BUDAYA
Pendahuluan
Indonesia adalah negara yg kaya dengan
Kebudayaan B
Kebudayaan C
2. Komponen Budaya
a. Budaya Material
1. Teknologi, (mencakup teknik atau cara yg
digunakan utk mengubah/membentuk
material menjadi produk yg dp dugunakan
oleh masy.
2. Ekonomi, cara orang menggunakan segala
kemampuan untk menghasilkan yg
bermanfaat bagi dirinya atau orang lain
Lanjutan
d. Estetika, berkaitan dengan seni, dongeng, hikayat, musik
dan tarian-tarian yg ditunjukan oleh masyarakat tertentu
agar pesan yg disampaikan mencapai sasaran secara
efektif.
Contoh;
Angka 13, masih banyak masyarakat meyakini bahwa
angka 13 merupakan angka kesialan atau ketidak
beruntungan.
Angka 4 bagi orang Jepang merupakan simbol kematian,
kerenanya orang Jepang tdk mau menggunakan nomor 4.
Lanjutan
3. Tingkatan Budaya
a. Formal, merupakan tradisi atau kebiasaan yg dilakukan
oleh masy. Yg turun temurun dari suatu generasi
kegenari berikutnya.
Contoh ketika tamu masuk keruang pimpinan maka
umumnya mereka akan mengetok pintu terlebih dahulu.
b. Informal,
Pada tingkatan ini budaya banyak diteruskan oleh
generasi berikutnya melalui apa yg didengar, dilihat,
dipakai, dilakukan tanpa diketahui apalsannya mengapa
hal ini dilakukan.
KARAKTERISTIK BUDAYA
1. Komunikasi dan bahasa,
Sistem komunikasi, verbal dan non- verbal,
satu unsur yang membedakan satu kelompok
dengan kelompok lainnya.
2. Pakaian dan penampilan
Meliputi pakaian, perhiasan dan dandanan.
3. Makanan dan kebiasaan makan
Ciri ini menyangkut hal dalam pemilihan,
penyajian, dan cara makan.
Lanjutan
4. Waktu dan kesadaran akan waktu
Hal ini menyangkut pandangan orang akan
waktu. Sebagian orang tepat waktu dan
sebagian lain berpandangan merelatifkan
waktu.
HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI
ANTARBUDAYA
1. Mengabaikan perbedaan antara kita dan
kelompok yang secara kultural berbeda.
Kita seringkali menganggap bahwa di antara
kita hanya terdapat persamaan dan bukan
perbedaan. Terutama dalam hal nilai, sikap, dan
kepercayaan. Kita dengan mudah mengakui
dan menerima perbedaan gaya rambut, cara
berpakaian, atau makanan. Tetapi kita
menganggap sama dalam hal nilai dan
kepercayaan dasar. Ini tidak benar.
PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
ANTAR BUDAYA YANG EFEKTIF
1. Relativitas budaya.
Bahasa mempengaruhi pemikiran dan perilaku
sehingga akan mempengaruhi proses kognitif kita
sehingga orang yang menggunakan bahasa yang
berbeda akan berbeda pula cara mereka memandang
dan berpikir tentang dunia.
Perbedaan bahasa ini akan membuat komunikasi
antarbudaya terlihat jelas pada awal interaksi untuk
menggunakan teknik-teknik yang efektif dengan
mendengarkan, pengecekan persepsi, berbicara secara
spesifik, serta mencari umpan balik.
Lanjutan (1)
2. Bahasa sebagai cermin budaya.
Bahasa mencerminkan budaya. Makin besar
perbedaan budaya, makin besar perbedaan
komunikasi yang akan terjadi. Artinya, makin
sulit komunikasi efektif dilakukan. Oleh
karena itu, kita harus peka terhadap
hambatan komunikasi antarbudaya dan
menggunakan teknik-teknik sebagai
pembantu melestarikan serta meningkatkan
komunikasi antarbudaya.
Lanjutan (2)
3. Mengurangi ketidakpastian.
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin
besar ketidakpastian dan ambiguitas dalam
komunikasi. Maka diperlukan lebih banyak
waktu dan upaya untuk mengurangi
ketidakpastian sehingga komunikasi menjadi
bermakna.
Lanjutan (3)
4. Kesadaran diri dan perbedaan antarbudaya.
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin
besar kesadaran diri para partisipan selama
komunikasi. Konsekuensi positifnya,
kesadaran diri ini akan membuat kita lebih
waspada sehingga mencegah kita
mengatakan hal-hal yang tidak patut.
Sementara konsekuensi negatifnya membuat
kita terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan
kurang percaya diri.
Lanjutan (4)
5. Interaksi awal dan perbedaan antarbudaya.
Interaksi awal yang tidak efektif dalam
berkomunikasi karena perbedaan budaya
berangsur-angsur akan berkurang seiring
hubungan yang lebih akrab.
Caranya, cobalah hindari menilai orang lain
secara tergesa-gesa dan pemanen. Apalagi
hanya didasarkan pada informasi yang
terbatas.
Lanjutan (5)
6. Memaksimalkan hasil interaksi.
Dalam komunikasi antarbudaya, kita
berusaha memaksimalkan hasil interaksi:
a. Berinteraksi dengan orang lain yang mereka
perkirakan akan memberikan hasil positif.
b. Bila kita mendapat hasil positif, kita terus
melibatkan diri dalam komunikasi.
c. Kita membuat prediksi tentang mana perilaku
kita yang mungkin akan memberi hasil positif