemologi merupakan salah satu cabang filsafat yang membahas dan
Epistemologi adalah salah satu cabang filsafat yang membahas tentang persoalan
dan pertanyaan yang menyeluruh dan mendasar tentang pengetahuan. Secara lebih
Waja sampai kaputing jika ditinjau dari aspek harfiahnya, waja berarti baja dan
kaputing berarti ujung atau titik tujuan. Sehingga waja sampai kaputing mempunyai
arti terbuat dari baja mulai pangkal sampai ujungnya, maksudnya perjuangan yang
tak berhenti hingga tetes darah penghabisan atau hingga perjuangan tercapai.
Makna lain dari waja sampai kaputing adalah berusaha sampai akhir. Waja Sampai
Kalimantan Selatan dan juga digunakan sebagai motto salah satu universitas negri
selalu tekun dalam bekerja, melaksanakan segala sesuatu dengan penuh ikhlas, rasa
kesanggupan dan konsekuen tanpa berhenti di tengah jalan, harus sampai pada
2.3 Filsafat K3 di PT Adaro Energy Tbk Kalimantan Selatan Ditinjau Dari Aspek
Aksiologi
Aksiologi menurut bahasa berasal dari bahasa Yunani “axios” yang berarti
bermanfaat dan “logos” yang berarti ilmu pengetahuan atau ajaran. Aksiologi
teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
hakikat tertinggi, realitas dan arti dari nilai-nilai (kebaikan, keindahan dan
kebenaran). Dengan kata lain, aksiologi adalah studi tentang suatu hakikat tertinggi
sebagai semboyan dalam budaya K3 di PT. Adaro Energy Tbk. Nilai dari waja sampai
kaputing yang paling utama adalah kita harus melakukan usaha sampai akhir.
Falsafah waja sampai kaputing ini jika dihubungkan dengan salutogenesis akan
kesehatan yang tidak berfokus pada proses pencarian asal-usul penyakit dan cara
usul yang membuat kesehatan seseorang dan ketahanan diri yang ada padanya.
Salutogenesis merupakan konsep yang menggunakan pendekatan pada faktor yang dapat
melakukan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan dengan tidak melupakan 3DW.
Nilai dari falsafah waja sampai kaputing ini selalu tekun dalam bekerja,
konsekuen tanpa berhenti di tengah jalan, harus sampai pada tujuan yang ingin
K3 harus dilakukan oleh setiap pekerja mulai dari awal proses sampai akhir proses
tidak boleh ada yang terlewatkan, dimana dalam proses salutogenesis dimulai
DAFTAR PUSTAKA
Darmodiharjo, D. & Shidarta. 2006. Pokok-Pokok Filsafat Hukum. Jakarta: Gramedia
Rahardjo, D.M & Guritno, S. 1999. Budaya Masyarakat Perbatasan: Studi Interkasi
Kebudayaan
Lambung Mangkurat
Sudiarjo, A., Subanar, G.B., Sunardi & Sarkim, T. 2006. Karya Lengkap Driyarka Esai-Esai
Gramedia
Sudibyo, L., Triyanto, B. & Suswandari, M. 2014. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Deepublish