Anda di halaman 1dari 2

Gasuku Di Pondok gede

Nama saya Ridho anindito, saya seorang pelajar di salah satu


sekolah dasar suasta di kota Bekasi. Sekarang saya duduk di kelas 5,
kegiatan yang saya lakukan setiap harinya tidak jauh berbeda dengan
kegiatan anak-anak seusia saya seperti bermain, les ekskull, dan sekolah
pastinya. Namun ada satu kegiatan yang mungkin anak-anak seusia saya
tidak melakukannya, yaitu berlatih karate di Dojo. Dojo adalah sebutan
tempat untuk berlatih karate. Sekarang saya sudah sabuk hijau kyu 5,5.
Setiap hari Kamis malam dan Minggu pagi saya dan teman-teman satu
Dojo selalu berlatih, di awali dengan pemanasan seperti Berlari, Push up,
Back up, Sit up dan Lompat katak 20 kali. Oiyah!! sampai lupa, saya juga
mempunyai tetengga yang berlatih karate di Dojo yang sama, mereka
Cahyo, Bagus, Ridwan dan Andi. Kami berlima selalu bersama jika ingin
berlatih karate. Ridwan menyampar Andi, lalu mereka menyampar Cahyo
dan Bagus lalu terakhir menyampar saya.
Hari Minggu adalah hari yang paling indah bila di bandingkan dengan
berlatih di hari kamis malam. Karena setiap hari Minggu ada kegiatan yang
di tambahkan, yakni jarak lari untuk pemanasan di tambahkan dan setelah
waktu istirahat tidak belajar(Berlatih) kembali, tapi di lanjutkan dengan
Komite bersama. Komite dalam bahasa krate itu adalah latihan praktik
dengan cara diadu individu satu dengan individu yang lain, satu lawan
satu. Di sana saya dan anak-anak karate yang lainnya bisa belajar
bagaimana cara untuk melumpuhkan lawan dengan terkendali. Dalam
Komite terdapat juri yang baisanya adalah para simpai atau Guru
pebimbing yang sudah paham dan sudah benar-benar mengerti. Seusai
komite, seluruh anak-anak karate dari sabuk putih sampai coklat di suruh
berkumpul karena karena akan ada pengumuman. Kami semuapun
berkumpul , lalu simpai senior (ketua guru) mengumumkan bahwa hari
Jumat pekan depan akan di laksanakan Ujian kenaikan Kyu(kenaikan
sabuk) dan di iringi dengan Gasuku di Pondok gede. Baru kali ini saya
akan menghadapi ujian kenaikan Kyu ditambah dengan Gasuku. Gasuku
itu seperti Persami jadi kita akan berkemah dan menginap di sanah.

Lalu hari Jumat pun tiba saya dan anak-anak karate (Karateka) yang
lain bersiap-siap untuk berangkat, cabang karate kami sudah menyediakan
2 bus untuk menuju ke sana. Namun ada juga anak karate yang menuju ke
sana dengan membawa motor dan mobil pribadi. Jam 2 siang kami
berangkat, dan sampai di sana pukul 15.30. sesampainya di sana kami
langsung mengikuti gasuku yang seperti sudah di beritahukan. Kegiatan
pertama yaitu upacara pembukaan dan sambutan oleh guru besar Karete
Indonesia sekaligus membuka Gasuku. Di sana seluruh Karateka sejawa
barat berkumpul untuk mengikuti Ujian kenaikan kyu. Ada yang dari
Bandung, Bogor dan banyak lagi. Lalu setelah upacara di lanjutkan dengan
lari marathon sejauh 6Km, bayangkan saja . . . ., kami berlari dari jam
16.30 sampai 20.30 Non STOP !!, setelah usai lari marathon kami
beristirahat di tenda besar sekaligus tempat kami nanti tidur yang di
sediakan disana dan makan bekal yang sudah kami bawa dari rumah.
Setelah itu kami di suruh tidur agar tenaga terkumpul kembali untuk esok
hari. Ujian yang sebenarnya.
Pagipun tiba, saya dan Karateka yang lain mandi, sarapan dan
bersiap-siap untuk ujian kenaikan kyu. Hari itu cuaca sangat panas, apalagi
saya masih sabuk hijau waktu ujian pengetesannya yaitu jam 2 siang,
ketika sinar matahari sedang terik-teriknya. Urutan ujian yaitu dari sabuk
coklat, biru, hijau, kuning dan putih. Dan akhirnya ujian kenaikan kyu untuk
melanjutkan ke tingkatan yang lebih tinggi selesai tepatnya jam 19.00.
panitia lalu memberikan makan malam, kamipun makn di tenda bersamasama lalu istirahat. Keesokan harinya ialah waktu yang di tunggu-tunggu,
yaitu saatnya Pulang!!!, kembali kerumah. Tidak disangka orang tua
temanku yang sekaligus tetanggaku Cahyo menjemputnya di Pondok
gede. Sayapun menumpang agar pulang lebih dahulu dari pada harus
lama menunggu teman satu dojo yang lain. Saya dan Cahyo bersama
orangtuanya lalu pulang duluan, meninggalkan teman-teman karete satu
dojo yang lain. Ternyata sebelum teman-teman karate(yang menggunakan
bus) pulang mereka foto-foto untuk album dokumentasi dojo, sedangkan
saya pulang duluan tidak ada dokumentasi bersama teman-tman yang lain.
Sayapun menyesal, sejak saat itu saya berjanji tidak akan mementingkan
kepentingan pribadi dan mengutamakan kepentiangn bersama.

Anda mungkin juga menyukai