Anda di halaman 1dari 8

Kelompok Bahasa Indonesia :

Biograf
Kelompok:

1. Adam Adhi Brata ( Ketua )


2. Dimas Tri Wicaksonono
3. Dita Ayu Alfiani
4. M. Bagus Satria
5. Nabilah Reta Ananda

The Story Of Bill


Gates

Bill Gates lahir di Seattle, Washington pada tanggal


28 Oktober 1955 dengan nama lengkap William Henry
Gates III. Lahir dari pasangan berkecukupan, William
Henry Gates II dan Marri Maxwell. Ayahnya seorang
pengacara yang terkenal dengan perusahaan yan
memiliki banyak koneksi, sedangkan ibunya bekerja
sevagai Dewan Direktur First Interstate Bank, Pacific
Northwest Bell, dan anggota tingkat nasional United Way.
Kakeknya, J.W. Maxwell, adalah Presiden Bank Nasional.
Gates memiliki seorang kakak bernama Kristi
( Kristianne ) dan seorang adik bernama Libby. Ia
merupakan keturunan keempat dalam silsilah
keluarganya, namun dikenal dengan William Henry Gates
III atau Trey karena ayahnya menyandang nama II .
Anaka kedua dari tiga bersaudara ini merupakan
seseorang yang sangat cerdas, tapi kecerdesan itu pula
yang membuatnya mengalami kesulitan belajar di
sekolah karena semangatnya yang berlebih. Bill Gates
muda rajin membaca hamper semua ensiklopedia yang
dimiliki keluarga, dengan tidak melewatkan satu lembar
pun untuk tidak dipelajarinya ketika belum berumur
sepuluh tahun.
Otak jenius yang dimiliki Bill Gates mampu
menjadikannya cemerlang dalam segala hal yang
dilakukannya. Namun, bakat utama yang dimilikinya
adalah matematika.

Mengetahui Gates memiliki otak yang jenius, orang


tuanya yang berasal dari keluarga social terkemuka
memasukkan Gates di sekolah khusus laki laki di
Seattle, Lakeside School. Di sekolah elit inilah Gates yang
berumur sebelas tahun mulai terpukau pada komputer. Di
sekolah yang terletak di pantai barat AS ini juga,
kecintaan Gates pada matematika bergeser menjadi
obsesi pada computer yang kelak akan menjadi hidupnya.
Tahun 1968 di Lakeside menjadi pertemuan pertama
Gates dengan dunia computer, yang pada masa itu masih
berbentuk mesin teletype yang dihubungkan dengan
telepon ke sebuah komputer pembagian waktu. Mesin
yang disebut dengan nama ASR 33 ini pada intinya
merupakan sebuah mesin ketik yang selanjutnya bisa
dimasukkan perintah yang dikirimkan oleh komputer,
kemudian jawaban kembali diketikkan gulungan kertas
pada teletype. Proses yang merepotkan inilah yang
kemudian mengubah hidup Gates.
Dengan berbekal tugas mencari bug peranti lunak,
istilah untuk kesalahan yang ada di baris baris program,
Gates mendapat imbalan kebebasan bermain main
dengan computer di sekolah. Pada masa itu tidak semua
sekolah bisa memberikan akses komputer untuk siswa
siswanya, namun tidak demikian dengan sekolah Gates di
Lakeside. Rasa ingin tahu Gates yang besar tentang
komputer terfasilitasi dengan baik di sekolah ini.

Pada usia dua belas tahun, Gates sudah terpukau


dengan komputer. Gates dengan mudah mempelajari
BASIC, Bahasa pemrograman komputer, dan bersama
dengan teman temannya di ruang komputer sekolahnya
di Lakeside, dia melewatkan banyak waktu berjam jam
menulis program, melakukan permainan, dan
mempelajari segala hal tentang komputer.
Bersama sahabat sahabatnya, di tahun ketiganya
Gates sudah mampu menjadi hacker ( peretas ) muda di
Lakeside. Mereka membentuk grup untuk mendapatkan
uang dengan keahlian pemrograman komputer yang
dimiliki. Mereka mengahabiskan waktu berjam jam
untuk mengotak atik komputer habis habisan. Bahkan
tidak jarang mereka pulang ke rumah masing masing
saat menjelang pagi.
Kecintaan Gates pada computer yang berlebih,
membuat orang tuanya yang menginginkan Gates untuk
belajar menjadi khawatir. Orang tuanya untuk sesaat
menghentikan kegiatan Gates dengan komputernya dan
hamper selama satu tahun Gates berkonsentrasi dengan
belajarnya. Rasa ingin tahunya yang tidak terpuaskan
membuat Gates mengalihkan perhatiannya dengan
membaca sastra, bisnis, sains dan biografi tokoh terkenal
dunia. Gates ingin memahami bagaimana cara menjadi
tokoh yang hebat di bidangnya.

Segala keinginan Gates bersama teman teman


karibnya sesame peretas di Lakeside untuk memajukan
dunia computer harus dilupakan untuk sementara. Kedua
orang tuanya menginginkan Gates memasuki universitas.
Dengan kejeniusan otaknya, Gates memastikan
mendapat satu kursi di Universitas Harvard yang terletak
di kota Cambridge, Massachusetts pada musim gugur
1975.
Gates mengalami kegemangan dalam memilih
program pendidikan yang akan dimasukinya. Dengan
harapan mungkin dapat mengikuti jejak ayahnya sebagai
pengacara yang terkenal, Gates mendaftar di fakultas
hokum. Namun, pilihan Gates tidak terbukti bauk untuk
dirinya sendiri. Obsesinya pada komputer yang tetap
menyala dan pertemuannya kembali dengan Paul Allen,
sahabat karibnya sesame peretas di Lakeside yang juga
belajar di Harvard, menjadikan cita citanya untuk
mendirikan perusahaan peranti lunak ( software )
dengan keyakinan bahwa peranti lunak adalah masa
depan.
Pada saat Gates masih belajar di Harvard, ia dan Paul
Allen mengembangkan satu versi BASIC untuk
dioperasikan di komputer MITS Altair Basic 8800. Altair
merupakan komputer pribadi pertama yang sukses. Gates
dan Allen kemudian menyakinkan MITS, sebuah
perusahaan kecil di Albuquerque, untuk membeli BASIC
versi mereka.
Waktu yang terbagi antara urusan menempuh studi
dengan mengembangkan perusahaan mengharuskan

Gates mengambil keputusan berani dalam hidupnya.


Gates lebih memilih tidak melanjutkan studinya di
universitas elit di AS tersebut untuk kemudian
berkonsentrasi penuh mewujudkan ambisinya di
perusahaan peranti lunak yang ia dirikan bersama
sahabatnya, Paul Allen, yang diberi nama Microsoft.

Langk
ah Awal
K eKetertinggalan
s u k s e s IBM dari Apple dalam merambah
pasar computer pribadi, menjadi langkah awal Microsoft
an
dalam meraih satu tiket menjadi pemain utama dalam
M i csystem
r o s ooperasi
f
dunia
komputer. Kemenangan Microsoft
t
dalam persaingan
memasok sistem operasi bagi IBM
bukanlah tanpa kompetitor. Digital Research Inc., sebuah
perusahaan yang lebih dulu bermain dalam bidang ini,
yang menjadi lawan utama.
Dengan kemampuan negoisasi yang baik, Gates
mampu memenangkan kontrak yang akan menjadi jalan
tol pertama yang memuluskan kesuksesan Microsoft.
Untuk memenuhi dalam memasok sistem operasi bagi
komputer pribdai IBM, Microsoft mendekati perusahaan
local, Seattle Computer Products, yang memiliki sistem

operasi bernama Q DOS ( Quick and Dirty Operating


System ). Microsoft membeli Q DOS dengan harga
50.000 dolar untuk kemudian dimodifikasi dan diadaptasi
sesuai kebutuhan IBM.

Anda mungkin juga menyukai