Anda di halaman 1dari 33

Laporan Kasus

Oleh:
Siti Maryam, S.Ked (080610036)
Preseptor :
dr. Nilawati B Zulkarnain, Sp. OG

Identitas Pasien
Identitas Istri

Identitas Suami

Nama : Ny. S
Usia : 24 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Suku : Aceh

Nama : Tn. A
Usia : 28 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Aceh

Alamat : Ds. Wili parak, Pintu Rime Gayo


Tanggal Masuk RS : 5 Februari 2014, pukul 00.30 WIB
Tanggal pemeriksaan : 5 Februari 2014, pukul 08.00 WIB

Anamnesis
Status kehamilan: G2P1A0
HPHT : 29-04-2013
TTP : 06-02-2014
UK : 39 minggu 6 hari
Keluhan Utama :
Nyeri perut dan mules
Keluhan Tambahan : Nyeri simfisis dan
nyeri pinggang

Riwayat Menstruasi :
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28-30 hari
Lama haid : 5-7 hari
Dismenorhea : (-)

Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien datang ke RSU Cut Meutia dengan
keluhan mulas mulas ingin melahirkan.
Mulas dirasakan hilang timbul. Os juga
mengeluhkan nyeri simfisis dan nyeri
pinggang. Nyeri dirasakan berkurang bila
pasien tidur miring ke suatu sisi. Keluhan
ini dirasakan sudah 1 hari yang lalu.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Hipertensi dan diabetes mellitus disangkal,
jantung dan asma juga disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat Penggunaan Obat : Riwayat Antenatal Care :
Pasien memeriksakan kehamilan secara
teratur di posyandu, dan anc terakhir os
kontrol ke Sp.OG dan dianjurkan SC karena
CPD dan riwayat sc sebelumnya.
Riwayat kontrasepsi : Riwayat Pernikahan:
1 kali menikah, usia pernikahan 7 tahun

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
TD : 110/70 mmHg
HR : 80 x/menit, reguler
RR : 20 x/ menit

STATUS OBSTETRI
Inspeksi : Perut tampak membuncit,
hiperpigmentasi di areola, striae gravidarum
(+), Linea nigra (+).
Palpasi : L1 : TFU : 27 cm
L2 : Teraba punggung janin disisi kanan
L3 : Presentasi kepala
L4 : Kepala belum masuk ke pintu atas
panggul
Auskultasi
: DJJ di regio abdomen kanan atas
(126x/i)
Perkusi
: Tidak dilakukan

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DARAH RUTIN
Pemeriksaan
Hemoglobin

Hasil
10,4 gr/dl

Nilai Normal
12 16

Diagnosis

Tgl

Jam

FollowUp

Tindakan

5-2-14

08.00

S Mulas, nyeri simfisis, nyeri pinggang


O/ KU: baik
KS: CM
TD: 110/70 mmHg
N: 80 x/mnt
R: 20 x/mnt
T: 36,6 C

IVFD RL 20gtt/mnt
Lapor Sp.OG
Advice: Persiapkan sc
besok

HIS: (-)
DJJ: 126 x/mnt
D/ Multigravida, G2P1A0, Hamil 38-40 minggu + CPD +
Previous sc
6-2-14

08.00

S / Mulas, nyeri simfisis


O/ KU: baik
KS: CM
TD: 120/80 mmHg
N: 84 x/mnt
R: 20 x/mnt
T: 36,4 C
HIS: (-)
DJJ: 128 x/mnt
D/ Multigravida, G2P1A0, Hamil 38-40 minggu +
CPD + Previous sc

IVFD RL 20 gtt/mnt
Pasien sc elektif hari ini

Follow up Post SC

Post SC

Soap

Terapi

Hari pertama

S/ nyeri perut bekas op (+), mika miki (+), lochia (+) IVFD RL 20 gtt/i
sedikit berwarn merah, ASI tidak keluar
Inj. Cefotaxime 1 gr/12 jam
TD: 120/70 mmHg
Inj. Ranitidin amp/12 jam
HR: 86 x/mnt
Inj. Metolon amp /8 jam
RR: 20 x/mnt
Drip Tramadol amp/ 8 jam
T: 36,9 C
Post SC

Hari kedua

S/ nyeri perut bekas op (+), mika miki (+), duduk (+),


lochia (+) sedikit berwarna merah, ASI ada
TD: 110/70 mmHg
HR: 84 x/mnt
RR: 20 x/mnt
T: 36,6 C
Post SC

IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Cefotaxime 1 gr/12 jam
Inj. Ranitidin amp/12 jam
Inj. Ondansetron amp /8 jam
Drip Tramadol amp/ 8 jam

Hari ketiga

S/ nyeri perut bekas op (-), luka kering, tanda


infeksi (-)
TD: 120/80 mmHg
HR: 80 x/mnt
RR: 20 x/mnt
T : 35,9 C
Post SC

IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Cefotaxime 1 gr/12 jam
Inj. Ranitidin amp/12 jam
Inj. Ondansetron amp /8 jam
Drip Tramadol amp/ 8 jam
OS pbj

ANATOMI PELVIC

Dalamobstetri dikenal empat


jenispangguldengan ciri-ciri pentingnya, yaitu :
Ginekoid
Anthropoid
Android
Platipelloid

Disproporsi sefalopelvik keadaan yang


menggambarkan ketidaksesuaian antara
kepala janin dan panggul ibu sehingga janin
tidak
dapat
keluar
melalui
vagina.
Disproporsi sefalopelvik disebabkan oleh
panggul sempit, janin yang besar ataupun
kombinasi keduanya.

PembagianPanggulSempit
Penyempitan pintu atas panggul
Pintu atas panggul dinyatakan sempit bila
ukuran :
Diameter anteroposterior <10 cm
Diameter transversal <12 cm
(ataukeduanya)

Perkiraan Diameter APPintu Atas Panggul


dilakukan melalui pengukuran Conjugata
Diagonalis secara manual (VT) yang
biasanya lebih panjang 1.5 cm. Kesempitan
pintu atas panggul sering ditegakkan bila
ukuran CD < 11.5 cm.

Pembagian tingkat panggul sempit :


Tingkat I :CV=9-10cmborderline
TingkatII :CV=8-9cmrelatif
TingkatIII :CV=6-8cmekstrim
TingkatIV :CV=6cm absolut(mutlak)
Pembagian menurut tindakan:
1. CV = 11 cm partus biasa
2. CV=8-10 cm partus percobaan
3. CV=6-8 cm SC primer

Penyempitan Bidang Tengah


Panggul

Lebih sering dibandingkan penyempitan


Pintu Atas Panggul
Bidang obstetrik Bidang Tengah Panggul
dari tepi bawah simfisis pubis melalui spina
ischiadica dan mencapai sacrum didekat
pertemuan antara vertebra Sacralis 4 dan 5
Ukuran rata-rata Bidang Tengah Panggul :
Diameter tranversal (interspinarum) =10.5 cm
Diameter AP (tepi bawah SP ke perbatasan
antara vertebra ke 4 dan 5) =11.5 cm

Diameter Sagitalis Posterior (dari titik


tengah garis interspinarum ke titik tengah
disakrum) = 5 cm

BTP diperkirakan kesempitan bila jumlah


dari diameter interspinarum + DSP
panggul tengah (normal 10,5 cm + 5cm
atau 15,5 cm) =13,5 cm atau kurang.
Kita patut mencurigai adanya
penyempitan panggul tengah apabila
diameter interspinarum < 10 cm. apabila
lebih kecil < 8 cm, panggul tengah sudah
pasti dikatakan sempit.

Penyempitan Pintu Bawah


Panggul
Pintu bawah panggul secara kasar dapat
dianggap sebagai dua segitiga dengan
diameter intertuberosum sebagai dasar
keduanya.
Pintu bawah panggul dinyatakan sempit
bila diameter intertuberosum hingga 8 cm
atau kurang.
Penentuan apakah janin dapat lahir
sebagian bergantung pada ukuran segitiga
posterior, atau lebih spesifik pada
diameter intertuberosum dan diameter

Berkurangnya nilai diameter intertuberosa


menyebabkan sempitnya segitiga anterior
sehingga pada kala II, kepala terdorong
lebih kearah posterior dengan konsekuensi
terjadi robekan perineum yang luas.
Distosia akibat kesempitan pintu bawah
panggul saja jarang terjadi oleh karena
kesempitan PBP hampir selalu disertai
dengan kesempitan bidang tengah
panggul.

Perkiraan panggul sempit


Tinggi badan ibu yang kurang
Bentuk perut : Perut Gantung Pendular
Abdomen
Cara berjalan (pincang, miring)
Bentuk punggung (skoliosis, kifosis)

Penyebab dari cephalopelvic disproportion


Janin yang besar
Kelainan Posisi danPresentasi

Diagnosis
Kita selalu memikirkan kemungkinan
panggul sempit, bila ada seorang
primigravida pada akhir kehamilan apabila
kepala anak belum memasuki pintu atas
panggul dan dijumpainya malpresentasi
janin. Ibu dengan tinggi badan yang
kurang dari 145 cm, patut kita curigai
adanya kesempitan panggul. Pada palpasi,
apabila kepala janin didorong dan tidak
masuk ke pintu atas panggul, atau masih
goyang di atas simfisis pubis (tanda

Pelvimetri Klinis
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan dalam (VT)

Rontgen Pelvimetri
CT Scan Pelvimetri
MRI

Rontgen Pelvimetri
Dari foto dapat kita tentukan ukuranukuran CV, CO (Conjugata Obstetrique) =
apakah kurang dari normal, CT (Conjugata
Tranversalis), serta imbang kepala
panggul.

Kriteria diagnosis :
Kesempitan pintu atas pangul
Panggul sempit relatif : Jika konjugata vera < 8,5-10
cm
Panggul sempit absolut : Jika konjugata vera < 8,5
cm
Kesempitan panggul tengah
Bidang tengah panggul terbentang antara pinggir
bawah simfisis dan spina os ischii dan memotong
sacrum kira-kira pada pertemuan ruas sacral ke-4
dan ke-5. Ukuran yang terpenting dari bidang ini
ialah :
Diameter transversa (diameter antara kedua spina)
10,5 cm.
Diameter anteroposterior dari pinggir bawah simfisis
ke pertemuan ruas sakral ke-4 dan ke-511,5 cm.

Dikatakan bahwa bidang tengah panggul itu


sempit jika :
Jumlah diameter transversa dan diameter
sagitalis posterior 13,5 cm atau kurang (10,5
cm + 5 cm = 15,5 cm).
Diameter antara spina kurang dari 9 cm.
Ukuran-ukuran bidang tengah panggul tidak
dapat diperoleh secara klinis harus diukur
secara rontgenologis, tetapi jika dapat juga
menduga adanya kesempitan bidang tengah
panggul jika :
Spina ischiadica sangat menonjol.
Dinding samping panggul konvergen.
Diameter antara tuber ischii 8,5 cm atau kurang.

Kesempitan pintu bawahpanggul


Bila jarak antara tuber os ischii 8 cm atau
kurang.

Penanganan
Bila conjugata vera 11 cm dapat dipastikan partus
biasa.
CV = 8,5-10 cm dilakukan partus percobaan
CV = 6-8,5 cm dilakukan SC primer
CV = 6 cm dilakukan SC primer mutlak
PARTUS PERCOBAAN
Partus percobaan percobaan untuk melakukan
persalinan per vaginam pada wanita-wanita dengan
pangul relatif sempit.
Hanya dilakukan pada letak belakang kepala.
Persalinan percobaan ada dua macam yaitu trial of
labour dan test of labour
Test of labour fase akhir dari trial of labour karena
baru dimulai pada pembukaan lengkap dan berakhir 2
jam kemudian

Keberhasilan persalinan percobaan adalah


anak dapat lahir spontan per vaginam atau
dibantu ekstraksi dengan keadaan ibu dan
anak baik
Persalinan percobaan dihentikan apabila
pembukaan tidak atau kurang sekali
kemajuannya, keadaan ibu atau anak
kurang baik
Setelah pembukaan lengkap dan ketuban
pecah kepala tidak masuk PAP dalam2 jam
meskipun his baik, serta pada forceps yang

SEKSIO SESAREA
Seksio sesarea elektif kesempitan
panggul berat dengan kehamilan aterm,
atau CPD yang nyata
Seksio juga dapat dilakukan pada
kesempitan panggul ringan apabila ada
komplikasi seperti primigravida tua dan
kelainan letak janin
Seksio sesarea sekunder dilakukan
karena perslinan percobaan dianggap gagal
atau ada indikasi untuk menyelesaikan
persalinan secepat mungkin sedangkan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai