Anda di halaman 1dari 8

GAMBARAN UMUM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT

Abstrak- Laporan keuangan konsolidasi adalah suatu laporan keuangan yang merupakan gabungan
keseluruhan laporan keuangan entitas pelaporan atau entitas akuntansi sehingga tersaji sebagai satu entitas
tunggal. Penyusunan Laporan keuangan konsolidasi merupakan inisiasi untuk meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara. Hal ini merupakan salah satu tugas
Kementerian Keuangan, salah satunya sebagai penanggung jawab fiskal nasional terkait dengan transparansi
fiskal
Kata Kunci: laporan keuangan konsolidasi, psap no. 11
1. PENDAHULUAN

"Presiden selaku pemegang kekuasaan pengelolaan


keuangan

Kebutuhan untuk melakukan konsolidasi laporan

negara

gubernur/bupati/

menyerahkan

walikota

selaku

kepada
kepala

keuangan telah direkomendasikan oleh BPK.

pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan

Dalam hasil pemeriksaan terkait dengan reviu

daerah.

pelaksanaan unsur transparansi fiskal, BPK telah

Pernyataan

menyampaikan Laporan Hasil Reviu-Transparansi

(PSAP

Fiskal

Konsolidasi merupakan acuan bagi Pemerintah

Pemeriksaan.

menyatakan

tentang

Laporan

Keuangan

Pusat/Daerah dalam menyusun dan menghasilkan


Laporan Keuangan Konsolidasi di masing-masing

pengelolaan fiskal masih memiliki kelemahan-

tingkatan entitas pelaporan. Pengertian Laporan

kelemahan, antara lain belum adanya mekanisme

Keuangan Konsolidasi dalam PSAP 11 berbeda

konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

dengan Laporan Konsolidasi sektor swasta, karena

(LKPD) dan rendahnya transparansi fiskal pada

Konsolidasi yang dilaksanakan bukan merupakan

tingkat Pemerintah Daerah. LKPD merupakan

Konsolidasi antara induk dan cabang. Untuk itu,

laporan keuangan yang dihasilkan dari entitas-

dalam makalah ini penulis akan membahas

entitas pelaporan yang independen satu terhadap

mengenani Laporan Konsolidasi pemerintah.

Pemerintah

peran

11)

Pemerintahan

dalam

jawab

pelaksanaan

dimaksud

Akuntansi

dan

tanggung

bahwa

Laporan

Standar

Pusat

yang lainnya. Kondisi independen tersebut juga


berlaku dalam hubungan antara LKPD dengan
laporan

keuangan

yang

diterbitkan

2. LANDASAN TEORI

oleh

Laporan

PSAP 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi

Keuangan Transfer Daerah (LKTD), walau dalam

memberikan acuan dan aturan dalam penyusunan

hubungan

laporan keuangan Konsolidasi

pemerintah

pusat,

LKPP

keuangan

maupun

melalui

mekanisme

pada unit-unit

pusat

pemerintahan dalam rangka menyajikan laporan

masih sangat dominan atas pendapatan daerah

keuangan untuk tujuan umum (general purpose

dalam bentuk transfer. Kondisi independen dalam

financial statements) demi meningkatkan kualitas

pertanggungjawaban tersebut telah sesuai dengan

dan kelengkapan laporan keuangan dimaksud.

UU 17/2003 tentang Keuangan Negara. Pasal 3

Yang dimaksud dengan laporan keuangan untuk

Undang-Undang

tujuan umum adalah laporan keuangan yang dapat

desentralisasi fiskal, peran pemerintah

No.

17/2003

menyatakan

memenuhi kebutuhan dan memberikan informasi

penggabungan dari entitas-entitas akuntansi yang

sebagian

ada dibawah satu entitas pelaporan dengan proses

besar

pengguna

laporan

termasuk

lembaga legislatif sebagaimana ditetapkan dalam

berjenjang

ketentuan

Pemerintah

peraturan

perundang-undangan.

dalam

wadah

Sistem

Pusat/Daerah.

Akuntansi

Dalam

Sistem

Disamping itu diharapkan PSAP 11 dapat menjadi

Akuntansi Pemerintah Pusat pengelolaan transaksi

acuan akan

keuangan Pemerintah Pusat dapat dibagi menjadi 2

pentingnya penyusunan laporan

keuangan Konsolidasi yang selama ini belum

kategori utama yaitu:

dilaksanakan secara menyeluruh oleh entitas

1. Pengelola Transaksi Keuangan di lingkup

pelaporan.

Bendaharawan Umum Negara yang sering

Laporan Keuangan Konsolidasi dilaksanakan oleh

disebut Sistem Akuntansi Pusat (SiAP);

masing-masing

tingkatan

entitas

pelaporan

2. Pengelola Transaksi Keuangan di lingkup

pemerintah pusat dan daerah. Di dalam Sistem

Kementerian Negara/ Lembaga yang sering

Akuntansi Pemerintah dikenal adanya entitas yang

disebut Sistem Akuntansi Instansi (SAI).

melakukan tugas dan fungsinya sesuai dengan

Dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah

perannya dalam menghasilkan laporan keuangan.

pengelolaan

Entitas dimaksud adalah:


1. Entitas Akuntansi, yang terdiri dari:
a. Setiap kuasa pengguna anggaran

Daerah dapat dibagi menjadi 2 kategori utama

Kementerian

Negara/Lembaga

mempunyai

dokumen

di

yang

dana

Anggaran

Pembiayaan

Pemerintah
dokumen

Daerah
pelaksanaan

bila

mempunyai

anggaran

yang

terpisah, jumlah anggarannya relatif besar,


dan pengelolaan kegiatannya dilakukan
secara mandiri.
2. Entitas Pelaporan, yang terdiri dari:
a. Pemerintah Pusat;
b. Pemerintah Daerah;

c. Kementerian negara/lembaga;
d. Bendahara Umum Negara (BUN).
Dalam PSAP 11 paragrap 2. disebutkan bahwa
Laporan keuangan untuk tujuan umum dari unit
pemerintahan yang ditetapkan sebagai entitas
pelaporan disajikan secara terkonsolidasi menurut
standar ini agar mencerminkan satu kesatuan
entitas. Maksud terkonsolidasi adalah laporan
yang dihasilkan oleh entitas pelaporan merupakan

Pemerintah

1. Pengelola Transaksi Keuangan di lingkup


Bendaharawan Umum Daerah;
2. Pengelola Transaksi Keuangan di lingkup
Satuan Kerja Perangkat Daerah.

dan

Perhitungan;
b. Bendahara Umum Daerah (BUD);
c. Kuasa pengguna anggaran di lingkungan

keuangan

yaitu:

pelaksanaan

anggaran tersendiri, termasuk pengguna

transaksi

Disamping

hal

tersebut

diatas

dilingkup

pemerintah pusat diwajibkan untuk menyusun


laporan

keuangan

konsolidasian

tingkat

pemerintah pusat sesuai dengan PSAP 11 paragrap


3

yang

mengatakan

konsolidasian

Laporan

keuangan

pada pemerintah pusat sebagai

entitas pelaporan mencakup laporan keuangan


semua

entitas

akuntansi,

termasuk

laporan

keuangan badan layanan umum.


Laporan Keuangan Konsolidasi Pemerintah Pusat
yang sering disebut Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat (LKPP) merupakan laporan gabungan
seluruh entitas pelaporan di tingkat Kementerian
Negara/Lembaga dan laporan yang berasal dari
entitas pelaporan Bendaharawan Umum Negara.
Laporan

Keuangan

Konsolidasian

ini

tidak

mengatur:
1. Laporan keuangan konsolidasian perusahaan
negara/ daerah;

2. Akuntansi untuk investasi dalam perusahaan


asosiasi;

1. Pemerintah Pusat.
2. Pemerintah Daerah.

3. Akuntansi

untuk

investasi

dalam

usaha

patungan (joint venture);

3. Kementerian negara/lembaga (KL).


4. Bendahara Umum Negara (BUN).

4. Laporan statistik gabungan pemerintah pusat


dan pemerintah daerah.

Entitas pelaporan pemerintah pusat mempunyai


tanggung

jawab

untuk

menyusun

laporan

keuangan konsolidasian dari seluruh laporan


3. PEMBAHASAN

keuangan gabungan kementerian Negara/lembaga

3.1. Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi


dalam

Penyajian

Laporan

Keuangan

Konsolidasi

yang selanjutnya ditambah dengan laporan yang


berasal dari penyelenggara fungsi perbendaharaan.
Entitas pelaporan pemerintah daerah menyusun
laporan keuangan konsolidasian dari gabungan

A. Entitas pelaporan

seluruh laporan keuangan gabungan satuan kerja

Entitas pelaporan merupakan unit pemerintahan

perangkat daerah yang selanjutnya ditambah

yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi

laporan yang berasal dari penyelenggara fungsi

yang menurut ketentuan peraturan perundang-

perbendaharaan.

undangan

kementerian

wajib

menyampaikan

laporan

Entitas

pelaporan

Negara/lembaga

tingkat

mempunyai

pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

tanggung

Suatu entitas pelaporan ditetapkan di dalam

keuangan gabungan. Dalam penyusunan laporan

peraturan perundang-undangan, yang umumnya

keuangan dimaksud selanjutnya Entitas Pelaporan

bercirikan:

dibantu oleh Entitas akuntansi yang merupakan

a. Entitas tersebut dibiayai oleh APBN atau

unit vertikal dibawah, seperti Eselon I, Kanwil dan

dibiayai oleh APBD atau mendapat pemisahan

jawab

dalam

penyusunan

laporan

Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran.

kekayaan dari anggaran,


b. Entitas tersebut dibentuk dengan peraturan

Setiap unit pemerintahan yang menerima anggaran

perundang-undangan,
c. Pimpinan

entitas

tersebut

B. Entitas Akuntansi

adalah

pejabat

pemerintah yang diangkat atau pejabat negara


yang ditunjuk atau yang dipilih oleh rakyat,
d. Entitas tersebut membuat pertanggungjawaban
baik langsung maupun tidak langsung kepada
wakil rakyat sebagai pihak yang menyetujui
anggaran.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Entitas
pelaporan ditetapkan berdasarkan pertimbangan:
a. kemandirian pelaksanaan anggaran,
b. pengelolaan kegiatan, dan
c. besarnya anggaran.

belanja atau mengelola barang adalah entitas


akuntansi yang wajib menyelenggarakan akuntansi
atas transaksi keuangan, dan secara periodik
menyiapkan laporan keuangan menurut Standar
Akuntansi

Pemerintahan.

Laporan

keuangan

tersebut disampaikan secara intern dan berjenjang


kepada unit yang lebih tinggi dalam rangka
penggabungan laporan keuangan oleh entitas
pelaporan.
Berdasarkan PP 28/2006, yang termasuk entitas
akuntansi terdiri dari:
1.

Setiap

kuasa

pengguna

anggaran

di

lingkungan suatu K/L yang mempunyai

Berdasarkan PP 28/2006, yang termasuk entitas

dokumen pelaksanaan anggaran tersendiri.

pelaporan terdiri dari:


2.

Bendahara Umum Daerah (BUD).

3. Kuasa pengguna anggaran di lingkungan


Pemda

bila

mempunyai

dokumen

pelaksanaan anggaran yang terpisah, jumlah


anggarannya relatif besar, dan pengelolaan
kegiatannya dilakukan secara mandiri.
suatu entitas akuntansi, namun akuntansi dan
penyajian laporannya tidak menggunakan standar
pemerintahan,

tetapi

menggunakan

standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh


Ikatan Akuntan Indonesia. Setiap unit pemerintah
dapat ditetapkan menjadi suatu entitas akuntansi
apabila unit yang dimaksud mengelola anggaran
sebagaimana yang dimaksud dalam PSAP 11
paragrap 12 yang mengatakan Pengguna
anggaran/pengguna
akuntansi

barang

menyelenggarakan

sebagai

Konsolidasi
A. Prosedur Konsolidasi
Konsolidasi adalah proses penggabungan antara
akun-akun yang diselenggarakan oleh suatu entitas

Perusahaan negara/daerah pada dasarnya adalah

akuntansi

3.2. Prosedur dan Penyajian Laporan Keuangan

entitas

akuntansi

dan

menyampaikan laporan keuangan sehubungan


dengan anggaran/barang yang dikelolanya yang
ditujukan kepada entitas pelaporan.
Selain itu apabila suatu entitas akuntansi yang
karena penetapan menurut peraturan perundangundangan yang berlaku, maka suatu entitas
akuntansi tertentu yang dianggap mempunyai
pengaruh signifikan dalam pencapaian program

pelaporan dengan entitas pelaporan lainnya, entitas


akuntansi dengan entitas akuntansi lainnya, dengan
mengeliminasi akun-akun timbal balik agar dapat
disajikan

sebagai

konsolidasian.

satu

entitas

pelaporan

Laporan keuangan konsolidasian

adalah suatu laporan keuangan yang merupakan


gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas
pelaporan atau entitas akuntansi sehingga tersaji
sebagai satu entitas tunggal.
Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Laporan Realisasi Anggaran


Laporan Perubahan SAL
Neraca
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuiitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan keuangan konsolidasian disajikan oleh


entitas pelaporan, kecuali:
1. Laporan keuangan konsolidasian arus kas
hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai

entitas

fungsi perbendaharaan umum.


2. Laporan keuangan konsolidasian perubahan

pelaporan dan bukan sebagai entitas akuntansi

saldo anggaran lebih yang hanya disusun dan

seperti pengertian diatas, sebagai contoh BLU.

disajikan oleh Pemerintah Pusat.

pemerintah

dapat

ditetapkan

sebagai

Badan Layanan Umum (BLU) adalah badan yang

Konsolidasian

dibentuk pemerintah untuk menyelenggarakan

pelaporan pada instansi pemerintah pusat/daerah

pelayanan umum, memungut dan menerima serta

berbeda dengan konsolidasian yang dilakukan oleh

membelanjakan dana masyarakat yang diterima

perusahaan swasta, karena konsoliasian pada

berkaitan dengan pelayanan yang diberikan, tetapi

instansi pemerintah bukan merupakan konsolidasi

tidak

antara induk dan cabang. Konsolidasi sebagaimana

berbentuk

badan

hukum

sebagaimana

yang

dilakukan

oleh

entitas

kekayaan negara yang dipisahkan. Termasuk

dimaksud

dalam BLU antara lain adalah rumah sakit,

dilaksanakan dengan cara menggabungkan dan

universitas negeri, dan otorita. Laporan keuangan

menjumlahkan akun yang diselenggarakan oleh

BLU akan disampaikan ke entitas pelaporan yang

entitas pelaporan dengan entitas pelaporan lainnya

membawahi BLU dimaksud dan akan digabungkan

dengan atau tanpa mengeliminasi akun timbal

dalam Laporan Keuangan entitas pelaporan.

balik.

oleh

PSAP

11

paragrap

17

i. Penggabungan di Tingkat Kementerian/Lembaga

Direktorat

Jenderal

yang

selanjutnya

Entitas pelaporan menyusun laporan keuangan

disampaikan ke Kementerian Negara/lembaga

dengan menggabungkan laporan keuangan seluruh

yang membawahinya. Penggabungan dilakukan

entitas akuntansi yang secara organisatoris berada

dengan menjumlahkan akun-akun yang sama

di bawahnya :

antar entitas akuntansi pada tingkat wilayah.

a. Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran


yang

mengelola

akuntansi

anggaran

yang

entitas

Kementerian Negara/lembaga sebagai entitas


pelaporan melakukan proses

penggabungan

menyelenggarakan

laporan keuangan yang berasal dari entitas

akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang,

akuntansi yang ada dibawah tanggungjawab

dan

kementerian

ekuitas

harus

adalah

d.

dana,

termasuk

transaksi

negara/lembaga

yang

pendapatan dan belanja, yang berada dalam

bersangkutan. Kementerian Negara/lembaga

tanggung jawabnya. Penyelenggaran akuntansi

akan

bertujuan

laporan

gabungan

ke

keuangan yang akan disampaikan kepada

dilakukan

proses

entitas pelaporan. Penyelenggaran akuntansi

pemerintah pusat. Disamping itu kementerian

mengacu kepada Sistem Akuntansi Pemerintah

negara/lembaga berkewajiban menyampaikan

yang

laporan keuangan konsolidasian ke BPK untuk

untuk

sesuai

menghasilkan

dengan

Standar

Akuntansi

Pemerintah.

menyampaikan
Menteri

laporan

keuangan

Keuangan

konsolidasian

untuk

ditingkat

diaudit.

b. Wilayah selaku unit vertikal di Propinsi

ii. Laporan

Keuangan

ditingkat

Bendaharawan

melakukan penggabungan laporan keuangan

Umum Negara (BUN)

yang

(entitas

Menteri

akuntansi) yang ada dibawah tanggungjawab

Laporan

wilayah yang bersangkutan. Kantor wilayah

penerimaan dan pengeluaran anggaran yang

dalam tatanan Sistem Akuntansi Pemerintaha

berpengaruh terhadap kas. Laporan keuangan yang

diperlakukan sebagai entitas akuntansi untuk

di hasilkan oleh BUN berupa Laporan Arus Kas

melakukan penggabungan ditingkat wilayah

dan

yang berkewajiban menyampaikan laporan

dengan laporan kementerian negara/lembaga. BUN

keuangan

diatasnya.

dalam tatanan Sistem Akuntansi Pemerintah adalah

dengan

entitas pelaporan yang berkewajiban melakukan

menjumlahkan akun-akun yang sama antar

penggabungan laporan keuangan yang berasal dari

entitas akuntansi.

Kuasa Bendaharawan Umum Negara. Laporan

berasal

dari

ke

satuan

unit

Penggabungan

kerja

vertikal

dilakukan

c. Eselon I selaku unit vertikal Kementerian


Negara/lembaga

melakukan

penggabungan

laporan keuangan yang berasal dari wilayahwilayah (selaku entitas akuntansi) yang ada
dibawah

tanggungjawab

Eselon

yang

bersangkutan. Eselon I dalam tatanan Sistem


Akuntansi Pemerintahan diperlakukan sebagai
entitas

akuntansi

untuk

melakukan

penggabungan laporan keuangan ditingkat

Keuangan
Keuangan

selaku

BUN

menyangkut

menyusun
realisasi

Neraca. Laporan ini akan digabungkan

tersebut akan disampaikan ke Menteri Keuangan


untuk dilakukan proses penggabungan ditingkat
pemerintah pusat.
iii. Konsolidasi ditingkat LKPP
Menteri Keuangan selain sebagai BUN juga
berfungsi sebagai penyusun Laporan Keuangan
Konsolidasian untuk disampaikan ke Presiden.
Proses penyusunan laporan keuangan konsolidasi
dilakukan dengan mengkonsolidasikan laporan

keuangan gabungan yang berasl dari masing-

gubernur/bupati/walikota

masing Entitas Pelaporan ditambah dengan laporan

disampaikan ke BPK dan DPRD.

keuangan yang berasal dari Entitas Pelaporan yang

Proses Konsolidasi diatas dapat dilaksanakan baik

menjalankan

dengan mengeliminasi akun-akun yang timbal

Keuangan

fungsi
selaku

Perbendaharaan.
entitas

Menteri

pelaporan

akan

balik

untuk

(reciprocal)

selanjutnya

maupun

menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasian

mengeliminasinya.

ke Presiden untuk diteruskan ke BPK dan DPR.

dilakukan tanpa mengeliminasi akun-akun yang

Laporan Keuangan Konsolidasian yang disusun

timbal-balik, maka nama-nama akun yang timbal

pada tingkat Pemerintah Pusat sudah termasuk

balik dan estimasi besaran jumlah dalam akun

laporan keuangan BLU.

yang timbal balik dicantumkan dalam Catatan atas

iv. Konsolidasi ditingkat Pemerintah Daerah.

Dalam

hal

tanpa
konsolidasi

Laporan Keuangan.

Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran

Selanjutnya perlu diketahui bahwa menurut PSAP

yang mengelola anggaran adalah entitas akuntansi

11 paragrap 21 dikatakan bahwa Laporan

yang harus menyelenggarakan akuntansi atas

keuangan

transaksi keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana,

digabungkan pada kementerian negara/lembaga

termasuk transaksi pendapatan dan belanja, yang

teknis

berada dalam tanggung jawabnya. Penyelenggaran

organisatoris membawahinya dengan ketentuan

akuntansi bertujuan untuk menghasilkan laporan

sebagai berikut:

keuangan yang akan disampaikan kepada entitas

a. Laporan Realisasi Anggaran BLU digabungkan

Badan

Layanan

pemerintah

pusat/daerah

yang

kepada Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang

Anggaran kementerian negara/ lembaga teknis

sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.

pemerintah

Kepala

organisatoris membawahinya.

pengguna

anggaran

menyusun laporan keuangan gabungan dari satuan


kerja

yang

berada

dilingkup

SKPD

Laporan

secara

secara

selaku

kepada

(BLU)

pelaporan. Penyelenggaran akuntansi mengacu

SKPD

bruto

Umum

pusat/daerah

Realisasi

yang

secara

b. Neraca BLU digabungkan kepada neraca

dan

kementerian

negara/

lembaga

teknis

menyampaikan kepada gubernur/bupati/walikota

pemerintah

yang

secara

melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah

organisatoris membawahinya.

pusat/daerah

selaku entitas pelporan untuk dilakukan proses

Dengan kata lain bahwa laporan keuangan BLU

konsolidasian.

merupakan

Pejabat

Pengelola

Keuangan

laporan

keuangan

tergabungkan

sebagai

kosolidasian Kementerian Negara/Lembaga dan

pengelolaan

Daerah

laporan

sudah

Daerah selaku BUD menyusun laporan keuangan


pertanggungjawaban

didalam

yang

yang

keuangan

perbendaharaan daerah yang selanjutnya akan

Pemerintah

digabungkan dengan laporan keuangan yang

dimaksud.

berasal dari SKPD. Pejabat Pengelola Keuangan

Pusat/Daerah juga memiliki Badan Usaha Milik

Daerah selaku entitas pelaporan melakukan proses

Negara/Daerah (BUMN/BUMD) dimana laporan

konsolidasian dan menyusun laporan keuangan

keuangannya tidak dikonsolidasikan dalam laporan

PEMDA berdasarkan laporan keuangan SKPD

keuangan

Pemerintah

serta laporan pertanggungjawaban pengelolaan

Keuangan

BUMN/BUMD

perbendaharaan daerah dan disampaikan kepada

dalam

Disamping

Laporan

membawahi
BLU

Pemerintah

Pusat/Daerah.
hanya

Keuangan

Pemerintah Pusat dan Daerah.

BLU

Laporan

dilampirkan
Konsolidasian

B. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Pemerintah pusat/daerah menyampaikan laporan


keuangan konsolidasian dari gabungan semua
laporan

entitas

legislatif.

pelaporan

Laporan

kepada

keuangan

lembaga

konsolidasian

tersebut disusun sesuai dengan periode pelaporan


masing-masing entitas pelaporan sebagaimana
disebutkan dalam PSAP 11 paragrap 7 bahwa
Laporan keuangan konsolidasian disajikan untuk
periode

pelaporan yang sama dengan periode

pelaporan keuangan entitas pelaporan dan berisi


jumlah komparatif dengan periode sebelumnya.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai

PSAP

11

tentang

Laporan

Keuangan

Konsolidasian memberikan acuan dan aturan


dalam

penyusunan

laporan

keuangan

konsolidasian pada unit-unit pemerintahan dalam


rangka menyajikan laporan keuangan untuk tujuan
umum (general purpose financial statements) demi
meningkatkan kualitas dan kelengkapan laporan
keuangan. Laporan keuangan konsolidasian adalah
suatu laporan keuangan yang merupakan gabungan
keseluruhan laporan keuangan entitas pelaporan
atau entitas akuntansi sehingga tersaji sebagai satu

dengan anggaran yang telah ditetapkan dan dirinci

entitas tunggal.
Konsolidasi dilakukan dengan menggabungkan

menurut organisasi, fungsi, subfungsi, program

dan menjumlahkan akun yang diselenggarakan

dan jenis belanja sehingga dapat diperbandingkan

oleh entitas pelaporan dengan entitas pelaporan

dengan anggaran dan realisasi tahun sebelumnya.

lainnya atau entitas akuntansi dengan entitas

Laporan keuangan konsolidasian disusun dan

akuntansi

disajikan

mengeliminasi akun

secara

komparatif

sehingga

dapat

lainnya

dengan

atau

tanpa

timbal balik. Dalam hal

dilakukan analisis trend perubahan kenaikan dan

konsolidasi dilakukan tanpa mengeliminasi akun-

penurunan penggunaan anggaran. Disamping itu

akun yang timbal-balik, maka nama-nama akun

dalam

yang timbal balik dan estimasi besaran jumlah

penyusunan

konsolidasian

diikuti

keuangan
proses

dalam akun yang timbal balik dicantumkan dalam

eliminasi akun-akun yang saling timbal balik atau


accounts)

CaLK.
Entitas pelaporan menyusun laporan keuangan

sebagaimana disebutkan dalam PSAP 11 paragrap

dengan menggabungkan laporan keuangan seluruh

9 yang berbunyi Proses konsolidasi diikuti

entitas akuntansi yang secara organisatoris berada

dengan

di bawahnya.
Harapan Penulis adalah agar PSAP 11 dapat

saling

harus

laporan

menghapus

eliminasi

dengan

(resiprocal

akun-akun

timbal

balik

(reciprocal accounts). Namun demikian, apabila


eliminasi dimaksud belum dimungkinkan, maka
hal tersebut diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
Contoh akun timbal balik antara lain sisa Uang
Yang Harus Dipertanggungjawabkan yang belum

menjadi acuan akan pentingnya

penyusunan

laporan keuangan konsolidasian yang selama ini


belum dilaksanakan secara menyeluruh oleh
entitas pelaporan
Saran yang dapat Penulis sampaikan:
1. Perlu adanya pembinaan, misalnya pelatihan,

Bendaharawan

dalam rangka meningkatkan kualitas pegawai

Pembayar sampai dengan akhir periode akuntansi.

pemerintah di bidang akuntansi, terutama

Perkiraan ini harus dieliminasi dengan perkiraan

terkait

dipertanggungjawabkan

yang

sama

di

oleh

entitas

pelaporan

menyelengggarakan fungsi perbendaharaan.

yang

penyusunan

laporan

keuangan

konsolidasi;
2. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi
hendaknya dilakukan oleh pegawai yang betulbetul

mengerti

tentang

akuntansi,

dan

ketentuan-ketentuan yang menjadi pedoman

[5] http://staff.ui.ac.id/system/files/users/martani/mat

dalam penyusunan hendaknya hanya ada satu

erial/psap11konsolidasitotksapcompatibilitymod

pedoman yang dapat dijadikan acuan dalam

e.pdf
(diakses tanggal 29 Januari 2015)

penyusunan, sehingga tidak membingungkan


dalam pelaksanaannya;
3. Kontribusi penyusunan

laporan

terhadap

laporan gabungan sangatlah penting sehingga


SKPD harus menguasai teknis penyusunan
laporan keuangan untuk menghindari kesalahan
dan tepat waktu dalam penyusunan laporan
yang

pada

akhirnya

dapat

memberikan

kontribusi dengan baik dan benar serta dapat


dipetanggungjawabkan.

Untuk

menghindari

ketidakcocokan data dalam laporan keuangan


SKPD

dan

Laporan

keuangan

gabungan

(laporan keuangan pemerintah daerah) dapat


dilaksanakan

konsolidasi

dengan

pusat

penyusunan laporan pemerintah daerah secara


rutin, sehingga kontribusi penyusunan laporan
terhadap laporan gabungan dapat terlaksana
dengan baik.

DAFTAR REFERENSI
[1] Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara
[2] Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
[3] Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah
[4] http://accountingarea.blogspot.com/2012/07/lapo
ran-keuangan-konsolidasian.html
(diakses tanggal 29 Januari 2015)

Anda mungkin juga menyukai