Anda di halaman 1dari 7

Nama

: Ferry Anggriawan

NPM

: 1215051023

Tugas Mitigasi Bencana Alam

Banjir

A. Pengertian Banjir
Banjir adalah tinggi muka air melebihi normal pada sungai dan biasanya
mengalir meluap melebihi tebing sungai dan luapan airnya menggenang pada
suatu daerah genangan (Hadisusanto, 2011). Selain itu, banjir menjadi masalah
dan berkembang menjadi bencana ketika banjir tersebut mengganggu aktivitas
manusia dan bahkan membawa korban jiwa dan harta benda (Sobirin, 2009).
B. Penyebab Terjadinya Banjir
Secara umum penyebab banjir dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori
yaitu banjir yang disebabkan oleh sebab-sebab alami dan banjir disebabkan
oleh tindakan manusia (Kodoatie dan Sugiyanto, 2002).
Banjir disebabkan oleh faktor alam, seperti:
1. Curah hujan:
Pada musim hujan, curah hujan tinggi dapat mengakibatkan banjir di
sungai dan bila melebihi tebing sungai maka akan timbul banjir atau
genangan.
2. Pengaruh fisiografi:
Fisiografi atau geografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi dan kemiringan
Daerah Aliran Sungai, geometrik hidrolik (bentuk penampang seperti
lebar, kedalaman, material dasar sungai), lokasi sungai merupakan hal-hal
yang mempengaruhi terjadinya banjir.
3. Erosi dan sedimentasi:
Erosi di daerah pengaliran sungai berpengaruh terhadap pengurangan
kapasitas penampang sungai. Besarnya sedimentasi akan mengurangi
kapasitas saluran sehingga timbul genangan dan banjir di sungai.
4. Kapasitas sungai:
Pengurangan kapasitas aliran banjir pada sungai dapat disebabkan oleh
pengendapan yang berasal dari erosi DAS dan erosi tanggul sungai yang

berlebihan serta sedimentasi di sungai karena tidak adanya vegetasi


penutup dan adanya penggunaan tanah tidak tepat.
5. Kapasitas drainase yang tidak memadai:
Kapasitas drainase tidak memadai di suatu daerah dapat menyebabkan
terjadinya banjir.
6. Pengaruh air pasang:
Air pasang laut memperlambat aliran sungai ke laut. Pada waktu banjir
bersamaan dengan air pasang yang tinggi maka tinggi genangan atau
banjir menjadi besar kerana terjadinya aliran balik (back water). Fenomena
genangan air pasang juga rentan terjadi di daerah pesisir sepanjang tahun
baik musim hujan maupun di musim kemarau.
Banjir disebabkan oleh faktor manusia, seperti:
1. Perubahan kondisi Daerah Aliran Sungai:
Perubahan daerah aliran sungai seperti pengundulan hutan, usaha pertanian
yang kurang tepat, perluasan kota dan perubahan tata guna lainnya dapat
memperburuk masalah banjir karena aliran banjir.
2. Wilayah kumuh:
Masalah wilayah kumuh dikenal sebagai faktor penting terhadap masalah
banjir daerah perkotaan. Perumahan kumuh yang terdapat di sepanjang
sungai, dapat menjadi penghambat aliran.
3. Sampah:
Fenomena disiplin masyarakat yang kurang baik dengan membuang
sampah tidak pada tempatnya dapat menyebabkan banjir.
4. Drainase lahan:
Drainase perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah bantaran
banjir akan mengurangi kemampuan bantaran dalam menampung debit air
yang tinggi.
5. Bendung dan bangunan air:
Bendung dan bangunan lain seperti pilar jembatan dapat meningkatkan
elevasi muka air banjir karena efek aliran balik (back water).
6. Kerusakan bangunan pengendali banjir:
Pemeliharaan yang kurang memadai dari bangunan pengendali banjir
sehingga menimbulkan kerusakan dan akhirnya tidak berfungsi dapat
meningkatkan kuantitas banjir.
7. Perencanaan sistem pengendalian banjir tidak tepat:

Beberapa system pengendalian banjir memang dapat mengurangi


kerusakan akibat banjir kecil sampai sedang, tetapi mungkin dapat
menambah kerusakan selama banjir-banjir besar.
C. Macam-macam banjir
Banjir air
Banjir yang satu ini adalah banjir yang sudah umum. Penyebab banjir ini
adalah meluapnya air sungai, danau, atau selokan sehingga air akan

meluber lalu menggenangi daratan.


Banjir Cileunang
Jenis banjir yang satu ini hampir sama dengan banjir air. Namun banjir
cileunang ini disebakan oleh hujan yang sangat deras dengan debit air
yang sangat banyak. Banjir akhirnya terjadi karena air-air hujan yang
melimpah ini tidak bisa segera mengalir melalui saluran atau selokan di
sekitar rumah warga. Jika banjir air dapat terjadi dalam waktu yang cukup
lama, maka banjir cileunang adalah banjir dadakan (langsung terjadi saat

hujan tiba).
Banjir bandang
Tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini juga
mengangkut material air berupa lumpur. Banjir bandang mampu
menghanyutkan apapun, karena itu daya rusaknya sangat tinggi. Banjir ini
biasa terjadi di area dekat pegunungan, dimana tanah pegunungan seolah
longsor karena air hujan lalu ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah

Banjir rob (laut pasang)


Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut. Banjir
seperti ini kerap melanda kota Muara Baru di Jakarta.

D. Parameter Kerentanan Banjir


Parameter Kerentanan Banjir diantaranya:
Kelerengan
Kelas kelerengan dibagi dalam 5 (lima) kelas kriteria dengan kemiringan
minimal adalah 0% dan kemiringan maksimal adalah >40%.

Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan dibagi dalam 5 tipe yaitu berhutan hingga lahan
terbuka. Kawasan berhutan memiliki dampak yang kecil terhadap
timbulnya banjir, sedangkan kawasan lahan terbuka memiliki pengaruh
yang besar terhadap munculnya bencana banjir.

Jenis Tanah
Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap proses infiltrasi. Jenis- jenis
tanah yang memiliki tekstur halus memiliki tingkat infiltasi yang
rendah sehingga menimbulkan aliran permukaan (run off) meningkat.
Sebaliknya jenis tanah yang bertekstur kasar memiliki daya infiltrasi yang
tinggi. Semakin tinggi daya infiltrasi maka semakin rendah
aliran permukaan. Sebaliknya semakin rendah daya infiltrasi maka
semakin tinggi aliran permukaan.

Curah Hujan

Curah hujan merupakan parameter keempat yang sangat berpengaruh


dalam bencana banjir setelah kelerengan dan jenis tanah.

E. Dampak Banjir
Dampak primer
Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk
jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan
kanal.
Dampak sekunder
Persediaan air Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh
kegagalan panen.[4] Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung
kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah

setempat.
Pepohonan' - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa

bernapas.
Transportasi - Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan
darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.

Dampak tersier/jangka panjang

Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya


pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan
harga, dll.

F. Mitigasi Bncana Banjir


Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian akibat banjir, tindakan
yang perlu dilakukan yaitu:
Kenali Penyebab Banjir

Curah hujan tinggi.

Permukaan tanah lebih rendah dibanding permukaan air laut.

Terletak di Suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan

pengaliran air keluar sempit.


Banyak permukiman yang dibangun di dataran sepanjang sungai.
Aliran sungai tidak lancar karena banyaknya sampah serta

bangunan di pinggir sungai.


Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.

Tindakan untuk Mengurangi Dampak Banjir


Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini di bagian sungai
yang sering menimbulkan banjir.
Tidak membangun rumah dan permukiman di bantaran sungai.
Tidak membuang sampah ke dalam sungai dan rutin mengadakan
program pengerukan sungai.
Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan
laut.
Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan,
dibarengi pengurangan aktivitas di bagian sungai rawan banjir.

Yang Harus Dilakukan Sebelum Terjadi Banjir


Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat, membersihkan
lingkungan sekitar, terutama di saluran air atau selokan, dari timbunan
sampah.
Tentukan lokasi posko banjir yang tepat untuk mengungsi, lengkap
dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih
melalui koordinasi dengan aparat terkait dan pengurus RT/RW.
Bersama pengurus RT/RW, segera bentuk tim penanggulangan banjir
di tingkat warga, salah satunya mengangkat penanggung jawab posko
banjir.
Koordinasikan melalui RT/RW, dewan kelurahan setempat, dan LSM
untuk pengadaan tali, tambang, perahu karet, dan pelampung guna
evakuasi.

Yang Harus Dilakukan Saat Banjir


Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna
memudahkan mencari informasi, meminta bantuan, atau melakukan
konfirmasi.

Simak informasi terkini melalui TV, radio, atau peringatan tim warga
tentang curah hujan dan kondisi air.
Lengkapi diri dengan peralatan keselamatan, antara lain radio baterai,
senter, korek gas, dan lilin.
Siapkan bahan makanan mudah saji dan persediaan air bersih.
Siapkan obat-obatan darurat.
Amankan dokumen penting.

Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir


Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk
mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana.
Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih
memungkinkan untuk diseberangi.
Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus
banjir, serta segera amankan barang-barang berharga ketempat yang
lebih tinggi.
Jika air terus meninggi, hubungi instansi terkait.

Anda mungkin juga menyukai