PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk sosial yang cenderung untuk hidup bermasyarakat
serta mengatur dan mengorganisasikan kegiatannya dalam mencapai suatu tujuan.
Dalam mencapai tujuan tersebut manusia tidak dapat melakukannya seorang diri.
Keterbatasan kemampuan manusia menyebabkan manusia tidak dapat mencapai
tujuan tanpa kerja sama. Sesuai dengan sifat manusia sebagai mahluk sosial,
manusia tidak dapat hidup tanpa berinteraksi/bergantung dengan orang lain. Hal
inilah yang mendasari manusia untuk hidup dalam berbagai organisasi. Organisasi
merupakan sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan wadah kegiatan dari
orang-orang yang saling bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan bersama.
Organisasi sebagai wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama
secara rasional dan sistematis, dalam memanfaatkan sumber daya organisasi
secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kerjasama
yang terarah tersebut dilakukan dengan mengikuti pola interaksi antar setiap
individu atau kelompok dalam berinteraksi ke dalam maupun ke luar organisasi.
Pola interaksi tersebut diselaraskan dengan berbagai aturan, norma, keyakinan,
nilai-nilai tertentu sebagaimana ditetapkan organisasi pola interaksi tersebut
dalam waktu tertentu akan membentuk suatu kebiasaan bersama atau membentuk
budaya organisasi yang senantiasa mengontrol anggota organisasi, dengan
demikian budaya organisasi yang kuat merupakan pembentuk kinerja organisasi
yang tinggi.
Budaya organisasi kerap kali digunakan sebagai salah satu determinan alat
dan kunci untuk keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian strategi usaha
organisasi. Corporate culture will probably be an even more important factor in
determining the success or failure of firms in the next decade. Dengan kata lain,
terdapat kecenderungan pada budaya organisasi sebagai suatu pondasi yang harus
dimiliki organisasi, karena budaya organisasi sangat mendukung sukses atau
Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka pada makalah ini
penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari budaya organisasi?
2. Apa saja tingkatan-tingkatan budaya organisasi?
3. Apakah Ciri-ciri dari budaya organisasi?
4.
4.
BAB II
TEORI DASAR
A.
Pengertian
A.1. Budaya
Kita tinjau Pengertian budaya itu sendiri menurut : The International
Encyclopedia of the Social Science (1972) dapat dilihat menurut dua pendekatan
yaitu pendekatan proses (process-pattern theory, culture pattern as basic)
didukung oleh Franz Boas (1858-1942) dan Alfred Louis Kroeber (1876-1960).
Bisa juga melalui pendekatan structural-fungsional (structural-functional theory,
social structure as abasic) yang dikembangkan oleh Bonislaw Mallllinowski
(1884-1942) dan Radclife-Brown yang kemudian dari dua pendekatan itu Edward
Burnett Tylor (1832-1917 secara luas mendefinisikan budaya sebagai :culture
or civilization, taken in its wide ethnographic ense, is that complex whole wich
includes knowledge,belief, art, morals, law, custom and any other capabilities and
habits acquired by man as a memmmber of society atau Budaya juga dapat
diartikan sebagai : Seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang
dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya
melalui proses belajar (Koentjaraningrat, 2001: 72 ) sesuai dengan kekhasan
etnik, profesi dan kedaerahan(Danim, 2003:148).
Arti Kata Budaya Secara Etimologis menurut kamus Bahasa Indonesia,
kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta Bodhya yang berarti akal budi,
sinonimnya adalah kultur yang berasal dari bahasa Inggris Culture atau Cultuur
dalam Bahasa Belanda. Kata Culture sendiri berasal dari bahasa Latin Colere
(dengan akar kata Calo yang berarti mengerjakan tanah, mengolah tanah atau
memelihara ladang dan memelihara hewan ternak.
Arti Kata Budaya Secara Terminologis, budaya adalah suatu hasil dari
budi dan atau daya, cipta, karya, karsa, pikiran dan adat istiadat manusia yang
secara sadar maupun tidak, dapat diterima sebagai suatu perilaku yang beradab.
Dikatakan membudaya bila kontinu.
Sweeney & McFarlin (2002:334) mengemukakan bahwa budaya secara
ideal mengkomunikasisak secara jelas pesan-pesan tentang bagaimana kita
melakukan sesuatu atau bertindak secara jelas pesan-pesan tentang bagaimana kita
melakukan sesuatu atau bertindak, berperilaku di sekitar sini (how we do things
around here). Dari pemikiran tersebut dapatlah diinterpretasikan bahwa budaya
memberikan arahan mengenai bagaimana seseorang harus berperilaku, bersikap,
bertindak dalam suatu komunitas, kata here dalam pengertian di atas mengacu
kepada suatu komunitas tertentu, baik berbentuk organisasi, perusahaan, atau
masyarakat.
Pengertian lainnya menyatakan bahwa budaya merupakan pola asumsiasumsi dasar yang oleh suatu kelompok tertentu telah ditemukan, dibuka, atau
dikembangkan melalui pelajaran untuk memecahkan masalah-masalah adaptasi
eksternal dan intergrasi internal, dan yang telah berjalan cukup lama untuk
dipandang sahih, dan oleh sebab itu diajarkan kepada anggota-anggota baru
sebagai cara yang benar untuk memandang, berpikir, dan merasa dalam kaitannya
dengan masalah-masalah tersebut (Schein, 1992).
Dari berbagai pengertian yang telah dikemukakan tersebut, dapatlah
dinyatakan bahwa budaya ini merupakan cara hidup termasuk didalamnya cara
berpikir,
bertindak
dan
sebagainya
dalam
suatu
komunitas
tertentu
dikembangkan
sepanjang
sejarah
organisasi
yang
memanifestasi
dalam
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Budaya Organisasi
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang
diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam
keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat
satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu
pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan
pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring
dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula
dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara
keseluruhan.
Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut
beberapa ahli:
Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391),
budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan
oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu
sendiri.
Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263),
budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan
pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian
organisasi.
2.
pelanggan.
3.
wawancara dengan anggota organisasi yang mempunyai posisi kunci atau dengan
menganalisis kandungan artefak seperti dokumen.
3. Asumsi dasar
Merupakan bagian penting dari budaya organisasi. Pada tingkat ini budaya
diterima begitu saja, tidak kasat mata dan tidak disadari. Asumsi ini merupakan
reaksi yang bermula dari nilai-nilai yang didukung. Bila asumsi telah diterima
maka kesadaran akan menjadi tersisih. Dengan kata lain perbedaan antara asumsi
dengan nilai artefak terletak pada apakah nilai-nilai tersebut masih diperdebatkan
dan diterima apa adanya atau tidak.
C. Ciri-ciri budaya organisasi
Menurut Robbins (1996:289), ada 7 ciri-ciri budaya organisasi adalah:
1.
pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4.
ukannya individu.
6.
7.
Dari sudut pandang karyawan, budaya memberi pedoman bagi karyawan akan
segala sesuatu yang penting untuk dilakukan. Sejumlah peran penting yang
dimainkan oleh budaya perusahaan adalah:
1.
2.
3.
4.
Menyajikan pedoman perilaku sebagai hasil dari norma perilaku yang sudah
dibentuk.
Budaya organisasi yang terbentuk, dikembangkan, diperkuat atau bahkan diubah,
memerlukan praktik yang dapat membantu menyatukan nilai budaya anggota
dengan nilai budaya organisasi. praktik tersebut dapat dilakukan melalui induksi
atau sosialisasi, yaitu melalui transformasi budaya organisasi. Sosialisasi
organisasi merupakan serangkaian aktivitas yang secara substantif berdampak
kepada penyesuaian aktivitas individual dan keberhasilan organisasi, antara lain
komitmen, kepuasan dan kinerja. Beberapa langkah sosialisasi yang dapat
membantu dan mempertahankan budaya organisasi adalah melalui seleksi calon
karyawan, penempatan, pendalaman bidang pekerjaan, penilaian kinerja, dan
pemberian penghargaan, penanaman kesetiaan pada nilai-nilai luhur, perluasan
cerita dan berita, pengakuan kinerja dan promosi.
Berbagai praktik di atas dapat memperkuat budaya organisasi dan memastikan
karyawan yang bekerja sesuai dengan budaya organisasi, memberikan imbalan
sesuai dukungan yang dilakukan. Sosialisasi yang efektif akan menghasilkan
kepuasan kerja, komitmen organisasi, rasa percaya diri pada pekerjaan,
mengurangi tekanan serta kemungkinan keluar dari pekerjaan. Beberapa hal yang
dapat dilakukan organisasi untuk mempertahankan organisasi adalah menyusun
asumsi dasar, menyatakan dan memperkuat nilai yang diinginkan dan
menyosialisasikan melaui contoh.
Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
a.
Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang
lain.
b.
c.
Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan
Menetapkan tapal batas, dalam arti menciptakan perbedaan yang jelas antara
c.
individu
d.
e.
budaya melalui asimilasi dari budaya organisasi yang masuk dan berpengaruh
terhadap karakter anggota.
Lebih jelas lagi diungkapkan oleh Desmond graves (1986:126) mencatat sepuluh
item research tool (dimensi kriteria, indikator) budaya organisasi yaitu :
o Jaminan diri (Self assurance)
o Ketegasan dalam bersikap (Decisiveness)
o Kemampuan dalam pengawasan (Supervisory ability)
o Kecerdasan emosi (Intelegence)
o Inisatif (Initiative)
o Kebutuhan akan pencapaian prestasi (Need for achievement)
o Kebutuhan akan aktualisasi diri (Need for self actualization)
o Kebutuhan akan jabatan/posisi (Need for power)
o Kebutuhan akan penghargaan (Need for reward)
o Kebutuhan akan rasa aman (Need for security).
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian-uraian di atas, pada bab ini dapat dikemukakan beberapa
pokok kesimpulan sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Adam Ibrahim Indrawijaya, Teori, Prilaku dan Budaya Organisasi, Refika
Aditama, Bandung, 2010
Sondang P Siagian, Filsafat Administrasi, Edisi Revisi cetakan kelima, Bumi
Aksara, Jakarta, 2008
http://www.scribd.com/doc/24369362/Budaya-Organisasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/teori-budaya-organisasi.html
http://nazlahanum.blogspot.com/2010/04/budaya-organisasi.html