BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, segala aktifitas manusia biasanya menghasilkan
limbah. Mulai dari kegiatan rumah tangga seperti memasak, mencuci, dll sampai
kegiatan industri maupun pertambangan semuanya menghasilkan limbah.
Limbah yang dihasilkan dapat berupa padat, cair maupun gas. Limbah padat
biasa dikategorikan sebagai limbah padat b3 dan sampah. Sampah merupakan
limbah padat yang paling banyak dihasilkan setiap hari. Banyaknya sampah
yang dihasilkan tiap hari persatuan volum biasa disebut dengan timbulan
sampah.
Sampah jika dibiarkan dapat mencemari lingkungan. Selain itu banyaknya
sampah pada badan air dapat mencemari badan air dan menurunkan kulitasnya
dan mempengaruhi mahluk hidup lainnya yang ada di air. Banjir juga dapat
disebabkan oleh sampah yang menyumbat saluran drainase. Banyak lagi akibat
dari tidak terkelolanya sampah di perkotaan khususnya.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk bertambah pula timbulan
sampah yang dihasilkan setiap hari. Pertambahan timbulan sampah yang
dihasilakan dari tahun ke tahun sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah
penduduk. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan sampah yang dibuat
berdasarkan prediksi pertumbuhan jumlah penduduk sehingga pengelolaan
sampah dapat mengatasi permasalahan sampah dari mulai sumber sampai ke
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Untuk itulah tugas ini dibuat dengan tujuan
mengelola sampah kota dengan prediksi timbulan sampah 20 tahun.
laporan
Perencanaan
Teknis
Operasional
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
sampah
aspekteknik
Kota
operasional
Sukamajudalam
rentang
pada
waktu
perencanaan20 tahun.
3. Syarat untuk kelulusan mata kuliah pengelolaan persampahan dan limbah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Tata Cara
intergral
dan
terpadu
secara
berantai
dengan
urutan
yang
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
pelayanan adalah kapasitas peralatan, pola penampungan, jenis dan sifat bahan
dan lokasi penampungan (SNI 19-2454-2002).
2.2.2 Pengumpulan
Pengumpulan sampah adalah cara proses pengambilan sampah mulai dari
tempat penampungan sampah sampai ke tempat pembuangan sementara. Pola
pengumpulan sampah pada dasarnya dikelompokkan menjadi 2 yaitu pola
individual dan pola komunal. Kedua pola tersebut dibedakan berdasarkan
banyaknya sumber (SNI 19-2454-2002), yaitu:
a. Pola Individual yaitu proses pengumpulan sampah dimulai dari sumber
sampahkemudian diangkut ke tempat pembuangan sementara/ TPS
sebelumdibuang ke TPA.
Sumber
Pengumpu
l
Pengangk
ut
TPA
Sumber
Wadah
Pengangk
ut
TPA
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
BAB III
PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN
3.1.
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
sehingga timbulan sampah yang dihasilkan pun akan berbeda-beda (Tabel 2).
Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian, komposisi sampah dapat dilihat pada Tabel
3.
a. Data jumlah penduduk 5 tahun teakhir (Tabel 1).
Tabel 1. Data Jumlah Penduduk 5 Tahun Terakhir
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
Penduduk
(Jiwa)
231912
239675
247434
255332
263319
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
73078
74649
76219
77789
79360
80930
82500
84071
85641
: 5 Jiwa.
: 2 L/Jiwa/hari.
: 70% : 30%
= 60%
= 20%
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
= 20%
= 75%
= 20%
= 5%
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Dump
Umur
Komponen
Pekerja (Orang)
Garu
Sekop
Sapu lidi
Pakaian Kerja
Kaos Tangan
Motor
2
1
1
1
2/pekerja
Truck
4
2
2
2
2/pekerja
Pakai
2 tahun
2 tahun
6 bulan
3 tahun
(pasang)
Sepatu Kerja
2/pekerja
2/pekerja
2 bulan
(pasang)
Masker
1/pekerja
3/pekerja
1/pekerja
3/pekerja
3 tahun
2 bulan
BAB IV
PERHITUNGAN
4.1. Perhitungan Proyeksi Penduduk
a. Metode Aritmatika
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Pada metode ini, laju pertumbuhan diasumsikan konstan dan memiliki rumus:
Pf =Pi+ Ka (tf ti)
Ka ( ratarata )=
Ka
( n1 )
Dimana:
Pf
: Jumlah penduduk pada tahun perencanaan
Pi
: Jumlah penduduk pada saat ini
tf
: Tahun perencanaan
ti
: Tahun pada saat ini
Ka
: Konstanta aritmatika
Tabel 4. Prediksi Penduduk dengan Metode Aritmatika
(PfPi)
(PfPi)^2
0
7876.562
5
32942.25
18292.56
25
0
59111.37
5
Tahu
n
2010
JML
Penduduk
231912
2011
239675
7763
2012
247434
7759
2013
255332
7898
2014
263319
7987
Jumlah Ka
31407
Jumlah
Ka Rata-rata
7851.7
5
SD
Ka
Pf
231912
239763.7
5
247615.5
255467.2
5
263319
89
181.5
135
0
121.564
b. Metode Geometrik
Metode dipergunakan jika pertumbuhan populasi bertambah secara
eksponensial (deret ukur) dan memiliki rumus:
ln Pf =ln Pi+ Kg ( tf ti )
1
( )
n
Pi
lnPi
Kg
lnPf
Pf
(Pf-
(Pf-
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
n
2010
2011
2012
2013
2014
23191
2
23967
5
24743
4
25533
2
26331
9
12.354113
27
12.387039
12
12.418899
16
12.450319
94
12.481121
5
Jumlah Kg
Kg rata-rata
12.3541
13
12.3858
65
12.4176
17
12.4493
69
12.4811
22
0.0329258
5
0.0318600
41
0.0314207
79
0.0308015
66
0.1270082
36
0.0317520
59
Pi)
Pi)^2
-281
79053
-317
100458
-243
58843
Jumla
h
238354
SD
244.11
23191
2
23939
4
24711
7
25508
9
26331
9
c. Metode Bunga-Berbunga
Metode ini adalah bentuk dari metode pertumbuhan geometrik dengan
menggunakan rumus yang lebih dikenal dengan rumus bunga-berbunga:
Pf =Pi (1+r )n
1
( )
n
r ( ratarata )=(r 1 r 2 r n )
Dimana:
Pf
: Jumlah penduduk pada tahun perencanaan
Pi
: Jumlah penduduk pada saat ini
tf
: Tahun perencanaan
ti
: Tahun pada saat ini
r
: Angka pertumbuhan
n
: Perbedaan waktu (tf-ti)
Pi
2010
231912
2011
239675
2012
247434
2013
255332
Pf
3.35
%
3.24
%
3.19
23191
2
23939
4
24711
7
25509
(PfPi)
(PfPi)^2
-281
79012
-317
100364
-242
58732
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
2014
263319
r rata
rata
%
3.13
%
3.23
%
0
26331
9
Jumla
h
238108
SD
243.98
2
Pi(x)
2010
208850
2011
215841
6991
2012
222829
2013
2014
TOTAL
ratarata
(PfPi)
(Pf-Pi)^2
147
21609
364
132496
523
273529
670
448900
Pf(X)
6988
-3
229942
7113
125
237134
7192
79
20885
0
21598
8
22319
3
23046
5
23780
4
111459
6
222919.
2
2828
4
201
876534
7071
67
219133.5
Sd
234.05848
63
e. Perbandingan Metode
Untuk menentukan metode terpilih harus membandingkan keempat metode diatas dengan
nilai standar deviasi terdendah. Berikut adalah perbandingan metodenya :
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Tabel 10. Perbandingan Metode
Tahun
Jumlah
Penduduk
2010
2011
2012
2013
2014
0
1
2
3
4
208850
215841
222829
229942
237134
Aritmat
ik
231912
239764
247616
255467
263319
Metode
Geometr
Bungaik
berbunga
231912
231912
239394
239394
247117
247117
255089
255090
263319
263319
Increa
se
208850
215988
223193
230465
237804
Perbandingan Metode
300000
250000
Penduduk
200000
aritmatik
Geometrik
Penduduk 150000
100000
bunga-berbunga
Increase
50000
0
2005
2010
2015
Tahun
Metode Terpilih
Berdasarkan standar deviasi dari ke-4 metode, digunakan metode aritmatika. Metode
terpilih : aritmatika dengan proyeksi penduduk 20 tahun.
