Anda di halaman 1dari 10

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA

TUGAS ASSD
TRANFORMASI FOURIER PADA GELOMBANG BUNYI

DISUSUN OLEH :
1. FARHAN BINAR SENTANU (11/320024/PA/14319)
2. AHMAD PADANG ARIFIN (09/284525/PA/12847)
3. INDRA RUDIANTO (11/316854/PA/13977)
4. RUMAISHA NUR ASYIFA (11/316794/PA/13921
5. BACHTIAR LISTIANTO (09/283253/pa/12494)
YOGYAKARTA
OKTOBER
2013

I.

PENDAHULUAN

Gelombang Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Energi bunyi tersebut
berasal dari benda yang bergetar, getaran yang merambat disebut gelombang.
Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan
dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan
oleh sumber bunyi yang mengalami getaran.
Kita dapat mendengar bunyi karena bunyi tersebut merambat dari sumber
bunyi sampai telinga kita. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan
udara disekitarnya, selanjutnya molekul udara yang bergetar akan menjalar
sampai telinga kita. Getaran molekul udara membentuk rapatan dan
regangan.
Apabila sebuah senar gitar kita petik maka akan terjadi getaran pada
senar gitar yang menimbulkan bunyi. Jika senar dawai gitar tersebut kita
pegang, maka getaran dan bunyi pada senar akan hilang. Ketika beduk
dipukul, atau gitar di petik, senar gitar atau beduk tampak bergetar waktu
dibunyikan. Saat senar bergetar terdengarlah bunyi. Bunyi gitar akan
melemah jika getarannya melemah, akhirnya bunyi pun menghilang.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi
suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau
frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan
bunyi dengan pengukuran dalam desibel.

II.

DASAR TEORI

1. Bunyi merupakan Gelombang Longtudinal

Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal, yaitu gelombang


yang terdiri atas partikel-partikel yang berosilasi searah dengan gerak
gelombang tersebut, membentuk daerah bertekanan tinggi dan rendah
(rapatandan

renggangan).

Partikel

yang

saling

berdesakan

akan

menghasilkan gelombang bertekanan tinggi, sedangkan molekul yang


meregang akan menghasilkan gelombang bertekanan rendah. Kedua jenis

gelombang ini menyebar dari sumber bunyi dan bergerak secara bergantian
padamedium.
Gelombang bunyi dapat bergerak melalui zat padat, zat cair, dan gas,
tetapi tidak bisa melalui vakum, karena di tempat vakum tidak ada partikel
zat yang akan mentransmisikan getaran. Kemampuan gelombang bunyi
untuk menempuh jarak tertentu dalam satu waktu disebut kecepatan bunyi.
Kecepatan bunyi di udara bervariasi, bergantung temperatur udara dan
kerapatannya. Apabila temperatur udara meningkat, maka kecepatan bunyi
akan bertambah. Semakin tinggi kerapatan udara, maka bunyi semakin cepat
merambat. Kecepatan bunyi dalam zat cair lebih besar daripada cepat rambat
bunyi di udara. Sementara itu, kecepatan bunyi pada zat padat lebih besar
daripada cepat rambat bunyi dalam zat cair dan udara.

2. Transformasi Fourier
Transformasi

Fourier

adalah

suatu

model

transformasi

yang

memindahkan domain spasial atau domain waktu menjadi domain frekuensi.


Transformasi Fourier merupakan suatu proses yang banyak digunakan
untuk memindahkan domain dari suatu fungsi atau obyek ke dalam domain
frekuensi. Di dalam pengolahan citra digital, transformasi fourier digunakan
untuk mengubah domain spasial pada citra menjadi domain frekuensi.
Analisa-analisa dalam domain frekuensi banyak digunakan seperti filtering.
Dengan menggunakan transformasi fourier, sinyal atau citra dapat dilihat
sebagai suatu obyek dalam domain frekuensi.
Persamaan Transformasi Fourier :

