I.
Definisi
H1N1 adalah sebuah virus influenza tipe A.
pernapasan yang sangat menular pada babi yang disebabkan oleh salah satu dari
beberapa virus influenza tipe A yang termasuk dalam famili orthomyxovirus. Virus
influenza tipe A memiliki banyak subtipe antara lain H1N1, H2N2,
H3N3, H5N1, H9N2, H1N2, H7N7 dan lainnya. Flu babi kebanyakan
disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1. Penyakit ini sering
disebut sebagai flu H1N1 atau Flu meksiko, karena pertama kali ditemukan di
meksiko. Selain virus influenza tipe A, virus influenza tipe C juga dapat
menyebabkan penyakit flu pada babi. Penyakit ini disebut sebagai flu babi karena
virus yang menginfeksi dapat ditemukan pada babi. H1N1 merupakan virus flu
musiman di manusia. Meskipun sirkulasi terjadi di babi, namun penyebarannya tidak
dari memakan daging babi/ produk babi.
II.
antigen N yaitu N1-N9. Kombinasi antigen H dan N menghasilkan lebih dari 135
kombinasi subtipe virus influensa pada manusia antara lain: H1N1, H2N2, H3N3,
H5N1, H9N2, H1N2, H7N7 dan kombinasi lainnya. Di luar membran terdapat
protein M1 yang berfungsi memberikan bentuk virus dan enkapsid kompleks
ribonukleoprotein (RNP). Komplek ribonukleoprotein terdiri dari RNA yang terikat
pada nukleoprotein (NP) dan enzim polimerase PA, PB1 dan PB2. Tiga enzim
polimerase ini nantinya bertanggung jawab dalam replikasi dan transkripsi RNA.
Sedangkan protein M2 sebagai protein matriks.
galaktosa (Glu-190 dan Gly-225) virus influenza. Virus flu manusia dan virus
flu babi masuk ke sel epitel babi melalui reseptor -2,6 asam sialat,
sedangkan virus flu unggas masuk ke reptor -2,3 asam sialat. Hal
inilah yang menyebabkan influenza dapat menginfeksi sel inang (unggas dan babi)
dengan mudah. Di dalam saluran pencernaan babi, H1N1 mengalami mutasi yang
awalnya hanya dapat berikatan dengan reseptor -2,3 asam sialat saja, kini virus
influenza memiliki asam amino spesifik yang dapat berikatan dengan reseptor -2,6
asam sialat. Pada manusia memiliki reseptor -2,6 asam sialat yang banyak
terekspresi dipermukaan sel organ saluran pernafasan. Hal inilah yang menyebabkan
virus influenza H1N1 dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit flu babi
pada manusia.
dan mengalir keluar paru-paru 60% tersaturasi. Jadi rata-rata darah yang tersaturasi
sekitar 78% jauh dibawah normal Turunnya suplai O2 menyebabkan metabolisme
tubuh terhambat dan berakhir dengan kematian.
IV.
Penularan
Penularan penyakit flu babi yaitu secara kontak langsung
(bersentuhan, terkena lendir penderita) dan tidak langsung (virus ini
menyebar lewat udara, peralatan kandang, alat transportasi dll).
Virus ini sangat sangat mudah menular bisa lewat bersin dan batuk
penderita. Virus ini tidak menular lewat daging babi jika telah
dimasak dengan suhu minimal 71C atau lebih dari 80C.
a. Penularan pada hewan
Penyebaran virus influenza dari babi ke babi dapat melalui kontak
moncong babi, melalui udara atau droplet. Faktor cuaca dan stres
akan mempercepat penularan. Virus ini tidak akan tahan lama di
udara terbuka. Penyakit bisa saja bertahan lama pada babi
breeder atau babi anakan. Kekebalan maternal dapat terlihat
sampai 4 bulan tetapi mungkin tidak dapat mencegah infeksi,
kekebalan tersebut dapat menghalangi timbulnya kekebalan aktif.
Transmisi inter spesies dapat terjadi, sub tipe H1N1 mempunyai
kesanggupan menulari antar spesies terutama babi, bebek,
kalkun dan manusia, demikian juga sub tipe H3N2 yang
merupakan sub tipe lain dari influenza A. H1N1, H1N2 dan H3N2
merupakan ke 3 subtipe virus influenza yang umum ditemukan
pada babi yang mewabah di Amerika Utara, tetapi pernah juga
meningkatkan
resiko
penularan,
karena
babi
yang
Epidemiologi
H1N1 influenza (flu babi) cenderung menyebabkan morbiditas (kesakitan) yang
tinggi namun tingkat kematian yang rendah (1% - 4%). Belongia et al memberikan
perbandingan epidemiologi yang sangat baik dari karakteristik klinis dari 2009
influenza A H1N1 dibandingkan strain influenza A musiman lainnya. Dalam studi
mereka, manifestasi klinis dan risiko rawat inap mirip pada strain 2009 H1N1 dan
strain influenza A musiman lainnya. Namun, anak-anak tidak secara merata terserang
oleh stain 2009 H1N1 tapi tidak selalu oleh keparahan penyakit.
VII.
Sakit demam
Lesu
Kurang nafsu makan
Sakit batuk dan pilek
Radang tenggorokan
Nyeri tubuh
Sakit kepala (pusing)
Menggigil dan kelelahan
Hilang kesadaran
Diare dan muntah
Orang dengan gejala-gejala tersebut harus memanggil dokter mereka segera. Jika
obat antivirus diberikan, idealnya harus diberikan dari 48 jam dari timbulnya gejala.
Durasi penyakit biasanya 4-6 hari. Periode menular untuk kasus dikonfirmasi
didefinisikan sebagai 1 hari sebelum timbulnya gejala sampai 7 hari setelah timbul
gejala.Pada anak-anak, tanda-tanda penyakit yang parah termasuk apnea, takipnea,
dispnea, sianosis, dehidrasi, perubahan status mental, dan mudah marah (sensitive).
Temuan studi lebih lanjut adalah sebagai berikut:
1. Pasien dengan komplikasi neurologis cenderung sedikit lebih tua daripada mereka
yang tidak (usia rata-rata, 4,8 tahun dibandingkan 3,7 tahun)
2. Dari pasien dengan komplikasi neurologis, 55,1% memiliki kondisi medis yang
sudah ada sebelumnya dan kondisi neurologis 42,8% telah ada sebelumnya
3. Pada presentasi, hanya 36,7% memiliki batuk, demam, dan coryza atau pilek;
38,7% hanya 1 gejala pernapasan atau tidak sama sekali
4. Neurologis komplikasi, dalam urutan frekuensi, termasuk kejang (7,5%),
ensefalitis atau ensefalopati (1,4%), kebingungan atau disorientasi (1,0%),
kehilangan kesadaran (1,0%), dan kelumpuhan atau sindrom Guillain-Barr
(0,4%)
5. Unit perawatan intensif (ICU) masuk diperlukan dalam 30,6% dari pasien,
ventilasi mekanik di 24,5%
6. Dirawat di rumah sakit adalah 6,5 hari, berarti ICU tinggal 4,4 hari
7. Dua (4,1%) dari 49 pasien meninggal
Pengobatan khusus untuk terkait influenza komplikasi neurologis umumnya
tidak tersedia. Akibatnya, diagnosis dini influenza, penggunaan yang tepat dari terapi
antivirus, dan vaksinasi influenza yang universal pada anak-anak sangat penting.
Influenza harus dipertimbangkan sebagai diagnosis pada anak dengan gejala
neurologis, bahkan ketika sedikit atau bahkan tidak ada gejala pernapasan dicatat.
VIII. Diagnosis
Menurut Thorner, untuk diagnosis pandemi virus influenza A
H1N1 atau flu babi telah dirilis oleh Amerika Serikat Centers for
Disease Control and Prevention (CDC), yaitu sebagai berikut :
1. Real-time reverse transcriptase (RRT)-PCR adalah pengujian yang
paling sensitif dan spesifik untuk tes diagnosis pandemi infeksi
virus influenza A H1N1, karena RRT-PCR atau kultur virus dapat
Namun,
mungkin
tidak
tersedia
atau
mungkin
umum
atau
laboratorium
komersial.
Hasil
tes
influenza
yang
tersedia
secara
komersial
dapat
kultur
virus.
Tes
sensitivitas
antigen
dengan
cepat
Pengobatan
Pengobatan terbaik pada flu babi adalah dengan dengan istirahat total,
peningkatan konsumsi cairan untuk mengurangi dehidrasi, penekan batuk, dan
pemberian antipiretik dan analgesic (Seperti acetaminophen, ibuprofen, AINS) untuk
mengurangi demam, rasa sakit dan mialgia (nyeri otot). Jika diperlukan perawatan
lebih lanjut, dapat diberikan :
hidung, dan mulut. CDC merekomendasikan tindakan berikut bila manusia terinfeksi
flu H1N1 (flu babi) yang dikonfirmasi dalam sebuah komunitas :
1. Pasien yang mengalami penyakit seperti flu (yaitu, demam dengan batuk atau
radang tenggorokan) harus diisolasi di rumah mereka selama 7 hari setelah
timbulnya penyakit atau setidaknya 24 jam setelah gejala hilang, mana yang lebih
lama.
2. Untuk mencari perawatan medis, pasien harus menghubungi penyedia layanan
kesehatan mereka untuk melaporkan penyakit (melalui telepon atau sarana
terpencil lainnya) sebelum mencari perawatan di sebuah klinik, kantor dokter, atau
rumah sakit.
3. Pasien yang mengalami kesulitan bernapas atau sesak napas atau yang diyakini
sakit parah harus mencari pertolongan medis segera.
4. Jika pasien harus pergi ke masyarakat (misalnya, untuk mencari perawatan medis),
dia harus menggunakan masker wajah untuk mengurangi resiko penyebaran virus
di masyarakat saat batuk, bersin, berbicara, atau bernapas. Jika masker wajah tidak
tersedia, orang sakit yang perlu untuk pergi ke masyarakat harus menggunakan
kain untuk menutup mulut dan hidung mereka saat batuk.
5. Sementara dalam isolasi rumah, pasien dan anggota rumah tangga lainnya harus
diberikan petunjuk pengendalian infeksi, termasuk sering mencuci tangan dengan
sabun dan air. Menggunakan gel pembersih tangan berbasis alkohol (yang
mengandung setidaknya alcohol 60% ) saat sabun dan air tidak tersedia dan
tangan tidak terlihat kotor. Pasien dengan influenza H1N1 harus menggunakan
masker wajah ketika terdapat setidaknya 3 orang di rumah.
X.
Pencegahan
Untuk pencegahan atau perlindungan dari flu babi ini adalah dengan
pemberian vaksin (vaksinasi). Vaksin yang telah tersedia untuk flu H1N1 ini dibuat
sama seperti vaksin flu musiman/biasa. Vaksin ini hanya mencegah flu babi
(H1N1) dan tidak akan mencegah "penyakit seperti influenza" yang
disebabkan oleh virus lainnya. Vaksin ini juga tidak akan mencegah
flu biasa. Jika ingin terlindungi dari flu biasa, maka harus dengan
vaksin flu biasa/musiman.
Ada dua sediaan vaksin yang tersedia yakni :
- Vaksin tidak aktif (yaitu vaksin yang terdapat virus mati di
dalamnya) disuntikkan ke dalam otot.
Beberapa vaksin H1N1 yang tidak aktif berisi preservative
-
proses
pembuatan
vaksin
ada
dua
teknik
yang