Tabel 10. Proyeksi Penduduk dengan Metode Terpilih
Tahun
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
Pendu
duk
263319
271171
279023
286874
294726
302578
310430
318281
326133
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Tahun
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
Pendu
duk
333985
341837
349688
357540
365392
373244
381095
388947
396799
404651
412502
420354
428206
Penduduk
200000
150000
100000
50000
0
2010201520202025203020352040
Tahun Perencanaan
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Jumlah Penduduk
(jiwa)
271171
279023
286874
294726
302578
310430
318281
326133
333985
341837
349688
357540
365392
373244
381095
388947
396799
404651
412502
420354
428206
Timbulan Sampah
(L/hari)
542341,5
558045
573748,5
589452
605155,5
620859
636562,5
652266
667969,5
683673
699376,5
715080
730783,5
746487
762190,5
777894
793597,5
809301
825004,5
840708
856411,5
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Tahun
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
Jumlah penduduk
banyaknya orang per KK
Banyaknya orang per KK diasumsikan sebanyak 5 jiwa per KK. Selain itu
juga perlu diperhitungkan jumlah sampah yang dikumpulkan dari hasil sampah
per kk dengan asumsi frekuensi pengumpulan selam 3 hari sekali. Pengumpulan
sampah (3 hari sekali) per KK diperoleh dari:
Pengumpulan sampah=s ampah per KK 3 hari
Tabel 15. Timbulan Sampah per KK
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Tahun
Timbulan
Sampah
(L//hari)
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
542341,5
558045
573748,5
589452
605155,5
620859
636562,5
652266
667969,5
683673
699376,5
715080
730783,5
746487
762190,5
777894
793597,5
809301
825004,5
840708
856411,5
Jumlah
Kepala
Keluarga
(jiwa)
54234
55805
57375
58945
60516
62086
63656
65227
66797
68367
69938
71508
73078
74649
76219
77789
79360
80930
Timbulan
Sampah
per KK
(L/Hari)
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
Pengumpula
n Sampah
setiap 3 hari
(L/hari)
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Setelah diperoleh jumlah timbulan sampah yang dihasilkan per KK, perlu
dilakukan pengecekan ulang total timbulan sampah yang dihasilkan. Pengecekan
timbulan sampah diperoleh dari:
Hasil dari pengecekan timbulan sampah tidak akan berbeda jauh (sama) dengan
total timbulan sampah yang dihasilkan per KK.
4.2.4 Pewadahan Sampah
4.2.4.1 Kapasitas Wadah
Kapasitas wadah perlu dihitung agar dapat mengetahui jumlah dan
volume wadah yang akan digunakan untuk menampung sampah. Jumlah
kapasitas wadah diperoleh dari asumsi. Asumsi tersebut tidak boleh sembarang
dibuat, melainkan harus melihat dari hasil pengumpulan timbulan sampah yang
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
dihasilkan per KK. Minimal kapasitas wadah yang tersedia harus sama dengan
timbulan sampah yang dihasilkan per KK. Akan tetapi untuk mencegah
terjadinya sampah yang berserakan karena terlalu penuh, lebih baik kapasitas
wadah dibuat volumenya lebih besar dibandingkan dengan jumlah timbulan
sampah yang dihasilkan per KK. Sehingga sampah yang dikumpulkan tidak
berserakan dan dapat memuat lebih banyak sampah lagi.
Pada tugas perencanaan sampah ini, kapasitas sampah diasumsikan
sebesar 28 L disetiap tahun perencanaan. Karena timbulan sampah yang
dihasilkan per KK disetiap tahun perencanaan sebesar 28 L.
4.2.4.2 Wadah Domestik dan Non Domestik
Wadah sampah disediakan agar dapat menampung sampah baik dari
domestik maupun dari non-domestik. Oleh karena itu kapasitas yang disediakan
harus besar agar memuat banyak sampah. Untuk daerah domestik volume
kapasitas wadah yang ditentukan sebesar 40L, 100L dan 250L. Sedangkan
untuk daerah non domestik, volume kapasitas wadah yang ditentukan sebesar
100L, 250L dan 500L. Diperlukan juga persentase kapasitas wadahnya agar
dapat memprediksi jumlah wadah yang akan digunakan untuk setiap volume
sampah
yang
ditentukan
sebelumnya.
Penentuan
persentasenya
pun
sampah.
Penambahan
kapasitas
wadah
pada
perencanaan
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
sampah sama dengan jumlah wadah sampah yang disediakan pada awal
tahun perencanaan.
Jumlah penggantian wadah= jumlah penyedian wadahdi awal tahun perencanaan
Selain itu juga, kapasitas wadah harus dilakukan pengadaan. Pengadaan wadah
sampah diperoleh dari:
Jumlah pengadaan wadah= jumlah penambahan+ jumlah penggantian
Tabel 16. Kapasitas Wadah Domestik 40L
Tahun
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
Penambahan
Penggantian (unit)
Pengadaan (unit)
(unit)
7.566
7.785
219
219
8.004
219
219
8.223
219
219
8.442
219
219
8.661
219
7.566
7.785
8.880
219
219
438
9.099
219
219
438
9.318
219
219
438
9.537
219
219
438
9.756
219
7.785
8.004
9.975
219
438
657
10.194
219
438
657
10.413
219
438
657
10.633
219
438
657
10.852
219
8004
8.223
11.071
219
657
876
11.290
219
657
876
11.509
219
657
876
11.728
219
657
876
11.947
219
8223
8.442
Tabel 17. Kapasitas Wadah Domestik 100L
60%
Tahun
20%
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
1.009
1.038
1.067
1.096
1.126
1.155
1.184
1.213
1.242
Penambahan
(unit)
29
29
29
29
29
29
29
29
Penggantian (unit)
Pengadaan (unit)
1.009
29
29
29
219
219
219
219
7.785
438
438
438
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
1.272
1.301
1.330
1.359
1.388
1.418
1.447
1.476
1.505
1.535
1.564
1.593
29
29
29
29
29
29
219
219
219
219
219
219
29
1.038
58
58
58
58
1.067
88
88
88
88
1.096
438
8.004
657
657
657
657
8.223
876
876
876
876
8.442
20%
(unit)
404
415
427
439
450
462
474
485
497
509
520
532
544
555
567
579
20%
(unit)
590
602
614
625
637
Penambahan
(unit)
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
Penambahan
(unit)
12
12
12
12
12
Penggantian (unit)
Pengadaan (unit)
404
12
12
12
12
415
23
23
23
23
427
12
12
12
12
415
23
23
23
23
427
35
35
35
35
439
Penggantian (unit)
Pengadaan (unit)
35
35
35
35
439
47
47
47
47
450
75%
(unit)
1.621
Penambahan
(unit)
-
Penggantian (unit)
-
Pengadaan (unit)
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
1.668
1.715
1.762
1.809
1.856
1.903
1.950
1.997
2.044
2.091
2.138
2.185
2.231
2.278
2.325
2.372
2.419
2.466
2.513
2.560
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
1621
47
47
47
47
1.668
94
94
94
94
1.715
141
141
141
141
1.762
47
47
47
47
1.668
94
94
94
94
1.715
141
141
141
141
1.762
188
188
188
188
1.809
20%
(unit)
173
178
183
188
193
198
203
208
20%
(unit)
213
218
223
228
233
238
243
248
253
258
263
Penambahan
(unit)
5
5
5
5
5
5
5
Penambahan
(unit)
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Penggantian (unit)
Pengadaan (unit)
173
5
5
5
5
5
5
178
10
10
Penggantian (unit)
Pengadaan (unit)
5
5
178
10
10
10
10
183
15
15
15
10
10
183
15
15
15
15
188
20
20
20
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
2034
2035
268
273
5
5
15
188
20
193
5%
(unit)
22
76
78
80
82
84
87
89
91
93
95
97
99
101
104
106
108
110
112
114
116
Penambahan
(unit)
54
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Penggantian (unit)
Pengadaan (unit)
22
2
2
2
2
24
4
4
4
4
26
6
6
6
6
28
54
2
2
2
24
4
4
4
4
26
6
6
6
6
28
9
9
9
9
30
Ratio
3R (%)
1
1
1,1
1,2
Sampah 3R
disumber (L/hari)
7.205
7.414
8.385
9.398
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
605.155,5
620.859
636.562,5
652.266
667.969,5
683.673
699.376,5
715.080
730.783,5
746.487
762.190,5
777.894
793.597,5
809.301
825.004,5
840.708
856.411,5
1,3
1,5
1,7
1,9
2,1
2,3
2,5
2,8
2,9
3,0
3,0
3,3
3,5
3,8
4,2
4,6
5,0
10.452
12.373
14.377
16.465
18.636
20.891
23.229
26.601
28.156
29.753
30.379
34.105
36.902
40.858
46.035
51.379
56.890
B. Sampah Non 3R
Jumlah sampah non 3R disumber diperoleh dari:
Sampah non 3 R disumber =total timbulan s . domestiksampah 3 R disumber
Total Timbulan
Sampah Domestik
(L/hari)
542.341,5
558.045
573.748,5
589.452
605.155,5
620.859
636.562,5
652.266
667.969,5
683.673
699.376,5
715.080
730.783,5
746.487
762.190,5
Sampah 3R di
Sumber
Sampah Non 3R di
Sumber (L/hari)
7.205
7.414
8.385
9.398
10.452
12.373
14.377
16.465
18.636
20.891
23.229
26.601
28.156
29.753
30.379
713.334
733.989
753.881
773.732
793.540
812.483
831.342
850.117
868.809
887.417
905.942
923.434
942.742
962.008
982.246
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
2030
2031
2032
2033
2034
2035
777.894
793.597,5
809.301
825.004,5
840.708
856.411,5
34.105
36.902
40.858
46.035
51.379
56.890
999.383
1.017.449
1.034.356
1.050.042
1.065.561
1.080.914
4.3.2 TPS
A. Sampah 3R
Jumlah sampah (s.) 3R di TPS diperoleh dari:
Sampah 3 R di TPS=ratio 3 R x sampah pengumpulan ke TPS
Ratio 3R di TPS diasumsikan sebesar 5% hingga tahun akhir
perencanaan (2035). Sampah pengumpulan ke TPS diperoleh dari:
pengumpulan x sampah pengumpulan non 3 R
S . pengumpulan ke TPS=
1000
% pengumpulan diasumsikan dari 50% diawal tahun perencanaan (2015)
sampai 98% diakhir tahun perencanaan (2035). Sedangkan sampah
pengumpulan non 3R diperoleh dari:
S . pengumpulan non 3 R= pengumpulan x sampahnon 3 R disumber
Tahun
%
pengumpulan
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
50%
51%
53%
54%
55%
57%
59%
61%
64%
67%
70%
73%
76%
79%
82%
85%
Sampah
Pengumpulan
non 3R
(L/hari)
356.667
374.334
399.557
417.815
436.447
463.115
490.492
518.571
556.038
594.570
634.160
674.107
716.484
759.987
805.442
849.475
Sampah
Pengumpulan
ke TPS
Ratio
3R
(%)
Sampah
3R diTPS
(L/hari)
321
337
352
355
367
380
392
415
434
446
457
472
487
509
532
552
1,0%
1,1%
1,3%
1,5%
2,0%
2,5%
3,0%
3,5%
4,0%
4,5%
5,0%
5,5%
6,0%
6,5%
7,0%
7,5%
3
4
5
5
7
9
12
15
17
20
23
26
29
33
37
41
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
2031
2032
2033
2034
2035
87%
89%
92%
95%
98%
885.180
920.577
966,039
1.012.283
1.059.295
575
598
609
628
636
8,0%
8,5%
9,0%
9,5%
10,0%
46
51
55
60
64
B. Sampah Non 3R
Jumlah sampah non 3R di TPS diperoleh dari:
Sampah non 3 R di TPS=ratio non3 R TPS x s . pengumpulan ke TPS
Ratio non 3R TPS pada awal tahun perencanaan (2015) sebesar 99,5%
dan diakhir tahun perencanaan (2025) sebesar 95%. Ratio tersebut
diperoleh dari:
Ratio non 3 R TPS=100 ratio 3 R TPS
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
1%
1%
1,1%
1,20%
1,30%
1,50%
1,7%
1,9%
2,1%
2,3%
2,5%
2,8%
3,2
3,5
3,0
3,3
3,5%
3,8%
4,2%
4,6%
5,0%
Timbulan
sampah
dikumpul :
% 3R di sumber
timbulan sampah
3R sumber
7,20
10
12
14
16
19
21
23
27
28
30
30
34
37
41
46
51
57
734
754
774
794
812
831
850
869
887
906
923
943
962
982
999
1.01
1.03
1.05
1.06
1.081
5
timbulan sampah
non 3R
713
Tingkat
pelayanan
357
374
400
418
436
463
490
519
556
595
634
674
716
760
805
849
885
921
966
1.01
1.059
90%
90%
88%
85%
84%
82%
80%
80%
78%
75%
72%
70%
68%
67%
66%
65%
65%
65%
63%
2
62%
60%
dari Sumber ke
321
337
352
355
367
380
392
415
434
446
457
472
487
509
532
552
575
598
609
628
636
TPS
Pengolahan 3R di
1,0%
1,1
1,3%
1,5%
2,0%
2,5%
3,0%
3,5%
4,0%
4,5%
5,0%
5,5%
6,0
6,5
7,0
7,5
8,0%
8,5%
9,0%
9,5%
10,0%
29
33
37
41
46
51
55
60
64
pengumpulan
Sampah
dikumpulkan
%
sampah
ke
TPS
Pengumpulan
TPS
%
3
12
15
17
20
23
26
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Non 3R TPS
% pengangkutan
318
50%
333
51%
347
53%
350
54%
359
55%
370
57%
381
59%
400
61%
416
64%
426
67%
434
70%
446
73%
458
76%
476
79%
494
82%
511
85%
529
87%
548
89%
554
91%
568
93%
572
95%
159
10%
170
10%
184
12%
189
15%
198
16%
211
18%
225
20%
244
20%
266
22%
285
25%
304
28%
326
30%
348
32%
376
33%
405
34%
434
35%
461
35%
487
35%
504
37%
528
38%
543
40%
36
37
48
63
70
83
98
104
122
149
178
202
229
251
274
297
310
322
357
385
424
195
207
232
252
267
294
323
348
389
434
481
528
577
627
679
731
770
809
861
913
967
Sampah diangkut
TPS ke TPA
%
sampah
sumber langsung
ke TPA
Pengumpulan ke
TPA
Total
sampah
diangkut ke TPA
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
L
)
hari =
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
densitas wadah
densita s gerobak
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Waktu kerja(menit)
( waktu muat +waktu bongkar+ waktu istirahat )(menit)
Untuk penggantian, tiap alat angkut berbeda-beda. Untuk alat angkut gerobak
motor dilakukan penggantian setiap 5 tahun sekali, sedangkan dumptruk dilakukan
penggantian setiap 10 tahun sekali. Sedangkan untuk pengadaan diperoleh dari:
Pengadaanalat angkut (unit)= penambahan+ penggantian
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
PENUTUP
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatuproses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam
tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan
dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan
sebagai
emisi.
Emisi
biasa
dikaitkan
dengan
polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri
(dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan
konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu,
dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Upaya yang
dilakukan pemerintah dalam usaha mengatasi masalah sampah yang saat ini
mendapatkan tanggapan pro dan kontra dari masyarakat adalah pemberian pajak
lingkungan yang dikenakan pada setiap produk industri yang akhirnya akan menjadi
sampah. Industri yang menghasilkan produk dengan kemasan, tentu akan
memberikan sampah berupa kemasan setelah dikonsumsi oleh konsumen. Industri
diwajibkan membayar biaya pengolahan sampah untuk setiap produk yang
dihasilkan, untuk penanganan sampah dari produk tersebut. Dana yang terhimpun
harus dibayarkan pada pemerintah selaku pengelola IPS untuk mengolah sampah
kemasan yang dihasilkan. Pajak lingkungan ini dikenal sebagai Polluters Pay
Principle. Solusi yang diterapkan dalam hal sistem penanganan sampah sangat
memerlukan dukungan dan komitmen pemerintah. Tanpa kedua hal tersebut, sistem
penanganan sampah tidak akan lagi berkesinambungan.
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
adalah
dengan
menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan
sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih
menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu.
Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka
para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari dalam laporan ini masih
terdapat kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu penulis berharap mohon koreksi,
saran dan keritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Dan
mudah-mudahan hal ini dapat menjadi motifasi bagi kami untuk terus-menerus
melakukan perbaikkan dan pengembangan pada masa-masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN