Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

JUDUL
Solo Hotel And Museum Center

1.2

PENGERTIAN JUDUL

Solo adalah sebutan sebuah kota yaitu Surakarta di Provinsi Jawa Tengah,
Hotel adalah suatu bangunan yang dikelola secara komersil guna memberikan fasilitas
penginapan kepada masyarakat umum dengan fasilitas antara lain jasa penginapan, pelayanan
barang bawaan, pelayanan makanan dan minuman, penggunaan fasilitas perabot dan hiasanhiasan yang ada di dalamnya serta jasa pencucian pakaian. Museum museum adalah
lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan
benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya
guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Solo Hotel and Museum Center adalah sebuah bangunan dengan fungsi Mix
Use yang terdapat di dalamnya yaitu Hotel dan Museum.
1.3

LATAR BELAKANG

Pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan nasional.


Peranan pariwisata di Indonesia sangat dirasakan manfaatnya, karena
pembangunan dalam sektor pariwisata serta pendayagunaan sumber potensi
kepariwisataan menjadi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan untuk
memperbesar penerimaan Negara, memperluas lapangan pekerjaan dan
kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat, mendorong pembangunan
daerah serta memperkenalkan alam, nilai budaya dan bangsa.
Saat ini pilihan destinasi wisata kota kota besar semakin bervariasi dari pusat
perbelanjaan dan hiburan malam yang semakin menjamur dan semakin hari
jumlahnya meningkat hal ini membuat warga kota lupa bila memiliki tujuan
wisata bernuansa edukasi seperti museum. Posisi museum sebagai pelesir
sejarah pada masa sekarang pun terganti oleh hiburan elektronik untuk anak
yang disediakan pengelola pusat perbelanjaan. Padahal, secara normatif telah
diketahui bahwa museum menjadi wadah untuk menjaga keberlanjutan sejarah
serta menjadi wujud keutuhan rajutan nasionalisme dan kebangsaan.
Kota Surakarta merupakan salah satu kota tujuan wisata budaya di Jawa Tengah.
Kota ini memiliki karakter dan citra budaya yang sangat kuat, hal ini tidak lepas
dari sejarah kota Surakarta, serta didukung oleh keberadaan aset-aset
peninggalan budaya masa lalu yang memiliki nilai sangat tinggi. Surakarta
merupakan salah satu kiblat kebudayaan di Indonesia. Salah satu langkah dalam
upaya menyelamatkan kekayaan kesenian tradisional adalah dengan penggalian
melalui museum. Museum memiliki berbagai macam fungsi. Selain sebagai pusat
dokumentasi, museum juga berperan sebagai tempat edukasi dan rekreasi.
Warisan sejarah bangsa, dalam hal kesenian wayang perlu dipelihara dan
diselamatkan demi terwujudnya nilai-nilai budaya nasional yang dapat
memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal harga diri dan kebanggaan
nasional serta memperkokoh jiwa kesatuan nasional. Museum merupakan salah
satu wadah yang tepat untuk memelihara dan menyelamatkan sejarah budaya.
Melaui museum diharapkan masyarakat dapa mengenal kembali sejarah alam,
sejarah ilmu pengetahuan dan sejarah kebudayaan masa ilmu pengetahuan dan

sejarah kebudayaan masa lalu dengan mempelajari koleksi-koleksinya. Museum


mempunyai peranan sebagai pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah, sebagai
media pendidikan, pembinaan, penerangan dan hiburan, sebagi pusat
pengenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa, sebagai cermin sejarah,
alam dan kebudayaan, sebagai pusat peningkatanapresiasi budaya, serta
sebagai obyek wisata.
Dengan adanya museum sebagai obyek wisata edukasi budaya maka perlu pula
pengadaan fasilitas akomodasi terutama dalam hal penginapan. Hotel
merupakan sarana akomodasi yang tepat bagi turis lokal maupun mancanegara
sebagai tempat transit maupun mencari info seputar wisata kota.
Pertimbangan perencanaan Hotel And Museum Center di Surakarta adalah
karena belum adanya fasilitas semacam ini di Surakarta, sedangkan fasilitas
tersebut sangat dibutuhkan. Dengan didirikannya Hotel And Museum Center di
Surakarta, diharapkan agar pariwisata dalam sektor budaya di kota Surakarta
dapat terangkat dan maju dengan didukung akomodasi perhotelan yang
memadai dalam segi kualitas.
1.4
RUMUSAN MASALAH
1.4.1 PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka timbul
permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

Bagaimana mewujudkan Solo Hotel and Museum Center yang secara


kualitatif dan kuantitatif mampu menyediakan fasilitas perhot elan dan
mampu mewujudkan museum budaya yang secara tidak langsung
membantu perkembangan pariwisata kota serta, Bagaimana mewujudkan
Exhibition center yang mampu mewadahi fungsi yang berbeda
didalamnya dan dapat menjadi bangunan penghubung antara Hotel dan
Museum .
Bagaimana merancang bangunan yang komunikatif dan atraktif sehingga
mampu menarik perhatian umum, dengan demikian masyarakat tertarik
untuk mendatangi dan menyewanya di sana.

1.4.2 PERSOALAN
Setelah mengungkapkan masalah yaitu bagaimana mewujudkan Solo
Hotel and Museum Center yang komunikatif dan atraktif, mampu
Menyediakan fasilitas untuk perhotelan dan pariwisata budaya, serta mampu
mewadahi fungsi yang berbeda tersebut dan dapat menghubungkan
bangunan satu sama lain, muncul beberapa persoalan seperti:

Penentuan lokasi site yang strategis dan aksesibel bagi seluruh


masyarakat Kota Surakarta.
Penentuan program kegiatan yang ditampung oleh Solo Hotel and Museum
Center, termasuk di dalamnya kegiatan penyediaan peralatan dan
pemeliharaannya.
Penentuan program ruang yang menampung seluruh kegiatan di dalam
Solo Hotel and Museum Center.
Penentuan Konsep Penampilan Fisik yang dapat :Mencerminkan ekspresi
bangunan yang mewadahi teknologi canggih tetapi tanpa melupakan
unsur-unsur lokal atau lingkungan sekitar.

Mencerminkan ekspresi bangunan yang komunikatif dan atraktif sebagai


bangunan yang dapat menarik pengunjung.
Merespon iklim setempat untuk menciptakan kenyamanan fisik dan non
fisik.
Menentukan sistem utilitas yang mendukung kesehatan di dalam
bangunan dan lingkungan sekitarnya serta menentukan sistem struktur
dan kontruksi yang akan digunakan nantinya.

1.5
TUJUAN DAN SASARAN
1.5.1 TUJUAN
Mewujudkan Solo Hotel and Museum Center yang secara kualitatif
dan kuantitatif mampu menyediakan fasilitas perhot elan dan mampu
mewujudkan museum budaya yang komunikatif dan atraktif, serta mampu
mewadahi fungsi yang berbeda tersebut dan dapat menghubungkan
bangunan satu sama lain.
1.5.2 SASARAN
Merumuskan suatu konsep programatis maupun desain berupa:
Konsep perancangan, terdiri dari:
Penentuan lokasi tapak.
Pengolahan tapak.
Konsep aktifitas, terdiri dari:
Penentuan jenis aktifitas.
Penzoningan aktifitas.
Persyaratan aktifitas.
Konsep peruangan, terdiri dari:
Macam dan jenis ruang.
Besaran ruang.
Bentuk dasar ruang.
Sirkulasi antar ruang.
Persyaratan ruang.
Pola hubungan dan organisasi antar ruang.
Konsep bangunan, terdiri dari:
Penataan bangunan dan ruang luar.
Penampilan bentuk bangunan.
Penentuan system struktur dan bahan.
Konsep mekanikal dan elektrikal bangunan.
1.6

LINGKUP DAN BATASAN PEMBAHASAN

1.6.1 LINGKUP PEMBAHASAN


Pembahasan ditekankan pada disiplin ilmu Arsitektur, dengantetap
memperhatikan aspek-aspek perilaku dan psikologis user yang

nantinya akan memanfaatkan bagunan Solo Hotel and Museum


Center.
Pembahasan dilakukan berdasarkan pada analisa data yang ada
dan relevan terhadap perencanaan bagunan Solo Hotel and
Museum Center yang diperoleh berdasarkan survey, pengamatan
serta studi literatur.

1.6.2 BATASAN PEMBAHASAN


Pembahasan hanya meliputi disiplin ilmu arsitektur, sedangkan
disiplin ilmu lain hanya sebatas pendukung yang akan dibahas
secara garis besar yang di selaraskan dengan tujuan dan
sasarannya.
Pemilihan lokasi merupakan lokasi yang dianggap paling sesuai
dengan proyek ini, dengan kriteria-kriteria yang mendukung
keberadaannya.
Solo Hotel and Museum Center ini merupakan usaha swasta
yang tujuannya mewadahi fungsi Mix Use yang terdapat di
dalamnya Hotel dan Museum.
Dana dan segala perizinan dianggap sudah tersedia.
Kegiatan pada Solo Hotel and Museum Center yang terdiri dari
Hotel dan Museum. memiliki bobot pembahasan yang sama.
1.7 METODE PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan meliputi metode pengumpulan data, metode pengolahan
data, metode pembahasan dan metode perumusan konsep.
1.7.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data, dengan cara observasi dan survey, wawancara, studi
literatur.
a. Survey meliputi:
Survey eksisting site
Survey mengenai perkembangan bangunan mix use di Solo.
b.
Observasi ke bangunan-bangunan mall, rent office, dan apartmen
beberapa kota-kota besar, seperti Semarang, Solo dan Yogyakarta untuk
mendapatkan data mengenai fasilitas yang mewadahi kegiatan Hotel
dan Museum.
c.
Studi literatur meliputi:
Peraturan daerah yang terangkum dalam RUTRW dan RUTRK Solo.
Buku-buku yang mendukung tinjauan mengenai highrise building dan
bangunan mix use.
Buku-buku yang menunjang pembahasan secara arsitektural.
Karya ilmiah (konsep/skripsi) yang telah ada sebelumnya, baik yang
terdapat di UNS maupun di luar UNS.
1.7.2 Pengolahan data
Data dan informasi yang diperoleh melalui observasi, survey,
wawancara dan studi literatur dipilih dan dikelompokkan sesuai tema.
Data yang telah dikelompokkan tersebut dipaparkan melalui tinjauan
Hotel, tinjaunan Museum, tinjauan exebition center, tinjauan kondisi dan
potensi Kota Surakarta.
1.7.3 Pembahasan Analisa dan sintesa

a. Mengidentifikasikan unsur dan masalah-masalah yang berkaitan serta


menunjang tujuan pembahasan.
b. Data dan informasi yang telah diolah menjadi tinjauan, diidentifikasi
dan dianalisa untuk mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan
Solo Hotel and Museum Center.
1.7.4 Perumusan Konsep
Penyusunan hasil analisa dalam proses pembahasan ke dalam konsep
perencanaan dan perancangan desain Solo Hotel and Museum Center.
1.8 METODE PENULISAN
1.8.1 TAHAP I
Mengungkapkan
permasalahan
dan
persoalan
mengenai
kebudayaan di Kota Solo melalui pengungkapan latar belakang masalah,
tujuan dan sasaran yang akan dicapai serta dilengkapi dengan batasan,
metode perencanaan dan perancangan dan sistematika pembahasan.
1.8.2 TAHAP II
Mengemukakan tinjauan mengenai :
1. Bangunan Hotel
2. Bangunan Museum
1.8.3 TAHAP III
Tinjauan mengenai kondisi dan potensi Kota Solo ( Surakarta )
secara umum dan kondisi dan potensi Kota Solo yang berkaitan dengan
Bangunan Mix Use khususnya yang memiliki fungsi Hotel dan Museum.
1.8.4 TAHAP IV
Tinjauan mengenai kondisi dan potensi Kota Solo yang berkaitan
dengan Bangunan Mix Use khususnya yang memiliki fungsi Hotel dan
Museum.
1.8.5 TAHAP V
Paparan tentang Solo Hotel and Museum Center yang akan
direncanakan

Anda mungkin juga menyukai