PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kanker merupakan suatu kelompok penyakit neoplastik yang timbul
padamanusia dari semua kelompok usia dan ras. Kanker merupakan penyakit sel
yang dicirikan dengan perubahan mekanisme yang mengatur proliferasi
(pembelahan) dan diferensiasi sel, sehingga sel tersebut mengalami
kelainan kromosom (mutasi) yang menyebabkan siklus sel berlangsung
terus menerus (sel terus berproliferasi namun tidak berdiferensiasi).
Siklus sel adalah suatu proses pertumbuhan sel yang teratur untuk
berduplikasi (menggandakan diri) dan menurunkan informasi genetik dari
satu generasi sel ke generasi sel yang berikutnya. Selama proses ini
berjalan, DNA harus digandakan secara tepat dan salinan kromosom harus
dibagikan tepat sama jumlah pada kedua sel anak yang terbentuk.
Kanker adalah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau
kegagalan mekanisme pengatur multiplikasi dan fungsi homeostatis
lainnya pada organisme multiseluler.
Sifat umum dari kanker ialah sebagai berikut :
1. Pertumbuhan berlebihan umumnya berbentuk tumor.
2. Gangguan diferensiasi dari sel dan jaringan sehingga mirip jaringan
mudigah.
3. Bersifat invasif, mampu tumbuh di jaringan sekitarnya.
4. Bersifat metastatik, menyebar ke tempat lain dan menyebabkan
pertumbuhan baru.
5. Memiliki heriditas bawaan yaitu turunan sel kanker juga dapat
menimbulkan kanker.
6. Pergeseran metabolisme ke arah pembentukan makromolekul dari
nukleosida dan asam amino serta peningkatan katabolisme karbohidrat
untuk energi sel.
Sel kanker mengganggu tuan rumah karena menyebabkan :
1. Desakan akibat pertumbuhan tumor.
2. Penghancuran jaringan tempat tumor berkembang
atau
bermetastasis.
3. Gangguan sistemik lain sebagai akibat sekunder dari pertumbuhan
sel kanker.
ajuvan.
Pada
keadaan
ini,
pengobatan
tidak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kanker
Kanker atau karsinoma (yunani karkinos = kepiting) adalah
pembentukan jaringan baru yang abnormal dan bersifat ganas (maligne).
Suatu kelompok sel dengan mendadak menjadi liar dan memperbanyak
diri secara pesat dan terus menerus.
Kanker adalah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau
kegagalan mekanisme pengatur multiplikasi dan fungsi homeostasis
lainnya pada organisme multiseluler.
Sifat umum dari kanker adalah :
a. Pertumbuhan berlebihan umumnya berbentuk tumor
b. Gangguan diferensiasi dari sel dari jaringan sehingga mirip
jaringan mudigah.
c. Bersifat invasif, mampu tumbuh di jaringan sekitarnya (perbedaan
pokok dengan jaringan nomal)
disamping
efek
misalnya
makanan
walaupun
hati.
Beberapa
jenis
leukemia
juga
disebabkan
dapat
helikobakter
menimbulkan
pilori
merupakan
kanker
leher
penyebab
rahim.Bakteri
kanker
lambung.
(radikal
bebas).
Zat-zat
inisiator
ini
DNA dengan
kelainan
pada
kromosomnya.
1. Factor kimia
a. Eksogen =
b. Endogen =
- hormon
- terutama estrogen
- kolesterol
2. Factor fisika =
- radiasi ion
- radiasi UV
- terbakar(luka)
3. Genetic
- abnormalitas kromoson
- defek genetic
4. Virus
papilomatosis
tumor mamma pada mencit
tumor ginjal pada katak
fibroma pada kelinci
Sifat kanker
Kanker ditandai oleh perubahan fundamentil dalambiologi sel,
khususnya nukleus, dan ciri ini ditransmisikandari sel ke sel melalui
generasi-generasi lanjutnya secara tak terbatas. Sel demikian memiliki
derajat pertumbuhan yang mandiri yang lebih besar daripada yang
dimiliki oleh sel asalnya. Sel neoplastik dapat dikenal dari perubahanperubahan dalam strukturnya, metabolismenya, sifat dan pola
pertumbuhannya, dari perubahan dalam fungsi atau dalam hubungan
imunologiknya dengan bagian-bagian lain tubuh. Sebagai halnya
dengan semua sel, demikianjuga sel neoplastik ini bergantung pada
"viability"host. Apabila host mati, kanker juga mati. Maka selkanker
ialah sel yang sangat abnormal dan sifatkanker bergantung pada ciri-
yang
paling
ganas
yang
terus-menerus
(dalam
sayur-mayur,
katul
dan
tepung)
dapat
10
efektifitasnya
dan
memperlambat
terjadinya
resistensi,
Genterapi
dewasa
ini
tengah
dikembangkan
12
4-
14
asam
nukleat,
namun
obat
ini
dapat
5) Platinum
a. Sisplatin
Merupakan metal inorganic yang mampu membunuh sel pada
semua siklus pertumbuhannya. Mekanisme aksi : menghambat
biosintesis DNA dan berikatan dengan DNA membentuk ikatan
silang (crosslink)
b. Karboplatin
Merupakan analog platinum generasi kedua. Mekanisme aksi :
menghambat bosintesis DNA dan berikatan dengan DNA
membentuk ikatan silang (crosslink)
c. Oksaliplatin
Merupakan analog platinum generasi ketiga. Mekanisme aksi :
mengikat DNA sehinga DNA berubah bentuk
2. Golongan antimetabolit
Mekanisme kerjanya adalah dengan menghambat sintesis DNA
dan RNA melalui penghambatan pembentukan asam nukleat dan
nukleotida. Antipurin dan antipirimidin mengambil tempat purin dan
pirimidin dalam pembentukan nukleosida, sehingga mengganggu
berbagai reaksi penting dalam sel kanker. Penggunaannya sebagai obat
antikanker didasarkan pada metabolisme purin dan pirimidin lebih
tinggi pada sel kanker daripada sel normal. Dengan demikian
penghambatan sintesis DNA lebih tinggi daripada terhadap sel kanker.
Antimetabolit untuk antikanker pada siklus sel dibagi menjadi tiga sub
antimetabolit, yaitu :
1) Analog Purin
a. Merkaptopurin
Menghambat
sejumlah
enzim
interkonversi
purin.
monofosfat
(6-tionosin-5-monofosfat
(T-IMP).
T-IMP
menghambat sintesis basa purin. Pembentukan ribosil-5monofosfat dan konversi IMP menjadi adenine juga dihambat
b. Tioguanin.
Menghambat interkonversi nukleotida purin, penurunan sintesis
guanine intraselular, mengganggu pembentukan sintesis DNA
dan RNA. 6-tioguanin merupakan substrat dari hipoxanthin
guanine fosforibosil transferase (HGPRT). Di dalam tubuh akan
mengalami konversi menjadi 6-tioguanin-5-monofosfat (6tionosin-5-monofosfat (T-IMP). T-IMP menghambat sintesis
basa purin. Pembentukan ribosil-5-monofosfat dan konversi
IMP menjadi adenine juga dihambat..
c. Fludarabin fosfat
Mengganggu sintesis DNA dengan
menghambat
DNA
pirimidin
(2-deoksisitidin).
Mekanismenya
adalah
17
bersifat cell cycle specific untuk fase S dan tidak berefek pada
sel yang tidak berproliferasi.
c. Gemsitabin
Gemsitabin merupakan
analog
nukleosida,
biasanya
sintetase
sehinga
18
tidak dapat
19
5) Plikamisin
Mekanisme aksi: mengikat DNA dalam bentuk kompleks
antibiotic-Mg2+, interaksi ini menyebabkan sintesis RNA terhenti.
6) Mitomisin
Mekanisme aksi : obat ini akan teraktivasi melalui enzim sitokrom
P-450 akan menghasilkan suatu alkilator yang dapat melakukan
ikatan silang dengan DNA. Termasuk CCNS
4. Hormon steroid dan antagoisnya
Golongan hormonal agents
Pemberian inhibitor hormon menimbulkan ketidakseimbangan
hormon-hormon dalam badan. Ternyata hal ini dapat mempengaruhi
pertumbuhan sel-sel kanker dalam jaringan-jaringan yang peka
terhadap hormon. Mekanisme kerja inhibitor hormon ini adalah
hormon akan berikatan dengan reseptor protein (estrogen, progesteron,
kortikosteroid, androgen) pada sel kanker
1) Inhibitor androgen dan estrogen
Mekanisme aksi bekerja sebagai agonis parsial inhibitor
estrogen yang kompetitif dan terikat pada estrogen reseptor dari
jaringan atau tumor yang sensitif pada estrogen. Contoh :
Tamoxifen, Raloxifen, dan Faslodex.
Tamoxifen merupakan modulator reseptor estrogen selektif,
akan berikatan dengan reseptor dan menyebabkan perubahan
konformasi sehingga estrogen tidak dapat berkatan dengan
reseptornya, dan respons terhadap estrogen menurun.
2) Agonis Gondotropin Releasing Hormon
Mekanisme aksi obat ini adalah dengan menghambat Follicle
Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinzing Hormone (LH) yang
selanjutnya berefek pada turunnya androgen testis. Contohnya
adalah: Leuprolide asetat
3) Inhibitor aromatase
Mekanisme aksi menghambat aromatase yang merupakan
enzim yang berfungsi pada konversi androstenedion menjadi
estrone. Aromatisasi dari prekursor androgenk menjadi estrogen
dapat terjadi pada jaringan lemak. Karena estrogen mempercepat
terjadinya pertumbuhan kanker payudara, sehingga dengan
20
sehingga
menyebabkan
deplesi
(berkurang)
dalam
proses
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberhasilan pengobatan kanker tergantung dari keadaan pasien dan
jenis kanker. Pengobatan bervariasi dari yang sangat intensif sampai tanpa
pengobatan khusus sama sekali, kecuali yang bersifat suportif yaitu dukungan
mental-emosional-spiritual dan perbaikan keadaan umum.
Pasien yang keadaan umumnya masih baik paling mendapat manfaat dari
pengobatan, sedangkan yang keadaan umumnya buruk paling sedikit. Status
imunologik pasien khususnya imunitas seluler berkolerasi baik dengan hasil
pengobatan. Pasien yang imunitas selulernya tidak terganggu memberikan
respons baik terhadap pengobatan, sebaliknya yang imunokompetensinya
rendah menunjukkan respons buruk.
23
B. Saran
Obat anti kanker merupakan obat spesialistik, batas keamanannya begitu
sempit sehingga untuk penggunaannya sebaiknya dokter yang berpengalaman
di bidang pengobatan ini. Penggunaan yang kurang cermat hanya akan
menambah penderitaan, bersifat fatal dan pemborosan biaya.
DAFTAR PUSTAKA
Harvey, Ricard. A. and Pamela. 1995. Farmakologi : Ulasan Bergambar
Edisi 2. PT. Widya Medika : Jakarta.
Niel, Michael J. 2006. At a Glance Farmakologi Medis Edisi 5. Penerbit
Erlangga : Jakarta
Katzung, Bertram. 2002. Pharmacology. EGC : Jakarta.
24