Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI X DENGAN SUFOKASI

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama

: By X

Umur

: 7 minggu

Jenis kelamin : Laki-laki


2. Keluhan utama
Klien tidak sadarkan diri
3. Riwayat penyakit sekarang
Klien dibawa ke IGD dalam kondisi tidak sadar, nafas tidak teratur, dan bibir biru.
Menurut pengasuh tiga jam sebelumnya klien diberi susu melalui dot dan ditidurkan
miring diatas tempat tidur busa oleh pengasuh dengan posisi masih menyusu. Botol
susu disangga dengan selimut bayi supaya tetap bisa digunakan oleh klien. Karena
sibuk mengurus sang kakak pengasuh baru bisa menengok klien setelah dua jam. Saat
ditemukan klien tidak berespon, lemas, dan nafas tidak teratur, bibir sudah biru wajah
bayi tertelungkup pada tempat tidur dan selimut menutup seluruh mulut dan hidung
bayi. Karena panik pengasuh langsung membawa klien ke IRD tanpa menghubungi
Ibu klien terlebih dahulu yang sedang bekerja
4. Riwayat penyakit dahulu : 5. Riwayat penyakit keluarga : 6. Pemeriksaan B1-B6
B1 : nafas tidak teratur;

B2 : bibir biru
B3 : tidak sadar
B4 : B5 : B6 : klien lemas

7. Analisis data

Symptom
DS :
Pengasuh klien mengatakan
tiga jam sebelumnya klien
diberi susu melalui dot dan
ditidurkan miring diatas
tempat tidur busa oleh dengan
posisi masih menyusu.
Saat ditengok klien tidak
berespon, lemas, dan nafas
tidak teratur, bibir sudah biru,
wajah bayi tertelungkup pada
tempat tidur dan selimut
menutup seluruh mulut dan

Etiologi
Mulut dan hidung serta wajah
tertutup kain

Sufokasi

Kadar O2 dalam tubuh


menurun dan CO2 meningkat

Hipoventilasi

Pola nafas tidak efektif

Problem
Pola nafas tidak efektif

hidung bayi
DO :
Nafas tidak teratur
DS :
Pengasuh klien mengatakan
tiga jam sebelumnya klien
diberi susu melalui dot dan
ditidurkan miring diatas
tempat tidur busa oleh dengan
posisi masih menyusu.
Saat ditengok klien tidak
berespon, lemas, dan nafas
tidak teratur, bibir sudah biru,
wajah bayi tertelungkup pada
tempat tidur dan selimut
menutup seluruh mulut dan
hidung bayi
DO :
Klien tidak sadar

Mulut dan hidung serta wajah


tertutup kain

Gangguan perfusi jaringan


serebral

Sufokasi

Kadar O2 dalam tubuh


menurun dan CO2 meningkat

Gangguan difusi

O2 dalam darah menurun

O2 ke otak menurun

Penurunan kesadaran

Gangguan perfusi jaringan


srebral

DS :
Pengasuh klien mengatakan
tiga jam sebelumnya klien
diberi susu melalui dot dan
ditidurkan miring diatas
tempat tidur busa oleh dengan
posisi masih menyusu.
Saat ditengok klien tidak

Mulut dan hidung serta wajah


tertutup kain

Sufokasi

Kadar O2 dalam tubuh


menurun dan CO2 meningkat

Gangguan perfusi jaringan


perifer

berespon, lemas, dan nafas


tidak teratur, bibir sudah biru,
wajah bayi tertelungkup pada
tempat tidur dan selimut
menutup seluruh mulut dan
hidung bayi

Gangguan difusi

O2 dalam darah menurun

Sianosis

DO :
Klien lemas

Lemas

Bibir klien biru (sianosis)


Gangguan perfusi jaringan
perier

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nadas tidak efektif berhubungan dengan hipoventilasi.
2. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penurunan aliran darah ke
otak.
3. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan oksigen dalam darah menurun

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Pola nadas tidak efektif berhubungan dengan hipoventilasi.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan


diharapkan pola nafas menjadi efektif.
Kriteria hasil :
a. Pasien menunjukkan pola nafas yang efektif.
b. Ekspansi dada simetris.
c. Tidak ada bunyi nafas tambahan.
d. Kecepatan dan irama respirasi dalam batas normal.
Intervensi :
a. Pertahankan kepatenan jalan nafas.
b. Pantau status pernafasan dan oksigenasi sesuai dengan kebutuhan.
c. Auskultasi jalan nafas untuk mengetahui adanya penurunan ventilasi.
d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan AGD dan pemakaian alan bantu
nafas
e. Siapkan pasien untuk ventilasi mekanik bila perlu.
f. Kolaborasi pemberian oksigenasi sesuai kebutuhan.
2. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan oksigen dalam darah menurun
Tujuan : Klien memperlihatkan perfusi perifer yang adekuat
Kriteria hasil :
a. Nadi perifer meningkat
b. Kulit dan dan bibir idak pucat (sianosis)
c. CRT< 2 detik

Intervensi :
a. Kaji status mental klien secara teratur.
b. Catat adanya penurunan kesadaran
c. Kaji takipnea, sianosis, pucat, kulit lembab.
d. Kaji kekuatan nadi perifer.
e. Kolaborasi pemberian oksigen sesuai indikasi.
3. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penurunan aliran darah ke
otak
Tujuan : Perfusi jaringan serebral terpenuhi
Kriteria hasil :
a. Pasien sadar baik
b. Tanda -tanda vital normal
Intervensi :
a. kaji status mental klien secara teratur
b. kaji status neurologis secara teratur
c. kaji tekanan darah ,nadi ,suhu tubuh dan pernpasan yang meliputi pola dan
iramanya
d. Evaluasi keadaan pupil ,catat ukuran ,ketajaman ,kesamaan antara kanan dan
kiri,dan reaksi terhadap cahaya
e. Kolaborasi pemberian oksigen sesui dengan kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai