METODE PENELITIAN
penelitian
yang
digunakan
pada
penelitian
ini
adalah
38
39
kelompok terdiri atas 20 sampel, yaitu: Kelompok I adalah sampel resin komposit
dengan tebal 2mm yang direndam pada minuman ringan berkarbonat merk Coca
Cola selama 3, 7, 14, dan 30 hari. Kelompok II adalah sampel resin komposit
dengan tebal 2mm yang direndam pada minuman ringan berkarbonat merk Pepsi
selama 3, 7, 14, dan 30 hari.
4.4.2
Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah kekasaran permukaan pada
Variabel Terkendali
Variabel terkendali pada penelitian ini adalah ukuran resin komposit (tebal
2 mm, diameter 5 mm), lama penyinaran resin komposit (20 detik), dan suhu
ruangan (37 C).
4.4.4
40
diameter 5 mm.
Lama perendaman adalah jangka waktu yang diperlukan dalam prosedur
4.5.3
4.5.4
4.5.5
41
4.6.2
Bahan Penelitian
Resin Komposit light-cured tipe micro-fine merk Solare X 5 ml
Soft drink merk Coca Cola 1,5 L
Soft drink merk Pepsi 1,5 L
Aquadest 1,5 L
Vaseline album
glass
slab
dan
celluloid
strip.
Fiksasi
cetakan
dengan
42
celluloid strip masih di atas bahan dan light curing unit berada di atasnya
(tidak menempel pada celluloid strip).
4.7.1.5 Setelah dipolimerisasi, bahan dikeluarkan dari dalam cetakannya. Koreksi
apabila terdapat porus, kelebihan maupun kekurangan bahan pada
lempeng yang telah dibuat. Jika terdapat kelainan, lempeng tidak boleh
digunakan dan harus mengulang dari proses awal.
4.7.2 Pengelompokan dan perlakuan sampel
4.7.2.1 Sebanyak 40 sampel dibagi menjadi 2 kelompok, masing masing
kelompok terdiri atas 20 sampel resin komposit.
4.7.2.2 Pengukuran pH larutan Coca Cola dan Pepsi dilakukan sebelum
perlakuan menggunakan pH meter. Pengukuran kekasaran permukaan
sebelum perlakuan pada sampel juga dilakukan menggunakan Surface
Roughness Tester.
4.7.2.3 Kelompok I direndam dalam larutan Coca Cola selama 3, 7, 14, dan 30
hari. Masing masing sub kelompok terdiri atas 5 sampel resin komposit
yang diletakkan pada 1 tabung reaksi 10ml yang berisi larutan Coca Cola
sebanyak 5 ml. Pastikan seluruh lempengan terendam dalam larutan.
4.7.2.4 Kelompok II direndam dalam larutan Pepsi selama 3, 7, 14, dan 30 hari.
Masing masing sub kelompok terdiri atas 5 sampel resin komposit yang
diletakkan pada 1 tabung reaksi 10ml yang berisi larutan Pepsi sebanyak
5 ml. Pastikan seluruh lempengan terendam dalam larutan.
4.7.2.5 Tabung-tabung reaksi ditata dengan rapi pada rak tabung reaksi.
Masukkan semua sampel yang diuji dalam inkubator dengan suhu 37 C.
Pemilihan suhu 37 C dimaksudkan agar menyamai dengan suhu dalam
rongga mulut manusia.
4.7.2.6 Setelah jumlah hari yang ditentukan, lempengan resin komposit
dikeluarkan dari tabung reaksi dan dibilas dengan aquadest temperatur
standar (tidak terlalu dingin dan tidak juga terlalu panas) untuk
43
sampel berikutnya.
Pengamatan Kekasaran Permukaan Resin Komposit dengan Surface
Rough Tester
4.7.4.1 Pengukuran kekasaran permukaan resin komposit dilakukan sebanyak
dua kali, yaitu sebelum dan sesudah perlakuan.
4.7.4.2 Spesimen difiksasi pada lempeng logam berbentuk silinder dengan arah
sejajar bidang horizontal.
44
4.7.4.3 Atur ketinggian dudukan SRT hingga stylus tepat menyentuh permukaan
lempeng resin komposit.
4.7.4.4 Atur lempeng logam berbentuk silinder hingga stylus tepat menyentuh
permukaan lempeng resin komposit.
4.7.4.5 Tekan tombol start pada control unit SRT untuk memulai pengukuran,
drive unit SRT akan bergerak mundur secara hidrolik sehingga stylus
akan bergerak.
4.7.4.6 Hasil pengukuran akan muncul pada layar control unit SRT dalam bentuk
angka digital dengan satuan mikro meter dan alat diletakkan di meja.
4.7.4.7 Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali untuk mengurangi deviasi pada
alat.
45
4.9
46
4.10
Gambar 4.1 Alur Penelitian
Keterangan :
Alur penelitian ini menunjukkan tahap-tahap yang dikerjakan dalam penelitian dengan metode agar
difusi disk
4.11
Analisis Data
2008). Apabila data terdistribusi normal, analisis data yang digunakan adalah uji
statistik One Way ANOVA dan uji statistik korelasi-regresi.
Analisis data menggunakan uji statistik One Way ANOVA, dengan taraf
kepercayaan 95% ( = 0,05) digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh
pemberian berbagai macam konsentrasi minyak atsiri serai dapur (Cymbopogon
citratus) terhadap zona hambat pertumbuhan jamur Candida albicans, apabila
<0,05 hipotesis diterima dan apabila >0,05 hipotesis ditolak. Untuk mengetahui
apakah terdapat hubungan antara konsentrasi minyak atsiri serai dapur
(Cymbopogon citratus) terhadap zona hambat pertumbuhan jamur Candida
albicans
dan
peningkatan
mengetahui
berbagai
seberapa
konsentrasi
besar
minyak
hubungan
atsiri
tersebut,
akan
apakah
mengakibatkan