Anda di halaman 1dari 2

Tantangan, Kendala dan Peluang dalam Pembangunan Koperasi

Tantangan pertumbuhan Koperasi di tahun-tahun mendatang semakin berat seiring


dengan derasnya arus globalisasi yang menerpa sendi-sendi kehidupan ekonomi. Hal ini
diungkapkan Menteri Koperasi dan UMKM, Suryadarma Ali saat Peringatan Hari Koperasi
Ke-62 di Samarinda, KalimantanTimur, Rabu (15/07).
Menteri Koperasi dan UMKM menjelaskan terdapat tantangan-tantangan koperasi
yang harus dihadapi, di antaranya menjadikan koperasi sebagai alat untuk mengentaskan
kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan tantangan lainnya adalah karena semakin
rendahnya semangat gotong-royong melalui koperasi. Terhadap tantangan-tantangan tersebut,
Kementrerian Koperasi dan UKM terus melaksanakan program pemberdayaan, meliputi
pembenahan program kelembagaan, pembangunan kompetensi Sumber Daya Manusia,
peningkatan aksesbilitas modal dan peningkatan penetrasi pasar domestik maupun ekspor.
Tantangan,

dan

kendala

serta

peluang

pembangunan

sebagai

berikut

Ancaman, Tantangan, dan Kendala :


a) Persaingan usaha akan makin ketat
b) Peranan iptek makin meningkat
c) Tuntutan akan SDM yang berkualitas yang mampu mengantisipasi dan merencanakan
masa depan makin meningkat
d) Mengembangkan koperasi menjadi badan usaha yang sehat, kuat, maju dan mandiri
serta memilki daya saing
e) Struktural dan sistem untuk mewujudkan koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berakar kuat dalam masyarakat
f) Tingkat kemampuan dan profesionalisme SDM koperasi belum memadai
g) Lemahnya struktur permodalan koperasi
h) Terbatasnya penyebaran dan penyediaan teknologi secara nasional bagi koperasi
i) Kurangnya kesadaran anggota akan hak dan kewajibannya, serta belum berfungsinya
secara penuh mekanisme kerja antarpengurus dan antara pengurus dengan pengelola
koperasi
j) Masihnya kurangnya kepercayaan untuk saling bekerja sama dengan pelaku ekonomi
lain dan antarkoperasi
k) Kurang memadainya prasarana dan sarana yang tersedia di wilayah tertentu, misalnya
lembaga keuangan, produksi, dan pemasaran

l) Kurang efektifnya koordinasi dan sinkronisasi dalam pelaksanaan program pembinaan


koperasi antarsektor dan antardaerah
m) (m)Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang koperasi, kurangnya
kepedulian dan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.
Peluang
a) Aspek pemerataan diprioritaskan oleh pemerintah.
b) Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 memungkinkan konsolidasi koperasi primer
ke dalam koperasi sekunder.
c) Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya tuntutan masyarakat
untuk lebih membangun koperasi dalam rangka mewujudkan demokrasi ekonomi
yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
d) Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
e) Perekonomian dunia yang makin terbuka berakibat makin terbukanya pasar
internasional bagi hasil produksi koperasi Indonesia.
f) Industrialisasi membuka peluang usaha di bidang agrobisnis, agroindustri dan industri
pedesaan lainnya.
g) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman
mendorong diversifikasi usaha koperasi.

Anda mungkin juga menyukai