Anda di halaman 1dari 11

TUGAS SEMESTER PENDEK

MATA KULIAH KONSERVASI ENERGI


LAPORAN AUDIT ENERGI AWAL
RUMAH PRIBADI

NAMA

: ADHITYA SUKMA WIJAYA

NIM

: 21060110120063

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014

[LAPORAN AUDIT ENERGI AWAL RUMAH


PRIBADI]
A. Target Penghematan Tenaga Listrik
1) Baseline 6 bulan terakhir

Bulan

Tarif
(900 VA)
(Rp/kWh)

Januari 2013

495

Februari 2013

495

Maret 2013

495

Apr-13

495

Mei 2013

495

Juni 2013

495
Rata-Rata

Tagihan Rekening
(b)
Biaya Tenaga Listrik
(Rp)
95.300,0
0
97.230,0
0
101.750,0
0
98.800,0
0
96.350,0
0
95.400,0
0
97.471,67

(a)
Pemakaian Tenaga
Listrik
(kWh)
192,5
3
196,4
2
205,5
6
199,6
0
194,6
5
192,7
3
196,91

2) Pengamatan tahun berjalan

Periode
Laporan
Ke-1
(dilaporkan
bulan Oktober
2013)
Ke-2
(dilaporkan
bulan Januari
2014)

Tarif

Bulan

(900 VA)

Tagihan Rekening
(d)
(c)
Biaya Tenaga
Pemakaian
Listrik
(Rp)
97.250,00
102.500,00
100.300,00

Tenaga Listrik
(kWh)
196,46
207,07
202,63

100.016,67

202,05

495

99.850,00

201,72

November
495
Desember
495
Rata-Rata

99.100,00
98.900,00
99.283,33

200,20
199,80
200,57

Juli
Agustus
September

(Rp/kWh)
495
495
495

Rata-Rata
Oktober

21060110120063 | Error! No text of specified style in document.

[LAPORAN AUDIT ENERGI AWAL RUMAH


PRIBADI]
3) Penghematan tenaga listrik

Laporan ke-1
ca
202,05196,91
x 100 =
x 100 =2,61
a
196,91

Laporan ke-2
ca
200,5729.680,14
x 100 =
x 100 =1,86
a
29.680,14

4) Penghematan biaya tenaga listrik

Laporan ke-1
db
100.016,6797.471,67
x 100 =
x 100 =2,61
b
97.471,67

Laporan ke-2
db
99.283,3397.471,67
x 100 =
x 100 =1,86
b
97.471,67

21060110120063 | Error! No text of specified style in document.

[LAPORAN AUDIT ENERGI AWAL RUMAH


PRIBADI]

B. Kriteria pemakaian tenaga listrik di bangunan gedung


(e) Luas lantai total

= 87 m2 (100%)

(f) Luas lantai ber-AC*

= 0 m2 (0%)

(g) Luas lantai tanpa AC

= 87 m2 (100%)

Pengamatan Bulan Berjalan

Periode
Laporan

Ke-1
(dilaporka
n bulan
Oktober
2013)
Ke-2
(dilaporka
n bulan
Januari

Bulan

(h)
Total

(i)
Perkiraan

Pemakaian

Pemakaian

Tenaga

Tenaga

Listrik dari

Listrik dari

Juli
Agustus
September

Rekening
(kWh)
196,46
207,07
202,63

Rata-Rata

202,05

Oktober
November
Desember

201,72
200,20
199,80

Rata-Rata

200,57

AC**
(kWh)
-

Konsumsi Energi Spesifik

Lantai ber-

Lantai tanpa

AC

AC

(kWh/m2)
-

(kWh/m2)
2,26
2,38
2,33
2,32

2,32
2,30
2,30
2,31

2014)
*)

Luas lantai bangunan yang digunakan untuk aktivitas kerja, tidak termasuk aula, lorong dan area parkir.

**) Diisi jika persentase luas lantai ber AC terhadap luas lantai total antara 10% (sepuluh persen) - 90%
(sembilan puluh persen).

21060110120063 | Error! No text of specified style in document.

[LAPORAN AUDIT ENERGI AWAL RUMAH


PRIBADI]
Karena persentase luas ruangan tanpa-AC (f) terhadap luas lantai total (e) > 90%, maka
dianggap sebagai gedung perkantoran tanpa-AC, sehingga :
(j) Konsumsi energi spesifik per luas lantai ber-AC
(nihil )
(k) Konsumsi energi spesifik per luas lantai tanpa AC

Laporan ke-1
h 202,05 kWh
=
=2,32 kWh/m2/bulan
e
87 m2

Laporan ke-2
h 200,57 kWh
=
=2,31 kWh/m2/bulan
e
87 m 2

Berikut kriteria penggunaan energi di bangunan berdasarkan konsumsi energi


(kWh/m2/bulan)
Kriteria
Sangat Efisien
Efisien
Cukup Efisien
Boros

Indeks Konsumsi Energi


IKE < 3,4
3,4 < IKE < 5,6
5,6 < IKE < 7,4
IKE 7,4

IKE pada gedung ini adalah 2,32 (laporan 1) dan 2,31 (laporan 2) kWh/m2/bulan
sehingga konsumsi energi pada gedung ini dianggap sangat efisien.

21060110120063 | Error! No text of specified style in document.

[LAPORAN AUDIT ENERGI AWAL RUMAH


PRIBADI]
C. Identifikasi Peluang Hemat Energi
1. Profil Denah Bangunan dan Beban Terpasang
a. Profil Denah Bangunan

21060110120063 | Error! No text of specified style in document.

[LAPORAN AUDIT ENERGI AWAL RUMAH


PRIBADI]
b. Profil Beban Terpasang
Penerangan
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Merek
Visalu
x
Visalu
x
Visalu
x
Phillip
s
Visalu
x
Osram
Visalu
x
Visalu
x
Visalu
x
Visalu
x
Visalu
x
Visalu
x
Phillip
s

Type

Nilai
Lumen
Lampu

Lokasi Pasang

Ukuran
Ruang
(M2)

Lux
(Lumen /
M2)

SL 14 W

14

640

Teras

16,5

38,8

SL 14 W

14

640

Garasi

9,45

67,7

SL 11 W

11

480

Ruang Tamu

6,48

74,1

TL 40 W

40

2350

Ruang Keluarga

11,52

204,0

SL 11 W
Incadescent 40
W

11

480

Tempat Tidur 1

6,48

74,1

40

350

Tempat Tidur 2

6,48

54,0

SL 14 W

14

640

Tempat Tidur 3

6,3

101,6

SL 14 W

14

640

Tempat Tidur Tamu

6,48

98,8

SL 11 W

11

480

Dapur

5,04

95,2

SL 11 W

11

480

Tempat Cuci Baju

3,78

127,0

SL 11 W

11

480

Kamar Mandi 1

3,24

148,1

SL 11 W

11

480

Kamar Mandi 2

3,75

128,0

TL 40 W
Total

40
242

2350

Beban Lain
N
o
Beban
1 Rice Cooker
2 Kulkas
3 Seterika
4
5
6
7
8
9

Nilai Daya
(W)

TV
Mesin Cuci
PC
Kipas Angin
Laptop
Kipas Angin

Type
MCM-508
SR-F15C
A-B21
CG21KF2
Z
SW-225T

Penerangan Jalan

Watt

Merek
Miyako
Sanyo
Sanyo
Sanyo
Sanyo
Cosmos
Asus
Cosmos

Nilai Daya (W)


395
50
350
50
240
450
45
220
45

Lokasi Pasang
Ruang Keluarga
Ruang Keluarga
Ruang Keluarga
Ruang Keluarga
Tempat Cuci Baju
Tempat Tidur 1
Tempat Tidur 1
Tempat Tidur 3
Tempat Tidur 3

Walaupun nilai IKE dari gedung telah tergolong dalam kategori sangat efisien, apabila
dilihat dari profil bangunan dan beban terpasang yang ditunjukkan di atas, dapat dianalisa
adanya peluang hemat energi yang dapat dilakukan untuk menurunkan nilai IKE gedung atau
dengan kata lain agar nilai konsumsi daya yang digunakan oleh gedung dapat lebih dikurangi.
Beberapa peluang hemat energi yang ditemukan akan dijelaskan pada poin berikutnya.
21060110120063 | Error! No text of specified style in document.

[LAPORAN AUDIT ENERGI AWAL RUMAH


PRIBADI]

21060110120063 | Error! No text of specified style in document.

[LAPORAN AUDIT ENERGI AWAL RUMAH


PRIBADI]
2. Identifikasi Peluang Hemat Energi Sistem Pencahayaan
Apabila dilihat dari tabel profil beban pada poin 1, dapat diketahui bahwa pada
gedung digunakan 3 jenis lampu yaitu lampu hemat energi tipe SL / CFL, lampu jenis TL dan
lampu incandescent / lampu pijar. Berikut adalah data total dari lampu yang digunakan pada
gedung.
No
1
2
3
4

Type

Jumlah Lampu

SL 14 W
SL 11 W
Incadescent 40 W
TL 40 W
JUMLAH

Daya Total (W)

4
6
1
2
13

56
66
40
80
242

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah lampu sebanyak 12 buah
membutuhkan energi listrik sebesar 202 watt apabila semua lampu dinyalakan secara
bersamaan. Sebelum audit ini dilakukan, lampu yang ada telah digunakan sesuai dengan
kebutuhan, dengan kata lain, lampu akan menyala hanya ketika dibutuhkan. Hal ini juga
didukung oleh sistem tata cahaya gedung yang sudah cukup baik, dengan adanya genting
kaca yang menjadi sumber pencahayaan ketika siang hari bagi ruang dapur, ruang keluarga,
dan ruang tidur 3 serta adanya jendela pada ruang tidur 1, ruang tidur 3, ruang tidur tamu, dan
ruang tamu. Dengan demikian pada siang hari, tidak perlu menggunakan sumber
pencahayaan buatan (lampu) karena adanya sumber pencahayaan alami. Oleh sebab itu, dari
pola operasi, tidak ada Peluang Hemat Energi (PHE) yang dapat dilakukan.
Sedangkan dari jenis lampu yang digunakan, terdapat PHE yang dapat dilakukan,
yaitu dengan cara melakukan penggantian lampu yang ada dengan lampu LED. Lampu LED
atau Light Emitting Diode pada saat ini sudah populer dan banyak digunakan walaupun
teknologi ini masih tergolong baru. Bahkan bisa dikatakan lampu LED pada saat ini sudah
mulai mendapat perhatian masyarakan dikarenakan memiliki banyak kelebihan dibandingkan
dengan lampu jenis lainnya. Dengan keunggulan seperti hemat biaya listrik dan lebih ramah
lingkungan serta lebih awet menjadi kelebihan lampu LED. Berikut adalah nilai energi yang
dibutuhkan apabila 4 jenis lampu yang terpasang pada gedung digantikan dengan lampu
LED.
No

Type
1 LED 9W
2 LED 6W
3 LED 6W

Sebagai
Pengganti
SL 14 W
SL 11 W
Incadescent 40 W

Daya Total
(W)

Jumlah Lampu
4
6
1

21060110120063 | Error! No text of specified style in document.

36
36
6
9

[LAPORAN AUDIT ENERGI AWAL RUMAH


PRIBADI]
4 LED 18 W
TL 40 W
JUMLAH

2
13

36
114

Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa ketika PHE di atas dilakukan, maka dari
sistem penerangan terdapat peluang penghematan energi sebesar 52,89% atau sebesar 128 W
yaitu dari 242 W menjadi 114 W. Dengan demikian, konsumsi energi gedung akan menjadi
lebih kecil dari sebelumnya.
PHE lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengganti ballast dari lampu TL pada
ruang keluarga dan lampu jalan dengan ballast elektronik. Hal ini sesuai dengan anjuran pada
Permen ESDM No 13 Tahun 2012 yang terkutip pada pasal 4 ayat 3 huruf b dan dilakukan
apabila tidak ada pelaksanaan penggantian lampu TL dengan lampu LED. Dengan demikian,
diharapkan pemakaian energi gedung dapat berkurang.
Langkah lain yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan penggunaan saklar
otomatis (timer) untuk lampu teras dan lampu penerangan jalan. Dengan adanya (timer)
untuk lampu teras, garasi dan lampu penerangan jalan, lampu tersebut dapat diatur nyala
maupun padam secara otomatis. Dengan demikian pemborosan energi akibat kelalaian untuk
mematikan lampu dapat dihindari.
Selain itu dapat dilakukan juga pemasangan rumah lampu (armature) reflector dengan
tingkat pemantulan cahaya yang cukup tinggi. Hal ini dilakukan agar pencahayaan dapat
lebih efektif. Selain itu, lampu yang ada juga perlu dibersihkan dari debu dan kotoran yang
menempel pada lampu. Kegiatan ini bertujuan agar tidak terdapat debu dan kotoran yang
menempel pada lampu sehingga cahaya dari lampu tidak terhalangi.
3. Peluang Hemat Energi pada Sistem Tata Udara
Dari profil beban yang terdapat pada poin 1, diketahui bahwa gedung tidak
menggunakan Air Conditioner (AC). Oleh sebab itu, peluang hemat energi yang dapat
diperoleh adalah dengan meminimalkan dan mengoptimalkan penggunaan kipas angin.
Peluang yang dapat diperoleh yaitu memanfaatkan ventilasi udara dan jendela.
Dengan memasang teralis pada jendela, maka jendela dapat selalu dibuka agar ruangan
gedung terasa lebih sejuk. Selain itu, dapat juga dilakukan penanaman pohon pada kebun
rumah serta pembuatan kolam ikan. Dengan langkah - langkah ini, diharapkan penggunaan
kipas angin dapat diminimalkan dan hanya digunakan ketika ruangan benar-benar terasa
panas.
Untuk mengoptimalkan kerja dari kipas angin, dapat dilakukan dengan membersihkan
kotoran dan debu yang terdapat pada kipas angin secara rutin. Dengan demikian, kerja kipas
21060110120063 | Error! No text of specified style in document.

10

[LAPORAN AUDIT ENERGI AWAL RUMAH


PRIBADI]
angin diharapkan lebih optimal dan kipas angin dapat bekerja dengan kecepatan yang rendah
sehingga pemakaian dayanya juga dapat berkurang.
4. Manajemen Energi
Apabila dilihat dari profil beban pada poin 1, apabila semua beban menyala secara
bersamaan, terutama ketika semua lampu menyala, maka nilai daya total yang digunakan oleh
beban akan jauh lebih besar dari nilai daya terpasang gedung (900 VA) yaitu 1845 Watt ketika
lampu tidak menyala dan 2087 Watt ketika semua lampu juga menyala. Apabila hal ini
terjadi maka MCB pusat akan trip karena arus yang mengalir jauh lebih besar dari nilai
kerjanya. Untuk itu perlu dilakukan manajemen penggunaan energi listrik sehingga MCB
pusat tidak trip.
Caranya yaitu dengan menggunakan beban sesuai dengan prioritas dan mematikan
beban yang tidak diperlukan terutama ketika akan menjalankan beban yang berat. Beberapa
beban yang cukup besar adalah rice cooker, seterika, PC, mesin cuci dan laptop. Sedangkan
beban lainnya tergolong sebagai beban kecil dan dapat dinyalakan bersamaan dengan beban
besar ini. Contoh manajemen energi yang dapat dilakukan dapat diruaikan sebagai berikut :
Rice Cooker dapat menyala ketika pukul 04.30-05.30 dimana pada jam ini,
beban PC, seterika dan mesin cuci masih dalam kondisi padam.
Setelah rice cooker padam (setelah kegiatan sarapan pagi selesai), mesin cuci
dapat menyala dimana pada kondisi ini tidak dilakukan aktifitas seterika.
Kegiatan seterika dapat dilakukan setelah kegiatan mencuci.
2 beban yang tergolong cukup besar dapat menyala bersamaan. Apabila 2
beban yang tergolong cukup besar menyala bersamaan maka beban berat lain
tidak boleh dinyalakan. Selain itu, sebaiknya beban lampu dan beban lain yang
tidak digunakan juga dimatikan.

21060110120063 | Error! No text of specified style in document.

11

Anda mungkin juga menyukai