Anda di halaman 1dari 23

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL

PENGERTIAN LEVERAGE
Penggunaan aktiva dan sumberdana oleh perusahaan
yang memiliki biaya tetap (sumber dana dari
pinjamanan yang memiliki bunga sebagai beban tetap).
Tujuan: meningkatkan keuntungan potensial pemegang
saham.
Konsep:
1. Perusahaan menggunakan leverage agar keuntungan
yang
diperoleh lebih besar dari pada biaya aktiva dan
sumberdananya.
2. Jika keuntungan perusahaan lebih rendah dari biaya
tetapnya maka penggunaan leverage akan
menurunkan
keuntungan pemegang saham.

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


LEVERAGE DAN LAPORAN LABA RUGI:
Penjualan
Rp xxxxx
HPP
Rp xxxxx
Gross Profit
Rp xxxxx
OPERATING
Biaya Pemasaran
Rp xxxxx
LEVERAGE
Biaya Adm & Umum Rp xxxxx
EBITRp xxxxx
DEGREE
Bunga Pinjaman
Rp xxxxx
COMBINED
EBT Rp xxxxx
LEVERAGE
Tax
Rp xxxxx
FINANCIAL
Dividen Preferen
Rp xxxxx
LEVERAGE
Laba Common stockholder Rp xxxxx
EPS
Rp XXXXX

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


OPERATING LEVERAGE
Melihat bagaimana pengaruh perubahan volume
penjualan terhadap laba setelah bunga dan pajak
(EBIT)
Perusahaan mengharapkan perubahan penjualan
akan mengakibatkan perubahan laba sebelum
bunga dan pajak yang lebih besar.
Rumus:
DOL = % EBIT/ % EBIT
DOL =
(Penjualan Biaya Variabel)
( Penjualan biaya variabel Biaya Tetap

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


FINANCIAL LEVERAGE (TK. LEVERAGE KEUANGAN)
Melihat bagaimana pengaruh perubahan laba yang
tersedia bagi pemegang saham sebagai akibat
adanya perubahan EBIT.
Perusahaan mengharapkan penggunaan sumberdana
dengan beban tetap akan menimbulkan perubahan
laba perlembar saham (EPS) yang lebih besar dari
pada perubahan laba sebelum bunga dan pajak.
Rumus:
DFL = % EPS / % EBIT
DFL = EBIT/ EBIT I
I (D/I-t)

DFL = EBIT/ EBIT

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


COMBINED LEVERAGE (DCL)
Melihat perubahan laba perlembar saham (EPS)
sebagai akibat dari perubahan penjualan.
Rumus:
DCL = DOL x DFL
DCL = % EPS /% Sales
DCL =
Bunga (D/I-t)

Penjualan Biaya Variabel


Penjualan biaya variabel

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


Contoh:PT. ABC
Desember 2005
Penjualan Bersih

Laporan

Rugi

Laba

Per

10.000.000.00
0,-

11.000.000.0
00

Biaya operasi variable

%
10%
10%

6.000.000.000
,-

6.600.000.00
0

Biaya Operasi tetap

0%
2.000.000.000
,-

2.000.000.00
0

EBIT

20%
2.000.000.000
,-

2.400.000.00
0

Bunga Pinjaman

0%
500.000.000,-

500.000.000

EBT

27%
1.500.000.000
,-

Tax (40%)

31

1.900.000.00
0
27%

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


Tentukan: DOL, DFL dan DCL
Penyelesaian:
DOL = (Rp 2.400.000.000,- - Rp 2.000.000.000,-)
Rp 2.000.000.000,(Rp 11.000.000.000,- - Rp 10.000.000.000,-)
Rp 10.000.000.000,DOL = 2,00 x
Arti: Setiap perubahan 1% penjualan akan mengakibatkan
perubahan EBIT sebesar 2% dengan arah yang sama
atas
dasar penjualan sebesar Rp 10.000.000.000,-

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


DFL = (Rp 10 milyar Rp 6 milyar Rp 2 milyar)
(Rp 10 milyar Rp 6 milyar Rp 2 milyar Rp 500
juta)
DFL = Rp 2 milyar / Rp 1,5 milyar = 1,33 x
Arti: Setiap 1% perubahan EBIT akan mengakibatkan
perubahan
EPS sebesar 1,33% dengan arah yang sama atas dasar
penjualan Rp 10 milyar.
DCL = DOL x DFL
= 2 x 1,33 = 2,667
Arti: Setiap perubahan penjualan 1% akan mengakibatkan
perubahan laba perlembar saham sebesar 2,667%
dengan
arah yang sama.

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


STRUKTUR MODAL
Menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan yang
terdiri atas utang jangka panjang dan modal sendiri.
* Jika utang sesungguhnya berada dibawah target, pinjaman
perlu ditambah.
* Jika rasio utang melalmpaui target Jual saham.
Kebijakan struktur modal: trade off antara risk and return
Utang meningkat risk meningkat return meningkat
Risk meningkat harga saham turun
Return meningkat harga saham naik

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


STRUKTUR MODAL OPTIMAL
Struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan
antara risk and return sehingga memaksimalkan harga
saham.
Alternatif sumber pendanaan perusahaan:
1. Emisi saham baru
2. Mengeluarkan obligasi baru
Harapan: EPS meningkat
3. kombinasi dari keduanya.
Perbedaan tingkat EBIT yang dapat dicapai perusahaan
mempunyai efek pendapatan yang berbeda baik terhadap
EPS
Maupun terhadap rentabilitas modal sendiri. Keadaan ini
memberikan info kepada pimpinan bagaimana sebaiknya
kebutuhan modal dipenuhi.

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL:
1. BUSINESS RISK Makin besar business risk makin rendah
rasio utang.
2. TAX POSITION Bunga utang mengurangi pajak. Makin
tinggi
tarif pajak makin besar keuntunggan
dari
penggunaan utang.
3. MANAGERIAL CONSERVATISM VS AGGRESIVENESS
=> CONSERVATISM: Menggunakan banyak modal sendiri
AGGRESIVENESS: Menggunakan banyak Utang

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


DAMPAK DARI LEVERAGE KEUANGAN:
1. Jika EPS dengan Financial Leverage > EPS tanpa
financial leverage, perusahaan dikatakan
menghasilkan leverage yang menguntungkan.
2. Jika EPS dengan financial leverage < EPS tanpa
financial leverage, perusahaan dikatakan
menghasilkan leverage yang tidak
menguntungkan.

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


contoh :
Suatu perusahaan bekerja dengan Modal sebesar
Rp
40.000.000
yang terdiri dari 800.000 lembar saham biasa. Pada tahun
yang
akan datang diharapkan EBIT akan diperoleh sebesar Rp
8.000.000,- untuk itu diperlukan tambahan modal Rp
10.000.000,-. Paajak penghasilan 50%. Alternatif pembelanjaan
yang mungkin dilakukan:
1. Mengeluarkan obligasi dengan bunga 8%.
2. Emisi saham baru dengan harga Rp 50 perlembar.
Bagaimanakah efek dari kebijakan pembelanjaan berdaasarkan
kedua alternatif tersebut?

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


Penyelesaian:
Menerbitkan
obligasi

Emisi Saham Baru

EBIT

Rp 8.000.000,-

Rp 8.000.000,-

Bunga (8%)

Rp

Rp

800.000,-

0 ,-

EBT

Rp 7.200.000,-

Rp 8.000.000,-

Pph (50%)

Rp 3.600.000,-

Rp 4.000.000,-

EAT

Rp 3.600.000,-

Rp 4.000.000,-

Saham yang beredar

800.000 lembar

1.000.000 lembar

EPS

Rp 4,50

Rp 4,0

RMS (EAT/Modal Sendiri)

9%

8%

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


TITIK KESAMAAN (INDIFFERENCE POINT)
Memilih alternatif pembiayaan yang menghasilkan EBIT
yang memperoleh EPS yang sama.
Titik Kesamaan antara saham biasa dan obligasi.
Titik kesamaan antara Saham biasa dan saham preferen.
A. SAHAM BIASA VS OBLIGASI
=>
x ( 1 t ) = (x c) ( 1 t )
S1
S2
x = EBIT pada indifference point
S1 = Jumlah lembar saham yang beredar jika
menjual saham
biasa
S2 = Jumlah lembar saham biasa yang beredar jika
menjual
saham biasa dan obligasi bersamaan.
c = Bunga obligasi dalam rupiah
t = Pajak penghasilan

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


Contoh: pada contoh diatas
c = Rp 800.000,- S1 = 1000.000 lembar
t = 50%

S2 = 800.000 lembar

Indifference Point:
x( 1 0,50) = ( x 800.000) ( 1 0,50)
1000.000
800.000
400.000 x = 500.000 x 400.000.000.000
100.000 x = 400.000.000.000
x = 4.000.000

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


Pembuktian:
Keterangan

Alternatif 1

Alternatif 2

EBIT

Rp 4.000.000,-

Rp 4.000.000,-

Interest (8%)

Rp

EBT

Rp 4.000.000,-

Rp 3.200.000,-

Pajak penghasilan (50%)

Rp 2.000.000,-

Rp 1.600.000,-

EAT

Rp 2.000.000,-

Rp 1.600.000,-

Jumlah lembar saham

1.000.000
lembar

800.000
lembar

EPS

Rp 2 ,-

Rp 2,-

0,- Rp

800.000,-

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


Jika Perusahaan sebelumnhya sudah memiliki Obligasi,
maka
persamaan indifference point:
(x C1 )(1 t) = ( x C2 ) (1 t)
S1

S2

C1 = Bunga obligasi yang sudah ada


C2 = Jumlah bunga yang dibayarkan baik
pinjaman lama
maupun baru

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


CONTOH: Sda; Sebelum ada tambahan dana Rp
10.000.000,
perusahaan sudah memiliki pinjaman obligasi sebesar Rp
15.000.000,-. Tentukan indifference pointnya.
Penyelesaian:
Indifference Point:
(x 1.200.000) (1 0,5) = ( x 2.000.000) ( 1 0,5)
700.000 500.000
250.000 x 300.000.000.000 = 350.000 x
700.000.000.000
100.000 x = 400.000.000.000
X = 4.000.000

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


Pembuktian:
Keterangan

Alternatif 1
Tambahan
saham

Alternatif 2
Tambahan
obligasi

EBIT

Rp 4.000.000,-

Rp
4.000.000,-

Interest (8% )

Rp 1.200.000,-

Rp
2.000.000,-

EBT

Rp 2.800.000,-

Rp
2.000.000,-

Taxes (50%)

Rp 1.400.000,-

Rp
1.000.000,-

EAT

Rp 1.400.000,-

Rp
1.000.000,-

Jumlah lembar saham yang


beredar

700.000
lembar

500.000
lembar

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


B. SAHAM BIASA VS SAHAM PREFFEREN
Pada saham preferen perlu dilakukan (adjusment) lebih dulu.
Penyesuaian diperlukan karena dividen saham preferen
diambil dari EAT. Sedangkan bunga obligasi dihitung dari
EBIT.
Dividen saham preferen sesudah pajak = 1/(1 t)
Contoh:
Ada dua alternatif pembelanjaan yaitu 40% dengan saham
preferen dan 60% dengan saham biasa atau 100% dengan
saham
biasa. Kebutuhan modal sebesar Rp 4.000.000,- Jumlah lembar
saham alternatif pertama 12.000 lembar, sedangkan untuk
alternatif kedua 20.000 lembar. Besarnya Pajak penghasilan
adalah 50%. Dividen saham preferen 5%. Hitung indiference
point.

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


Penyelesaian:
Indiff. Point
1/0,5 (5% x Rp 1.600.000,-) = 2 x Rp 80.000,- =
Rp 160.000, x( 1 0,5) = ( x 160.000) (1 0,5)
20.000
12.000
6000 x = 10.000 x 1.600.000.000
4000 x = 1.600.000.000
x = Rp 400.000,-

LEVERAGE DAN STRUKTUR MODAL


Bukti perhitungan:
Keterangan

Alternatif 1

EBIT

Rp

400.000,-

Interest

Rp
0,-

EBT

Rp

Taxes ( 50%)

Rp
200.000,-

EAT

Rp

Dividen saham preferen (5%)

Rp

Untuk pemegang saham biasa

Rp

Alternatif 2
Rp
400.000,Rp
0,-

400.000,- Rp
400.000,Rp
200.000,-

200.000,- Rp
200.000,80.000,- Rp
0,120.000,- Rp

Anda mungkin juga menyukai