PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pertumbuhan dan Perkembangan saling berkaitan karena pertumbuhan
mempunyai dampak terhadap fisik seseorang, sedangkan perkembangan berkaitan
dengan pematangan dan penambahan kemampuan fungsi organ tubuh setiap
individu. Walaupun demikian kedua peristiwa tersebut terjadi secara sinkron pada
setiap individu. Proses itu dipengaruhi oleh banyak faktor yang secara garis besar
terbagi dalam dua faktor yaitu faktor genetic dan faktor lingkungan. Dalam proses
tersebut anak memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar yaitu kebutuhan asuh
yang meliputi nutrisi, imunisasi, hygine, pengobatan dan tempat tinggal.
Kebutuhan asih yaitu kebutuhan emosi dan kasih sayang. Adapun kebutuhan asah
yaitu pemberian stimulus atau rangsangan.
Pencapaian Tumbuh Kembang dimulai pada masa prenatal, neonatal, masa
bayi, balita dan prasekolah. Dari masing-masing tahapan tersebut memiliki cirri
khas dalam anatomi, fisiologis, dan karakternya serta berlandaskan tahapan dalam
pencapaian tumbuh kembang anak. Anak mempunyai sifat-sifat karakter sendiri
yang berbeda dengan orang dewasa oleh karena itu semua perlu mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan anak supaya tidak salah mengasuh dan merawat
anak serta mengetahui secara dini kelainan tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak sehingga dapat mengetahui tumbuh dan berkembangnya
secara optimal.
Upaya mengoptimalkan tumbuh kembang anak merupakan suatu pemikiran
dan pandangan serta semangat yang harus tumbuh dimasyarakat dan para
akademisi. Tiga tahun pertama usia anak merupakan periode emas atau masa kritis
untuk optimalisasi proses dan merupakan masa yang tepat untuk menyiapkan
seorang anak menjadi dewasa yang unggul dikemudian hari. Periode emas dapat
diwujudkan apabila anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh
kembang. Sebaliknya apabila pada masa ini anak tidak memperoleh makanan
sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis
yang akan mengganggu tumbuh kembang anak baik pada saat ini maupun masa
selanjutnya (Depkes RI, 2006).
Faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak yaitu
genetik dan lingkungan. Faktor genetic menentukan potensial anak, sedangkan
faktor lingkungan menentukan tercapai tidaknya potensial tersebut. Faktor
lingkungan besar sekali pengaruhnya pada fase-fase kehidupan anak yaitu
prenatal, kelahiran, dan pascanatal. Salah satu faktor lingkungan pasca natal
adalah gizi atau makanan yang memegang peranan sangat penting dalam tumbuh
kembang anak (Soetjiningsih,1995). Namun sebagian orang tua belum memahami
hal ini terutama orang tua yang tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang relatif
rendah. Mereka menganggap bahwa selama anak tidak sakit yang menimbulkan
gangguan fisik berarti anak tidak mengalami masalah kesehatan yang termasuk
pertumbuhan dan serta perkembangannya. Sering kali para orang tua mempunyai
pemahaman bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak mempunyai pengertian
yang sama. (Nursalam,2005).
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan dapat menimbulkan berbagai
macam gambaran klinis contohnya gangguan pada motorik kasar, gangguan
motorik halus, gangguan bahasa, serta gangguan kepribadian, dan gangguan
Bintang Samudra Kecamatan Benowo Surabaya dengan data balita usia 3-5 tahun
sebanyak 36 anak. Yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan normal
sebanyak 33 anak.
Berdasarkan data diatas maka salah satu upaya dalam menurunkan
hambatan pertumbuhan dan perkembangan anak usia 3-5 tahun. Dalam upaya
mengoptimalkan tumbuh kembang anak adalah dengan memberikan penjelasan
serta motivasi kepada para ibu dan keluarga untuk memberikan nutrisi, imunisasi,
personal hygine, pengobatan dan tempat tinggal secara bersih dan baik. Dalam hal
ini peranan seorang bidan sebagai tenaga kesehatan sangatlah penting, karena
dengan berbagai upaya tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang Gambaran pertumbuhan dan perkembangan anak usia 3-5 tahun di PPT
Bintang Samudra Kecamatan Benowo Surabaya.
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimanakah Gambaran Pertumbuhan dan Perkembangan Balita Usia 3-5
Tahun di PPT Bintang Samudra Kecamatan Benowo Surabaya?
1.3
1.3.1
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran Pertumbuhan dan Perkembangan Balita Usia
3-5 Tahun.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Menggambarkan Pertumbuhan fisik pada balita usia 3-5 Tahun.
2. Menggambarkan Perkembangan fisik pada balita usia 3-5 Tahun.
1.4
1.4.1
Manfaat Penelitian
Teoritis
Pertumbuhan dan Perkembangan balita usia 3-5 tahun sebagai tambahan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
dan dimulai lahir hingga 1-2 tahun berjalan dengan kecepatan yang berbeda serta
setiap organ mempunyai pola pertumbuhan yang berbeda pula.
Pertumbuhan fisik secara umum akan mulai melambat dan datar hingga
memasuki usia remaja. Pengaruh hormonal saat remaja, menyebabkan terjadi
percepatan pertumbuhan fisik pada usia 10-16 tahun. Tinggi badan anak
diharapkan mulai mencapai potensi tinggi genetiknya pada usia sekitar 18 tahun.
Pertumbuhan organ reproduksi mempunyai pola pertumbuhan yang relatif lambat
dibanding organ lainnya.Setelah memasuki masa remaja, pertumbuhan organ
reproduksi berjalan dengan kecepatan luar biasaoleh karena pengaruh hormonal
saat itu.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif,
sebagai akibat dari adanya pengaruh luar atau lingkungan.Pertumbuhan
mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran dan struktur tubuh sehingga
lebih banyak menyangkut perubahan fisik (Harlimsyah, 2007).
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur
tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah
banyak) sel-sel tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel (IDAI,2002,dikutip
oleh Nursalam 2005).
2.1.2 Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan
Pola Pertumbuhan secara normal antara anak yang satu dengan yang lainnya
pada akhirnya tidak selalu sama,karena dipengaruhi oleh interaksi banyak faktor
(Nursalam,2005). Menurut Soetjiningsih (2002), faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.
obat-obatan
seperti
aminopterin,
thalidomide
dapat
pada
trimester
pertama
(Toksoplasma,Rubella,Citomegalo
dan
virus,
kedua
Herpes
oleh
TORCH
simpleks)
dapat
5) Endokrin
Gangguan hormon misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan
anak mengalami hambatan pertumbuhan.
6) Sosio ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan serta
kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, hal tersebut
menghambat pertumbuhan anak.
7) Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat memengaruhi
tumbuh kembang anak.
8) Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi, khususnya dalam
keluarga,
misalnya
penyediaan
mainan,
sosialisasi
anak,
serta
hormon pertumbuhan.
Parameter Penilaian Pertumbuhan Fisik
1. Ukuran Antropometrik
Untuk menilai pertumbuhan fisik anak, sering digunakan ukuranukuran antropometrik yang dibedakan menjadi dua kelompok yang
meliputi :
a. Tergantung Umur (age dependence)
- Berat Badan (BB) terhadap umur
- Tinggi badan terhadap umur
- Lingkar kepala terhadap umur
b. Tidak Tergantung Umur
- BB terhadap TB
- LILA terhadap TB
- Lain-lain : LILA dibandingkan dengan standar atau
baku,
lipatan
kulit
pada
triset,
subskapular,
10
11
: 3,25 kg
: Umur (bulan) + 9
2
: Umur (tahun) x 2 + 8
: Umur (tahun) x 7 5
2
12
sehingga tinggi badan sedikit bertambah yaitu sekitar 3-5 mm. antara umur
30-45 tahun tinggi badan tetap statis, kemudian menyusut.
Rata rata kenaikan tinggi badan anak prasekolah adalah 6-8 cm per
tahun. Pada umur 3-15 tahun, terjadi pacu tumbuh (akselerasi) yang disebut
pacu tumbuh adolens. Pacu tumbuh adolen/sens pada anak laki laki
berbeda dengan perempuan, seperti halnya berta badan. Anak perempuan
umunya memulai pacu tumbuh tinggi badan pada umur 10,5 tahun dan
mencapai puncaknya pada 12 tahun di Inggris dan tiga bula lebih awal di
Amerika. Anak laki laki memulai pertumbuhan dan mencapai puncaknya
dua tahun kemudian. Namun, puncak anak laki laki lebih tinggi daripada
anak perempuan. Rata rata laju tumbuh tinggi badan anak laki laki 10,3
cm per tahun sedangkan pada anak perempuan adalah 9 cm per tahun.
Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik
berdaarkan data tinggi badan orang tua dengan asumsi semua anak tumbuh
optimal sesuai dengan potensinya adalah sebagai berikut :
Tinggi badan (TB) anak perempuan :
(TB ayah 13 cm) + TB ibu
8,5 cm
2
Tinggi badan (TB) anak laki laki:
(TB ibu + 13 cm) + TB ayah
8,5 cm
2
Keterangan : 13 cm adalah rata rata selisih tinggi badan antara
orang
dewasa laki laki dan perempuan di Inggris dan 8,5 adalah nilai absolut
tentang tinggi badan.
13
14
Tabel 2.1 Standar Berat Dan Tinggi Badan Rata-Rata (Umur 0-5 Tahun,
jenis kelamin tidak dibedakan)
Umur
0 1 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
5 bulan
6 bulan
7 bulan
8 bulan
9 bulan
10 bulan
11 bulan
12 bulan
1 tahun 3 bulan
1 tahun 6 bulan
1 tahun 9 bulan
2 tahun o bulan
2 tahun 3 bulan
Tinggi Badan(cm)
Standar
Standar 80%
50.5
40.5
55.0
43.5
58.0
46.0
60.0
48.0
62.5
49.5
64.5
51.0
66.0
52.5
67.5
54.0
70.5
56.5
72.0
57.5
73.5
58.5
74.5
60.0
78.0
62.5
81.5
65.0
84.5
67.5
87.0
69.5
89.5
71.5
2 tahun 6 bulan
13.500
10.800
92.0
73.5
2 tahun 9 bulan
14.000
11.200
94.0
94.0
3 tahun o bulan
14.500
11.600
96.0
77.0
3 tahun 3 bulan
15.000
12.000
98.0
78.5
3 tahun 6 bulan
13.500
12.400
99.5
79.5
3 tahun 9 bulan
16.000
12.900
101.5
81.5
4 tahun o bulan
16.500
13.200
103.5
82.5
4 tahun 3 bulan
17.000
13.600
105.0
83.5
4 tahun 6 bulan
17.400
14.000
107.0
85.5
4 tahun 9 bulan
17.900
14.400
108.0
86.5
5 tahun 0 bulan
18.400
14.700
109.0
87.0
15
3. Lingkar Kepala
Lingkar kepala mencerminkan volume intrakanial. Dipakai untuk
menafsirkan pertumbuhan otak. Apabila otak tidak tumbuh normal maka
kepala akan kecil. Sehingga pada lingkar kepala yang lebih kecil dari
normal maka menunjukkan adanya rekardasi mental. Sebaliknya kalau ada
penyumbatan pada aliran cairan serebrospinal pada hidrosefalus akan
meningkatkan volume kepala, sehingga lingkar kepala lebih besar dari
normal. Sampai saat ini yang dipakai sebagai acuan untuk lingkar kepala
adalah kurve lingkar kepala dari Nellhaus yang diperoleh dari 14 penelitian
di dunia, dimana tidak terdapat perbedaan yang bermakna terhadap suku
bangsa, ras, maupun secara geografi.
Pertumbuhan lingkar kepala yang paling pesat adalah pada 6 bulan
pertama kehidupan yaitu dari 34 cm waktu lahir menjadi 44 cm pada umur 4
bulan. Sedangkan pada umur 1 tahun 47 cm, 2 tahun 49 cm dan dewasa 54
cm. oleh Karena itu manfaat pengukuran lingkar kepala terbatas pada 6
bulan pertama sampai umur 2 tahun karena pertumbuhan otak yang pesat,
kecuali diperlukan seperti kasus hidrosefalus. Lingkar kepala yang kecil
pada umumnya yaitu variasi normal, bayi kecil, keturunan, retardasi mental
dan kraniostenosis. Sedangkan lingkar kepala yang besar pada umumnya
disebabkan variasi normal, bayi besar, hidranensefali, tumor serebri,
keturunan,
efusi
subdural,
hidrosefalus,
penyakit
canavan,
dan
megalensefali.
Pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak, demikian
pula sebaliknya. Pertumbuhan otak yang tercepat terjadi pada trimester
ketiga kehamilan hingga 5 6 bulan pertama setelah lahir. Pada masa ini,
terjadi pembelahan sel sel otak yang sangat cepat, setelah itu pembelahan
16
melambat dan terjadi pembesaran sel otak saja. Dengan demikian, pada
waktu lahir berat otak bayi adalah seperampat berat otak dewasa, tetapi
jumlah selnya sudah mencapai dua pertiga jumlah sel otak dewasa.
1. 6 9 kehamilan
= 3 gram / 24 jam
2. Lahir 6 bulan
= 2 gram / 24 jam
3. 6 bulan 3 tahun
= 0,35 gram / 24 jam
4. 3 6 tahun
= 0,15 gram / 24 jam
2.1.5 Indikator Pemantauan Pertumbuhan
Pertumbuhan bayi perlu dipantau untuk mendeteksi secara dini pola tumbuh
kembang anak.Dengan demikian kelainan apapun pada masa anak dapat segera
diketahui untuk kemudian ditangani.Deteksi dini dapat ditempuh melalui
pemeriksaan fisik rutin. Indikator yang diperiksa antara lain tinggi badan, berat
badan dan ukuran kepala.
Tinggi dan berat
badan
digunakan
untuk
mendeteksi
gangguan
17
Pada status awal berat badan kurang, tetapi tinggi badan normal, pola
pertumbuhan yang diharapkan adalah berada pada pola standar jadi, berat badan
anak harus terus dinaikkan hingga berada pada pola standar.Jika grafik
pertumbuhan menunjukkan kecenderungan untuk menurun maka penyebabnya
harus dicari.
2.1.6 Gangguan Pertumbuhan
Gangguan pertumbuhan meliputi gangguan pertumbuhan diatas normal dan
gangguan pertumbuhan di bawah normal.Pemantauan berat badan menggunakan
kartu menuju sehat dapat dilakukan secara mudah untuk mengetahui pola
pertumbuhan anak.Apabila grafik berat badan anak lebih dari 120% kemungkinan
anak mengalami obesitas atau kelainan hormonal.Sementara itu apabila grafik
badan di bawah normal kemungkinan anak mengalami kurang gizi, menderita
penyakit kronis, atau kelainan hormonal.Lingkar kepala juga menjadi salah satu
parameter yang penting dalam mendeteksi gangguan pertumbuhan anak.
(Soetjiningsih, 2003).
Deteksi dini gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran juga perlu
dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan yang lebih berat.Jenis
gangguan penglihatan yang dapat diderita oleh anak.Gangguan telinga atau tuli
pada anak dapat disebabkan karena faktor prenatal dan postnatal. Faktor prenatal
antara lain adalah genetik dan infeksi yang terjadi selama kehamilan, Sedangkan
faktor postnatal yang sering mengakibatkan ketulian adalah infeksi bakteri atau
virus yang terkait dengan otitis media.
2.1.7 Ciri-ciri Pertumbuhan
Pertumbuhan anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu
mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :
18
19
2. Asih
Kebutuhan emosi atau kasih sayang.Pada tahun pertama kehidupan, hubungan
yang erat, mesra dan selaras antara ibu, pengganti ibu dengan anak merupakan
syarat mutlak untuk menjamin pertumbuhan anak yang selaras baik fisik,
mental maupun psikososial.Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun pertama
kehidupannya mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak, baik
fisik, mental, sosial dan emosi.
3. Asah
Kebutuhan akan stimulasi mental merupakan awal proses belajar pada anak
untuk
mengembangkan
mental
psikososial,
kecerdasan,
ketrampilan,
masing-masing
dapat
memenuhi
fungsinya.
Termasuk
juga
perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya.
Perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan
dimana diferensasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses
diferensiasi diartikan sebagai prisnsip totalitas pada anak. Dari totalitas itu
20
21
yang lain. Mungkin seorang anak bagus dalam pemecahan masalah, namun di sisi
lain kurang dalam bahasa. Seperti gagap atau mengalami keterlambatan bahasa
lainnya. Penyebabnya antara lain kebiasaan di lingkungan tumbuh kembang anak
terutama di rumah. Anak yang kurang bicara dan kurang mendapat stimulus dalam
hal berbicara akan mengakibatkan kurang dalam kemampuan bahasa.
Seorang anak dapat mengembangkan berbagai kecerdasan pada masa
tumbuh kembangnya karena faktor keturunan dan berbagai rangsangan dari
lingkungannya secara terus menerus.Diperlukan tiga kebutuhan pokok untuk
mengembangkan kecerdasan anak yaitu kebutuhan fisik, emosi, stimulasi dini.
Ketiga kebutuhan pokok tersebut harus diberi secara bersamaan salah satu
caranya adalah dengan sering mengajak anak berbicara dan bermain,
mengajaknya bercakap-cakap membacakan cerita berulang-ulang dan mengajari
menyanyi.Cara tersebut efektif untuk dapat merangsang kecerdasan bahasa
anak.Cara ini juga bertujuan untuk merangsang perasaan dan fikiran, motorik
kasar, motorik halus, berbahasa dan kemandirian.
2.2.2 Faktor yang mempengaruhi Perkembangan
1. Faktor Genetik
Faktor genetik adalah modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang anak. Faktor ini meliputi faktor bawaan, jenis kelamin, serta ras dan
suku bangsa.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan berpengaruh dalam menentukan tercapai atau tidaknya
potensi bawaan.Faktor ini disebut juga milieu yaitu tempat anak tersebut hidup
22
2.2.4
Gangguan Perkembangan
Perkembangan yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal.Salah satu
penyebabnya adalah kelainan tonus otot atau penyakit neuromuskuler.Penyakit
neuro muskuler seperti muskuler distrofi merupakan gangguan perkembangan
motorik yang selalu didasari adanya penyakit tersebut.Faktor lingkungan serta
kepribadian anak juga memengaruhi keterlambatan dalam perkembangan anak.
23
Ciri-ciri Perkembangan
1. Bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur.
2. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa
perlambatan, serta laju perkembangan yang berlainan diantara organ-organ.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya
berbeda antara anak satu dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respons individu yang khas.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
2.2.6 Stimulasi Perkembangan
Stimulasi perkembangan dilandasi dengan prinsip-prinsip, sebagai berikut
Dilandasi rasa cinta dan kasih sayang, Anak akan meniru segala perilaku orangorang yang dekat dengannya, maka berikan selalu contoh perilaku yang baik,
Dilakukan dengan cara bermain bervariasi menyenangkan tanpa paksaan dan
hukuman dan disesuaikan dengan kelompok umur anak, Dilakukan setiap hari
secara bertahap dan berkelanjutan yang mencakup 4 aspek kemampuan dasar
ditujukan untuk merangsang kemampuan sebagai berikut :
1. Motorik Kasar
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak, melakukan pergerakan
sikap dan tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri dan
melompat.
24
2. Motorik Halus
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak, melakukan gerakan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot
kecil.Tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu,
menjimpit, menulis, dan mewarnai.
3. Kemampuan Bicara atau Bahasa
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan memberikan respon terhadap
suara ,berbicara, berkomunikasi,dan mengikuti perintah.
4. Sosialisasi dan kemandirian
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak berpisah dengan
2.3
25
Menurut karakteristik, balita terbagi dalam dua kategori yaitu anak usia 1
3 tahun (batita) dan anak usia prasekolah (Uripi, 2004). Anak usia 1-3 tahun
merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang
disediakan ibunya. Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia prasekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif besar. Namun perut
yang masih lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya
dalam sekali makan lebih kecil dari anak yang usianya lebih besar.Oleh karena itu,
pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.
Pada usia pra-sekolah anak menjadi konsumen aktif. Mereka sudah dapat
memilih makanan yang disukainya. Pada usia ini anak mulai bergaul dengan
lingkungannya atau bersekolah playgroup sehingga anak mengalami beberapa
perubahan dalam perilaku. Pada masa ini anak akan mencapai fase gemar
memprotes sehingga mereka akan mengatakan tidak terhadap setiap ajakan.
Pada masa ini berat badan anak cenderung mengalami penurunan, akibat dari
aktivitas yang mulai banyak dan pemilihan maupun penolakan terhadap
makanan.Diperkirakan pula bahwa anak perempuan relatif lebih banyak
mengalami gangguan status gizi bila dibandingkan dengan anak laki-laki (BPS,
1999).
2.3.3
26
Interaksi
aktif
dengan
anggota
keluarga
yang
lain
membentuk
personalisasinya dan mempunyai cara sendiri untuk berfikir dan bertindak. Mulai
bisa menggunakan peralatan semacam gunting dan pisau.Menunjukkan rasa ingin
tahu tentang identitas kelamin. Optimalisasi pada usia prasekolah mempunyai
peran penting tersendiri terutama dalam kesiapan anak untuk memasuki sekolah
dan juga untuk menghasilkan dampak jangka panjang yang positif dalam proses
belajar anak.
Berkomunikasi sesuai tahapan usia perkembangan anak dapat mendeteksi
dan stimulasi dini perkembangan secara individual. Usia 3-5 Tahun dalam
perkembangan inisiatif, Kemampuan bicara meningkat dan disertai fantasi tampak
lebih mandiri. Berkomunikasi dengan bahasa sederhana dan melibatkan
permainan bersama serta dorong untuk berbicara atau bertanya tentang hal yang
ingin diketahuinya.
2.4
27
Manfaat DDST bergantung pada umur anak.Pada bayi tes ini dapat
mendeteksi berbagai masalah neurologis seperti serebral palsi.Pada anak, tes ini
dapat membantu meringankan permasalahan akademik dan sosial.
Denver II dapat digunakan untuk berbagai tujuan sebagai berikut :
1. Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan umurnya.
2. Menilai tingkat perkembangan anak yang tampak sehat.
3. Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak menunjukkan gejala
kemungkinan adanya kelainan perkembangan.
4. Memastikan dan memantau anak yang diduga mengalami kelainan
perkembangan.
2.4.3 Penilaian Denver developmental screening test
Denver II terdiri atas 125 item tugas perkembangan yang sesuai dengan
umur anak 0-6 tahun dan terbagi dalam 4 sektor yaitu sebagai berikut :
1. Kepribadian/ tingkah laku sosial
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi, dan
berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Gerakan Motorik Halus
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu
serta melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja
dan dilakukan oleh otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
a) Membuat gambar tempelan
Bantu anak untuk memotong gambar gambar dari sebuah
majalah yang tidak terpakai. Kemudian buat gambar tempelan
menggunakan lem kertas. Jelaskan kepada anak apa yang sedang kita
kerjakan.
b) Memilih dan mengelompokkan benda benda menurut jenisnya. Berikan
kepada anak berbagai benda yang berlainan jenisnya dengan jumlah tiap
28
jenis lebih dari satu. Minta anak untuk mengelompokkan benda menurut
jenisnya. Mula mula dibatasi hanya dua jenis saja.
c) Mencocokkan gambar dengan benda
Tunjukkan kepada anak mengenai gambar bola dan bentuk bola
yang sesungguhnya. Jelaskan mengenai kegunaan benda itu.
d) Konsep jumlah
Tunjukkan kepada anak cara mengelompokkan benda dalam
jumlah satu, dua, tiga, dan seterusnya. Katakan kepada anak berapa jumlah
benda dalam satu kelompok dan bantu untuk menghitunggnya.
e) Bermain / menyusun balok balok
Buat atau beli satu set mainan balok untuk anak. Anak akan
bermain dengan balok itu selama bertahun tahun. Bila anak bertambah
besar tambahkan jumlah baloknya
3. Bahasa
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah
dan berbicara spontan. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi, apakah itu
lisan, tulisan, bahasa isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah, pantomime atau
seni. Bicara adalah bahasa lisan yang merupakan bentuk paling efektif dalam
komunikasi, juga paling penting dan paling digunakan.
4. Perkembangan motorik Kasar
Aspek yang berhubungan dengan perkembangan pergerakan dan sikap
tubuh.Aktivitas motorik yang mencangkup keterampilan otot-otot besar seperti
merangkak, berjalan, berlari, melompat, atau berenang.
Dorong anak agar mau untuk memanjat, berlari, melompat, melatih
keseimbangan badan, dan bermain bola.
a) Latihan menghadapi rintangan
29
Ajak anak untuk bermain ular naga, merangkak di kolong meja, berjinjit
dan mengelilingi kursi, melompat di atas bantal, dan lain lain.
b) Melompat jauh
Usahakan agar anak mau untuk melompat sejauh sejauhnya dengan
kedua kakiya secara bersamaan. Letakkan sebuah handuk tua di lantai lalu ajari
anak untuk melompatinya. Selain itu, dapat juga dengan membuat garis di
tanah dengan sebuah kapur tulis dan minta anak untuk melompatinya.
30
L = Lulus/ Lewat (P = Pass). Anak dapat melakukan item dengan baik atau
orang tua atau pengasuh melaporkan secara terpercaya bahwa anak dapat
31
32
2.
OK
3.
Peringatan
4.
Terlambat
Keterangan
Butir secara keseluruhan dilewati pada
sebelah kanan dari garis usia (dilewati oleh
kurang dari 25% anak pada usia yang lebih
tua daripada usia anak)
Butir yang dilewati, gagal, atau menolak
bersilangan dengan garis usia antara persentil
ke 25 dan ke 75
Butir yang gagal atau ditolak bersilangan
dengan garis usia pada atau diantara persentil
ke 75 dan ke 90
Butir secara keseluruhan gagal dilewati pada
sebelah kiri garis usia, menolak pada sebelah
kiri garis usia dapat juga dianggap terlambat,
karena alasan menolak mungkin akibat
ketidakmampuan melakukan tugas.
Interpretasi Uji
Normal
2.
Dicurigai
3.
Keterangan
Tidak ada keterlambatan dan maksimal hanya
ada satu peringatan.
Satu atau lebih keterlambatan dan atau dua
atau lebih peringatan
Menolak satu atau lebih butir seluruhnya
pada sebelah kiri garis usia atau lebih dari
satu butir yang bersilangan dengan garis usia
pada area 75 % sampai 90 %
33
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka Konseptual Gambaran Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
Usia 3-5 Tahun dengan menggunakan DDST.
Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
1. Faktor Internal :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Balita usia 3-5
Tahun
2. Faktor External :
a.
1.
2.
3.
4.
5.
b.
c.
Faktor Prenatal
Gizi
Toksin
Endokrin
Radiasi
Infeksi
Faktor Persalinan
Faktor Pasca Persalinan
1. Gizi
2. Kelainan Kongenital
3. Lingkungan Fisik
4. Psikologis
5. Endokrin
: Diteliti
6. Sosio Ekonomi : Tidak Diteliti
7. Lingkungan Pengasuhan
: Mempengaruhi
Gambar8.3.1Stimulasi
Kerangka Konseptual Gambaran Pertumbuhan dan Perkembangan
9. Obat-obatan
Balita Usia
3-5 Tahun dengan menggunakan DDST.
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bawasannya yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada balita itu ditentukan oleh dua faktor yaitu,
faktor-faktor pengaruh yaitu Faktor Internal yang terwujud dalam ras/etnik atau
34
BAB 4
METODE PENELITIAN
1
35
Populasi
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah balitausia 3-5 tahun di
Sampel
Sampel
adalah
bagian
dari
populasi
yang
dipilih
dengan
Besar Sampel
Besar sampel adalah banyaknya anggota yang dijadikan sampel. Untuk
Pada penelitian ini sampel adalah balita usia 3-5 tahun di PPT PAUD
Bintang
Samudra
n=
Surabaya.
N
1+N (d2)
n=
=
40
1 + 40 (0,05)
40
1 + 40 (0,0025)
40
1 + 0,1
Rumus
menghitung
besar
sampel
36
40
1,1
36
Keterangan :
N = Besar Populasi keseluruhan
n =Besar Sampel keseluruhan
d = Tingkat Kepercayaan/Ketepatan yang diinginkan yaitu = 0.05
4.3.2
yang
berbeda
dengan
yang
dimiliki
oleh
kelompok
lain
Variabel Dependen
Variabel dependen ( terikat ) merupakan faktor utama yang ingin
penelitian
ini
variabel
dependennya
adalah
pertumbuhan
dan
37
perkembangan.
5
Definisi Operasional
Definisi operasional menunjuk kepada gejala kemana ide mengacu dan
dari mana definisi itu diabstrak. Definisi operasional merupakan definisi yang
menyatakan seperangkat petunjuk atau kriteria atau operasional yang lengkap
tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengamatinya dengan memiliki
rujukan-rujukan empiris (artinya kita harus menghitung, mengukur, atau dengan
cara lain, dapat mengumpulkan informasi melalui penalaran kita). (Bambang H,
2010)
Tabel 4.1 Definisi Operasional Gambaran Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
Usia 3-5 tahun dengan menggunakan DDST di PPT PAUD Bintang
Samudra Surabaya.
Variabel
Pertumbuhan
Definisi
Operasional
Parameter
Berat Badan
Bertambahnya
jumlah dan
besar sel
diseluruh
bagian tubuh.
Tinggi Badan
Pertumbuhan
bersifat
irreversible
(tidak dapat
dibalik) serta
kuantitatif
Lingkar Kepala
sehingga
indikatornya
dapat diukur
misalnya
tinggi badan,
berat badan
dan lingkar
kepala.
1. Motorik Kasar
Alat
ukur
Timbangan
Berat
Badan
Meteran
tinggi
Metline
Lembar
Skala
Data
Skor
1. L= Lulus
38
Perkembangan
6
4.6.1
DDST
Ordinal
2. G = Gagal
3. M = Menolak
4. TAK = Tak
Ada
Kesempatan
39
4.6.2
Pengolahan data
Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan
atau
dikumpulkan.
Editing
dapat
dilakukan
pada
tahap
40
berbentuk tabel, maka tabel tersebut siap dianalisa dan dinyatakan dalam
bentuk tulisan.
Interpretasi jumlah responden digunakan kriteria sebagai berikut :
90% - 100%
: Mayoritas
70% - 89%
: Sebagian besar
51% - 69%
50%
: Setengah
26% - 49%
: Hampir setengah
<25 %
responden mengetahui tujuan penelitian dan dampak yang akan terjadi selama
dalam pengumpulan data. Jika responden bersedia diteliti, mereka harus
41
4.7.3
Kerahasiaan (Confidentiality)
Informasi yang telah dikumpulkan dari subyek kerahasiaan oleh peneliti.
