Anda di halaman 1dari 12

PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

EMERGING INFECTIOUS DISEASE HIV/AIDS DALAM


PENYAKIT GLOBAL

oleh :
Ria Aridya Liarucha
NIM 112310101011

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan no. 37 Kampus Tegal Boto Jember Phone/Fax : (0331) 323450

PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


EMERGING INFECTIOUS DISEASE HIV/AIDS DALAM
PENYAKIT GLOBAL

MAKALAH
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Penyakit Global dengan dosen
Ns. Latifa Aini S., S.Kep, M.Kep, Sp.Kom

oleh :
Ria Aridya Liarucha
NIM 112310101011

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan no. 37 Kampus Tegal Boto Jember Phone/Fax : (0331) 323450
PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kasih-Nya, sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan

Emerging

Infectious

Disease

HIV/AIDS

dalam

Penyakit Global yang diajukan sebagai persyaratan tugas mata kuliah


Penyakit Gobal. Dalam proses pembuatan makalah ini saya didukung berbagai
pihak, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan
ini, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ns. Latifa Aini S., S.Kep, M.Kep, Sp.Kom selaku dosen pada mata kuliah ini
yang bersedia mendukung untuk menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
2. orang tua yang senantiasa memberi motivasi dan doa yang tak pernah putus.
3. teman-teman, yang selalu memberikan dorongan semangat dan dukungan,
sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari pembaca agar
makalah ini semakin sempurna.

Jember, Maret 2014

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...........................................................................................i

HALAMAN JUDUL...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................iv
BAB 1. MATERI....................................................................................................1
BAB 2. SOAL .........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

BAB 1. MATERI

Kasus AIDS pertama kali dilaporkan Di Los Angeles oleh Dr. Gottlib
terjadi pada lima remaja homoseksual (semuanya aktif seksual) dan
memiliki gejala yang sama yaitu penurunan imunitas dan infeksi
Pneumocystis carinii pneumonia. Sedangkan Di Indonesia sendiri
kasus AIDS pertama kali ditemukan pada turis asing yang ada di Bali
oleh Dr.Tuti Parwati. Turis asing ini homoseksual dan telah didiagnosis
AIDS 2 tahun sebelumnya( Muhaimin, 2009).

Jumlah kasus HIV/AIDS pada tataran global semakin meningka seiring


dengan berjakannya waktu. Dari sumber

Persatuan Dokter Peduli AIDS

Indonesia didapatkan data bahwa sampai dengan Desember 2007 terdapat total
kasus 33,2 juta, pada dewasa 30,8 juta, pada perempuan 15,4 juta, dan pada anak
di bawah usia 15 tahun terdapat 2,5 juta kasus. Jumlah kasus baru infeksi HIV
pada tahun 2007 total 2,5 juta kasus, pada dewasa 2,1 juta kasus, dan pada anak
dibawah 15 tahun terjapat 420 ribu kasus. Kasus ini belum dapat terselesaikan
hingga tahun 2014 ini maka penyakit ini masuk dalam Emerging Infectious
Disease.
Di Indonesia sendiri sampai dengan bulan Maret 2009, terdapat kasus HIV
sebanyak 6.668 kasus dan kasus AIDS sebanyak 16.964 kasus.

Gambar 1. Rasio seks kasus AIDS, Maret 2009

Tabel 1.1 Rasio Kasus AIDS pada Tataran Global


Negara
Swaziland

% HIV dewasa
38,8

% Kasus Perempuan
55,0

37,3
28,9
24,6
21,5
2,6
0,1
<0,1

Bostwana
Lesoto
Zimbabwe
Afrika Selatan
Kamboja
Indonesia
Laos

57,6
56,7
58,1
56,9
30,0
13,6
23,5

Tabel 1.2 Jumlah kumulatif kasus AIDS di Indonesia pada bulan Maret 2009
Provinsi
Jawa Barat
DKI Jakarta
Jawa Timur
Papua
Bali

Jumlah AIDS
3162
2807
2652
2499
1263

Jumlah tersebut selalu meningkat, estimasi kasus pada tahun 2002 adalah
sebesar 108.000kasus, pada tahun 2006 terdapat 193.000 kasus, dan pada tahun
2008 terdapat 270.000 kasus.

Gambar 2. Anatomi Virus HIV


HIV ada dalam tiap cairan tubuh penderitanya. Rincian tersebut ada dalam
table berikut ini.
Tabel 1.3 HIV dalam Tiap Cairan tubuh per ml2
Cairan Tubuh

per ml2

Darah ( plasma dan serum)


Urin
saliva
Air mani/semen
Air mata
Keringat
Cairan otak
Cairan/ secret vagina
Kekret telinga

10-50
<1
<1
10-50
<1
<1
10-1000
<1
5-10

Penularan HIV sendiri bisa melalui beberapa hal atau cara yaitu sebagai
berikut :
a. Melalui perlukaan atau luka
b. Kontak dengan cairan tubuh penderita HIV+
c. Hubungan seksual (efektivitasnya 80%)
d. Ibu dengan HIB ke bayi yang dikandungnya ( efektivitasnya 0,9%)
e. Tranfusi darah ( efektivitasnya 0,3%)
f. Pengguna narkoba melalui jarum suntik
Telah banyak upaya yang dilakukan pemerintah dan berbagai sector ang
ada dibawahnya. Salah satu upaya tersebt adalah dengan menjalankan berbagai
macam program. Beberapa program pemerintah yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut :
a. Skrining darah donor
b. PMTCT (Prevention of Mother-to-Child Transmission)
c. Kondom
d. Harm reduction/NEP (program penanggulangan dapak buruk
penularan HIV)
e. Penerapan Universal Precaution
f. Surveilans yang terarah
g. Program pendidikan dan pelatihan
h. Program peningkatan penjangkauan dan dukungan ODHA
i. Program peningkatan sarana pelayanan kesehatan
j. Program penanggulangan infeksi menular seksual
k. Program pengurangan dampak buruk penggunaan napza

Dari berbagai program yang telah dijakankan pemerintah, kita sebagai


perawat dapat turut bepartisipasi. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan dalam
rangka turut berperan aktif mencegah penyebaran dari virus HIV tersebut.
Beberapa upaya tersebut adalah sebagai berikut.
a. Penggunaan APD yang sesuai
b. Pemakaian alat atau istrumenkesehatan sekali pakai ( spuit )
c. Melakukan pendidikan kesehatan penggunaan kondom di tempattempat beresiko tinggi penularan HIV/AIDS, pencegahan IMS
d. Turut serta dalam program rehabilitasi pegguna NAPZA, dimana hal
ini berguna untuk menurunkan dosis pengguna NAPZA secara
perlahan agar perlahan engguna tersebut dapat lepas dari NAPZA ini.
e. Pendampingan pada penderita HIV dalam pengobatan ARV ( anti retro
virus) untuk mencegah retensi dari virus HIV
f. Dalam prosedur invasive yang dilakuakan oleh perawat yang sudah
diberikan

wewenang

seperti

pada

prosedur

tranfusi

darah,

meminimalkan resiko penularan dengan selain menggunakan APD


juga harus taat aturan ( penggunaan jarum atau set tranfusi sekali
pakai).
g. Pada perawat komunitas atau yang berada dilapangan, dapat
bekerjasama dengan petugas surveilan dalam pendataan kasus HIV
agar segera dapat diberikan tindaklanjut guna membatasi penyebaran
atau penularan virus HIV tersebut.
Pada intinya lebih baik mencegah daripada mengobati. Hal ini juga
berlaku pada kasus HIV AIDS dimana upaya pencegahan lebih utama selain
upaya pengobatan bagi penderita, hal ini juga dikarenakan sampai saat ini belum
ditemukan obat yang efektif dalam penyembuhan penderita HIV AIDS.
BAB 2. SOAL

1. Tn. D adalah seorang pecandu narkoba. Kosumsi narkoba yang dia


lakuakan adalah dengan menggunakan jarum suntik yang digunakan
secara bergantian. Bagaimana pencegahan agar Tn. D tidak terkena HIV
a. Mengganti cara konsumsi narkoba
b. Penggunaan jarum suntuk hanya untuk 1 orang
c. Tidak berbagi narkoba
d. Tidak menggunakan narkoba
e. Berhenti menjadi pecandu
2. Setiap sebelum donor darah selalu diadakan tes untuk mendeteksi ada
tidakanya penyakit atau virus berbahaya yanga ada dalam darah. Salah
satunya adalah untuk mencegah penyebaran virus HIV melalui darah.
Upaya tersebut dinamakan dengan
a. Skrining
b. Tes golongan darah
c. Tes BTA
d. Ter resus darah
e. Tes Hb
3. Dalam setiap tindakannya, seorang perawat harus menggunakan pengaman
agar memindungi dirinya juga pasiennya dari penyakit yang dimungkinkan
terjadi bila ada kontak langsung antar individu. Maka dari itu yang perlu
digunakan oleh perawat tersebut adalah..
a. Gown
b. Handscoon
c. Jas lab
d. APD
e. Alkohol 70%
4. Pendidikan kesehatan yang dapat diberikan pada pasangan yang telah
menikah untuk mencegah penularan infeksi yang dapat terjadu melalui
hubungan seksual adalah

a. Penggunaan kondom sebagai pengaman ketika berhubungan


seksual
b. Penggunaan pil KB
c. Penkes hidup sehat tanpa HIV
d. Penkes 2 anak cukup
e. Konsumsi makanan sehat
5. HIV adalah salah satu jenis virus yang membahayaan bagi manusia.
Penularan virs HIV ini dapat melalui berbagai macam cara yaitu
a. Tatapan mata
b. Berjabat tangan dengan bkan penderita
c. Melalui kontak dengan cairan tubuh penderita HIV
d. Infus
e. Jarum jahit
6. Penlaran virus HIV yang lebih tinggi efektivitasnya adalah melalui
a. ASI ibu
b. Hubungan seksual dengan penderita HIV
c. Tranfusi darah
d. Berciuman
e. Percikan ludah
7. An. A adalah seorang bayi yang lahir dari seorang penderita HIV. Saat ini,
An A tidak terinfeksi virus HIV. Bagaimana cara agar An. A tidak
terinfeksi virus HIV dari ibunya
a. Memisahkan anak dari ibu
b. Mengakarantina ibu
c. Meningkatkan daya tahan tuuh ibu
d. Memerikan penkes pada An A
e. Memberikan susu formula ( bukan ASI dari ibunya)

8. Pada perawat komunitas atau yang berada dilapangan, upaya yang dapat
dilakukan guna membatasi penyebaran atau penularan virus HIV tersebut
dengan mendeteksi kasus HIV di masyarakat adalah dengan cara
a. Perlindungan penderita HIV
b. Pengobatan gratis
c. Terapi ARV
d. Surveilan
e. Pendidikan kesehatan
9. Mengapa untuk saat ini lebih diutamakan pencegahan penularan virus HIV
dibandingkan dengan pengobatannya..
a. Belum ada obat untuk penyembuhkan penderita HIV/AIDS
b. Obat HIV/AIDS mahal
c. Terapi untuk HIV AIDS membutuhkan waktu yang sangat lama
d. Obat HIV AIDS langka
e. Obat HIV AIDS memicu efek samping yang sulit dterima tubuh
10. Pada penderita HIV, diberikan terapi obat yang harus dikonsumsi sesuai
prosedur dan rutin agar tidak terjadi resistensi virus HIV, terapi obat
apakah itu
a. Obat merah
b. Obat ARV
c. Obat peningkat imunitas tubuh
d. Penisilin
e. Antibiotic

DAFTAR PUSTAKA

Muhaimin, Toha.2009.Epidemiologi dan Pencegahan HIV AIDS di Indonesia.


Jakarta : Universitas Indonesia
Nursalam & Dian, Ninuk.2007.Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi HIV.
Jakarta : salemba medika
Komisi Penanggulangan AIDS.2007.Strategi Nasional Penanggulangan HIV dan
AIDS 2007-2010. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai