Anda di halaman 1dari 16

TOXICOLOGY

BY :
HENIK TRI RAHAYU, S.Kep.Ns

KERACUNAN
KLASIFIKASI:
A.Menurut cara terjadinya keracunan:
1.Self Poisoning
2.Attempted Suicide
3.Accidental Poisoning
4.Homicidal Poisoning

B. Menurut Mula Waktu terjadinya :


Kronik diagnosis sulit ditegakkan krn gx timbul
perlahan dan lama sesudah pajanan
Akut timbul mendadak setelah pajanan dan sering
mengenai pada banyak orang

C. Menurut organ yang terkena:


Racun SSP, racun jantung, racun ginjal dll

D.Menurut jenis bahan kimia:


gol: alkohol, fenol, logam berat, organoklorin dll

Gejala dan Diagnosis


Keracunan
Kesadaran 4 derajat:
Tingkat 1 penderita ngantuk tp mudah

diajak bicara
Tingkat 2 penderita dlm keadaan
sopor, dpt dibangunkan dgn rangsang
minimal
Tingkat 3 Penderita dlm keadaan
soporokoma, hanya dpt bereaksi
rangsangan max.
Tingkat 4 Penderita dlm keadaan koma

Cont..
RESPIRASI Depresi nafas, hambatan

jalan nafas oleh mukus


TD Syok, proknosis buruk bila terjadi
kerusakan pada pusat vasomotor
KEJANG menandakan adanya
rangsangan SSP (Ex. : Amfetamin),
medula spinalis (ol:Striknin), hubungan
saraf otot (oleh insektisida organofosfat)
PUPIL dan reflek extermitas atropin
dan morfin, pupil anisokor pd tosisitas
hipnotik

Cont..
BISING USUS pd kesadaran tingkat

III dan IV bising usus negatif (bisa utk


mencocokan derajat kesadaran)
JANTUNG aritmia, payah dan henti
jantung
LAIN2 ggg keseimbangan as-basa
atau air, tnda kerusakan hati &
ginjal, kelainan EEG, retensi urin,
muntah, diare, bula dll

TERAPI INTOKSIKASI
Keadaan Darurat mencegah ggl napas,
syok, dan absorbsi lebih lanjut
Ggl napas pembersihan jalan napas, Px
dibaringkan dalam posisi miring bergantian
bila tidak sadar, evaluasi dg respirometer
volume <4lt/menit beri O2, bila tjd
apnea lakukan intubasi dg ETT, ventilasi
mekanik dan trakeostomi bila perlu

Cont..
SYOK tjd krn depresi miocard dan
COP (pd toksisitas barbiturat)
Mekanisme : ggn alir balik vena
(1)Permeabilitas kapiler ekatravasasi
cairan dan vol. darah
(2)Katup vena di ekstremitas tdk bekerja
dg baik darah terkumpul dibagian
vena

URUTAN tindakan mengatasi Syok (Barbiturat) :


(1) Px diposisikan dg tungkai sedikit ( 10cm) keatas
(2) Berikan Metaraminol 5 mg IM dan diulangi 2-3
kali dg interval 20 mnt k/p; TDS tidak boleh
>100mmHg (krn pd TDS>100mmHg tdj
inefesiensi kerja jantung serta vasokronstriksi
pemb.drh ginjal)
(3) Bila bl menolong, beri infus dekstran
(4) Beri O2
(5) Asidemia dan payah jantung memperhebat syok
(6) Hidrokortison 100mg tiap 6 jam dapat
ditambahkan pd kasus resisten

PREVENSI ABSORBSI OBAT


Kulit: tidak boleh membersihkan dg zat
pelarut organik (cukup sabun dan air)
Inhalasi: pindahkan keruangan yg segar
Obat ditelan: menimbulkan muntah, GC
(gastric coolin), memberi pencahar.

Tindakan lain: Tx simptomatik


Transfusi : pd px yg mengalami kerusakan
elemen darah akibat keracunan
Dialisis Peritoneal: bila kadar obat dlm
darah besar, dialisis akan lebih berguna
begitu sebaliknya
Misal: alkohol, metilalkohol, amfetamin,
barbiturat kerja panjang, asam borat,
bromid, karbontetraklorida, salisilat,
sulfonamid

Dialisis Paksa: yi: tindakan memberi cairan


parenteral dalam jumlah besar (0,5-1,5 lt/jam)
utk mempercepat ekskresi obat melalui ginjal
Syarat :
(1)Keracunan hrs cukup berat
(2)Obat harus larut dlm air
(3)Berat molekul obat hrs kecil
(4) obat tidak diikat ol protein/lemak
(5)Obat tidak diakumulasi ol suatu rongga/ organ tubuh
(6)Obat tdk diekskresi lbh cepat melalui jln lain (mis:
paru atau usus)

Prinsip2 Pemberian cairan dialisis paksa:


(1) 300ml elektrolit ditambah 80ml urea
50%/jam utk 4 jam pertama; bila diurisis tdk
melebihi 350ml/jam,diurisis paksa harus
dihentikan,krn keadaan ini menandakan
insufisiensi ginjal
(2) Bila diurisis baik, cairan ditingkatkan s/d
600ml elektrolit + 30ml urea 50% perjam utk
4 jam berikutnya
(3) prosedur diteruskan dg 400ml/jam s/d Px
sadar

Hemodialisis dan hemoperfusi


Tindakan yang tidak perlu:
Pemberian cairan IV utk 12 jam pertama, kec.
Bila tdp dehidrasi mis:keracunan salisilat
Antibiotik sbg profilaksis yg rutin
Pernapasan mouth to mouth

Tabel: KERACUNAN DENGAN TINDAKAN TERAPINYA


NAMA ZAT

PERKIRAAN
DOSIS LETAL

TANDA DAN GEJALA

TERAPI

Alkohol (etil)

Muntah, delirium dan depresi SSP

Simtomatik. Beri kopi tubruk. Emetik dgn


mustard satu sendik makan dlm air
atau garam dapur.

Antihistamin

Depresi SSP sampai koma. Kejang


disusul dgn depresi pernafasan.
Mulut kering. Takikardia.

Simtomatik, perhatikan pernafasan. Bila


kejang diberi antikonvulsan, gunakan 34 ml tiopental 2-5% secara IV. Luminal
tidak boleh diberikan.

Asam dan basa kuat


(HCI, H2SO4, KOH,
NaOH)

Korosif

Simtomatik: beri susu. Bila tertelan dlm


larutan pekat, jangan melakukan bilas
lambung.

Aspirin

20 -30 g

Hiperventilasi, keringat, muntah,


delirium, kejang, dan koma. Akhirnya
depresi nafas.

Simtomatik (awasi pernafasan). Beri


susu. Bilas lambung dgn Na-bikarbonat
5%, vitamin K bila ada perdarahan.
Antikonvulsi tidak boleh diberikan.

Atropin (alkaloid
beladona dan
antikolinergik lain)

500-1000 mg
(jmlh lebih kecil
mgkn sudah
berbahaya)

Mulut kering, kulit merah dan panas


mirip beledru pada perabaan;
penglihatan kabur dan midriasis;
takikardia, retensi urin, delirium,
halusinasi dan koma.

Simtomatik: beri susu. Bilas lambung


dgn air. Kateter urin. Perhatikan
pernafasan dan sistem kardiovaskuler.

Barbiturat:
fenobarbital

5g

Dipiron

Reflek berkurang, depresi


pernafasan, koma, syok. Pupil kecil,
dilatasi pada akhirnya.

Bilas lambung walaupun sudah lebih


dari 4 jam. Tinggalkan 30 g larutan
MgSO4 dlm usus. Beri kopi tubruk.

Angioneurotik edema dan kelainan


kulit, eksitasi, kadang-kadang
agranulositosis

Simtomatik: Gejala-gejala kulit dan


angioneurotik edema dpt diberikan
antihistamin dan 0,3 ml epinefrin 1
permil subkutan.

Cont.
NAMA ZAT
Insektisida
Golongan
organofsfat ex.
DDVP, diazinon,
malation dan
paration

PERKIRAAN
DOSIS LETAL

TANDA DAN GEJALA

TERAPI

Muntah, delirium dan depresi SSP

Simtomatik. Beri kopi tubruk. Emetik dgn


mustard satu sendik makan dlm air
atau garam dapur.

Depresi SSP sampai koma. Kejang


disusul dgn depresi pernafasan.
Mulut kering. Takikardia.

Simtomatik, perhatikan pernafasan. Bila


kejang diberi antikonvulsan, gunakan 34 ml tiopental 2-5% secara IV. Luminal
tidak boleh diberikan.

Korosif

Simtomatik: beri susu. Bila tertelan dlm


larutan pekat, jangan melakukan bilas
lambung.

Hiperventilasi, keringat, muntah,


delirium, kejang, dan koma. Akhirnya
depresi nafas.

Simtomatik (awasi pernafasan). Beri


susu. Bilas lambung dgn Na-bikarbonat
5%, vitamin K bila ada perdarahan.
Antikonvulsi tidak boleh diberikan.

Mulut kering, kulit merah dan panas


mirip beledru pada perabaan;
penglihatan kabur dan midriasis;
takikardia, retensi urin, delirium,
halusinasi dan koma.

Simtomatik: beri susu. Bilas lambung


dgn air. Kateter urin. Perhatikan
pernafasan dan sistem kardiovaskuler.

Reflek berkurang, depresi


pernafasan, koma, syok. Pupil kecil,
dilatasi pada akhirnya.

Bilas lambung walaupun sudah lebih


dari 4 jam. Tinggalkan 30 g larutan
MgSO4 dlm usus. Beri kopi tubruk.

Angioneurotik edema dan kelainan


kulit, eksitasi, kadang-kadang

Simtomatik: Gejala-gejala kulit dan


angioneurotik edema dpt diberikan

Anda mungkin juga menyukai