Kerangka Operasional
Pada Kerangka kerja operasional akan disajikan alur penelitian dan variabel
Kesimpulan
42
BAB 5
HASIL PENELITIAN
5.1
Data Umum
5.1.1
Umur Balita
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi umur balita di PPT PAUD Bintang Samudra
pada bulan April 2014
Umur
3
4
5
Total
Frekuensi (f)
2
16
18
36
Persentase (%)
5,6
44,4
50
100
Tabel 5.1 diatas dapat diketahui bahwa dari 36 balita yang berumur
5 tahun sebanyak 18 (50%) balita.
5.1.2
Jenis Kelamin
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi jenis kelamin balita di PPT PAUD Bintang
Samudra pada bulan April 2014
Jenis Kelamin
Laki laki
Perempuan
Total
Frekuensi (f)
14
22
36
Persentase (%)
38,8
61,2
100
Tabel 5.2 diatas dapat diketahui bahwa dari 36 balita yang jenis
kelaminnya perempuan sebanyak 22 (61,2%) balita
43
5.2
Data Khusus
5.2.1
Pertumbuhan Balita
Frekuensi (f)
12
24
0
0
36
Persentase (%)
33,3
66,7
0
0
100
Frekuensi (f)
2
34
0
36
Persentase (%)
5,6
94,4
0
100
44
Frekuensi (f)
2
30
4
36
Persentase (%)
5,6
83,3
11,1
100
Perkembangan Balita
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Perkembangan Balita di PPT PAUD
Bintang Samudra pada bulan April 2014
Perkembangan
Lulus
Gagal
Menolak
Tidak Ada
Kesempatan
Total
Frekuensi (f)
33
1
2
0
Persentase (%)
91,7
2,8
5,5
0
36
100
45
BAB 6
PEMBAHASAN
6.1 Pertumbuhan Balita
Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa pertumbuhan berat badan paling
banyak dengan berat badan normal sebanyak 24 (66,7%). Sedangkan tabel 5.4
tinggi badan balita paling banyak dengan tinggi badan normal 34 (94,4%) dan
tabel 5.5 lingkar kepala balita 3-5 tahun paling banyak dengan lingkar kepala
normal sebanyak 30 (83,35).
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel,
organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang,
umur tulang dan keseimbangan metabolik (Ranuh, 1995). Pertumbuhan tidak
hanya bercirikan adanya perubahan ukuran, tetapi juga perubahan yang terjadi
berjalan secara proporsi. Tahapan pertumbuhan anak berjalan dengan pola tertentu
dan dimulai lahir hingga 1-2 tahun berjalan dengan kecepatan yang berbeda serta
setiap organ mempunyai pola pertumbuhan yang berbeda pula.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif,
sebagai akibat dari adanya pengaruh luar atau lingkungan. Pertumbuhan
mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran dan struktur tubuh sehingga
lebih banyak menyangkut perubahan fisik (Harlimsyah, 2007).
46
47
48
49
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1
Kesimpulan
7.1.1 Balita usia 3 dan 5 tahun yang mengalami pertumbuhan fisik tinggibadan
normal sebanyak 34 balita (94,4%) di PPT PAUD Bintang Samudra.
7.1.2 Balita usia 3 dan 5 tahun tahun yang mengalami perkembangan normal
sebanyak 33 balita (91,7%) di PPT PAUD Bintang Samudra
7.2
Saran
Berdasarkan Kesimpulan diatas dapat diajukan beberapa saran antara lain :
7.2.1
7.2.2
50
kasar, bahasa dan kemandirian balita dengan menggunakan alat peraga yang
sesuai dengan kebutuhan perkembangan balita
7.2.3
7.2.4
Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat memantau tentang pertumbuhan dan
perkembangan anaknya usia 3-5 Tahun.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat menindak lanjuti dari hasil penelitian ini serta
menambah dan melengkapi semua kekurangan yang ada dengan
menggunakan metode yang lebih baik, dengan responden yang lebih
banyak.
51
DAFTAR PUSTAKA
52
Indonesia dalam rencana pembangunan jangka panjan kedua tahun 19942018 (Yang berkaitan dengan lingkungan hidup), Seminar Pengaruh
Lingkungan Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan anak, Jakarta.
Titi S.Sularyo.(1993). Pertumbuhan Linier anak dan upaya pemantauannya
dengan minat pada perawakan perdek atau terlalu pendek, Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XXVIII,FKUI.
Egi Komara Yudha,2008. Buku ajar keperawatan pediatric wong,Ed.6, Vol.1.
EGC : Jakarta.