Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
INDIKASI TRANSFUSI

Transfusi PRC

Teori
Transfusi sel darah merah

Aplikasi di Rumah Sakit


Pada kasus ini
didapatkan Hb pasien

hampir selalu diindikasikan


pada kadar Hemoglobin (Hb)
<7 g/dl, terutama pada anemia

ini didapatkan gejala

akut. Transfusi dapat ditunda

gangguan hipoksia

jika pasien asimptomatik

seperti sesak, dan akral

dan/atau penyakitnya memiliki


terapi spesifik lain, maka batas

5,1 g/dL.
Selain itu, pada pasien

dingin, basah pucat.


Setelah diberikan

kadar Hb yang lebih rendah

transfusi PRC sebanyak

dapat diterima.

2 bag maka Hb pasien

Transfusi sel darah merah dapat

meningkat menjadi 7

dilakukan pada kadar Hb 7-10

g/dL dan didapatkan

g/dl apabila ditemukan

perbaikan gejala.

hipoksia atau hipoksemia yang


bermakna secara klinis dan
laboratorium.

Transfusi tidak dilakukan bila


kadar Hb 10 g/dl, kecuali bila
ada indikasi tertentu, misalnya
penyakit yang membutuhkan
kapasitas transport oksigen
lebih tinggi (contoh: penyakit
paru obstruktif kronik berat dan
penyakit jantung iskemik

berat).

Transfusi diberikan 90-120


menit/ bag

Transfusi

1 unit PRC akan meningkatkan

Hb 1gr/dl atau Hct 3-4%


Trombosit diberikan untuk

trombosit

didapatkan trombosit

pasien dengan trombositopenia

9.000/uL, serta

bila hitung trombosit

didapatkan adanya

<50.000/uL, bila terdapat

tanda-tanda perdarahan

perdarahan mikrovaskular difus

seperti perdarahan pada

batasnya menjadi <100.000/uL.

gusi maupun ptekie dan

Pada kasus DHF dan DIC

ekimosis pada

supaya merujuk pada

ekstremitas. Selain itu

penatalaksanaan masing-

didapatkan perdarahan

masing.

pada saluran cerna

Profilaksis dilakukan bila

bawah yang ditandai

hitung trombosit <50.000/uL

dengan BAB

pada pasien yang akan

bercampur dengan

menjalani operasi, prosedur

darah segar.

Pada pasien ini

transfusi masif.

diberikan transfusi

Pasien dengan kelainan fungsi

trombosit sebanyak 5

trombosit yang mengalami

bag.

perdarahan.

Pada kasus ini

mengatasi perdarahan pada

invasif lainnya atau sesudah

1 bag transfusi platelet dapat


menaikkan 2040109/L
trombosit.

Pada pasien dengan


kegagalan fungsi
sumsum tulang,
berbagai penelitian
klinis terkontrol
menyatakan bahwa

profilaksis suspensi
trombosit efektif bila
hitung trombosit
<10.000/uL.
FFP

Mengganti defisiensi faktor IX


(hemofilia B) dan faktor
inhibitor koagulasi baik yang
didapat atau bawaan bila tidak
tersedia konsentrat faktor
spesifik atau kombinasi.

Neutralisasi hemostasis setelah


terapi warfarin bila terdapat
perdarahan yang mengancam
nyawa.

Adanya perdarahan dengan


parameter koagulasi yang
abnormal setelah transfusi
masif atau operasi pintasan
jantung atau pada pasien
dengan penyakit hati.

Kriopresipitat

Profilaksis pada pasien dengan


defisiensi fibrinogen yang akan
menjalani prosedur invasif dan
terapi pada pasien yang
mengalami perdarahan.

Pasien dengan hemofilia A dan


penyakit von Willebrand yang
mengalami perdarahan atau

10

yang tidak responsif terhadap


pemberian desmopresin asetat
atau akan menjalani operasi.

Sumber:
1. Sudoyo AW et al, 2010, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V,
Jakarta: Interna Publishing, pp. 1127-1137.
2. WHO. The clinical use of blood: handbook. Geneva, 2002. Didapat dari URL:
http://www.who.int/bct/Main_areas_of_work/Resource_Centre/CUB/English/
Handbook.pdf.
3. Norfolk, Derek. 2014. Handbook of Transfusion Medicine 5th Edition. United
Kingdom Blood Services.
4. Harrisons Manual Of Medicine.2013. International Medicine Handbooks. Mc
Graw Hill, pp.377-379
5. Harrisons Principles of Internal Medicine Volume 1 17th edition. 2009. Mc
Graw Hill, pp.720-726

11

Anda mungkin juga menyukai