Vitamin
Vitamin
tidak rusak bila dipanaskan. Guna vitamin A adalah untuk kesehatan kulit dan selaput lendir.
Bila seseorang kekurangan vitamin A, maka perubahan yang tampak jelas adalah pada mata
orang tersebut. Kalau tidak segera diobati, maka akan berakhir dengan kerusakan biji mata
dan akhirnya buta.
Gejala avitaminosis A: gejala avitaminosis ini dbagi menjadi 3 tingkat.
1) Tingkat I: mula-mula penderita tidak dapat melihat pada waktu senja/ maghrib. Jalannya
nubruk. Hal ini disebabkan karena ada perubahan kimia yang terjadi pada retina mata. Dalam
keadaan normal di retina mata terdapat suatu zat kimia yang disebut rodopsine (yang
mengandung vitamin A), yang diperlukan dalam rangkaian penerimaan rangsangan
penglihatan pada waktu siang hari. Bila orang kekurangan vitamin A, maka dengan
sendirinya pembentukan rodopsine akan mengurangi pula. Hal inilah yang menyebabkan
gangguan rabun senja tersebut di atas. Bahasa asingnya aalah hemeralopie.
2) Tingkat II: Lambat laun pembuatan air mata oleh kelenjar air mata mangurang dan selaput
lendir mata (conjunctiva) tampak mongering dan berlipat. Di bagian kiri kanan biji mata
tampak bercak putih mengkilat seperti sisik ikan, disebut bercak Bitot. Sampai di sini gejala
mata tersebut masih dapat disembuhkan tanpa meninggalkan bekas. Gejala kering ini dalam
bahasa asing adalah xerophthalmie.
3) Tingkat III: penyakit yang dapat terjadi adalah luka pada kornea mata. Luka ini dapat
demikian hebatnya,sehingga seluruh kornea hancur. Keadaan seperti ini disebut
keratomalacie. Pada tingkat ini penderita buta sama sekali dan buta ini tidak dapat lagi
disembuhkan.
Orang buta yang disebabkan karena kekurangan vitamin A tidak sedikit jumlahnya,
yang banyak diserang adalah bayi di bawah umur 1 tahun dan anak kecil orang dewsa masih
mungkin pula menderita avitaminosis A, tetapi hal ini jarang sekali, sebenarnya penyakit ini
mudah sekali pengobatannya, asalkan masih dalam tingkat permulaan. Dengan pemberian
vitamin A yang banyak, penyakit ini dalam jangka waktu yang tidak lama (kurang lebih 2
minggu) dapat disembuhkan sama sekali. Kecuali perubahan pada biji mata, penderita
avitaminoissi A mudah sekali terserang penyakit paru-paru atau penyakit usus. Tambahan:
vitamin A yang diberikan pada bayi/ anak sebagai prophylaxe atau sebagai pengobatan
terdapat dalam minyak ikan, Davitamon AD (mengandung vitamin A dan D); obat ini ada
yang berupa caairan, ada pula yang berupa capsules. Kecuali itu vitamin A terdapat pula
dalam bentuk tablet dan dalam bentuk cairan. Yang terakhir disuntikan kepada anak/ bayi
yang menderita avitaminosis A.
B) Vitamin D
Vitamin ini banyak sekali terdapat dalam hati, dalam tubuh dapat pula dibentuk dari
provitamin D (namanya adalah ergosterol) menjadi vitamin D dengan pertolonngan sinar
ultra ungu. Sinar ini banyak terdapat dalam sinar matahari apda pagi hari. Berjemur pada pagi
hari adalah baik sekali. Jika kekurangan vitamin D, maka akakn timbul penyakit yang disebut
rachitis. Pada penyakit ini terdapat gangguan dalam penulangan tubuh, tulang menjadi lunak,
kemudian akan bengkok. Maka akan terjadi tingkat yang berbentuk X atau O, kecuali itu
mungkin pula dapat terjadi kelainan pada tulang punggung, rongga dada, panggul, dan lainlai. Sekalipun di engeri kita banyak terdapat sinar matahari, namun penyakit rachitis masih
banyak terdapat.
Gejala avitaminosis D. permulaan sebagai berikut: anak menjadi lemas, yang tadinya sudah
jalan, tidak mau atau tidak berjalan lagi, melainkan hanya duduk saja. Kalau pergelangan
tangannya diperhatikan, maka ukurannya adalah lebih besar dari normal (bengkak). Kecuali
itu keluarnya gigi pun terlambat dan tumbuhnya tidak menurut urutan yang lazim. Dalam hal
ini pengoabtan adalah pemberian vitamin D yang banyak dan banyak dijemur di cahaya
matahari pada waktu pagi hari. Awas! Kalau tulang yang sudah lunak dan bengkok menjadi
keras lagi, maka tulang yang sudah bengkok itu tidak dapat lurus kembali. Tentu pemberian
vitamin D dalam tingkat ini tidak ada hasilnya sama sekali
C) Vitamin E
Vitamin ini penting artinya dalam proses menutupnya luka, karena mempengaruhi
pembuatan prothrombin di dalam hati. Jika kekurangan vitamin ini, maka prothrombin di
dalam darah binatang percobaan (tikus) telah ternyata, bahwa kekurangan vitamin E
berakibat steriliteit (mandul).
D) Vitamin K
Karena cacingan. Akan yang sering cacingan, dapat menderita avitaminosis A. hal ini
dsebabkan karena penyerapan vitamin tersebut terganggu.