Anda di halaman 1dari 1

Picu Gatal, Diare, Sampai Alergi

Kaltim Post, 17 Juli 2011

Salah satu problem yang dikeluhkan dari sarang burung walet adalah aspek kesehatan. Ada dua pemicunya, dari burung waletnya sendiri dan dari dampak lingkungan yang terjadi. Kalau dari burungnnya misalnya flu burung. Dari lingkungannya, kotorang walet bisa membawa penyakit. Ketika wabahnya datang, rentan terjadi penyebaran karena pembawaan lintas daerah, kata Kapala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Dyah Muryani. Masih dari segi lingkungan, dampaknya juga berpotensi memicu ISPA, alergi penyakit, kulit, diare, sampai asma. Bakteri kotoran unggas itu juga bisa terbawa angin dan menyebabkan gatal-gatal karena lingkungan yang tidak bersih. Akan tetapi, DKK belum bisa memberikan sampel lokasi mana saja yang paling rawan memicu penyakit. Indikasi itu hanya dilihat dari sampel lokasi sarang burung walet yang sudah ada di Balikpapan plus interaksi dengan masyarakat sekitarnnya. Secara spesifik, kami belum melakukan observasi mengenai persoalan ini. Jadi belum ada klasifikasi penyakit mana yang berpotensi paling kuat akibat keberadaan walet. Tapi kami sudah punya rencana melakukan survey. Dalam waktu dekat akan kami lakukan, terang Dyah. Memang semestinya lahan walet tidak berdekatan langsung dengan masyarakat, karena memang dianjurkan jauh dari pemukiman. Jadi ada lokasi khusus, seperti di daerah-daerah lain, dikelompok-kelompokkan, tandasnya.

Anda mungkin juga menyukai