Anda di halaman 1dari 3

Bernaung di bawah Departemen Kesehatan terus membenahi sistem

pengelolaan dan pelayanan kesehatan. Tahun 1996 di rubah menjadi Direktorat


Kesehatan jiwa dan sampai sekarang di pimpin oleh kepala direktorat kesehatan
jiwa. Pada Tahun yang sama di tetapkan Undang- Undang kesehatan jiwa No. 3
Tahun 1996 oleh pemerintah., sehingga membuka peluang untuk melaksanakan
modernisasi semua sistem RJS dan pelayanannya.
Direktorak kesehatan jiwa bekerja sama dengan berbagai instansi
pemerintah, fakultas kedokteran, badab internasional, rapat kerja nasional dan
daerah. Adanya sistem pelaporan, tersusunnya Pedoman Penggolongan
Diagnosis Gangguan Jiwa(PPDGJ) 1 tahun 1973 tetapi baru diterbitkan pada
tahun 1975. Pada tahun tersebut kesehatan jiwa diintegrasikan dengan
pelayanan i puskesmas.
Kesehatan jiwa terus berkembang pesat pada abad ke-21 ini. Metode
perawat dan pengobatan bersifat ilmiah. Pengobatan di sesuaikan dengan
perkembangan iptek, menggunakan obat-obatan psikofarmaka, terapi shock/ECT
dan terapi lainnya. Demikian juga dengan praktek keperawatan menggunakan
metode ilmiah proses keperawatan, komunikasi terapeutik dan terapi modalitas
keperawatan dengan kerangka ilmu pengetahuan yang mendasari praktek
profesional.
Peran dan fungsi perawat jiwa dituntut lebih aktif dan profesional untuk
melaksanakan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa. Pada saat ini pelayanan
keperawatan kesehatan jiwa berorientasi pada pelayanan komunitas. Komitmen
ini sesuai dengan hasil konferensi nasional 1 keperawatan jiwa pada bulan
oktober 2004, bahwa pelayanan keperawatan di arahkan pada tindakan preventif
dan prmotif. Halm in juga sejalan dengan paradigma sehat yang di gariskan
WHO dan di jalankan departemen kesehatan RI, bahwa upaya proaktif perlu
untuk mencegah terjadinya gangguan jiwa. Upaya proakif ini melibatkan banyak
profesi termasuk psikiater dan perawat. Penanganan kesehatan jiwa bergeser
pada upaya kuratif/perawatan rumah sakit menjadi perawatan kesehatan jiwa
masyarakat. Pusat kesehatan jiwa masyarakat akan memberikan pelayanan di
rumah berdasarkan wilayah kerjanya, di harapkan pasien dekat dengan
keluarganya sebagai sistem pendukung yang dapat membantu pasien mandiri
dan boleh berfungsi sebagai indiidu yang berguna.
Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa
Secara garis besar tanda dan gejala psikiatrik mempunyai akar dalam
perilaku normal dan mewakili berbagai titik dalam spektrum perilaku dari dari
normal sampai patologis.
Tanda dan gejala psikiatri menurut senduk (2012) dapat dikelompokan
sebagai berikut :
1. Gangguan kesadaran
a. Disorientasi adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalaimi
gangguan terhadap orientasi waktu, tempat dan orang.

b. Kesadaran yang berkabut adalah kejernihan ingatan yang tidak


lengkap uang dapat memicu terjadinya gangguan persepsi dan
sikap
c. Stupor adalah hilangnya reaksi dan ketidaksadaran terhadap
lingkungan sekelilinh
d. Delirium adalah kebingungan, gelisa, konfusi, reaksi disorientasi
yang disertai dengan rasa takut, dan halusinasi.
e. Koma adalah penurunan derajat ketidaksadaran yang berat
f. Koma vigil adalah kondisi koma dimana pasien tampak tertidur
tetapi segera dapat di bangunkan (juga dikenal sebagai
mutismeakinetik)
g. Keadaan temaram(twilight state) atau seringkali di gunakan secara
sinonim dengan kejang parsial kompleks atau epilepsi psikomotor
h. Somnolensi adalah kondisi mengantuk abnormal yang paling sering
ditemukan pada proses gangguan organik
2. Gangguan perhatian
Perhatian adalah jumlah usaha yang dilakukan untuk memusatkan
pada bagian tertentu dari pengalaman atau kemampuan untuk
mempertahankan perhatian pada satu aktifitas, kemampuan untuk
berkonsentrasi.
Macam-macam gangguan perhatian adalah :
a. Distrakbilitas adalah ketidakmampuan seseorang untuk memusatkan
perhatian pada stimulus dari luar yang tidak penting bagi individu.
b. Inatensi selektif adalah ketidak mampuan individu dalam memusatkan
perhatian yang spesifik, yaitu hanya pada hal-hal yang menstimulasi
kecemasan
c. Hipervigelensi adalah konsentrasi yang berlebihan pada stimulus
internal dan eksternal sebagai akibat dari keadaan delusional atau
paranoid.
d. Trance adalah perhatian yang terpusat dan kesadaran yang berubah,
biasanya terlihat pada hipnosis, gangguan disosiatif dan pengalaman
religius yang luar biasa
Gangguan sugestibilitas
Gangguan seestibilitas adalah kepatuhan dan respon yang tidak
kritis terhadap gaagasan atau pengaruh dari luar diri pasien.
a. Folie a deux (atau folie a trios) : penyakit emosional yang berhubungan
antara dua (atau tiga )orang
b. Hipnosis : modifikasi kesadaran yang diinduksi secara buatan yang di
tandai dengan peningkatan sugestibilitas
Emosi (Afek dan Mood)
Suatu kompleks keadaan perasaan dengan kompleks psikis, somatik
dan perilaku yang berhubungan dengan afek dan mood.

a. Afek
Afek adalah nada perasaan menyenangkan atau tidak
menyenangkan yang sedikit disertai komponen fisiologis.
1) Afek yang sesuai (appropriate affect ) yaitu kondisi irama
emosional yang harmonis( sesuai,sinkron) dengan gagasan
pikiran atau pembicaraan yang menyertai, digambarkan lebih
lanjut sebagai yang afek yang luas atau penuh, dimana
rentang emosional yang lengkapdiekspresikan secara sesuai.
2) Afek yang tidak sesuai (inappropriate affect):
ketidakharmonisan antara irama dan perasaan emosionnal
dengan gagasan, pikiran atau pembicaraan.
3) Afekk yang tumpul (blunted affect): gangguan pada afek
yang dimenifestasikan tidak ditemukannya roman muka
dengan diberikan stimulus eksternal yang kuat
4) Afek yang terbatas (resticted or constricted affect):
penurunan intensitas irama perasaan yang kurang parah dari
pada efek yang tumpul tetapi jelas menurun.
5) Afek yang datar (flat affect): adalah tidak adanya perubahaan
ekspresi wajah dengan di berikannya rangsangan eksternal
yang biasa saja.
6) Afek yang labil ( labile affect): adalah perubahan irama
perasaan yang cepat dan tiba-tiba, yang tidak berhubungan
dengan stimulasi eksternal
b. Mood
Mood adalah suatu emosi yang meresap yang di pertahankan,yang
di alami secara subjektif dan di laprkan oleh pasien dan terlihat oleh
orang lain. Contohnya adalah depresi, elasi, kemarahan.
1) Mood disforik adalah mood yang tidaik menyenangkan
2) Mood eutimika adalah mood dalam rentang normal,
menyatakan tidak adanya mood yang tertekan atauu
melambung
3) Mood yang meluap-luap (expansive mood) adalah ekspresi
perasaan seseorang tanpa pembatasan, seringkali dengan
penilaian yang berlebihan terhadap kepentingan atau makna
seseorang.
4) Mood yang iritabel (iritable mood) adalah ekspresi perasaan
akibat mudah diganggu atau dibuat marah.
5) Pergeseran mood (labile mood) adalah osilasi antara euforia
dan depresi atau dibuat marah.
6) Mood yang meninggi (elevated mood) adalah suasana

Anda mungkin juga menyukai