Anda di halaman 1dari 3

RINI PRAMUATI

18123464 A
2/C

PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI FARMASI


Potensi industri telah memberikan sumbangan bagi perekonomian Indonesia melalui
barang produk dan jasa yang dihasilkan, namun di sisi lain pertumbuhan industri telah
menimbulkan masalah lingkungan yang cukup serius.Peningkatan kebutuhan akan obat di
Indonesia telah menyebabkan peningkatan jumlah dan kegiatan industri farmasi. Peningkatan
jumlah dan kegiatan industri farmasi ini tentu saja akan mempengaruhi kehidupan lingkungan
yang bersinggungan langsung maupun berdekatan dengan lokasi industri farmasi tersebut.
Saat ini kurang lebih ada 199 jumlah perusahaan farmasi yang beroperasi di Indonesia.
Produksi dalam industri farmasi harus mengikuti pedoman yang tertera dalam CPOB
sehingga menghasilkan produk obat yang senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah
ditetapkan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
proses produksi meliputi pengadaan bahan awal, pencemaran silang, penimbangan dan
penyerahan, pengembalian, pengolahan, kegiatan pengemasan, pengawasan selama proses
produksi, dan karantina bahan jadi.Pencemaran lingkungan bukan hal yang asing lagi di
telinga kita. Pencemaran lingkungan adalah suatu proses atau keadaan dimana komposisi dan
keadaan lingkungan secara langsung atau tidak langsung mengalami perubahan akibat suatu
aktivitas manusia, sehingga peruntukkannya pun menjadi berubah pula. Pencemaran dapat
menimbulkan dampak dan resiko terhadap kesehatan manusia, keseimbangan ekologi,
kualitas bahan, dan estetika/keindahan. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pengetahuan
yang cukup dan tepat agar hal ini tidak menimbulkan masalah berkepanjangan.
Pengertian Limbah
Limbah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber aktivitas
manuusia maupun proses proses alam atau belum mempunyai nilai ekomoni bahkan dapat
menpunyai nilai ekonomi yang negatif.Limbah industri adalah salah satu penghasil limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3), yaitu sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya atau beracun karena sifat atau konsistensinya dan atau
jumlahnya baik secara langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup
serta membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
mahkluk hidup lainnya. Adapun limah yang dihasilkan oleh industry farmasi adalah sebagai
limbah Cair,limbah Padat,limbah Gas/Udara,limbah suara/getaran.

Berdasarkan karakteristik produk yang dihasilkan, industri farmasi berbeda dengan industri
yang lain, sekalipun dengan industri kimia. Produk yang dihasilkan mempunyai nilai
terapetik bagi manusia dan atau hewan. Berdasarkan jenis dan produk yang dihasilkan,
industri farmasi dibagi menjadi industri farmasi sintesis kimia, industri farmasi ekstraksi
bahan alam, industri farmasi fermentasi, industri farmasi formulasi/sediaan farmasi, dan riset
dan pengembangan.
Limbah yang dihasilkan oleh suatu industri farmasi dapat berupa senyawa asam, basa,
garam dan katalis (logam berat, sianida, dll), pelarut-pelarut, air limbah berupa air pencucian
bahan dan peralatan, deterjen, ampas bahan alam yang digunakan, uap pelarut, medium
fermentasi, sel dan misel dalam bentuk padat, produk yang gagal dan terbuang, tumpahan
bahan-bahan, debu (dari pencampuran dan pencetakan tablet), bahan kemasan yang tak
terpakai, dan lain-lain.
Pengolahan limbah
Dalam proses pengolahan limbah industri farmasi, diperlukan suatu instalasi pengolah
limbah sehingga saat dibuang ke lingkungan,limbah tersebut telah memenuhi standar baku
mutu yang telah ditetapkan. Pengolahan limbah dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Pemilihan teknologi pengolahan limbah yang tepat dapat didasarkan pada :
1) Karakteristik limbah, misalnya kandungan senyawa organik (BOD dan COD),
bahan padat tersuspensi, derajat degradabilitas, komponen toksisnya dan
jumlah limbah yang dibuang per harinya.
2) Mutu baku lingkungan terutama perairan tempat pembuangan limbahnya dan
mutu baku limbah yang berlaku.
3) Biaya operasional pengolahan.
Proses pengolahan limbah cair industri farmasi serta urutan prosesnya:
a) Pretreatment : saringan kasar, pemisah pasir, bak penampung dan homogenizer
aliran/pencemar, pemisah lemak dan minyak
b) Primary treatment : proses netralisasi, koagulasi, flotasi, sedimentasi, dan
filtrasi
c) Secondary treatment : untuk menurunkan organik terlarut, misalnya sistem
lumpur aktif lagoon anaerobik, aerated lagoon, stabilisasi, trackling filter

d) Tertiary treatment : klarifikasi dalam bentuk koagulasi dan sedimentasi,


filtrasi, adsorpsi karbon aktif, penukar ion, membran osmosis, desinfektasi,
e)

dan filtrasi membran.


Pengolahan lumpur : misalnya dalam bentuk digestion atau wet combustion,

pemekatan atau flotasi lumpur, sentrifugasi, drying bed dan lagooning


f) Pembuangan lumpur : dalam bentuk pembakaran, insinerasi, sanitary landfill
serta pembuangan ke laut
g) Pembuangan effluent (hasil pengolahan) misalnya ke sungai, danau, laut, ke

dalam tanah, injeksi ke sumur dalam, penguapan dan pembakaran.

Anda mungkin juga menyukai