3. Bagian-bagian Gelombang

Keterangan :

Puncak gelombang adalah titik tertinggi pada gelombang (misal b dan f)

Dasar gelombang adalah titik-titik terendah pada gelombang (misal d


dan h)

Bukit gelombang adalah lengkungan obc atau efg

Lembah gelombang adalah cekungan cde atau ghi

Amplitude (A) adalah nilai mutlak simpangan terbesar yang dapat dicapai
oleh partikel (misal b b1 atau d d1)

Panjang Gelombang () adalah jarak antara dua puncak berurutan (misal


bf ) atau jarak antara dua dasar berurutan (misal dh)

III.

METODOLOGI
Tujuan tugas ini adalah membuat grafik FFT dari gelombang
bunyi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah :
1. Membuat rekaman suara yang disimpan dalam bentuk wav.
2. File wav. dibuka di matlab dengan dengan mengubahnya
menjadi vektor y dan sampling frekuensi (fs).
3. Lalu buat sampling waktunya, setelah itu plotkan. Listing
program ini akan menunjukan figure 1 yang berisi grafik
hubungan doamin waktu dan amplitudo
4. Buat

listing

menambahkan

program

untuk

nfft=1024,

membuat

x=fft(y,nfft);

FFT

dengan

x=x(1:nfft/2);

mx=abs(x); dan f=(0:nfft/2-1)*fs/nfft . Setelah itu plotkan.


Figure 2 berisi grafik hubungan frekuensi dengan magnitude.
5. Untuk memplot deret data secara diskrit gunakan Stem.
Sehingga di figure 3 nanti terlihat nilai maksimum frekuensi
dan magnitudonya

IV.

PEMBAHASAN
1. Listing Program

% fs = Sampling frequency
% y = Vektor dari file 'tokke.wav'
[y, fs] = wavread('tokke.wav');
sound (y,fs); % Menyuarakan vektor y dengan frekuensi sampling fs
time = (1:length(y))/fs; % Sampling Time
figure(1); % Membuat grafik baru
plot(time,y);
title('Bentuk Sinyal Dari File tokke.wav (time domain)');
xlabel('Time (s)');
ylabel ('Ampitude');

nfft=1024;
x=fft(y,nfft);
x=x(1:nfft/2);
mx=abs(x);
f=(0:nfft/2-1)*fs/nfft;
figure(2);
plot(f,mx);
title('Spektrum Hasil FFT Dari File tokke.wav (frequency domain)');
xlabel('Frequency (Hz)');
ylabel('Magnitude');

figure(3);
stem(f,mx);

title('Spektrum Hasil FFT (Stem Chart)');


xlabel('Frequency (Hz)');
ylabel('Magnitude');

2. Penjelasan Listing Program


[y, fs] = wavread('tokke.wav'); kode program ini berfungsi untuk membuka file
dengan format wav dengan mengubahnya menjadi vector y dan sampling
frekuensi fs.
time = (1:length(y))/fs; membuat sampling waktu
figure(1); % Membuat grafik baru
plot(time,y);
title('Bentuk Sinyal Dari File tokke.wav (time domain)');
xlabel('Time (s)');
ylabel ('Ampitude');
kode program di atas berfungsi untuk membuat figure baru yaitu figure (1) dan
memplot sinyal dari file tokke.wav dalam time domain.

nfft=1024;
x=fft(y,nfft);
x=x(1:nfft/2);
mx=abs(x);
f=(0:nfft/2-1)*fs/nfft;
figure(2);
plot(f,mx);
title('Spektrum Hasil FFT Dari File tokke.wav (frequency domain)');
xlabel('Frequency (Hz)');
ylabel('Magnitude');

Kode program di atas membuat FFT (Fast Fourier Transform) dari sinyal dengan
domain waktu menjadi sinyal dengan domain frekuensi dan menampilkannya
dalam grafik frekuensi vs magnitude. Secara umum, kode program fft(x)

berfugsi untuk menghitung Transformasi Fourier Diskrit (DFT: Discrete


Fourier Transform) dengan metode FFT (Fast Fourier Transform) dari vektor x.
jika x berupa sebuah matriks, maka operasi FFT-nya akan dilakukan perkolom.
figure(3);
stem(f,mx);
title('Spektrum Hasil FFT (Stem Chart)');
xlabel('Frequency (Hz)');
ylabel('Magnitude');

Kode program diatas hampir sama dengan kode program sebelumnya, bedanya
yaitu kode program ini akan menampilkan grafik frekuensi vs magnitude dalam
stem chart (memplot data secara diskrit) atau tiap nilai data diwakilkan dalam
bentuk garis dan diujungnya terdapat bulatan kecil tanda bahwa bulatan kecil
tersebut merupakan nilai puncak dari tiap data.
Ketika program tersebut di jalankan, maka akan dihasilkan 3 grafik, yaitu:
Figure 1

Gambar 4.2.1. Grafik 1 Bentuk time domain vs amplitude dari sinyal tokke.wav.

Grafik 1 di atas menunjukkan original signal (sinyal asli) dari file tokke.wav.
ketika file tokke.wav diputar, maka akan terlihat, ketika suara tokke berbunyi
amplitudenya akan maksimum, ketika jeda (tidak ada suara tokke) maka
amplitude akan bernilai 0. Terlihat ada persilangan amplitude yang awalnya
maksimun selama beberapa detik, kemudian amplitudenya menjadi nol, dan
berlanjut seperti itu lagi.
Figure 2

Gambar 4.2.2. Grafik 2 Spektrum sinyal tokke.wav hasil fft dalam frequency
domain
Grafik ini menunjukkan hasil FFT (Fast Fourier Transform) dari sinyal asli.
FFT akan mengubah sinyal dari domain waktu ke domain frekuensi. Pada sinyal
diatas, vektor mx hasil operasi FFT (dapat dilihat di listing program yaitu
mx=abs(x);) berisi bilangan kompleks, sehingga yang diplot adalah magnitude
dari vektor mx. Digrafik ini hasil FFT diplot dalam frekuensi vs magnitude.
Sinyal ini memiliki magnitude tertinggi dengan nilai 0.0004878 yaitu pada
frekuensi 2412 Hz.

Figure 3

Gambar 4.2.3. Grafik 3. Spektrum hasil fft dalam bentuk stem chart
Grafik di atas hampir sama dengan grafik 2, hanya saja pada grafik 3 ini
digunakan kode perintah stem, yang berarti memplot deret data secara diskrit.
Nilai magnitude tertinggi tidak jauh beda dengan grafik 2 yaitu 0.00048776 pada
frekuensi 2422.7186 Hz yang ketika dibulatkan nilainya juga akan sama.
V.

KESIMPULAN
1. Gelombang Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Energi
bunyi tersebut berasal dari benda yang bergetar, getaran yang
merambat disebut gelombang.
2. Transformasi Fourier adalah suatu model transformasi yang
memindahkan domain spasial atau domain waktu menjadi
domain frekuensi. Transformasi Fourier merupakan suatu
proses yang banyak digunakan untuk memindahkan domain
dari suatu fungsi atau obyek ke dalam domain frekuensi.
3. Pada grafik bentuk domain vs amplitudo terlihat ada
persilangan pada saat amplitudo maksimum (toke berbunyi)
dan amplitudo 0 (suara toke berhenti (jeda)).

4. Pada grafik FFT, hasil FFT diplot dalam frekuensi vs


magnitude. Sinyal ini memiliki magnitude tertinggi dengan
nilai 0.0004878 yaitu pada frekuensi 2412 Hz.
5. Pada grafik stem chart, nilai magnitude tertinggi tidak jauh
beda dengan grafik 2 yaitu 0.00048776 pada frekuensi
2422.7186 Hz yang ketika dibulatkan nilainya juga akan
sama.

VI.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai