Anda di halaman 1dari 10

PENYEARAH

Nama : Binti Latifatul M.


Kelas : LT 2D
No.

: 03
1. PENYEARAH 1 PHASA
a. RANGKAIAN PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG (HALF WAVE)
Sebagai penyearah (diode rectifier) dioda berfungsi menyearahkan/merubah
tegangan input AC (bolak-balik) menjadi DC (searah). Tegangan AC merupakan
gelombang sinus bolak-balik, yang akan berganti dari gelombang positif ke
negatif terus menerus. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini merupakan
rangkaian penyearah setengah gelombang dengan menggunakan satu buah diode.
Resistor dipasang sebagai tahan beban rangkaian. Prinsip kerja rangkaian dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a) Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negatif (-), Dioda dalam
kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat tegangan positif. Karena
diode dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari titik A Dioda R
dan kembali ketitik B-. karena arus mengalir melewati R, maka pada R akan
timbul tegangan sebesar Vin x 0.386. Tegangan yang timbul pada R
merupakan tegangan output (Vout).
b) Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-) dan B positif (+), Dioda
dalam kondisi dipanjar terbalik karena kaki anoda mendapat tegangan
negatif. Sehingga diode dalam kondisi off, maka tidak ada Arus yang
mengalir .Kondisi menyebakan tegangan pada keluaran/output sama dengan
0/tidak ada.

Dari bentuk gelombang tegangan keluaran tersebut di atas, dengan mengasumsi


bahwa tegangan sumber Vs= Vm sin t dan tegangan jatuh maju pada dioda serta
pada belitan sekunder transformator diabaikan, maka tegangan keluaran rata-rata
adalah

Nilai efektifnya adalah:


Selanjutnya arus keluaran penyearah dapat ditentukan, Idc = Vdc/R= Vm/(.R).
Dari bentuk gelombang yang ditunjukkan pada gambar di atas, daya pada belitan
sekunder transformator dapat dinyatakan dengan:

b. RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG PENUH (FULL WAVE)


1) Dengan 2 buah diode
Penyearah tegangan dengan menggunakan 2 buah diode memerlukan
transformator/trafo yang mempunyai terminal CT (center tep/titik tengah).
Dioda akan bekerja secara bergantian. Sehingga tegangan pada output akan
selalu ada. Prinsip kerja rangkaian bias dijelaskan sebagai berikut:
a) Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negative (-), Dioda
D1 dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat tegangan
positif dan D2 dalam kondisi dipanjar terbalik (off). Karena diode D1
dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari titik A D1 R dan
kembali ketitik CT. Karena arus mengalir melewati R, maka pada R akan
timbul tegangan sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul pada R
merupakan tegangan output (Vout).

b) Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-) dan B positif (+),Dioda


D2 dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat tegangan
Positif dan D2 dalam kondisi dipanjar maju (On). Karena diode D2
dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari titik B D2 R dan
kembali ketitik CT. Karena arus mengalir melewati R, maka pada R akan
timbul tegangan sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul pada R
merupakan tegangan output (Vout).

c) Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negative (-), Dioda
D1 dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat tegangan
positif dan D2 dalam kondisi dipanjar terbalik (off). Karena diode D1
dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari titik A D1 R dan
kembali ketitik CT. Karena arus mengalir melewati R, maka pada R akan
timbul tegangan sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul pada R
merupakan tegangan output (Vout).
d) Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-)dan B positif (+),Dioda
D2 dalam kondisi dipanjar terbalik karena kaki anoda mendapat
tegangan negative (off) dan D2 dalam kondisi dipanjar maju (On).

Karena diode D2 dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari titik
B D2 R dan kembali ketitik CT. Karena arus mengalir melewati R,
maka pada R akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang
timbul pada R merupakan tegangan output (Vout).

2) Dengan 4 buah diode (bridge/jembatan)


Prinsip kerja penyearah dengan 4 buah diode sama dengan penyearah
gelombang penuh menggunakan 2 buah diode, hanya pada penyearah system
bridge ini transformator yang digunakan tidak harus CT. Dioda akan bekerja
secara berpasangan, jika D1 &D3 On, D2 & D3 off, begitu juga sebaliknya.
a) Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negative (-), Dioda
D1 & D3 dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat
tegangan positif dan D2 &D3 dalam kondisi dipanjar terbalik (off).
Karena diode D1 & D3 dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari
titik A D1 R- D3 dan kembali ketitik B-. Karena arus mengalir
melewati R, maka pada R akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.636.
Tegangan yang timbul pada R merupakan tegangan output (Vout).

b) Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-)dan B positif (+),Dioda


D2 &D4 dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat
tegangan positif (On) dan D1 & D3 dalam kondisi dipanjar terbalik
(Off). Karena diode D2 & D$ dalam kondisi On, maka Arus akan
mengalir dari titik B D2 R- D4 dan kembali ketitik A-. Karena arus
mengalir melewati R, maka pada R akan timbul tegangan sebesar Vin x
0.636. Tegangan yang timbul pada R merupakan tegangan output (Vout).

2. Penyearah 3 phasa
a. Penyearah Diode Setengah Gelombang Tiga Phasa
Rangkaian penyearah Diode tiga phasa menggunakan tiga Diode penyearah R1,
R2 dan R3 ketika katodenya disatukan menjadi terminal positif. Tegangan DC
yang dihasilkan melalui beban resistif RL. Masing-masing Diode akan konduksi
ketika ada tegangan positif, sedangkan tegangan yang negatif akan diblok. Diode
R1, R2 dan R3 anak konduksi secara bergantian sesuai dengan siklus gelombang
saat nilainya lebih positif. Arus searah negatif kembali ke sekunder trafo melalui
kawat N. Tegangan DC yang dihasilkan tidak benar-benar rata, masih
mengandung riak (ripple).

Rangkaian penyearah Diode setengah gelombang dengan ketiga Diode R1, R2

dan R3 dipasang terbalik, ketiga anodenya disatukan sebagai terminal positif.


Diode hanya konduksi ketika tegangan anode lebih positif dibandingkan tegangan
katode.

Diode R1 mulai konduksi setelah melewati 30o, sampai sudut 150o, atau

sepanjang 120o.
Diode R2 mulai konduksi pada sudut 150o, sampai 270o, R2 juga konduksi

sepanjang 120o.
Diode R3 mulai konduksi pada sudut 270o, sampai 390o juga
sepanjang1200.

Dapat disimpulkan ketiga Diode memiliki sudut konduksi 120o.

Persamaan tegangan dan arus penyearah setengah gelombang:

b. Penyearah Diode Gelombang Penuh Tiga Phasa


Penyearah Diode gelombang penuh tiga phasa menggunakan sistem jembatan
dengan enam buah Diode R1, R3 dan R5 katodanya disatukan sebagai terminal
positif. Diode R4, R6 dan R2 anodanya yang disatukan sebagai terminal negatif
gambar 10.27. Tegangan DC yang dihasilkan memiliki enam pulsa yang
dihasilkan oleh masing-masing Diode tsb. Tegangan DC yang dihasilkan halus
karena tegangan riak (ripple) kecil dan lebih rata.

Urutan konduksi dari keenam Diode dapat dilihat dari siklus gelombang
sinusoida, dimana konduksi secara bergantian. Konduksi dimulai dari Diode
R1+R6 sepanjang sudut komutasi 600. Berturut-turut disusul Diode R1+R2,
lanjutnya Diode R3+R2, urutan keempat R3+R4, kelima R5+R4 dan terakhir
R5+R6. Jelas dalam satu siklus gelombang tiga phasa terjadi enam kali komutasi
dari keenam Diode secara bergantian dan bersama-sama.

Persamaan tegangan dan arus penyearah Diode gelombang penuh:

Sumber :
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Modul%20Elektronika%20Daya-PPG%202010.pdf
http://www.artikel.abajadun.com/2012/08/penyearah-diode-setengah-gelombang-tiga.html
http://pasukansemutperang.blogspot.com/2012/11/makalah-penyearah-6-pulsa-dengandioda.html
http://listrikd3.itn.ac.id/asset/download/2013-08-23-11-19-33_YEARAH.pdf
http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/10/penyearah-satu-fasa-setengah-gelombang.html

Anda mungkin juga menyukai