A. Pengertian
Urolithiasis adalah adanya batu di saluran kemih . Batu sering tidak menimbulkan
gejala sampai masuk ke dalam saluran kemih , di mana dapat menyebabkan rasa sakit
luar biasa. Batu saluran kemih dapat ditemukan sepanjang saluran kemih mulai dari
sistem kaliks ginjal, pielum, buli-buli dan ureter. Batu ini mungkin terbentuk di ginjal
kemudian turun ke saluran kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih
bagian bawah karena adanya stasis urine seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia
prostat atau batu uretra yang terbentuk di dalam vertikel uretra. Batu ginjal adalah batu
yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan
bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu saluran kemih
yang paling sering terjadi (Brunner dan Suddarth, 2003).
B. Patofisiologi
Pembentukan batu saluran kemih disebabkan oleh banyak
gangguan . Namun , mekanisme yang tepat dari pembentukan batu ini
tidak dapat di identifikasi. Setiap orang memiliki Kristal dalam urin,
namun 10% dapat menyebabkan batu saluran kemih. Kebanyakan batu
mengandung kalsium (kalsium oksalat atau kalsium fosfat) sebagai
salah satu bagian dari batu komplek. Komposisi dari batu adalah
struvite (15%), asam urat (8%), dan cystine (3%). Formasi dari batu
melibatkan tiga kondisi, yaitu :
1. Aliran urin yang lambat, yang mengakibatkan urin yang jenuh.
2. Kerusakan pada lapisan saluran kemih
3. Penurunan jumlah zat inhibator dalam urin yang seharusnya
mencegah jenuh dan kristal agregasi
Tingginya ke asaman urine (missal uric acid dan cystine) atau
tingginya alkalinitas (kalsium fosfat) dan obat-obatan (triamterene,
indinavir, dan acetazolamide).
Salah satu contoh masalah metabolic yang menyebabkan
jumlah kalsium yang berlebihan diserap melalui intestinal (penyebab
sehingga terjadi iskemia nefron karena suplai darah terganggu, akhirnya dapat terjadi
gagal ginjal. Setiap kali terjadi obstruksi aliran urine (statis urine) maka infeksi bakteri
meningkat dan menyebabkan pielonefrilitis, ureteritis, dan sistitis.
C. Klasifikasi
Klasifikasi batu saluran kemih menurut Joyce M Black dalam buku Medical
Surgical Nursing, 2001 hal 822-824 dan Basuki B Purnomo, 2000 hal 64-66 adalah:
1 Batu Kalsium
Batu kalsium merupakan jenis batu terbanyak, batu kalsium biasanya terdiri dari
fosfat atau kalsium oksalat. Dari bentuk partikel yang terkecil disebut pasir atau
kerikil sampai ke ukuran yang sangat besar staghorn yang berada di pelvis dan
dapat masuk ke kaliks.
Faktor penyebab terjadinya batu kalsium adalah:
a) Hypercalsuria (peningkatan jumlah kalsium dalam urin) biasanya disebabkan
oleh komponen:
1) Peningkatan resopsi kalsium tulang, yang banyak terjadi pada hiperparatiroid
primer atau pada tumor paratiroid
2) Peningkatan absorbs kalsium pada usus yang biasanya dinamakan susu-alkali
syndrome, sarcoidosis
3) Gangguan kemampuan renal mereabsorbsi kalsium melalui tubulus ginjal
4) Abnormalitas struktur biasanya pada daerah pelvikalises ginjal
b) Hiperoksaluri: eksresi oksalat urine melebihi 45 gram perhari. Keadaan ini
banyak dijumpai pada pasien yang mengalami gangguan pada usus sehabis
menjalani pembedahan usus dan pasien yang banyak mengkonsumsi makanan
yang kaya oksalat seperti teh, kopi instan, soft drink, jeruk sitrun, sayuran
berdaun hijan banyak terutama bayam
c) Hipositraturi: di dalam urin sitrat akan bereaksi menghalangi ikatan kalsium
dengan oksalat atau fosfat. Karena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat
pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli
ginjal, sindrom malabsorbsi atau pemakaian diuretic golongan thiazid dalam
jangka waktu yang lama.
d) Hipomagnesuri: magnesium bertindak sebagai penghambat timbulnya batu
kalsium, karena didalam urin magnesium akan bereaksi dengan oksalat menjadi
magnesium oksalat sehingga mencegah ikatan kalsium oksalat.
Batu struvit
Batu struvit dikenal juga dengan batu infeksi karena terbentuknya batu ini disebabkan
oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi ini adalah kuman
golongan pemecah urea atau urea spilitter yang dapat menghasilkan enzim urease dan
merubah urine menjadi basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak. Suasana ini
memudahkan garam-garam magnesium, ammonium fosfat, dan karbonat membentuk
batu magnesium ammonium fosfat (MAP). Kuman-kuman pemecah urea adalah
oksalat.
Batu sistin
Cystunuria mengakibatkan kerusakan metabolic secara congetinal yang mewarisi
pengahambat atosomonal. Batu sistin merupakan jenis yang timbul biasanya pada
D. Etiologi
1. Faktor Endogen
Faktor genetik familial pada hiper sistinuria Suatu kelainan herediter yang resesif
autosomal dari pengangkutan asam amino dimembran batas sikat tibuli proksimal.
Faktor hiperkalsiuria primer dan hiper oksaluria primer.
2. Faktor eksogen
a) Infeksi
Infeksi oleh bakteri yang memecahkan ureum dan membentuk amonium akan
mengubah Ph uriun menjadi alkali dan akan mengendapkan garam-garam fosfat
sehinggga akan mempercepat pembentukan batu yang telah ada.
b) Obstruksi statis urine
pinggang.
Kolik ginjal yang terjadi tiba-tiba dan menghilang secara perlahan-lahan.
Rasa nyeri pada daerah pinggang, menjalar ke perut tengah bawah, selanjutnya