LAPORAN
oleh
Kelompok 5
LAPORAN
oleh
Retno Puji Astuti
Umamul Faqih Nurul
Nikmatul Khairiyah
Ambar Larasati
122310101027
122310101044
122310101075
122310101076
PEMBAHASAN
1. DATA INTERNASIONAL
WHO:
Tahun
2030
demensia naik 2 kali lipat
penderita
Merdeka.com - Sebuah kasus demensia baru muncul setiap empat detik. Banyak
negara maju yang mengakui bahwa jumlah penderita demensia terus meningkat di
negara mereka. Demensia bukan penyakit atau pun sindrom. Pikun adalah gejala
umum demensia, tetapi pikun bukan selalu indikasi terjadinya demensia.
Demensia disebabkan oleh berbagai penyakit otak yang mempengaruhi memori,
berpikir, perilaku, dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
3
Opini:
secara nasional. Selain Inggris, negara lain yang memiliki program untuk
demensia adalah Perancis dan Jepang. Amerika Serikat juga memiliki rencana di
tingkat negara bagian dalam penanggulangan dimensia. Negara berkembang
seperti Cina, India, dan Brazil telah memanfaatkan perawatan kesehatan, namun
tidak memiliki kapasitas untuk menangani kenaikan kasus dimensia.
WHO memperkirakan kasus dimensia akan melambung pada beberapa
dekade mendatang, terutama di beberapa negara miskin (Psikologi Zone, 2012).
Pada tahun 2010, sebanyak 35,6 juta orang mengalami demensia, dan
diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2030 menjadi 65,7 juta.
Sedangkan pada tahun 2050, diperkirakan jumlah penderita dimensia akan naik
tiga kali lipat menjadi 115,4 juta. Beban keuangan keluarga dengan demensia akan
meningkat. Hal ini menimbulkan kerentanan keluarga akan masuk kedalam garis
kemiskinan.
2. DATA NASIONAL
5
Sekitar satu juta penduduk Indonesia menderita penyakit alzheimer sebagaimana
dinyatakan oleh ahli psikiatri geriatri FKUI-RSCM Dr dr Martina WS Nasrun
SpKJ (K).
"Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2011, menunjukkan sekitar
satu juta penduduk Indonesia menderita alzheimer," ujar Martina pada diskusi
mengenai alzheimer di Jakarta, seperti ditulis Kamis (5/9/2013).
Martina mengemukakan meskipun data tersebut masih merupakan angka estimasi,
namun kondisi ini masih dapat terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Dia menambahkan bahwa setiap empat detik akan muncul satu kasus baru
mengenai alzheimer di dunia.
"Dengan kondisi seperti ini, dapat diprediksi bahwa pada 2050 penderita
alzheimer di Indonesia bisa mencapai tiga juta kasus," kata Martina.
Namun Martina menambahkan bahwa jumlah itu belum termasuk pasien yang
belum atau tidak melaporkan kondisi penyakit tersebut karena tidak tahu bahwa
demensia berupa alzheimer adalah penyakit.
Kurangnya informasi mengenai gejala dan penanganan alzheimer di Indonesia
dikatakan Martina sangat memprihatinkan.
Ahli kesehatan mental dari WHO, Dr. Albert Maramis menjelaskan bahwa banyak
masyarakat yang tidak menyadari dampak ekonomi yang diakibatkan oleh
penyakit ini.
"Padahal, jumlah total orang yang menderita demensia akan naik hingga dua kali
lipat tiap dua puluh tahun," ujar Albert.
Menurut Albert ini berarti akan ada 7,7 juta kasus demensia-alzheimer baru tiap
tahunnya di seluruh dunia.
Lebih lanjut Albert memaparkan bahwa alzheimer bukanlah penyakit yang hanya
muncul akibat usia lanjut, namun ada faktor-faktor lain yang dapat mencetuskan
penyakit ini seperti stroke, hipertensi, trauma kepala, genetik, diabetes, obesitas,
hingga depresi.
Opini:
Data dan opini kelompok untuk penderita demensia pada lansia di
Indonesia:
1. menurut data profil kesehatan yang di laporkan oleh departemen kesehatan
tahun 1998, terdapat 7,2 % populasi usia lanjut 60 tahun keatas kasus
demensia (populasi usia lanjut kurang lebih 15 juta). Peningkatan angka
kejadian kasus demensia berbanding lurus dengan meningkatnya harapan hidup
suatu populasi. Kira kira 5 % usia lanjut 65 -70 tahun menderita demensia
dan meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun mencapai lebih 45 % pada usia di
atas 85 tahun.
2. Di indonesia kejadian demensia pada tahun 2005 yaitu 606.100 orang.
3. tahun 2006, dari 20 juta orang lansia diperkirakan satu juta orang mengalami
demensia. Selain itu, berdasarkan jenis kelamin, prevalensi wanita lebih
banyak tiga kali dibandingkan laki laki. Hal ini mungkin refleksi dari usia
harapan hidup wanita lebih lama dibandingkan laki-laki. Meskipun demikian,
angka insidensi dan prevalensi demensia tersebut belum diketahui secara pasti.
4. WHO menperingatkan, pada tahun 2050 mendatang kasus penyakit demensia
akan meningkat tiga kali lipat.
5. Prevalensi demensia semakin meningkat dengan bertambahnya
usia.
Prevalensi demensia sedang hingga berat bervariasi pada tiap kelompok usia.
Pada kelompok usia diatas 65 tahun prevalensi demensia sedang hingga berat
mencapai 5
3. DATA JEMBER
8
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara
aktivitas fisik dan kejadian demensia pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Jember. Metode Penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain
penelitian korelasional dan pendekatan cross sectional serta menggunakan teknik
pengumpulan data dengan metode survey. Penelitian dilakukan pada bulan Mei
2014 di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember. Pengambilan sampel
menggunakan Purposive Sampling, sebanyak 43 sampel. Data diperoleh dengan
cara memberikan pertanyaan kepada responden berdasarkan kuisioner yang
dijawab oleh responden.
Berdasar pada hasil penelitian didapatkan data bahwa responden yang
memiliki aktivitas fisik rendah sejumlah 24 orang mengalami demensia. Pada
Saxena,
direktur
program
kesehatan
kejiwaan
dan
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Carpenito, Lynda Juall. 209. Diagnosis Keperawatan: Aplikasi pada Praktik
Klinis, Ed. 9. Alih bahasa oleh Kadar, dkk. Jakarta: EGC.
Julianti & Budiono. 2008. Demensia. Riau: Faculty of Medicine-University of
Riau.
Maryem, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut da Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika.
Santoso & Ismail. 2009. Memahami Krisis Lanjut Usia: Uraian Medis dan
Pedagogis-Pastoral. Jakarta: Gunung Mulia.
Stevens, et all. 1999. Ilmu Keperawatan E/2 Jilid 2. Alih bahasa oleh Tomasowa.
Jakarta: EGC.
Tamher & Noorkasiani 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Tantomi, Baabdullah & Sagita. 2013. PKMP: Tren Fenomena Pisidi (Pikun Usia
Dini) sebagai Dugaan Awal Gejala Demensia di Kota Malang. Malang:
Universitas Islam Malang.
ARTIKEL
Destriana. 2012. WHO: Tahun 2030 Penderita Demensia Naik 2 Kali Lipat
[ serial Online] http://www.merdeka.com/sehat/who-tahun-2030penderita-demensia-naik-2-kali-lipat.html [ diakses pada tanggal 19
September 2014, pukul 09.30 WIB ]
Effendi, Adi Darma. 2014 [ tidak diterbitkan ]. Hubungan Antara Aktivitas Fisik
dan Kejadian Demensia pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut
Usia
Jember
(Skripsi)
[
serial
online
]
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/58278/Adi
%20Darma%20Effendi%20-%20102010101058_1.pdf?sequence=1 11
[ diakses pada tanggal 19 September 2014, pukul 10.30 WIB ]
Prawira, Aditya Eka. 2013. Sudah Sejuta Penduduk Indonesia Derita Pikun yang
Parah [ serial online ] http://health.liputan6.com/read/684252/sudahsejuta-penduduk-indonesia-derita-pikun-yang-parah [ diakses pada
tanggal 19 September 2014, pukul 09.35 WIB ]
Schlein & Zipperer. 2012. Prevalensi Demensia akan Meningkat Drastis [ serial
online] http://www.dw.de/prevalensi-demensia-akan-meningkat-drastis/a15974243 [ diakses pada tanggal 20 September 2014, pukul 10.10 WIB ]
Zone, Psikologi. 2012. Tahun 2050, 115 Juta Orang akan Mengalami Demensia
[ serial online ] http://www.psikologizone.com/tahun-2050-115-jutaorang-akan-mengalami-demensia/065116247 [ diakses pada tanggal 20
September 2014, pukul 10.05 WIB ]