Anda di halaman 1dari 10

Lambang Negara indonesia

Lambang kabupaten senggau

Arti lambang Negara indonesia

Arti lambing kabupaten senggau

Garuda dengan perisaimemiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang


mewujudkan lambang tenaga pembangunan.
Garuda memiliki sayap yang masing-masing berbulu 17, ekor berbulu 8,
pangkal ekor berbulu 19, dan leher berbulu 45, adalah tanggal, bulan dan
tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
(1) Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang
melukiskan katulistiwa.
(2)Pada perisai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 terdapat lima buah
ruang yang mewujudkan dasar Pancasila sebagai berikut:
a. dasar Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian
tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima;
b. dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali
rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai;
c. dasar Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian
kiri atas perisai;
d. dasar Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di
bagian kanan atas perisai; dan
e. dasar Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan
kapas dan padi di bagian kanan atas perisai

Tidak ada

VISI MISI KABUPATEN


SENGGAU
Visi Pembangunan Kabupaten Sanggau :
Sanggau Maju dan Terdepan

Misi Pembangunan Kabupaten Sanggau adalah :


1. Memperkuat dan memperbaiki perencanaan daerah, database kabupaten sanggau, rtrw dan penataan lahan desa.
2. Mereposisi kebijakan daerah yang berorientasi kepada ekonomi kerakyatan, harmonisasi investor, rakyat dan
buruh/karyawan
3. Melakukan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan serta infastruktur, struktur lainnya yang terencana dan
terukur sesuai dengan prioritas, pemerataan sampai pada tingkat kampung
4. Mereposisi kebijakan perkebunan berskala investasi dan melakukan gerakan pengamanan investasi yang ada
dengan prinsip kerakyatan dan keadilan serta pengembangan perkebunan rakyat/ koperasi dengan bersetara (karet,
kakau, lada, sawit
5. Mereposisi kebijakan pendidikan dan kesehatan melalui peningkatan kesejahteraan guru/para medis untuk
kesejahteraan masyarakat , pendidikan dan kesehatan yang dibiayai pemkab, perbaikan infrasrtuktur dan mutu
pendidikan/kesehatan.
6. Melakukan reformasi birokrasi publik dalam rangka menciptakan organisasi pemerintahan yang kuat dan efektif
7. Pengembangan ketahanan pangan keluarga melalui diversifikasi usaha pertanian perkebunan / peternakan yang
berbasis rumah.
8. Pengembangan usaha mikro produktif dan investasi dalam rangka meningkatkan pendapatan / keuangan
masyarakat, memperkuat usaha produktif secara partisipatif / kerakyatan.
9. Pengembangan keuangan daerah dalam rangka pembiayaan kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang
berkelanjutan.
10. Menggali sumber-sumber keuangan daerah dengan memetakan potensi dan mendorong kegiatan perekonomian
yang berdampak tidak langsung (multiplayer effect) terhadap pencapaian hasil-hasil pembangunan.
11. Percepatan pembangunan wilayah perbatasan yang sinergis, terukur dan berkelanjutan pada kawasan cepat
tumbuh dan tertinggal.
12. Penataan ibukota kabupaten dan penanganan sampah perkotaan.

SEJARAH

Sanggau adalah sebuah nama sebuah kabupaten di Kalimantan Barat yang terletak
tidak begitu jauh dari kota pontianak. Sebelum berubah menjadi kabupaten, di
wilayah Sanggau berdiri satu kerajaan Melayu yang sudah ada sejak abad ke-4
Masehi. Penyebutan"Sanggau"sendiri berasal dari nama tanaman yang tumbuh
ditepi sungai daerah tempat berdirinya kerajaan itu, yakni sungai sekayam. Dalam
bukuSejarah Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan BaratKarya J.U Lontan
disebutkan bahwa Sungai Sekayam merupakan tempat merapatnya rombongan
yang dipimpin Dara Nante, seorang perempuan ningrat dari Kerajaan Sukadana,
Ketapang, saat mencari suaminya yang bernama Babai Cinga (J.U. Lontaan,
1975:70). Namun ada juga pendapat yang meyakinini bahwa nama "Sanggau"
diambil dari nama Suku Dayak Sanggau, sebuah klan Suku Dayak yang menjadi
suku asal Baba Cinga.
Kontrak 1756, SultanTamjidullah Idari Banjarmasin dengan VOC-Belanda
mendaftarkan Sanggau dalam wilayah pengaruhKesultanan Banjarmasin.[2]
Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indi tahun 1849, wilayah ini termasuk
dalam wester-afdeeling berdasarkanBsluit van den Minister van Staat,
Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8
Suku Melayu adalah suku asli Kabupaten Sanggau yang dahulunya merupakan

Kabupaten Sanggauadalah salah satuDaerah Tingkat IIdi


provinsiKalimantan Barat. Kabupaten Sanggau merupakan salah
satu daerah yang terletak di tengah-tengah dan berada di bagian
utara provinsi Kalimantan Barat dengan luas daerah 12.857,70 km
dengan kepadatan 29 jiwa per km. Dilihat dari letak geografisnya
kabupatensanggau terletak di antara 1 10" Lintang Utara dan 0
35" Lintang Selatan serta di antara 109 45", 111 11" Bujur Timur.
Daerah ini merupakan tempat kelahiranGubernur Kalimantan Barat
saat ini,Cornelis M.H.

IKLIM
Kabupaten Sanggau beriklimtropisdengan rata-rata curah hujan
tertinggi mencapai 196 mm terjadi pada bulan Januari dan
terendah mencapai 54 mm terjadi pada bulan Juli.
Pada umumnya Kabupaten Sanggau merupakan daerahdataran
tinggiyang berbukit danrawa-rawayang dialiri oleh beberapa
sungai seperti SungaiKapuasdan Sungai Sekayam.
Adapun jenis tanah yang terdapat di kabupaten Sanggau adalah
jenispodsolikyang hampir merata di seluruh kecamatan.

TOPOGRAFI
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Sanggau adalah jenis tanah
podsolid merah kuning batuan dan padat yg hampir seluruh
Kecamatan dengan luas mencapai sekitar 576,910 ha.

PARIWISATA
Pancur Aji
Arung jeram
Sipatn Lotup (air panas)
Gunung Tiong Kandang

PENDUDUK
Jumlah penduduk
Jumlah penduduk di Kabupaten Sanggau pada tahun 2010 tercatat sebanyak 407.989 jiwa
terdiri atas 211.304 Laki-laki dan 196.685 Perempuan (BPS 2010) dengan laju Pertumbuhan
sebesar 1,63 Persen per tahun. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Kapuas
dengan jumlah penduduk sebanyak 78.702 jiwa sedangkan jumlah penduduk yang terkecil
terdapat di Kecamatan Noyan dengan jumlah penduduk sebanyak 9.872 jiwa.
Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk Kabupaten Sanggau rata-rata 32 jiwa per km2, dengan jumlah
kepadatan penduduk terbesar adalah Kecamatan Kapuas yakni 57 jiwa per kilometer persegi
dan paling jarang penduduknya adalah kecamatan Toba sebesar 11 jiwa per kilometer persegi.
Masalah pokok dalam bidang kependudukan antara lain adalah jumlah penduduk yang besar,
tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, penyebaran penduduk yang belum merata,
komposisi penduduk yang tidak seimbang serta arus urbanisasi dari desa ke kota. Untuk
mengetahui secara jelas mengenai jumlah dan kepadatan penduduk di Kabupaten Sanggau
pada tahun 2009 dapat dilihat pada link Kabupaten Sanggau terkait.

Anda mungkin juga menyukai