Anda di halaman 1dari 16

GuillainBarr Syndrome

Rudolf Alponso
103307021

DEFINISI
Polineuropati akut, bersifat simetris dan
ascenden, yang biasanya terjadi 1 3
minggu dan kadang sampai 8 minggu
setelah suatu infeksi akut.

SINONIM
1. Acute Inflammatory Demyelinating
Polyneuropathy
2. Landry Guillain-Barre Syndrome
3. Acute Inflammatory Polyneuropathy
4. Acute Autoimmune Neuropathy
5. Inflammatory Polyradiculoneuropathy

EPIDEMIOLOGI

1-3 per 100.000 orang per tahun.


Semua usia, khususnya dewasa muda.
Pria : Wanita, 1,25 : 1.

ETIOLOGI
1. Infeksi virus: Citomegalovirus (CMV),
Ebstein Barr Virus (EBV), enterovirus,
Human Immunodefficiency Virus (HIV).
2. Infeksi bakteri: Campilobacter Jejuni,
Mycoplasma Pneumonie.
3. Pasca pembedahan dan Vaksinasi.
4. 50% dari seluruh kasus terjadi sekitar 1-3
minggu setelah terjadi penyakit Infeksi
Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan
Infeksi Saluran Pencernaan.

PATOLOGI

PATOGENESIS

KLASIFIKASI
1. Acute Motor-Sensory Axonal Neuropathy
(AMSAN)
2. Acute Motor-Axonal Neuropathy (AMAN)
3. Miller Fisher Syndrome
4. Chronic Inflammatory Demyelinative
Polyneuropathy (CIDP)
5. Acute pandysautonomia

GEJALA KLINIS & KRITERIA


DIAGNOSIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kelemahan (simetris dan ascending)


Keterlibatan saraf kranial
Perubahan sensorik
Nyeri
Kelemahan pernafasan
Protein CSF meningkat
WBC menurun (albuminocytological
dissociation)
8. Perlambatan konduksi saraf pada
gambaran EMG.

DDx
1.
2.
3.
4.

Poliomyelitis
Myositis Akut
Myastenia Gravis
Chronic Inflammatory Demyelinating
Polyradical Neuropathy.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. LCS (Protein meningkat, WBC menurun).
2. EMG (Perlambatan konduksi saraf).
3. MRI (Cauda Equina bertambah besar).

PENATALAKSANAAN
Tujuan utama penatalaksanaan adalah
mengurangi gejala, mengobati komplikasi,
mempercepat penyembuhan dan
memperbaiki prognosisnya.
1.Trakeostomi
2.Fisioterapi
3.Imunoterapi (PE, IVIg)

KOMPLIKASI
1. Gagal napas
2. Aspirasi makanan atau cairan ke dalam
paru
3. Pneumonia
4. Meningkatkan resiko terjadinya infeksi
5. Trombosis vena
6. Paralisis permanen pada bagian tubuh
tertentu
7. Kontraktur pada sendi.

PROGNOSIS
Pada umumnya penderita mempunyai
prognosis yang baik, tetapi pada sebagian
kecil penderita dapat meninggal atau
mempunyai gejala sisa. Penderita SGB dapat
sembuh sempurna (75-90%) atau sembuh
dengan gejala sisa berupa dropfoot atau
tremor postural (25-36%). Penyembuhan
dapat memakan waktu beberapa minggu
sampai beberapa tahun.

TAMBAHAN
1. Pemeriksaan kekuatan otot
2. Pemeriksaan refleks fisiologis
3. Pemeriksaan refleks patologis.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai