CONTOH BPR :
Business Process Reengineering ( BPR ) juga di kenal sebagai proses inovasi dan
rekayasa ulang proses utama bisnis. Selain itu BPR terkadang di definisikan dengan namanama yang lain seperti : inovasi proses, rekayasa proses utama, analisa proses kerja dan
peningkatan proses. Di dalamnya terjadi perubahan radikal proses bisnis untuk mendapatkan
hasil kinerja dan pengurangan biaya.
Perusahaan yang pelu menerapkan reengineering itu adalah
1. Kebangkrutan yang akan menerpa. PT Timah merupakan salah satu contoh yang
tanggap menerapkan konsep ini sebelum mengalami kebangkrutan.
2. Mereka memandang akan banyak ancaman yang bakal muncul. Dalam hal ini
PROTOTYPE
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak
digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling
berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Untuk mengatasi ketidakserasian antara
pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhakan kerjasama yang baik diantara
keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan
pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui
proses-proses dalam menyelasaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan
menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan. Kunci
agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan
main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype
dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau
seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi
yang sudah ditentukan.
Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan :
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat
lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan
dibuat.
2. Membangun prototyping :
Dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada
pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
3. Evaluasi protoptyping :
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah
sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil.
Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan sistem :
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa
pemrograman yang sesuai .
5. Menguji sistem :
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites
dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box,
Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain
6. Evaluasi Sistem :
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang
diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan sistem :
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan
CASE TOOL
Sebuah CASE Tool adalah sebuah produk berbasis computer yang tujuannya
mendukung satu atau lebih aktivitas kerekayasaan software dalam proses pengembangan
software.
Manfaat CASE Tool
1. Meningkatkan kecepatan :
CASE Tool memberikan otomatisasi dan mengurangi waktu untuk menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan, khususnya pekerjaan yang melibatkan penggambaran diagram
dan yang berhubungan dengan spesifikasi.
2. Meningkatkan Akurasi :
CASE Tool dapat menyediakan debugging dan error checking berkelanjutan yang
mana sangat penting menghilangkan kerusakan secara dini, yang berperan penting
dalam mementuk software yang modern. Jika koreksi dilakukan di tahap awal,
misalnya tahapan desain, maka akan menghemat waktu dan tenaga. Saat system
bertambah besar, system akan lebih susah untuk dimodifikasi. Pencarian error
menjadi lebih sulit. Mengurangi Waktu Perawatan CASE menyediakan tool untuk
reenginering yang penting karena membuat proses menjadi efisien, hemat waktu, dan
murah dengan cara menemukan bagian-bagian yang lama dari sistem yang dapat
dipakai kembali.
3. Dokumentasi yang lebih baik :
Banyak tools memiliki revisi-revisi untuk komentar dan catatan mengenai
pengembangan sistem dan perawatannya.
4. Pemrograman oleh Non Programmer :
Dengan berkembangnya teknologi berorientasi objek dan client server, pemrograman
dapat juga dilakukan oleh orang yang tidak memiliki latar belakang pemrograman.
Penting untuk memahami logika program dan memiliki kemampuan untuk
menganalisis organisasi program yang dipakai dalam membangun software yang baik.
Dengan menggunakan lower case tool, dimungkinkan untuk mengembangkan
software dari desai awal dan tahap analisis
5. Manfaat yang tak tampak :
CASE Tool dapat digunakan untuk mmengikut sertakan pemakaii, sehingga
didapatkan penerimaan yang baik terhadap sistem yang baru.
Jenis-Jenis CASE Tool
1. Upper CASE Tool :
Tool ini digunakan untuk merencanakan sistem, analisis sistem, dan desain umum
sistem
2. Lower CASE Tool :
Tool ini digunakan untuk desain sistem secara detail, implementasi sistem, dan
dukungan sistem
Desk Tool :
Alat yang dapat digunakan untuk meminimalkan aplikasi apapun,juga dapat
membuat aplikasi transparan.Desk Tool merupakan paket dengan banyak tools
canggih lainnya seperti CritHide (menyembunyikan semua aplikasi yang berisi
kata kunci particular)
2. Bahasa Pemrograman C++:
Mmerupakan penerus bahasa C yang mendukung pemrograman berorientasi objek
(OOP, Object Oriented Programming). C++ mempunyai fasilitas template untuk
mendukung konsep generisitas.
3. The IEF (Information Engineering Facility) adalah
nama pertama siklus hidup penuh komputer-aided software engineering (CASE)
tool, yang sekarang sedang melalui tiga pemilik berbeda (Texas Instruments,
Sterling Software dan CA) dan beberapa nama yang berbeda (IEF, Komposer oleh
IEF, Komposer, COOL: Gen, Advantage Gen, AllFusion Gen dan, pada tahun
2007, CA Gen).
4. PostgreSQL adalah
database yang powerful dan tidak kalah dengan database komersil sekelasnya
Oracle, Sybase maupun Informix. PostgreSQL yang mendukung standar SQL92
dan SQL99 ini juga mendukung bahasa pemrograman C, C++, Java, Tcl, Perl,
Python, PHP, dst.
5. Visual Basic :
Pemograman yang mudah digunakan untuk pengembangan aplikasi,baik itu
aplikasi kecil maupun aplikasi besar.