Anda di halaman 1dari 1

Sekelompok mahasiswa UNY yaitu Sarah Sekar Langit dan Zulfatin Rahmahani dari prodi

Pendidikan Bahasa Inggris serta Ari Wahyu Martina dari prodi Pendidikan Bahasa Jerman
Fakultas Bahasa dan Seni, serta Surya Jatmika dari prodi Fisika FMIPA dan Diah Intan
Kusuma prodi Pendidikan Akuntansi FE mengolah limbah roti kadaluarsa menjadi bros
yang cantik. Menurut Sarah Sekar Langit untuk mengolah roti kadaluarsa menjadi bros
digunakan seni pengolahan roti menjadi clay yang disebut dengan nendo. Nendo sendiri
berasal dari Jepang dan dibawa langsung ke Indonesia.
Zulfatin Rahmahani menambahkan bahwa bros ini memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan produk lain yang sejenis, diantaranya mudah mengikuti mode yang
sedang berkembang di masyarakat sehingga lebih up to date, bisa bertahan lama, dapat
ditambahkan aroma, dan harga jual sangat murah. Yang terpenting, bros ini merupakan
produk go green yang ramah lingkungan, ujar Zulfatin.

Anda mungkin juga menyukai