Anda di halaman 1dari 12

JALAN RAYA

BANGUNAN AIR

DRAINASE

PSDA

MANAJEMEN

TANAH

MEKANIKA TEKNIK

Tipe Perkerasan & Perbedaan


Cara Pemeliharaan Jalan Aspal dan Beton

Perkerasan Makadam dan Telford


Trase Jalan

Jenis-jenis aspal

Inlet
Kolam Olak
Gambar Bendungan

Drainase Perkotaan

Inlet drainase
Debit Q=V.A

Persamaan Kontinuitas Q1=Q2

Waktu Konsentrasi
Siklus Hidrologi

Metode Kontrol Jadwal


Studi Kasus pembangunan jenis apa utk daerah tertentu

ACWP, BCWP, BCWS


Triple constraint yang mana lebih penting
Jenis-jenis kontrak
Satuan Kuat Dukung Tanah
Rumus Pondasi
Karakteristik tanah apa yang harus diperhatikan ketika harus
merancang dan membuat pondasi
Arti Momen
Diagram Shear, Momen, Normal
Tahapan Pelepasan Scafolding (tumpuan jepit-bebas)
MR II (Rangka)
MR V

Fleksibel Pavement, Rigid Pavement, Campuran Perkerasan


Overlay setiap sekian tahun
Lapisan Telford : Lapis ini dibuat dari batu belah (15 25 cm) dan batu pengunci/pengisi.
Batu belah diatur di atas pasir setebal 10 cm, maksud diberi lapis pasir adalah untuk
keperluan peresapan.
Lapisan Makadam : Lapis ini dibuat dengan bahan batu pecah bergradasi tertentu, dengan
syarat bersih, awet, keras bersudut tajam dan tahan ausan.

Prime Coat adalah pemberian lapis aspal pada permukaan lapis pondasi jalan untuk yang
pertama kali. Penyiraman aspal pada susunan gravel agregat untuk membentuk lapisan
perkerasan
Tack Coat, adalah pemberian aspal pada permukaan yang sudah beraspal. Tujuannya untuk
memberikan ikatan antar lapis lama dan lapis baru.
Seal Coat adalah pelapisan/perbaikan aspal yang terkelupas atau aus permukaannya
dengan tujuan untuk menutupi lapisanagregat yang terekspos
Tempat masuknya air. Biasa terdapat pada bangunan intake. Bangunan Intake adalah Pintu
air yang berfungsi mengatur banyaknya air, yang masuk kesaluran dan mencegah
masuknya benda padat dan endapan sedimen ke saluran
Jenis: Bak Tenggelam, USBR, Vlugter
Terlampir
Melayani pembuangan kelebihan air pada suatu kota dengan cara mengalirkannya melalui
permukaan tanah (surface drainage) atau lewat bawah permukaan tanah (subsurface
drainage) untuk dibuang ke sungai, danau atau laut.
SLIDE file 10. Drainase Jalan Raya
adalah bukaan/lubang di sisi-sisi jalan yang berfungsi untuk menampung dan menyalurkan
limpasan air hujan yang berada sepanjang jalan menuju ke saluran. + Ketentuan-ketentuan
inlet
Satuan m3/detik. Banyaknya volume zat cair yang mengalir dalam satuan waktu
Air yang mengalir pada luasan penampang yang besar ke luas penampang yang lebih kecil
namun dengan kecepatan yang berbeda akan menghasilkan debit yang sama
adalah waktu yang diperlukan untuk mengalirkan air dari titik yang paling jauh pada
daerah aliran ke titik kontrol yang ditentukan di bagian hilir suatu aliran. Tc = to + td to =
inlet time and td = conduct time
Evaporasi + Transpirasi > Kondensasi > Presipitasi (hujan) > Run off + Infiltrasi / Perkolasi
> kembali ke siklus awal
- Metoda jalur kritis (Critical path method)
- Metoda evaluasi & review proyek (PERT)
- Metoda preseden diagram (Presedence diagram)
- Konsep nilai : disajikan dalam grafik S (Earned value)
Logika

ACWP (Actual Cost of Work Performed) jumlah biaya aktual dari pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
BCWP (Budget Cost of Work Perfomed) nilai hasil dari sudut pandang nilai pekerjaan yang
telah diselesaikan terhadap anggaran disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut)
BCWS (Budget Cost of Work Scheduled) Anggaran untuk suatu pekerjaan tetapi disusun
dan dikaitkan dengan jadwal pelaksanaan
Biaya, Dengan ada biaya jadwal dan mutu dapat ditingkatkan dan dipertahankan
Lum sum, Unit Price, Gabungan, Cost Plus Fee
kg/cm2 (Gaya per satuan luas)
Tegangan = P/A
1. Jenis Tanah
Gaya kali jarak. Besaran yang terjadi apabila adanya gaya yang diberikan terhadap suatu
titik dengan jarak tertentu (kgm)
Terlampir
Dari ujung terluar, tengah baru pangkal. Alasan: Momen terbesar terjadi pada tumpuan
Terlampir
Terlampir

REKAYASA JALAN RAYA

IRIGASI BANGUNAN AIR

DRAINASE

REKYASA LALU LINTAS

REKAYASA LINGKUNGAN

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI

MEKANIKA FLUIDA
MANAJAMEN KONSTRUKSI
MEKANIKA REKAYASA

Persyaratan Aspal dan Agregat


Jenis2 Aspal : Padat, cair, emulsi
Pengujian Aspal
Fungsi aspal bagi perkerasan
Pra hampar- pasca hampar:
Pada proses prahampar aspal yang dicampur dengan agregat akan membungkus atau
menyelimuti butir-butir agregat, mengisi pori antar butir dan meresap ke dalam pori masingmasing butir.
Pada proses pascahampar, aspal disiramkan pada lapisan agregat yang telah dipadatkan,
lalu di atasnya ditaburi butiran agregat halus. Pada proses ini aspal akan meresap ke dalam
pori-pori antar butir agregat di bawahnya
Pengaruh temperatur terhadap aspal: Aspal adalah material yang termoplastis, berarti akan
menjadi keras atau lebih kental jika temperatur berkurang dan akan lunak atau lebih cair
bila temperatur bertambah.
Suhu pencampuran aspal 145-155 C
Beda hot mix dan cold mix kapan digunakan:
hot mix menggunakan pemanasan untuk melunakkan aspal. Tujuan pemanasan adalah
untuk menghilangkan kadar air sehingga aspal dapat melekat dengan baik pada batuan.
sedangkan kadar air Cold mix sangat tergantung pada pencahayaan matahari di lapangan
serta pengawasan yang ketat agar aspal dapat melekat dengan baik
Tujuan uji marshal : mengukur nilai stabilitas, dan flowmeter untuk mengukur kelelehan
plastis atau flow.
VMA VIM VFA
Jenis2 beton aspal di Indonesia : Laston (AC-WC, AC-BC), Lataston, Latasir, Lapisan perata,
SMA, HSMA
Jika pencampuran agregat dilakukan untuk 3 agregat yang secara nyata merupakan
kelompok agregat kasar (hampir seluruhnya tertahan saringan No. 8), agregat halus (hampir
seluruhnya lolos saringan No. 8) dan filler (hampir seluruhnya lolos saringan No. 30),
Ukuran-ukuran saringan
Lapisan2 perkerasan: Subgrade, sub base, base course, surface course
Base course : Lapis telford, macadam
Prime coat , Tack Coat
Fungsi penyiraman pada penghamparan : menurunkan suhu sehingga aspal cepat mengeras
Tipe perkerasan jalan dan perbedaan
Fungsi lapisan perkerasan
Ukuran klasifikasi agregat berdasarkan asphalt institut dan bina marga
Pertimbangan penggunaan perkerasan kaku
Efisiensi irigasi
Bangunan bendungan komponen2
Proses pengolahan air bersih
Beda drainase dan irigasi

Intensitas hujan adalah volume hujan tiap satuan waktu.


Intensitas hujan tergantung pada durasi hujan, frekuensi hujan serta waktu konsentrasi.
Bentuk-bentuk penampang saluran
Drainase jalan raya (gambar)
Jenis-Jenis Jalan Raya
Satuan mobil penumpang (baca2)
Arus Lalu Lintas (baca2)
Parkir
Ukuran standar parkir
Proses pengolahan air bersih
Pengolahan limbah
Gambar septic tank
Mix desain campuran beton (step2, water ratio)
Jenis-jenis admixture
Jenis semen
Persamaan bernoulli
Tahapan Tender
Tahapan proyek
Struktur statis tertentu
Struktur rangka
Struktur statis tak tertentu metode cross, 3 momen, sloof defleksi
Struktur portal
Matriks

Tugas
Semester V
Slide Modul 2 (JR2_2)
JR2_2
JR2_2

Slide Modul 5

JR2_5 (7)
JR2_5

Slide Modul 4
JR2_1 (17)
Slide modul 3, 1
JR2_3 (12)
JR2_3 (22)

Slide
Slide
Slide
Slide

modul
modul
modul
modul

1
1
1 (16)
8 (2)

Slide modul 3
Slide modul 4

Semester IV

Slide modul 1

Semester IV

Slide modul 3 (21)

minggu 2 3
minggu 10
Semester II
Topik 4 (16 17)
Sems 2 (MIX DESIGN)
(concrete)

Anda mungkin juga menyukai