NAMA
NIM
: 21060110120063
Bulan
Tarif
(900 VA)
(Rp/kWh)
Januari 2013
495
Februari 2013
495
Maret 2013
495
Apr-13
495
Mei 2013
495
Juni 2013
495
Rata-Rata
Tagihan Rekening
(b)
Biaya Tenaga Listrik
(Rp)
95.300,0
0
97.230,0
0
101.750,0
0
98.800,0
0
96.350,0
0
95.400,0
0
97.471,67
(a)
Pemakaian Tenaga
Listrik
(kWh)
192,5
3
196,4
2
205,5
6
199,6
0
194,6
5
192,7
3
196,91
Periode
Laporan
Ke-1
(dilaporkan
bulan Oktober
2013)
Ke-2
(dilaporkan
bulan Januari
2014)
Tarif
Bulan
(900 VA)
Tagihan Rekening
(d)
(c)
Biaya Tenaga
Pemakaian
Listrik
(Rp)
97.250,00
102.500,00
100.300,00
Tenaga Listrik
(kWh)
196,46
207,07
202,63
100.016,67
202,05
495
99.850,00
201,72
November
495
Desember
495
Rata-Rata
99.100,00
98.900,00
99.283,33
200,20
199,80
200,57
Juli
Agustus
September
(Rp/kWh)
495
495
495
Rata-Rata
Oktober
Laporan ke-1
ca
202,05196,91
x 100 =
x 100 =2,61
a
196,91
Laporan ke-2
ca
200,5729.680,14
x 100 =
x 100 =1,86
a
29.680,14
Laporan ke-1
db
100.016,6797.471,67
x 100 =
x 100 =2,61
b
97.471,67
Laporan ke-2
db
99.283,3397.471,67
x 100 =
x 100 =1,86
b
97.471,67
= 87 m2 (100%)
= 0 m2 (0%)
= 87 m2 (100%)
Periode
Laporan
Ke-1
(dilaporka
n bulan
Oktober
2013)
Ke-2
(dilaporka
n bulan
Januari
Bulan
(h)
Total
(i)
Perkiraan
Pemakaian
Pemakaian
Tenaga
Tenaga
Listrik dari
Listrik dari
Juli
Agustus
September
Rekening
(kWh)
196,46
207,07
202,63
Rata-Rata
202,05
Oktober
November
Desember
201,72
200,20
199,80
Rata-Rata
200,57
AC**
(kWh)
-
Lantai ber-
Lantai tanpa
AC
AC
(kWh/m2)
-
(kWh/m2)
2,26
2,38
2,33
2,32
2,32
2,30
2,30
2,31
2014)
*)
Luas lantai bangunan yang digunakan untuk aktivitas kerja, tidak termasuk aula, lorong dan area parkir.
**) Diisi jika persentase luas lantai ber AC terhadap luas lantai total antara 10% (sepuluh persen) - 90%
(sembilan puluh persen).
Laporan ke-1
h 202,05 kWh
=
=2,32 kWh/m2/bulan
e
87 m2
Laporan ke-2
h 200,57 kWh
=
=2,31 kWh/m2/bulan
e
87 m 2
IKE pada gedung ini adalah 2,32 (laporan 1) dan 2,31 (laporan 2) kWh/m2/bulan
sehingga konsumsi energi pada gedung ini dianggap sangat efisien.
Merek
Visalu
x
Visalu
x
Visalu
x
Phillip
s
Visalu
x
Osram
Visalu
x
Visalu
x
Visalu
x
Visalu
x
Visalu
x
Visalu
x
Phillip
s
Type
Nilai
Lumen
Lampu
Lokasi Pasang
Ukuran
Ruang
(M2)
Lux
(Lumen /
M2)
SL 14 W
14
640
Teras
16,5
38,8
SL 14 W
14
640
Garasi
9,45
67,7
SL 11 W
11
480
Ruang Tamu
6,48
74,1
TL 40 W
40
2350
Ruang Keluarga
11,52
204,0
SL 11 W
Incadescent 40
W
11
480
Tempat Tidur 1
6,48
74,1
40
350
Tempat Tidur 2
6,48
54,0
SL 14 W
14
640
Tempat Tidur 3
6,3
101,6
SL 14 W
14
640
6,48
98,8
SL 11 W
11
480
Dapur
5,04
95,2
SL 11 W
11
480
3,78
127,0
SL 11 W
11
480
Kamar Mandi 1
3,24
148,1
SL 11 W
11
480
Kamar Mandi 2
3,75
128,0
TL 40 W
Total
40
242
2350
Beban Lain
N
o
Beban
1 Rice Cooker
2 Kulkas
3 Seterika
4
5
6
7
8
9
Nilai Daya
(W)
TV
Mesin Cuci
PC
Kipas Angin
Laptop
Kipas Angin
Type
MCM-508
SR-F15C
A-B21
CG21KF2
Z
SW-225T
Penerangan Jalan
Watt
Merek
Miyako
Sanyo
Sanyo
Sanyo
Sanyo
Cosmos
Asus
Cosmos
Lokasi Pasang
Ruang Keluarga
Ruang Keluarga
Ruang Keluarga
Ruang Keluarga
Tempat Cuci Baju
Tempat Tidur 1
Tempat Tidur 1
Tempat Tidur 3
Tempat Tidur 3
Walaupun nilai IKE dari gedung telah tergolong dalam kategori sangat efisien, apabila
dilihat dari profil bangunan dan beban terpasang yang ditunjukkan di atas, dapat dianalisa
adanya peluang hemat energi yang dapat dilakukan untuk menurunkan nilai IKE gedung atau
dengan kata lain agar nilai konsumsi daya yang digunakan oleh gedung dapat lebih dikurangi.
Beberapa peluang hemat energi yang ditemukan akan dijelaskan pada poin berikutnya.
21060110120063 | Error! No text of specified style in document.
Type
Jumlah Lampu
SL 14 W
SL 11 W
Incadescent 40 W
TL 40 W
JUMLAH
4
6
1
2
13
56
66
40
80
242
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah lampu sebanyak 12 buah
membutuhkan energi listrik sebesar 202 watt apabila semua lampu dinyalakan secara
bersamaan. Sebelum audit ini dilakukan, lampu yang ada telah digunakan sesuai dengan
kebutuhan, dengan kata lain, lampu akan menyala hanya ketika dibutuhkan. Hal ini juga
didukung oleh sistem tata cahaya gedung yang sudah cukup baik, dengan adanya genting
kaca yang menjadi sumber pencahayaan ketika siang hari bagi ruang dapur, ruang keluarga,
dan ruang tidur 3 serta adanya jendela pada ruang tidur 1, ruang tidur 3, ruang tidur tamu, dan
ruang tamu. Dengan demikian pada siang hari, tidak perlu menggunakan sumber
pencahayaan buatan (lampu) karena adanya sumber pencahayaan alami. Oleh sebab itu, dari
pola operasi, tidak ada Peluang Hemat Energi (PHE) yang dapat dilakukan.
Sedangkan dari jenis lampu yang digunakan, terdapat PHE yang dapat dilakukan,
yaitu dengan cara melakukan penggantian lampu yang ada dengan lampu LED. Lampu LED
atau Light Emitting Diode pada saat ini sudah populer dan banyak digunakan walaupun
teknologi ini masih tergolong baru. Bahkan bisa dikatakan lampu LED pada saat ini sudah
mulai mendapat perhatian masyarakan dikarenakan memiliki banyak kelebihan dibandingkan
dengan lampu jenis lainnya. Dengan keunggulan seperti hemat biaya listrik dan lebih ramah
lingkungan serta lebih awet menjadi kelebihan lampu LED. Berikut adalah nilai energi yang
dibutuhkan apabila 4 jenis lampu yang terpasang pada gedung digantikan dengan lampu
LED.
No
Type
1 LED 9W
2 LED 6W
3 LED 6W
Sebagai
Pengganti
SL 14 W
SL 11 W
Incadescent 40 W
Daya Total
(W)
Jumlah Lampu
4
6
1
36
36
6
9
2
13
36
114
Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa ketika PHE di atas dilakukan, maka dari
sistem penerangan terdapat peluang penghematan energi sebesar 52,89% atau sebesar 128 W
yaitu dari 242 W menjadi 114 W. Dengan demikian, konsumsi energi gedung akan menjadi
lebih kecil dari sebelumnya.
PHE lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengganti ballast dari lampu TL pada
ruang keluarga dan lampu jalan dengan ballast elektronik. Hal ini sesuai dengan anjuran pada
Permen ESDM No 13 Tahun 2012 yang terkutip pada pasal 4 ayat 3 huruf b dan dilakukan
apabila tidak ada pelaksanaan penggantian lampu TL dengan lampu LED. Dengan demikian,
diharapkan pemakaian energi gedung dapat berkurang.
Langkah lain yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan penggunaan saklar
otomatis (timer) untuk lampu teras dan lampu penerangan jalan. Dengan adanya (timer)
untuk lampu teras, garasi dan lampu penerangan jalan, lampu tersebut dapat diatur nyala
maupun padam secara otomatis. Dengan demikian pemborosan energi akibat kelalaian untuk
mematikan lampu dapat dihindari.
Selain itu dapat dilakukan juga pemasangan rumah lampu (armature) reflector dengan
tingkat pemantulan cahaya yang cukup tinggi. Hal ini dilakukan agar pencahayaan dapat
lebih efektif. Selain itu, lampu yang ada juga perlu dibersihkan dari debu dan kotoran yang
menempel pada lampu. Kegiatan ini bertujuan agar tidak terdapat debu dan kotoran yang
menempel pada lampu sehingga cahaya dari lampu tidak terhalangi.
3. Peluang Hemat Energi pada Sistem Tata Udara
Dari profil beban yang terdapat pada poin 1, diketahui bahwa gedung tidak
menggunakan Air Conditioner (AC). Oleh sebab itu, peluang hemat energi yang dapat
diperoleh adalah dengan meminimalkan dan mengoptimalkan penggunaan kipas angin.
Peluang yang dapat diperoleh yaitu memanfaatkan ventilasi udara dan jendela.
Dengan memasang teralis pada jendela, maka jendela dapat selalu dibuka agar ruangan
gedung terasa lebih sejuk. Selain itu, dapat juga dilakukan penanaman pohon pada kebun
rumah serta pembuatan kolam ikan. Dengan langkah - langkah ini, diharapkan penggunaan
kipas angin dapat diminimalkan dan hanya digunakan ketika ruangan benar-benar terasa
panas.
Untuk mengoptimalkan kerja dari kipas angin, dapat dilakukan dengan membersihkan
kotoran dan debu yang terdapat pada kipas angin secara rutin. Dengan demikian, kerja kipas
21060110120063 | Error! No text of specified style in document.
10
11