Anda di halaman 1dari 7

REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

1. REAKSI REDOKS
1.1.

Patokan Dasar Bilangan Oksidasi


a. Bilangan oksidasi atom dalam unsur = nol.
b. Bilangan oksidasi atom H dalam senyawa = +1.
c.
Bilangan oksidasi atom 0 dalam senyawa = - 2.
d. Bilangan oksidasi atom logam dalam senyawa selalu positif
e. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam senyawa = nol.
f.Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam ion = muatan ion.
g. Jika dua atom berikatan, bilangan oksidasi negatf selalu dimiliki atom yang
keel ektronegatifannya lebih besar.

1.2.

Beberapa Pengecualian
a.
b.
c.

1.3.

Dalam F20, bilangan oksidasi 0 = +2.


Dalam peroksida (misalriya H2O2, BaO2), bilangan oksidasi 0 = 1.
Dalam hidrida logam (misalriya NaH, AIH3), bilangan oksidasi H = 1.
Konsep-Konsep Dasar

1. OKSIDASI = pelepasan elektron (naiknya bilangan oksidasi).


REDUKSI = penangka pan elektron (turunnya bilangan oksidasi).
2. REDUKTOR (PEREDUKSI) = zat yang mengalami oksidasi (bilangan
oksidasinya naik).
OKSIDATOR (PENGOKSIDASI) = zat yang mengalami neduksi (bilangan
oksidasinya turun).
3. REAKSI REDOKS = reaksi yang mengandung penistiwa redu.ksi dan oksidasi
(reaksi di mana terdapat perubahan bilangan oksidasi).
REAKSI DISPROPORSIONASI (OTOREDOKS) = reaksi redoks di mana hanya
satu jenis atom yang mengalami reduksi dan oksidasi (yang bilangan
oksidasinya berubah).
4. MOL ELEKTRON = selisih bilangan oksidasi.
1.4. Penyetaraan Reaksi Redoks
a.
b.
c.
d.

Samakan
atom
yang
bilangan
oksidasinya
berubah,
dengan
menambahkan koefisien.
Samakan selisih bilangan oksidasi, dengan menanibahkan koefisien.
Samakan muatan, dengan menambahkan H atau H- secukupnya.
Samakan atom H, dengan menambahkan H2O secukupnya.

2. DERET VOLTA DAN POTENSIAL REDUKSI


Setiap logam mempunyai sifat reduktor, sebab cenderung melepaskan elektron
(mengalami oksidasi).
Reduktor kuat = mudah melepaskan elektron.
Reduktor lemah = sukar melepaskan elektron.
Urutan logam-logam dan reduktor terkuat sampai reduktor terlemah tersusun dalam
Deret Volta.
K-Ba-Ca-Na-Mg-A1-Mn-(H20)-Zn-Cr-Fe- Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au

Semakin ke kiri letak suatu logam dalam Deret Volta, sifat reduktornya semakin kuat.
Suatu logam mampu mereduksi ion-ion di kanannya, tetapi tidak mampu mereduksi
ion-ion di kininya.
Potensial Reduksi (E)
Potensial listrik yang ditimbulkan apabila suatu ion logam menangkap elektron
menjadi logamnya.
Semakin mudah suatu ion logam mengalami reduksi
Semakin besar E yang ditimbulkan.
Dalam Deret Volta:
Semakin ke kin, E makin kecil
Semakin ke kanan, E makin besar
Sebagai standar ditetapkan bahwa hidrogen mempunyai harga E = 0,00 volt.
Logam-logam di kiri H memiliki E negative.
Logam-logam di kanan H memiliki E posihf
3.

SEL ELEKTROKIMIA

Sel elektrokimia adalah sel-sel di mana energi listrik diubah menjadi energi kimia
atau sebaliknya.
Dalam sel elektrokimia, reaksi redoks berlangsung pada bagian sel yang disebut
elektrode-elektrode.
Elektrode tempat terjadi oksidasi disebut anode.
Elektrode tempat terjadi reduksi disebut katode.

Hal-hal penting mengenai sel volta:

Reaksi-reaksi sel elektrolisis

Unsur-unsur hasil elektrolisis mempunyai suatu tetapan yang disebut berat-ekivalen


(e).

HUKUM FARADAY
1 faraday = 1 mol elektron = 96.500 coulomb.

F = jumlah listrik dalam faraday (jumlah mol elektron)


i = kuat arus (ampere)
t = waktu (detik)

atau
W = berat hasil elektrolisis (gram)
e = berat-ekivalen
Jika terdapat dua hasil elektrolisis dengan arus listrik yang sama, maka berlaku:

SOAL REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA


1. Sebanyak 1 liter larutan CrC13 1,0
M dielektrolisis dengan arus 6,00 A.
Waktu yang diperlukan untuk
mengendapkan
semua
logam
krominium (Ar = 52, 1F = 96500 C
mol-1) adalah.
A. 289500 detik
B. 96500 detik
C. 48250 detik
D. 32167 detik
E. 16083 detik
2. Kaleng
untuk
makanan
dan
minuman terbuat dari logam besi
yang dilapisi timah
SEBAB
Lapisan
oksoda
timah
dapat
melindungi logam besi dari korosi.
3. Pada setiap sel elektro kimia terjadi
oksida pada anode dan reduksi
pada katode
SEBAB
Reaksi pada setiap sel elektrokimia
merupakan reaksi redoks.
4. Sejumlah tertentu muatan listrik
dapat mengendapkan 2,7 gram
alumunium (Ar A1 = 27) dari
larutan yang mengandung ion a13+
muatan listrik yang sama bila
dialirkan kedalam larutan asam
akan menghasilkan gas H2 (OoC, 1
atm) sebanyak.
A. 2,24 liter
D.
5,60
liter
B. 3,36 liter
E.
6,72
liter
C. 4,48 liter
5. Kalium
klorat
dibuat
dengan
elektrolisis KCI dalam larutan basa
berdasarkan reaksi
KC1 + 3H2O KC1O3 + 3H2
Untuk membuat 1 mol KC1O3
dibutuhkan
muatan
listrik
sebanyak.
A. 2 faraday
D. 5 faraday
B. 3 faraday
E. 6 faraday
C. 4 faraday

6. Diketahui data potensial reduksi


standar sebagai berikut :
1 Eo A2+/A = -0,45 V
2 Eo B2+/B = -0,13 V
3 Eo C2+/C = -0,77 V
4 Eo D2+/D = -0,15 V
7. Maka
reaksi
yang
dapat
berlangsung dalam keadan standar
adalah.
A. A2+ + B A + B
B. C2+ + B C + B
C. A2+ + D A + D
D. B2+ + D B + D
8. Larutan
Cu(NO3)2
dielektrolisis
dengan electrode platina dan
diperoleh
tembaga
12,7
gram.Volum
oksigen
yang
dddihasilkan pada anode (STP)
adalah.
A. 1,12 L
D. 4,48 L
B. 2,24 L
E. 5,60 L
C. 3,36 L
9. Yang bukan merepakan reaksi
redoks adalah
(NH4)2Cr2O2 N2 + 4H2O +
A.
Cr2O3
CuCO3 + H2SO4 CuSO4 +
B.
H2O + CO2
H2S + 2H2O + 3C12 SO2 +
C.
6HC1
Mg + CuSO4 MgSO4 + Cu
D.
3CH3CHOHCH3 + 2CrO3
E.
3CH3COCH3 + 2Cr(OH)3
10. Asam
klorida
yang
bersifat
preduksi terdapat pada reaksi
MnO2 + 4HC1 MnC12 +
A.
2H2O + C12
Pb3O4 + 8HC1 3PbC1 +
B.
4H2O + C12
K2Cr2O7 + 14HC1 2KC1 +
C.
2CrC13 + 7H2O + 3C12
SnC12 + 2HC1 + 2HNO3
D.
SnC14 + 2H2O + 2NO2

11. Yang merupakan reaksi redoks


adalah.
1. NaOH + H2SO4 NaHSO4 +
H2O
2. H2 + C12 2HC1
3. reaksi alkohol diubah menjadi
alkena
4. reaksi glukosa dengan larutan
fehling
12. Suatu
sampel
yang
bersifat
eksplotif
mengandung
KC1O3
Adanya KC1O3 tersebut dapat
ditentukan dengan larutan FeC12
berdasarkan reaksi :
C1O3 + 6Fe2+ + 6H+ C1 + 6Fe3+
+ 3H2O
Pernyataan yang benar adalah.
diatas adalah reaksi
A. reaksi
redoks
yang terjadi dapat
B. larutan
bereaksi
dengan
larutan
agno3
C. perubahan bilangan oksidasi c1
6 satuan
yang terjadi dapat
D. larutan
membentuk endapan putih
dengan larutan NaOH
13. Pada reaksi redoks IC1 IO3 + C1
+ I2 bilangan oksidasi I dan C1
masing-masing adalah.
A. 0 dan 0
D. +1 dan +1
B. -1 dan +1 E. -1 dan -1
C. +1 dan -1
14. Reaksi MnO4 menjadi Mn2+ bila
kuantitas KMnO4 semula adalah 0,1
mol maka electron yang ditangkap
oleh KMnO4 untuk menjadi ion Mn2+
sebanyak .
A. 5,0 mol
D.
0,5
mol
B. 2,5 mol
E. 0,7 mol
C. 1,0 mol
15. Pada elektrolisis leburan A12O3 (Ar
O = 16, A1 = 27) diperoleh 0,255
gram A1. Jumlah muatan listrik
yang diperlukan adalah.
(1 F = 96.500 C/mol)
A. 221,9 coulomb

B.
C.
D.
E.

804,0 coulomb
1025 coulomb
2412,5 coulomb
8685,0 coulomb

16. Arus listrik dialirkan melalui larutan


CuSO4 sehingga dihasilkan 3,175
gram logam Cu. Bila jumlah arus
listrik yang sama digunakan untuk
elektrolisis larutan NaC1, maka
akan dihasilkan gas C12 pada
keadaan STP sebanyak . (ArCu =
63,5; C1 = 35,5)
A. 1,12 L
D. 11,2 L
B. 2,24 L
E. 22,4 L
C. 5,60 L
17. Pada elektrolisis
larutan LSO4
dengan menggunakan elektrode Pt,
ternyata dihasilkan 0,3175 gram
logam L di katode. Larutan hasil
elektrolisis
dapat
dinetralkan
dengan 50 mL larutan Ca(OH)2 0,1
M. massa atom relative logam L
adalah .
A. 56,0
D. 122,0
B. 63,5
E. 127,0
C. 65,0
18. Berlawanan dengan sel elektrolisis,
dalam sel volta reaksi kimia
berlangsung
spontan
dan
menghasilkan tenaga listrik.
SEBAB
Dalam Sel volta, elektrode yang
bermuatan positif adalah katode,
sedangkan
yang
bermuatan
negative adalah anode.
19. Untuk mendapatkan sebanyak 13
gram Cr(Ar Cr = 52) dari larutan
CRC13 dengan arus sebesar 3 A (1
F = 96.500 C) diperlukan waktu.
A. 67,0 jam
D. 13,4
B. 33,5 jam
E. 6,7 jam
C. 26,8 jam
20. Pada elektrolisis larutan CuSO4
dihasilkan logam tembaga (Ar Cu =
63,5) sebanyak 12,7 gram. Pada
keadaan standar volum gas yang
dihasilkan dianode sebanyak .
A. 0,56 liter
D. 4,48 liter
B. 1,12 liter
E. 11,20 liter

C. 2,24 liter
21. Pada proses elektrolisis, listrik
sebesar
1
faraday
akan
mengendapkan . (ArZn = 65,4;
Cu = 63,5; Au = 197; Ag = 108)
A.
65,4 gram zink dari larutan
Zn2+
B.
63,5 gram tembaga dari
larutan Cu2+
C.
197 gram emas dari larutan
Au3+
D.
108 gram perak dari larutan
Ag+
22. Untuk mendapatkan 3,175 g Cu
dari larutan CuSO4 2 M (Ar Cu =
63,5; S = 32; O = 16) dengan cara
24. Dalam suatu sel elektrolisis, ion
perak akan direduksi menjadi perak
pada
katode
dan
tembaga
dioksidasi menjadi ion tembaga (II)
pada anode. Bila arus sebesar 13,5
ampere dilewatkan pada sel ini
selama 60 menit, maka berat
tembaga (Ar
Cu = 63,5) yang
melarut adalah.
A. 63,5 gram D. 0,5 gram
B. 32,0 gram E. 0,01 gram
C. 16,0 gram
25. Pada reaksi redoks Br2 Br +
BrO3,
jika
Br2
menjadi
Br
menerima X electron dan Br
menjadi BrO3 melepas Y elektron.
Apabila X dan Y dinyatakan dengan
angka, maka X dan Y adalah.
B. 1 dan 3
D. 3 dan
5
C. 2 dan 4
E. 4 dan4
D. 2 dan 5
26. Logam Zn (Ar = 65) seberat 6,5
gram dilarutkan dalam HC1 0,5 M.
Pernyataan yang benar adalah.
1.
zn dioksidasi menjadi zn2+
2.
volum hc1 yang diperlukan 400
ml
3.
pada kondisi stp dihasilkan 2,24 l
gas
4.
gas yang dihasilkan adalah c12

elektrolisis
diperlukan
electron
sejumlah.
A. 0,05 mol
D. 1,00 mol
B. 0,10 mol
E. 2,00 mol
C. 0,20 mol
27. Ke dalam 1 L larutan AgNO 3 dan 1 L
larutan NaC1 yang disusun seri,
dialirkan arus listrik sampai pH
larutan = 12. Jika Ar Ag = 108, C1 =
35,5 N = 14, O = 16, Na = 23,
maka perak yang diendapkan
adalah.
A. 1,08 gram D. 10,80 gram
B. 1,70 gram E. 17,00 gram
C. 8,50 gram

Anda mungkin juga menyukai