Anda di halaman 1dari 8

Menstruasi Pertama pada Remaja

Margaretha Meytha Marindra


102013088/C1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat
Alamat Korespodensi : meytham24@gmail.com

Pendahuluan
Masih sangat banyak anak yang tidak memiliki pengetahuan tentang sistem reproduksi.
Terjadinya menstruasi pertama atau menarche membuat para remaja kaget, takut, panik karena
kurangnya pengetahuan. Mereka bisa saja mengira bahwa mereka mengalami penyakit yang
cukup parah karena terdapat bercak merah pada pakaian dalamnya. Sehingga sangat penting
peranan orang tua dan lingkuan dalam perkembangan anaknya serta meberikan pengetahuan
serta informasi mengenai reproduksi.
Anamnesis
Menanyakan riwayat penyakit disebut anamnesa. Anamnesa berarti tahu
lahi,kenangan. Jadi anamnesa merupakan suatu percakapan antara penderita dan dokter,
peminta bantuan dan pemberi bantuan. Atas permintaan penderita maupun dokter, ada
baiknyabila hadir orang ketiga atau keempat, orang yang dipercaya, pasangan, atau anggota
keluarga. Tujuan anamnesa pertama-tama mengumpulkan keterangan yang berkaitan dengan
penyakitnya dan yang dapat menjadi dasar penentuan diagnosis. Mencatat (merekam) riwayat
penyakut, sejak gejala pertama dan kemuadian perkembangan gejala, serta keluhan, sangatlah
penting. Perjalanan penyakit hamper selalu khas untuk penyakit bersangkutan. Kedua, yang tidak
kalah pentingnya adalah penderita dan dokternya saling belajar mengenal. Disini pembicara,
pendengar, penjawab, dan penanya menyeleksi dan mengingat secara snegaja maupun tidak
sengaja hal-hal yang dianggap penting.1
Anamnesis yang baik akan terdiri dari beberapa pertanyaan seperti identitas (nama,
alamat, umur, tanggal lahir, pekerjaan, pendiidkan terakhir, agama, status perkawinan), keluhan
utama ( yang mendasari pasien datang untuk berobat dan sejak kapan keluhan dialami), riwayat
penyakit sekarang (bagaimana sakitnya, sifat keluhannya, adanya faktor pencetus, keluhan
penyerta), riyawat penyakit dahulu ( pernah menederita penyakit yang sama tidak, pernah
dirawat di rumah sakit, pernah tidak mengalami penyakit kronis), riwayat keluarga (bagaimana
keadaan keluarga, apakah ada yang pernah mengalami penyakit yang sama, penyakit menahun),

rawayat pribadi ( riwayat kelahiran, imunisasi, makanan yang dikonsumsi, kebiasaan, riwayat
berpergian), riwayat social ( lingkungan tempat tinggal, higine, sosisal ekonomi,).
Anamnesis yang dapat dilakukan pada pasien di skenario, yaitu :
-

Anamnesa umum : nama, umur, tempat tanggal lahir, alamar, pekerjaan, suku, agama,
status perkawinan (bisa juga dilakukan alloanamesis).
Keluhan Utama : bercak merah di pakaian dalam.
Riwayat Penyakit Sekarang : ditanyakan apakah sedang mengalami suatu penyakit atau
tidak, sejak kapan muncul bercak merah pada celana dalam .
Riwayat Penyakit penyerta : ditanyakan apakah bagian perutnya nyeri, adakah rasa mual,
apa yang dirasakan sekarang.
Riwayat Penyakit Dahulu : ditanyakan apakah dulu pernah mengalami hal yang sama,
apakah anak ini sedang mengkonsumsi obat-obat secara terus menerus.
Riwayat Tumbuh kembang : ditanyakan apakah lahirnya normal atau premature,
imunisasinya lengkap tidak, adakah kendala saat masa pertumbuhan.
Riwayat social : ditanyakan juga bagaimana pergaulan sehari-hari anak ini.
Riwayat penyakit keluarga : ditanyakan apakah dikeluarga ada yang mengalami hal yang
sama atau pernah mengalami hal yang sama.

Pemeriksaan
Diagnosis suatu penyakit dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinik yang ditemukan pada
pemeriksaan fisik, terutama sekali bagi penyakit yang memiliki gejala klinik spesifik.
Pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa pemeriksaan fisik namun, bagi penyakit yang tidak
memiliki gejala klinik khas, untuk menegakkan diagnosisnya kadang-kadang diperlukan
pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik mempunyai nilai yang penting untuk memperkuat temuan-temuan
dalam anamnesis. Teknik pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan secara visual atau pemeriksaan
pandang (inspeksi), pemeriksaan melalui perabaan (palpasi), pemeriksaan dengan ketokan
(perkusi) dan pemeriksaan secara auditorik dengan menggunakan stetoskop (auskultasi). Sikap
sopan santun dan rasa hormat terhadap tubuh dan pribadi pasien harus diperhatikan dengan baik
oelh pemeriksa. Sebelum melakukan pemeriksaan fisik dapat diperhatikan bagaimana keadaan
umum pasien melalui ekspresi wajah, gaya berjalan, dan tanda-tanda spesifik lainnya yang
segera tampak begitu melihat pasien.2
Pemeriksaan Ginekologi
Pada usia remaja muda, anak perempuan dapat sangat peka terhadap perubahanperubahan dalam tubuhnya. Ia sebaiknya aktif berperan dalam proses anamnesis dan

pemeriksaan fisik. Sebaiknya ia ditanya apakah ia ingin ibunya hadir bersamanya atau tidak, dan
njika tidak, sebaiknya ada seorang asisten wanita. Penting untuk meyakinkan pasien bahwa
mungkin ia merasa malu atau agak tidak nyaman, tetapi pemeriksaan tersebut tidak akan
menimbulkan rasa sakit dan himennya tidak akan rusak. Rencanakan waktu yang cukup agar
pemeriksaan tidak terburu-buru dan setiap tindakan dapat diterangkan secara penuh.3
Dalam pemeriksaan ginekologik dikenal tiga jenis letak. Letak litotomi, dimana pasien
berbaring di atas meja ginekologik dengan penyanggah tungkai. Lututnya diletakkan pada
pennyangga dan tungkainnya dalam keadaan fleksi santai, sehingga penderita berbaring dalam
posisi mengangkang. Dengan demikian dalam penerangan yang memadai, vulva, anus dan
sekitarnya tampak jelas, sehingga pemeriksaan bimanual dan pemeriksaan spenulum dapat
dilakukan.3
Letak miring, pasien diletakkan di pinggir tempat tidur miring ke sebelah kiri, sambil
paha dan lututnya ditekuk dan kedua tungkai sejajar, posisi ini baik untuk pemeriksaan in
spekul.3
Letak sims, letak ini hampir sama dengan letak miring, hanya tungkai kiri hampir lurus,
tungkai kanan ditekuk kea rah perut dan lututnya diletakan pada alas

(tempat

tidur),

sehingga panggul membuat sudut miring dengan alas, lengan kiri dibelakang badan dan bahu
sejajar dengan alas.3
Periksa abdomen, lakukan inspeksi abdomen untuk melihat jaringan parut, massa,
distensi, striae, distribusi rambut tubuh, dan hernia. Lakukan palpasi abdomen untuk mencari
massa dan nyeri tekan. Lakukan palpasi khususnya untuk mencari massa dari daerah umbulicus
ke bawah sampai simfisis pubis. Lakukan perkusi abdome untuk mencari massa dan pekak
berpindah.4
Pemeriksaan genital eksterna
Dalam letak litotomi alat kelamin luar tampak jelas. Dengan inspeksi perlu diperhatikan
bentuk, warna, pembengkakkan dan sebagainnya dari genital eksterna. Apa hymen masih utuh
dan normal.
Setelah pemeriksaan genitalia eksterna, lakukan inspeksi serviks dan vagina dengan
spekulum vagina Huffman-Graves berbilah panjang. Jika pembukaan himen cukup besar, dapat
dilakukan palpasi bimanual dengan satu jari dalam vagina. Jika tidak, uterus dan ovarium dapat

dipalpasi melalui rektum. Setelah pemeriksaan selesai, bahas temuan yang didapat dengan pasien
dan kemukakan setiap masalah yang ada.4
Tanner Stage
Tanner Stage / Skala Tanner / adalah skala perkembangan fisik dari anak-anak, remaja,
dan orang dewasa. Skala ini mendefinisikan pengukuran fisik berdasarkan perkembangan fisik
eksternal berdasarkan karakteristik seks primer dan sekunder, seperti ukuran payudara, alat
kelamin, dan perkembangan rambut kelamin. Tanner Stage pertama kali diidentifikasi oleh James
Tanner.6
Tanner Stage pada wanita terdiri dari beberapa tahap, diantaranya adalah :6
Tanner Stage 1
- Tinggi meningkat pada 5-6 cm / tahun
- Buah dada mengalami papilla elevasi
- Rambut pubis berpigmen di daerah pubis, tidak melebihi dinding anterior
Tanner Stage 2
- Tinggi meningkat pada tingkat 7-8 cm/ tahun
- Papilla teraba dan areola membesar
- Rambut pubis halus, panjang, berpigmen dan lurus
Tanner Stage 3
- Tinggi meningkat 8 cm/ tahun
- Buah dada meninggi, areola membesar
- Rambut pubis kasar, gelap, keriting dan menyebar hingga bagian atas mons pubis
- Rambut aksila berkembang
- Timbul jerawat
Tanner Stage 4
- Tinggi meningkat 7 cm/ tahun
- Aerola lebih berbentuk dan mengalami payudara perkembangan jaringan
- Rambut pubis seperti orang dewasa dan belum menyebar ke bagian persimpangan
paha medial serta jumlahnya masih sedikit.
Tanner Stage 5
- Tidak terdapat kenaikan tinggi lebih lanjut setelah usia 16 tahun
- Buah dada menyerupai orang dewasa
- Rambut pubis menyebar ke bagian paha medial dan sudah menyerupai orang dewasa
Diagnosis
Diagnosis kerja : menarche
Menarche adalah menstruasi pertama perempuan yang umumnya terjadi pada usia sekitar
10-11 tahun.Rangasangan panca indra dengan diubah dalam korteks serebri dan melalui nucleus
amigdala disalurkan menuju kehipotalamus. Rangsangan pada hipotalamus, merangsang
pembentukan dalam bentuk gonadothopic releasting factor (hormone) yang merangsang

hipofisis anterior dalam sistem portal sehingga hipofisis mengeluarkan follicle stimulating
hormone (FSH) yang akan merangsang ovarium (folikel de graaf) untuk mengeluarkan hormone
esterogen. Keadaan ini terjadi pada perempuan berusia sekitar 8-9 tahun.5
Esterogen dengan konsentrasi rendah ini sudah mampu merangsang pertumbuhan
payudara karena organ ini mempunyai reseptor untuk esterogen, khususnya pada glandulanya.
Esterogen juga menimbulkan organ-organ seks sekunder, diantaranya: distribusi rambut, deposit
jaringan lemak, pertumbuhan vulva, dan akhirnya perkembangan endometrium didalam uterus.
Pada penelitian dijumpai bahwa pengeluaran FSH bersifat plateu atau mendatar sedangkan
pengeluaran luteizing hormone (LH) jauh lebih rendah sehingga tidak dapat menimbulkan
rangsangan sehingga terjadi ovulasi.5
Rangasangan esterogen yang cukup lama terhadap endometrium akhirnya menimbulkan
perdarahan lucut pertama yang disebut menarche. Sebagian besar menarche berlangsung tanpa
diikuti ovulasi pada tahun pertama. Mekanisme ini sangat penting untuk memberikan
kesempatan yang cukup agar tanda-tanda seks sekunder perempuan berkembang dengan baik.
Kini usia menarche pada anak perempuan makin rendah seiring dengan derasnya arus informasi
melalui media massa, TV dan lainnya yang meningkatkan rangsangan pacaindra. Menstruasi
sesungguhnya yang disertai dengan ovulasi sebagian besar dicapai pada umur sekitar 17-18
tahun.5

Etiologi
Pada dasarnya menstruasi adalah kondisi di mana seorang wanita mengeluarkan darah
dari vaginanya. Kondisi yang berlangsung secara regular (rutin) setiap bulannya ini berawal
ketika rahim yang telah matang menyiapkan diri untuk bertemu dengan sel telur (ovum) yang
telah dibuahi. Proses terjdinya menstruasi melibatkan berbagai komponen yang bekerja sinergis.
Organorgan ini antara lain otak, alat genitalia, cortex adrenal, gandula thryoidea serta sistem
lain yang terkait.5
Terdapat empat fase dalam siklus haid:5
a

Fase menstruasi atau haid adalah proses pengelupasan pelapis rongga rahim (endometrium)

yang tebal.
Fase folikuler adalah rentang antara hari pertama haid terakhir dengan terjadinya ovulasi.
Pertumbuhan folikel primer akan memicu proses penebalan endometrium dalam rangka

persiapan untuk implantasi hasil konsepsi bila terjadi proses kehamilan.


Ovulasi adalah pelepasan sel telur matang melalui permukaan ovarium. Kejadian ini terjadi
pada pertengahan siklus, sekitar 14 hari sebelum datangnnya haid yang berikutnya.

Fase luteal, saat ovulasi sel telur keluar dari folikel dan sisa folikel masih berada di dalam
permukaan ovarium. Penurunan kadar progesteron menyebabkan luruhnya endometrium dan
kejadian ini disebut sebagai HAID-menstruasi. Siklus ini berlangsung ulang untuk periode
berikutnya.

Patofisiologi
Beberapa gangguan menstruasi ialah:6
a

Amenore adalah tidak ada menstruasi pada masa produktif. Amenore Primer: tidak
terjadinya menarke sampai usia 17 tahun, dengan atau tanpa perkembangan seksual
sekunder. Amenore sekunder: berhenti menstruasi selama 3 bulan,

padahal

sebelumnya pernah menstruasi.


Dismenore adalah nyeri selama menstruasi disebabkan oleh kejang otot uterus.
Dismenorhea primer adalah tidak terdapat gangguan fisik yang menjadi penyebab
dan hanya terjadi selama siklus-siklus ovulatorik. Sedangkan dismenore sekunder
timbul karena adanya masalah fisik seperti endometriosis, polip uteri, leiomioma,

stenosis serviks atau penyakit radang panggul.


Sindrom premenstruasi (PMS=Premenstrual Syndrome) atau premenstrual tension
(PMT) adalah gabungan dari gejala-gejala fisik dan psikologis yang terjadi selama
fase luteal siklus menstruasi dan menghilang setelah menstruasi dimulai.

Komplikasi
Perdarahan hebat saat menstruasi dapat mengarah pada kondisi medis lain, diantaranya:6
1

Anemia. Menorrhagia seringkali menyebabkan anemia pada wanita menjelang


menopause. Diperkirakan sekitar 10 persen dari wanita usia produktif dalam resiko tinggi
terkena anemia. Mayoritas kasus anemia hanya dalam kondisi ringan, tapi walaupun
ringan, anemia dapat menyebabkan kelemahan dan keletihan pada tubuh, kepala, telinga
berdenging dan ketidakseimbangan mental. Anemia yang tidak mendapat tindakan medis

dalam jangka panjang mengarah ke masalah jantung.


Infertilisasi. Banyak kondisi terkait ketidaknormalan menstruasi, termasuk perdarah
hebat, ketidaknormalan ovulasi, endometriosis, adalah mayoritas yang mempunyai
kontribusi pada infertilisasi pada wanita. Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat
mempersulit usaha wanita untuk hamil.

Nyeri hebat. Perdarahan berlebihan saat menstruasi seringkali disertai dysmenorrhea


(kram dan nyeri pada perut bagian bawah yang menyertai menstruasi)

Penatalaksanaan
Pengobatan dibagi atas atas medica mentosa (menggunakan obatobat yang di minum)
dan juga non-medica mentosa (tidak mengonsumsi obat).6
a

Medica mentosa
Dapat diberikan multivitamin dan suplemen (Fe) zat besi untuk mengganti besi yang
hilang saat haid serta penghilang nyeri jika haidnya disertai nyeri.6

Non-medica mentosa
Dengan penyuluhan kepada anak-anak perempuan agar anak tersebut juga mengetahui
apa yang sedang terjadi dan mengerti cara menanganinnya serta penyuluhan kepada
sang orang tua agar mengetahui apa yang sebaiknya dilakukan pada saat menstruasi
pertama kali.6

Penutup
Anak perempuan tersebut mengalami menarche atau yang disebut menstruasi pertama.
banyak hal yang mempengaruhi menarche antara lain, faktor keturunan, gizi, keseimbangan zat
pengatur pertumbuhan (hormon), faktor psikologis dan sebagainya. Peran orang tua dan
lingkungan sekitar sangatlah penting untuk memberikan pengetahuan dan informasi mengenai
menarch sehingga anak dapat mempersiapkan mental ketika menghadapi menstruasi pertama dan
dapat memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada fisiknya.

Daftar Pustaka
1. Jong WD. Kanker, apakah itu? Jakarta: Arcan; 2005.h. 104
2. Setiyohadi B, Subekti I.Ilmu pemyakit dalam: Pemeriksaan fisis umum dan kulit. Edisi
ke-VI. Jilid I. Jakarta: InternalPublishing;2014.h.129-33.
3. Benson RC, Pernoll M. Buku saku obstetri dan ginekologi. Jakarta: EGC; 2009.h.14-5
4. Gleadle J. At glance anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Penerbit Erlangga;
2005.h.33.
5. Manuaba IBG, Manuaba C, Manuaba IBGF. Pengantar kuliah obstetric. Jakarta: EGC;
2007.h.. 78

6. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi ke-6.
Jakarta: EGC; 2012.h.1284-8.

Anda mungkin juga menyukai

  • Blok 16
    Blok 16
    Dokumen19 halaman
    Blok 16
    Margaretha Meytha
    Belum ada peringkat
  • Komunikasi Dan Empati
    Komunikasi Dan Empati
    Dokumen7 halaman
    Komunikasi Dan Empati
    Margaretha Meytha
    Belum ada peringkat
  • Makalah BLOK 17
    Makalah BLOK 17
    Dokumen16 halaman
    Makalah BLOK 17
    Margaretha Meytha
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Paru Obstruktif Kronik
    Penyakit Paru Obstruktif Kronik
    Dokumen19 halaman
    Penyakit Paru Obstruktif Kronik
    Margaretha Meytha
    Belum ada peringkat
  • Blok 8
    Blok 8
    Dokumen19 halaman
    Blok 8
    Margaretha Meytha
    Belum ada peringkat
  • SP Blok 9
    SP Blok 9
    Dokumen18 halaman
    SP Blok 9
    Margaretha Meytha
    Belum ada peringkat
  • Blok 8
    Blok 8
    Dokumen19 halaman
    Blok 8
    Margaretha Meytha
    Belum ada peringkat
  • Blok 8
    Blok 8
    Dokumen19 halaman
    Blok 8
    Margaretha Meytha
    Belum ada peringkat
  • Blok 10
    Blok 10
    Dokumen2 halaman
    Blok 10
    Margaretha Meytha
    Belum ada peringkat
  • Fisiologi Blok 8 Percobaan 1
    Fisiologi Blok 8 Percobaan 1
    Dokumen3 halaman
    Fisiologi Blok 8 Percobaan 1
    Margaretha Meytha
    Belum ada peringkat
  • Praktikum Fisiologi Blok 7
    Praktikum Fisiologi Blok 7
    Dokumen6 halaman
    Praktikum Fisiologi Blok 7
    Margaretha Meytha
    Belum ada peringkat