Abstract: This study aims to determine the relationship between social skills with
social networking addiction in adolescents in Jombang. The hypothesis of this study is
"There is a relationship between social skills with social networking addiction".
Samples numbered 65 adolescents aged 16-19 years from schools MAN Jombang. The
sampling technique used is the quota random sampling. The independent variable in
this study is social skills, while the dependent variable is social networking addiction.
Hipotesis Networking Addiction is no negative relationship between social skills with
social networking addiction. Statistical analysis method used is the product moment
correlation technique with the following results: rxy = -0.402 to 0.001 (p <0.01) it
shows there is a very significant negative correlation between the ability Socialisation
with social networking addiction so the hypothesis is accepted.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan
sosialisasi dengan kecanduan jejaring sosial pada remaja di Jombang. Hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah Ada hubungan antara kemampuan sosialisasi
dengan kecanduan jejaring sosial. Sampel berjumlah 65 orang remaja berusia 16-19
tahun yang berasal dari sekolah MAN Jombang. Teknik sampling yang digunakan
yaitu quota random sampling. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Kemampuan
sosialisasi, sedangkan variabel tergantungnya adalah Kecanduan Jejaring Sosial.
Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara kemampuan sosialisasi
dengan kecanduan jejaring sosial. Metode analisis statistik yang digunakan adalah
teknik korelasi product moment dengan hasil sebagai berikut : rxy = -0,402 dengan
0,001 (p < 0,01) hal menunjukkan ada korelasi negatif yang sangat signifikan antara
Kemampuan Sosialasi dengan kecanduan jejaring sosial jadi hipotesis diterima.
Kata kunci : Kemampuan sosialisasi, kecanduan, jejaring sosial
Pendahuluan
Sejarah perkembangan Internet merupakan modus baru dalam
pendistribusian informasi dan ilmu pengetahuan. Akses kejaringan ini
sedangmenjadi trendbagi masyarakat. Hal ini disebabkan begitu gencarnya
pemberitahuan di media massa. Media ini masih akan terus berkembang pesat.
Oleh karena itu, berbagai aspek yang menyangkut mengenai pengenalan
sistem, pemanfaatan dan penguasaan teknologi ini sangat patut dipelajari dan
dikembangkan terus. Jaringan internet telah dibangun lebih dari 10 tahun yang
107
108
109
110
111
112
113
adalah individu yang tidak atau hanya sedikit tertarik pada internet. Model
pertama adalah yang biasa kecanduan disebut kecanduan internet.
Kecanduan Jejaring sosial adalah suatu kondisi kronis dalam sistem
motivasi dalam perilaku mencari kesamaan sosialitas, mulai dari yang dikenal
sehari-hari sampai dengan keluarga melalui internet. Jejaring sosial merupakan
struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi.
Jejaring ini menunjukkan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan
sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga.
Pada umumnya, sosialisasi merupakan hasil dari interaksi dengan orang
tua, para guru, dan teman-teman. Namun demikian, media massa, teknologi
informasi dan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya juga bertindak
sebagai agen sosialisasi yang penting. Sosialisasi masyarakat merupakan suatu
proses penanaman atau mempelajari nilai-nilai, norma-norma, dan kebiasaan
yang ada pada suatu kelompok masyarakat tertentu.
Metode Penelitian
Populasi penelitian ini adalah 65 Siswa-siswi MAN Jombang. Berjenis
laki-laki dan perempuan. Berusia 16-18 tahun. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Random Sampling. Pada
random sampling, semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk
dimasukkan ke dalam sampel.
Identifikasi Variabel-variabel Penelitian ini meliputi Variabel Tergantung nya
adalah Kecanduan Jejaring Sosial. Sedangkan Variabel Bebas yaitu Kemampuan
bersosialisasi
Kecanduan Jejaring Sosial di ungkap dengan menggunakan teori
Goldberg, ciri-ciri kecanduan jejaring sosial adalah (1). Sering lupa waktu, (2)
Gejala menarik diri, (3) Munculnya sebuah kebutuhan konstan untuk
meningkatkan waktu yang dihabiskan, (4) Kebutuhan akan peralatan komputer
yang lebih baik dan aplikasi yang lebih banyak untuk dimiliki, (5) Sering
berkomentar, berbohong, rendahnya prestasi, menutup diri secara sosial, dan
kelelahan.
Tabel 1
Blue Print Skala Kecanduan Jejaring Sosial
Ciri - ciri Kecanduan
No
Favourable
Unfavourable
Jejaring Sosial
1.
Sering lupa waktu
1,2,3,4,16,26,36,46
5,6,17,27,37,47
2.
Gejala menarik diri
7,8,18,28,38,48,49,50
9,19,29,39,51
3.
Munculnya sebuah
kebutuhan konstan untuk
10,20,30,40,52,23,54
11,21,31,41
meningkatkan waktu
14
13
11
114
4.
5.
yang dihabiskan
Kebutuhan
akan
peralatan
yang
lebih
canggih
Sering berkomentar,
berbohong, rendahnya
prestasi, menutup diri
secara sosial, dan
kelelahan
Jumlah
12,22,32,42,55,56
13,53,33,43
10
14,24,34,44,47
15,25,35,45
34
23
57
No.
1.
2.
3.
4.
Tabel 2
Blue Print Skala Kemampuan Sosialisasi
Ciri ciri Kemampuan
Favoureble
Unfavoureble
Sosialisasi
Pelakunya lebih dari 1 orang
1,2,15,16,23,27
3,4,17,28,32
Terjadinya komunikasi antara
5,6,18,24,29
7,8,30,31
pelaku melalui kontak sosial
Memiliki tujuan yang jelas
9,10,19,34
11,20,25,33
Dilaksanakan melalui pola
12,13,21
14,22,26,35
sistem sosial tertentu
Jumlah
18
17
11
9
8
7
35
115
Hasil uji validitas (kesahihan) didapatkan hasil bahwa dari 35 item yang
diuji ada 28 item yang valid, sedangkan jumlah item yang gugur sebanyak 7.
Adapun item-item yang gugur meliputi item nomor : 16, 20, 22, 23, 24, 26, 27.
Indeks validitas antara 0,245 s/d 0,587. Hasil uji reliabilitas (keandalan)
didapatkan hasil rtt = 0,868 dengan p = 0,000 yang berarti cukup reliabel (cukup
andal).
Penelitian ini bertujuan untuk menguji signifikansi korelasi antara
Kemampuan Sosialisasi dengan KecanduanJejaring Sosial. Hal ini berarti
menguji signifikansi hubungan satu variabel bebas bergejala kontinum dengan
satu variabel tergantung bergejala kontinum pula, maka model analisis statistik
yang tepat untuk penelitian ini adalah Analisis KorelasiProduct Moment.
Perhitungan analisis statistik ini menggunakan komputer dengan
program SPS (Seri Program Statistik), Menu program : Analisis Dwivariat :
Analisis Korelasi Momen Tangkar, edisi Sutrisno Hadi & Yuni Pamardiningsih,
Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta
Hasil dan pembahasan
Hasil penelitian berupa hasil analisis statistik Product Moment. Adapun
hasil perhitungan analisis tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Sumber
XY
r
-0,402
Tabel 3
Hasil Analisis Product moment
p
Kesimpulan
0,001
p < 0,01
Signifikansi
Sangat Signifikan
Keterangan :
R
: Indeks Korelasi
X
: Kemampuan Sosialisasi
Y
: Kecanduan Jejaring Sosial
p
: Peluang Ralat
Hasil analisis didapatkan bahwa r XY= -0,402 dengan p = 0,001 (p < 0,01)
hal ini menunjukkan bahwa Ada korelasi negatif yang sangat signifikan antara
Kemampuan Sosialisasi dengan Kecanduan Jejaring Sosial. Arah negatif artinya
semakin tinggi Kemampuan Sosialisasi maka semakin rendah Kecanduan
Jejaring Sosial jadi hipotesis diterima.
Dari hasil analisis data dengan menggunakan analisis statistik Product
Moment menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan
antara Kemampuan Sosialisasi dengan Kecanduan Jejaring Sosial. Hal ini
menunjukkan bahwa remajayang mempunyai tingkat kemampuan sosialisasi
tinggi, maka semakin rendah Kecanduan Jejaring Sosial. Sehingga mudah
116
117
118
Daftar Pustaka
Apriliyah, Naning. (2010). Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan
Kemampuan Komunikasi. Skripsi. Jombang : Fakultas Psikologi Universitas
Darul Ulum.
Asiqin, A. (2009). Dampak Penggunaan Jejaring Sosial. Diakses tanggal 25 Januari
2012 pukul 20.30 dari http:// luvyayang.wordpress.com/2009/10/
Daryanto. (2010). Teknologi Jaringan Internet. Bandung : PT. SaranaTutorial
Nurani Sejahtera
http://www.psikologizone.com/ragam-definisi-kecanduan/065111715
http://tiafaira.blogspot.com/2009/11/pengaruh-jaringan-sosial-terhadappara.html
http://sosiologipendidikan.blogspot.com/2008/11/sosialisasi-dankepribadian.html
http://aminnatul-widyana.blogspot.com/2011/07/proses-sosialisasi.html
http://www.ridwanforge.net/blog/jejaring-sosial-social-networking
http://sosiologipendidikan.blogspot.com/2008/11/sosialisasi-dankepribadian.html
http:/www.psikologione.com/kasus-kecanduan-internet-meningkat-dijerman/065116833
http://akhmadfarhan.wordpress.com/2012/01/28/apakah-anda-kecanduaninternet/
119
http://rizkaamandaputri.blogspot.com/2011/11/mediasosial-telah-memainkanperan-besar.html
http://ruangpsikologi.com/gangguan-kecanduan-internet
http://id.shovoong.com/social-sciences/conseling/2205683-pengertiankecenderungan-kecanduan-mengakses-internet/
http://ameljunpyo.blogspot.com/2010/01/pengertian-jejaring-sosial.html
http://tiafaira.blogspot.com/2009/11/pengaruh-jaringan-sosial-terhadappara.html
http:/hafidznurfajri-public.blogspot.com/2012/10/internet-addction-kecanduaninternet 12.html
RidjalBaidoeri,
T.
(2011).
Sosialisasi
Proses
Menjadi
Anggota
Masyarakat.Makalah.Jombang : Fakultas Psikologi Universitas Darul
Ulum.
Ruchayati, Siti. (2012). Blak-blakan Bahas Mapel Sosiologi SMA.Yogyakarta
:Penerbit Cabe Rawit.
Rinjani, H & Firmanto, A. (2013). Kebutuhan Afiliasi denagn mengakses Facebook
pada remaja. Jurnal Psikologi Volume 01, No.01 75-84. Malang : Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Soetjipto, Helly P. (2005). Pengujian Validitas Konstruk Kriteria KecanduanInternet.
Jurnal Psikologi Volume 32, No.2 74-91. Yogyakarta : UnitPublikasi
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Reber, Aftur S & Emily S.(2010). The Penguin Dictinary of Psychology
(KamusPsikologi). Yogyakarta : Pustaka Belajar
Widyatamma, Tim. (2010). Kamus Psikologi. Jakarta : Widyatamma