Outsourcing
Outsourcing
Pekerja keras yang hanya dipandang sebelah mata oleh pihakpihak yang ingin mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya
tanpa melihat bahwa dibalik usahanya atau perusahaannya itu
terdapat puluhan, ratusan, bahkan ribuan pekerja kerjas
(Outsourcing) yang tidak tentu hidupnya, mulai dari biaya dan
jaminan kesehatan. Tidak ada bedanya antara pekerja laki-laki
dan perempuan, perusahaan yang mempekerjakan para
outsourcing mencari sesuatu yang murah, tapi di sisi lain harus
mempunyai sebuah kualitas dalam bekerja, dan dengan upah
yang minim tentu tidak adil untuk sebuah pekerjaan. Kasus yang
telah dipaparkan di atas merupakan salah satu dari kasus
outsourcing yang terjadi di Indonesia, dan masih banyak lagi
kasus-kasus lain yang bahkan lebih parah dari kasus tersebut.
Sekarang sedang maraknya tentang pegawai outsourcing
yang ada di Indonesia ini, karena banyak masyarakat yang
memilih untuk menjadi para pekerja outsourcing. Pekerja
outsourcing itu bekerja keras kemudian menuntut upah dan ingin
diangkat menjadi karyawan tetap hanya sia-sia dan tidak pernah
didengar oleh perusahaan, melainkan perusahaan itu memecat
sekitar 300 pekerja outsourcing. Bekerja selama 20 tahun bukan
waktu yang singkat, para pekerja outsourcing bekerja dengan
upah yang sama. Bekerja sekuat tenaga untuk meningkatkan
perusahaan menjadi perusahaan yang maju adalah hal yang
sulit, dan itu hanya dibayar sebagian kecil dari keuntungan suatu
perusahaan. Pekerja outsourcing yang bekerja di bagian inti dan
terkait langsung dalam proses produksi pelabuhan atau terminal
peti kemas tetap dipandang sebelah mata, dan didiskriminasi
dengan karyawan tetap disana. Jika kamu tidak puas dengan
perjanjian atau upah yang kami berikan, silakan keluar dari
sekarang, masih banyak para pekerja yang membutuhkan
pekerjaan diluar sana, kata-kata seperti itu yang sering
digunakan oleh para jasa pekerja outsourcing, dengan kata lain,
para pekerja outsourcing ini hanya bisa tutup mulut dan
menerima dengan lapangan dada pekerjaan yang akan
diterimanya nanti. Walau dengan upah yang minim, tanpa
jaminan sosial maupun kesehatan, mereka akan menerimanya
karna hanya itulah jalan untuk mendapat pekerjaan.
Jalan keluar untuk masalah outsourcing ini, dapat dikatakan
cukup rumit, karena memang sejak awal para pekerja
outsourcing sudah melakukan perjanjian dengan para penyedia
jasa dan terdapat tanda tangan sebagai bukti bahwa mereka
telah sepakat dengan syarat-syarat yang telah ditentukan, dan
apabila nantinya ingin upahnya ditingkatkan, ada jaminan sosial
dan kesehatan, bukti tanda tangan yang sah, para pekerja
outsourcing cukup diperlihatkan bahwa tuntutan para pekerja
sushantskoltey.wordpress.com