Anda di halaman 1dari 8

PRESENTASI KASUS

HERNIA SCROTALIS SINISTRA

Pembimbing :
dr. Abd. Djalaluddin, SpB

Disusun oleh :
Erli Nur Ramdhan
G1A212095

SMF ILMU BEDAH UMUM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
2013

LEMBAR PENGESAHAN
Telah dipresentasikan dan disetujui Presentasi Kasus dengan judul :
HERNIA SCROTALIS SINISTRA

Disusun Oleh :
Erli Nur Ramdhan
G1A212095

Disetujui,
Pada tanggal

Oktober 2013

Mengetahui,
Pembimbing

dr. Abd. Djalaluddin, SpB

I.

II.

IDENTITAS PASIEN
Nama
Usia
Jenis kelamin
Pekerjaan
Agama
Alamat
Tanggal masuk
Tanggal periksa
Nomor CM

: Tn. S
: 37 tahun
: Laki-laki
: Buruh Pasir
: Islam
: Randegan 03/04 Wangon
: Selasa, 01 Oktober 2013
: Selasa, 01 Oktober 2013
: 00-79-66

ANAMNESIS
A. Keluhan utama
Tidak bisa BAB dan buang angin sejak 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit.
B. Keluhan tambahan
Kantung pelir sebelah kiri membesar.
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD tanggal 1 Oktober 2013 dengan keluhan tidak
bisa BAB dan buang angin sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Pasien juga mengeluhkan rasa tidak nyaman pada seluruh perutnya sehingga
pasien muntah-muntah, perutnya juga terasa kembung dan keras. Keluhan
tersebut mulai dirasakan sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien
sudah minum obat pencahar namun karena keluhan dirasakan bertambah
parah pasien memutuskan ke RS.
Selain itu, pasien mengeluh kantung pelir sebelah kiri membesar,
terdapat benjolan sejak 2 tahun sebelum masuk rumah sakit. Benjolan hilang
timbul sejak 2 tahun sebelum masuk rumah sakit. Benjolan timbul ketika
pasien bekerja, berdiri, dan batuk. Benjolan hilang jika pasien tidur, atau
jika dibantu dimasukkan dengan jari. Sejak 3 bulan sebelum masuk rumah
sakit benjolan menjadi menetap dan tidak bisa dimasukkan dengan bantuan
tangan. Benjolan tidak terasa nyeri, tegang, dan kemerahan.
Pasien sehari-hari bekerja sebagai buruh pasir. Sehari-hari pasien
bekerja di sungai untuk mengeruk pasir mulai jam 8 pagi dan selesai jam 4
sore. Pasien mengendarai sepeda ontel untuk bekerja.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit terdahulu
Riwayat trauma terdahulu
Riwayat operasi terdahulu

: Riwayat kencing manis disangkal.


: Riwayat trauma pada perut dan kelamin
disangkal.
: Disangkal

Sistem saraf
Sistem kardiovaskuler
Sistem respirasi
Sistem gastrointestinal
Sistem urinarius
Sistem genitalis

: Tidak ada kelemahan anggota gerak


: Riwayat darah tinggi diakui, Riwayat sakit
jantung disangkal
: Riwayat batuk kronis dan asma disangkal
: Riwayat gangguan BAB dan perubahan
BAB disangkal
: Riwayat kencing batu, dan susah kencing
disangkal.
: Riwayat infeksi dan penyakit di kelamin
disangkal

E. Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat keluhan yang sama pada keluarga disangkal
Riwayat penyakit kencing manis pada keluarga disangkal
Riwayat penyakit darah tinggi disangkal
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat penyakit paru disangkal
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
VS Tekanan darah
Nadi

: tampak sakit sedang


: composmentis
: 130/90 mmHg
: 92x/menit

Respirasi
: 20x/menit
Suhu
: 36,50C
A. Status generalis
1. Kepala
: mesochepal, rambut hitam, distribusi rambut
merata, rambut tidak mudah dicabut.
2. Mata
: konjungtiva anemis tidak ada, sklera ikterik tidak ada,
pupil bulat isokor 3mm/3mm, refleks cahaya ada, normal.
3. Hidung
: deviasi septum tidak ada, tidak ada discharge
4. Telinga
: simetris, discharge tidak ada
5. Mulut
: bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor dan hiperemis
6. Leher
: JVP tidak meningkat, kelenjar limfe tidak membesar
7. Thorax
Paru
Inspeksi

: simetris, ketinggalan gerak tidak ada, retraksi tidak ada

Palpasi

: vokal fremitus kanan sama dengan kiri

Perkusi

: sonor seluruh lapang paru

Auskultasi : SD vesikuler, rhonki tidak ada, wheezing tidak ada


Jantung
Inspeksi

: ictus cordis tidak tampak

Palpasi

: ictus cordis tidak kuang angkat

Auskultasi : S1>S2, regular, murmur tidak ada, gallop tidak ada

8.

Abdomen
Inspeksi

: datar, agak tegang

Auskultasi : bising usus menurun, metalic sound ada

9.

Perkusi

: hipertimpani

Palpasi

: agak tegang, nyeri tekan di supra pubik.

Costovertebra
Inspeksi

: tidak ada deformitas

Palpasi

: tidak ada nyeri tekan

Perkusi

: tidak ada nyeri ketok costovertebra

B. Status lokalis
Regio skrotalis sinistra
Inspeksi

: Tampak benjolan ukuran kurang lebih 8 cm, warna kulit


diatas benjolan sama dengan sekitar, tidak hiperemis, tidak
tegang membulat

Palpasi

: Teraba benjolan ukuran kurang lebih 8 cm, isi skrotum


dapat diraba, terpisah dari testis, tidak nyeri saat diraba,
konsistensi kenyal, tidak dapat di reposisi, tidak teraba
gerakan usus

Auskultasi
IV.

: Terdengar bising usus (lemah)

PEMERIKSAAN KHUSUS LAIN


A. Rectal toucher:
Tonus sphincter ani cukup
Ampula recti tidak kolaps
Mukosa rectum licin
Tidak teraba massa
Handscon: tidak ada darah, lendir, dan feses
B. Tes transiluminasi:
Tidak ada transiluminasi

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium tanggal 1 Oktober 2013
Hemoglobin : 14 g/dL
Leukosit
: 11.350 /uL
Hematokrit : 45 %
Eritrosit
: 4,3 x 106/uL
Trombosit
: 402.000/uL
Hitung jenis : B/E/Stab/Seg/L/M : 0,3/1,6/0,00/71,4/13,7/13,0
SGOT
: 23 U/L
SGPT
: 32 U/L
PT
: 14,0 detik
APTT
: 30,8 detik
Ureum
: 45,7 md/dL
Creatinin
: 0,83 mg/dL
GDS
: 77 mg/dL
Na
: 146 mmol/L
K
: 4,6 mmol/L
Cl
: 90 mmol/L

VI. RESUME
Identitas:
Laki-laki, 37 tahun
Anamnesis:
Pasien mengeluhkan tidak BAB dan kentut sejak 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit, perut terasa tidak nyaman, disertai muntah. Pasien juga mengeluhkan
adanya benjolan di kantung pelir kiri keluar masuk sejak 2 tahun yang lalu, dan
selama 3 bulan terakhir tidak dapat keluar masuk, tidak nyeri. Penyakit lain,
alergi, trauma, operasi, disangkal. Pasien bekerja sebagai buruh pasir di kali
serayu.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
: sedang
Kesadaran
: composmentis
VS
Tekanan darah
: 130/90 mmHg
Nadi
: 92x/menit
Respirasi
: 20x/menit
Suhu
: 36,50C
Status generalis
: dalam batas normal

Status Lokalis
Regio skrotalis sinistra:
Teraba benjolan ukuran kurang lebih 8 cm, isi skrotum dapat diraba, terpisah dari
testis, tidak nyeri saat diraba, konsistensi kenyal, tidak dapat di reposisi, tidak
teraba gerakan usus. Terdengar bising usus (lemah) pada auskultasi.
VII.
VIII.

DIAGNOSIS KERJA
Hernia Scrotalis Sinistra
DIAGNOSIS BANDING
a. Hidrokel
Hidrokel mempunyai batas atas tegas , iluminensi positif dan tidak dapat
dimasukkan kembali. Testis pada pasien hidrokel tidak dapat diraba. Pada
hidrokel, pemeriksaan transiluminasi akan memberikan hasil positif.
b. Tumor Testis
Penderita biasanya mengeluh adanya pembesaran testis yang seringkali tidak
nyeri. Pada pemeriksaan fisik testis, terdapat benjolan dengan konsistensi
padat keras, tidak nyeri pada palpasi, dan tidak menunjukkan tanda
transiluminasi. Perlu dicari kemungkinan adanya masa di abdomen, benjolan
kelenjar supraklavikular.

IX.

TERAPI
Operatif:
Prinsip dasar operasi hernia adalah hernioraphy, yang terdiri dari herniotomi
dan hernioplasti.
a. Herniotomi : membuka dan memotong kantong hernia, mengembalikan isi
hernia ke cavum abdominalis.
b. Hernioplasty: memberi kekuatan pada dinding perut, dan menghilangkan
LMR (Lokus Minoris Resistensi) sehingga tidak residif (timbul lagi).
Contoh tindakan hernioplasty adalah dengan menggunakan teknik Basini,
yaitu menjahit conjoint tendont ke ligamentum inguinale.
Farmakologis
:
IVFD RL 20 tts/menit

Inj. Ceftriaxon 2gr/24 jam (skin test)


Inj. Metronidazol 500mg/8 jam
Inj. Ketorolac 30mg/8 jam
Inj. Ranitidin 50mg/8 jam
Diit air gula
Non-Medikamentosa dan edukasi post operasi

1. Bed rest
2. Menghindari aktifitas berat selama 3 bulan setelah operasi, misalnya :
mengangkat beban yang berat
3. Makan makanan yang berserat sehingga BAB lancar tidak perlu mengedan.
4. BAB dengan wc duduk lebih baik, karena posisi jongkok meningkatkan
tekanan intraabdomen.
5. Diet dan olah raga untuk menghindari penumpukan lemak di perut.

X.

PROGNOSIS
Ad vitam
Ad sanationam
Ad fungsionam

: ad bonam
: dubia ad bonam
: ad bonam

Anda mungkin juga menyukai