Topik
Sasaran
: Keluarga Tn. E
Tempat
Hari/Tanggal
Waktu
: 1 x 30 menit
A. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Pada akhir proses penyuluhan, pasien dan keluarga dapat memahami
penyakit Penyakit Tuberculosis dan perawatan di rumah.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Penyakit Tuberculosis
selama 20 menit, diharapkan keluarga Tn. E mampu memahami tentang:
1. Pengertian Tuberculosis
2. Klasifikasi Tuberculosis
3. Faktor penyebab Tuberculosis
4. Gejala Penyakit Tuberculosis
5. Perawatan di rumah
6. Pencegahan Penyakit Tuberculosis
7. Diet Penyakit Tuberculosis
8. Mengurangi konsumsi rokok sebagai pemicu kembalinya penyakit
Tuberculosis
B. MATERI
Terlampir
C. METODE
1.
Ceramah
2.
Diskusi
D. MEDIA
1. Leafle
2. Buku tentang Gaya hidup sehat dan Larangan merokok
3. SAP
E. KEGIATAN PENYULUHAN
No
WAKTU
.
1.
5 menit
KEGIATAN PENYULUH
KEGIATAN PESERTA
Pembukaan :
Memperkenalkan diri
Menjelaskan
Mendengarkan
dari Memperhatikan
tujuan
penyuluhan
2.
10 Menit
akan diberikan
Pelaksanaan :
materi
Menjelaskan
penyuluhan
berurutan
Memperhatikan
dengan
dan
teratur
tentang:
1. Pengertian
Penyakit
Tuberculosis
2. Klasifikasi Tuberculosis
3. Faktor
penyebab
Penyakit Tuberculosis
4. Gejala
Penyakit
Tuberculosis
5. Perawatan di rumah
pertanyaan
6. Pencegahan
diajukan
Penyakit
Tuberculosis
7. Diet
Tuberculosis
Penyakit
yang
8. Mengurangi
rokok
konsumsi
sebagai
kembalinya
pemicu
penyakit
Tuberculosis
Memberi
kepada
3.
10 menit
kesempatan
peserta
untuk
bertanya
Evaluasi :
inti Menyimak
Menyimpulkan
penyuluhan
Menyampaikan
secara
Bertanya
tentang
hal
Memberikan
kesempatan
2 menit
yang
dilontarkan.
Terminasi :
materi Mendengarkan
Menyimpulkan
penyuluhan
yang
telah
disampaikan
Mengucapkan
terimakasih
Mengucapkan
penutup
F. KRITERIA EVALUASI
1.
Evaluasi Struktur
Pengorganisasian
penyelenggaraan
penyuluhan
dilakukan
sebelumnya
2.
Evaluasi Proses
3.
MATERI PENYULUHAN
PENYAKIT TUBERCULOSIS
A. PENGERTIAN
Tuberkulosis
Mycobacterium
merupakan
merupakan
tuberculosis.
organisme
penyakit
Kuman
patogen
infeksi
batang
maupun
yang
disebabkan
tanhan
asam
saprofit.
Ada
ini
oleh
dapat
beberapa
sehingga
bagian
apikal
ini
merupakan
tempat
predileksi
penyakit
Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang
sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. Terjadi gesekan
kedua pleura sewaktu pasien menarik/melepaskan napasnya.
5. Malaise
Penyakit tuberkulosis bersifat radang yang menahun. Gejala malaise
sering ditemukan berupa anoreksia (tidak ada nafsu makan), badan
makin kurus (berat badan turun), sakit kepala, meriang, nyeri otot, dan
keringat pada malam hari tanpa aktivitas. Gejala malaise ini makin lama
makin berat dan terjadi hilang timbul secara tidak teratur.
D. KOMPLIKASI PENYAKIT TUBERCULOSIS
a.
Pasien barui TB paru BTA positif
b.
Pasien TB paru BTA negatif thorak positif
c.
Pasien TB ekstra paru
2. Kategori 2 (2HRZES / HRZE / 5H3R3E3)
Diberikan untuk pasien BTA positif yang telah diobati sebelumnyaq
3.
a.
Pasien kambuh
b.
Pasien gagal
c.
Pasien dengan pengobatan 3 tahun terputus ( Default)
OAT sisipan (HRZE)
Paket sisipan KDT adalah sama seperti panduan paket untuk taha kategori -1 yang diberikan
selama sebulan ( 28 hari) . Jenis dan dosis obat OAT sebagai berikut.
1. Isoniasid (H)
Obat ini sangat efektif terhadap kuman dalam keadaan metabolic aktif. Dosis harian yang
dianjurkan 5 mg / kg BB, sedangkan untuk pengobatan intermiten 3 X semingggu
diberikan dengan dosis 10 mg / kg BB.
2. Rifamisin (R)
Dapat membununuh kuman semi dorman yang tidak dapat dibunuh isoniasid. Dosis 10
mg / kg BB diberikan sama untuk pengobatan harian maupun intermiten 3 X seminggu.
3. Pirasinamid (Z)
Dapat membunuh kuman yang berada dalam sel dengan suasana asam. Dosis harian
dianjurkan 25 mg / kg BB, sedangkan untuk pengobatan intermiten 3 X seminggu
4. Streptomisin (S)
Dosis harian dianjurkan 15 mg / kg BB, sedeangkan untuk pengobatan intermiten 3 X
seminggu diberikan dengan dosis yang sama. Penderita berumur sampai 60 tahun
dosisnya 0,75 gr/ hari. Sedangkan untuk berumur 60 th atau lebih diberikan 0,50 gr/ hari
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006)
harus terdiri dari banyak buah dan sayuran segar. Hal ini penting untuk
mempertahankan asupan kalori yang tepat. Mengkonsumsi berbagai buahbuahan dan sayuran. Diet untuk pasien tb juga harus memasukkan kacangkacangan. Hal ini membantu untuk menjaga berat badan dan juga
membangun kekebalan terhadap penyakit lebih lanjut. Susu dan produk susu
juga harus menjadi bagian dari diet. Ada juga produk susu rendah lemak dan
lemak bebas tersedia saat ini.
Selain diet yang tepat, individu juga harus mendapatkan istirahat yang
cukup sehingga sistem kekebalan tubuh dapat pulih dan berfungsi dengan
baik. Ketika terpengaruh dengan TBC, disarankan untuk tinggal di rumah.
G. MAKANAN DAN ZAT YANG PERLU DIHINDARI UNTUK DIGUNAKAN
Seperti yang selalu terjadi untuk kesehatan yang baik, ada makanan tertentu
yang tidak boleh makan dan zat Anda tidak harus menggunakan.
Dapat dilihat dibawah ini bahan makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan pada penderita tuberculosis.
Bahan Makanan
Sumber karbohidrat
Dianjurkan
Nasi,
roti,
Tidak Dianjurkan
dan
kue
Daging
sapi,
kelapa
atau
santan kental
ayam, Dimasak dengan banyak
olahan
seperti
dan
olahannya
Sayuran
hasil
seperti
Buah-buahan
dan kukus
Semua
jenis
seperti;
segar
pepaya,
semangka,
melon,
pisang,
kaleng,
buah
buah
kering
dan
jus
Minuman
buah
Madu, sirup, teh dan Minuman rendah kalori
kopi encer
Minyak
mentega,
Bethany,
R.D.
2011.
Diet
for
Tuberculosis
Patients.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). 2009. Kamus Gizi Pelengkap Keluarga
Sehat. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Rodriguez,
Diana.
2009.
The
Right
Diet
to
Beat
Tuberculosis.