Yang bertanda tangan di bawah ini, nama Agus Taufik Mulyono, dengan ini
adalah karya ilmiah penulis sendiri, dan belum pernah digunakan untuk
Karya ilmiah ini sepenuhnya milik penulis, dan semua informasi yang
ditulis dalam disertasi yang berasal dari penulis lain telah diberi penghargaan,
yaitu
mengutip sumber dan tahun penerbitannya. Oleh karena itu semua tulisan
dalam
disertasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Apabila ada pihak
manapun yang merasa ada kesamaan judul dan atau hasil temuan dalam
disertasi
Penulis,
NIM: L5A004016
iv
Rasa syukur yang sangat dalam kehadirat Alloh SWT yang telah melindungi hati,
pikiran,ucapan dan tingkah laku saya dalam menghadapi segala permasalahan
hidup ini,
terutama detik-detik finalisasi disertasi. Semua ini tidak terlepas dari doa yang
ikhlas
Ibunda Hj.Dewi Solechah, istri Hj. Mursilah Barida dan anak-anak tercinta Anisa
Haqul
Fauzia, Anisa Haqul Khoiria, Satrio Tunggul Satoto Jagad, serta saudara dan
kerabat.
Rasa terima kasih kepada Rektor UGM yang telah memberikan surat ijin belajar
S3;
Dekan Fakultas Teknik UGM dan Ketua Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan FT UGM
yang telah memproses surat ijin belajar S3 serta kolega dosen senior KBK
Transportasi
JTSL FT UGM.
Rasa terima kasih yang dalam kepada tim manajemen PUSTRAL UGM: Ir.Heru
Sutomo, M.Sc., Ph.D.; Prof. Dr. Ir. Danang Parikesit, M.Sc.; Dr. Ir. Olly
Norojono,M.Sc.;
Ir. Arif Wismadi, M.Sc.; Hengki Purwoto, SE.,MA.; dan teman-teman peneliti
PUSTRAL
UGM: Joewono Soemardjito, ST., M.Si.; Nunu Lutfi, ST.; Kurniawati, ST.; Lilik
Wachid
Budi Susilo, ST., MT.; Juhri Iwan Agriawan, ST.; Iwan Puja Riyadi; Fajar
Saumatmaji,
ST.; Dwi Ardianta Kurniawan, ST.; Restu Novita Rini Djarwoningrum, ST.; Tri
Jayanti,
ST.; Yohanes Nunung Dwi Saputro, ST.; Imam Muthohar, ST., MT.; Hendra Edi
Gunawan, ST.; Wahyuntoro, S.Si.; Novindya Agung Yudhanto, ST.; dan temanteman
administrasi Sari Hartanti, SE.; Dwi Rusmiati Agustin, SE.; Nurmi Herlinawati;
Emmy
Widiastuti, S.Sos.; Esti Diana Sari, Dwi Ratna; Hanam Romadhon; Muh.Tarom;
M.Mansyur; Marsono; Narti.
Rasa terima kasih yang tulus kepada dewan peneliti Pustral UGM: Prof. Dr.
Sunyoto
Usman; Dr. Ir. Akhmad Suraji, MT.; Bambang Hudayana, MA.; Berlian Kushari, ST.,
M.Eng.; serta para senior pemberi semangat: Prof. Dr. Ir. Indarto; Prof. Dr. Ir.
Bambang
Triatmojo; Dr. Ir. Bambang Susantono; Prof. Dr. Ir. Chafid Fandeli, M.S.; Ir. Harris
Batubara, M.Eng.Sc.; Prof. Dr. Ir. Yamin Jinca; Prof. Dr. Wimpy Santosa; Dr. Ir.
Aloysius
Tjan; Dr. Ir. Sunyoto; Dr. Ir. Agus Maryono; Dr. Pramono Hadi, M.Sc.; Prof. Dr. dr.
Adi
Heru Sutomo; Dr. Ir. M. Irfan; Dr. Ir. Tumiran; Dr. Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc.; Drs.
Joko Pitoyo,MSi; Dr. Fahmi Radhi; Sulistyowati, S.H., M.Hum.; Drs. Sentot
Hariyanto,
M.Si; Ir. Max Antameng, Ph.D.; Drs. Edi Prasetyo; Ir. Iwan Nusyirwan; Ir.
Suharyono,
M.Eng.Sc.; Ir. Tri Joko, M.Eng.Sc.; Ir. Dudi, MM.; Ir. Citra, MM.; Ir. Woro Indah
Widiastuti; Ir. Rahmat, M.STr.; Drs. Benyamin Sura, MBA; Ir. Yani Agustin, M.Sc.; Ir.
Bachnas, M.Sc.; Ir. Ircham, M.T.; Ir. Gendut Hantoro, M.T.; Ir. Langgeng Mulyo,
CES.;
Dr. Sudibyakto, M.Sc.; Dr. Ir. Waldijono, M.S.; Dra. Handayani, MBA; Dr. Sri
Hadiatmi;
Rasa terimakasih yang ceria kepada teman-teman peserta Program DTS UNDIP
Semarang (Sriyana, Edi Sriyono, Suharyanto, Suyitno, Burhan, Zilhardi, Hari
Nugroho,
Alfalah, Muhrozi, Himawan, Tutik, Kartono, Sumirin, Bambang Hendroyo, Agus
Winarso,
Ilham, Supadi, Puji, dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu).
Disertasi ini kupersembahkan untuk ibundaku tercinta Hj. Dewi Solechah, istriku
tercinta Ir. Hj. Rr. Mursilah Barida dan anak-anakku tersayang: Anisa Haqul Fauzia
(Putri SMA Taruna Nusantara, Magelang), Anisa Haqul Khoiria (Nisa
International
High School, Monte Vista, Colorado, USA) dan Satrio Tunggul Satoto Jagad (Jagad
- SD
Negeri Ungaran III, Yogyakarta), serta saudara-saudaraku: Ir. Rina Farida, MT.;
Agus
Bastian, SE., MM.; Ir. Rofyan Bastaman, Siti Aminah; Gatot Sukartono; Subagiyo.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat
dan taufiq-Nya maka disertasi ini dapat diselesaikan. Disertasi ini telah diperbaiki
dan
disempurnakan berdasarkan masukan dan koreksi Tim Penguji pada saat ujian
tertutup
tanggal 27 Oktober 2007, selanjutnya disusun kembali sebagai bahan ujian
terbuka tanggal
24 November 2007 untuk memperoleh gelar Doktor Teknik Sipil di Universitas
vi
ABSTRAK
(3,1%), dan distribusi (2,8%); (iii) Output 19,1% terdiri atas: tingkat pencapaian
mutu (11,2%) dan tingkat pencapaian sosialisasi (7,9%); (iv) Outcome 15,0%
terdiri atas: tingkat kekuatan struktural (9,0%) dan tingkat kekuatan fungsional
(6,0%); Impact 13,7% terdiri atas: tingkat kemantapan jalan (7,8%) dan tingkat
kenyamanan jalan (5,9%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 (lima)
faktor dominan yang signifikan mempengaruhi pemberlakuan standar mutu
secara
sistemik, yaitu sumber daya manusia, sosialisasi standar mutu, pencapaian
mutu,
kekuatan struktural dan kemantapan jalan. Dalam penelitian ini, hasil pemodelan
tersebut ditransformasikan menjadi perangkat lunak berbasis pemrograman
Delphi
bernama MESTAM_JALAN (Monitoring dan Evaluasi Pemberlakuan STAndar
vii
viii
ABSTRACT
Structural damages of road pavement in Indonesia often occur before end of its
service life. Increased investment for managing road pavement does not show
positive
linear relationship towards quality achievement of road pavement in many
sections of
national and provincial road networks. This condition leads to a fundamental
question of
how application of quality standards for road pavement is monitored and
evaluated.
Though, there are some conceptual models for controlling application of quality
standards
however those models do not describe comprehensively hierarchy of every
single element
of the application of quality standard systems. Therefore, a hierarchycal,
comprehensive,
and systemic monitoring and evaluation system for the application of quality
standards
based on logic model structure is required as one of alternatives to improve
previous
existing models.
This research aims to develop a model of monitoring and evaluation system of
application of road pavement quality standards application for national and
provincial
road networks in Indonesia. The development of the conceptual model was
undertaken
deductively using a systemic approach of logic model and structured into
Analytical
Hierarchy Process (AHP). This approach is to represent structure and hierarchy of
subsystems including factors, variables and indicators as well as parameters in
the form of
systemic chains: input-process-output-outcome-impact. Furthermore, the
conceptual model
was verified and validated by using four survey stages of expert opinions with
more than
200 respondents of practioners, academicians, experts in the field of road
pavements from
28 provinces in Indonesia. The first survey identified current performance of the
application of quality standards and structural damages of road pavements. The
second
survey identified and verified 14 factors, 131 variables including indicators and
parameters of quality standards application. The third survey verified cluster of
131 into
50 variables and validated their influence. The fourth survey validated
comparative level of
importance among 50 variables towards factors of quality standards application.
Finding of the identification show that structural damages of road pavement both
national and provincial mostly occur in the beginning of its life services. It is due
to
inappropriate procedure of construction and quality control towards quality
standards
application. Types of those structural damages are: (i) displacement and
corrugation of
surface pavement newly constructed, and (ii) cracking and pothole of surface
pavement as
a results of improvement and maintenance. Monitoring and evaluation of road
pavement
quality standards application was therefore modelled into hierarchy which is
comprehensive based on systemic approach, consisting of 5 (five) subsystems,
14 factors
and 50 variables. Proportion of subsystems toward the quality standards
application
sytems is that (i) Input 32,5% consisting of : human resources of quality control
(15,1%),
utilisation of testing instruments (7,9%), utilisation of testing materials (6,4%),
dan
ix
logic
model,
INTISARI
mobilitas penduduk. Oleh karena itu, mutu perkerasan jalan harus dijamin
mampu
bidang jalan yang terkait dengan proses dan produk perkerasan jalan di seluruh
wilayah Indonesia. Namun demikian jaringan jalan nasional dan propinsi sering
hanya dievaluasi karena pengaruh air dan beban kendaraan berlebih, sementara
itu
sampai dengan 2005, peningkatan nilai investasi pengelolaan jalan nasional dan
propinsi sebesar 7,42% per tahun, sementara itu pertambahan panjang jalan
rusak
dan peningkatan nilai IRI permukaan jalan masing-masing sebesar 4,79% per
tahun
dan 13,29% per tahun. Fakta tersebut menunjukkan tidak adanya korelasi positip
perkerasan jalan dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain: (i) kesalahan
diterapkan,
serta
bagaimana
metode
monitoring
dan
evaluasi
xi
jalan sehingga setiap standar mutu yang diterapkan dapat dimonitor dan
dievaluasi
dengan tepat. Penelitian ini merupakan suatu upaya untuk menjawab
pertanyaanpertanyaan dan permasalahan penerapan standar mutu perkerasan jalan di
pemrograman Delphi. Survai pendapat pakar dilakukan 4 (empat) kali masingmasing diobservasi lebih dari 200 responden yang tersebar di 28 propinsi di
Indonesia dengan latar belakang praktisi, akademisi dan pakar di bidang
perkerasan
standar mutu sampai lokasi tujuan. Selama ini pengguna hanya mengenal judul
standar mutu sebagai standar rujukan yang tercantum dalam buku spesifikasi
teknis
yang merupakan salah satu dokumen kontrak konstruksi jalan.
Kendala yang dihadapi dalam implementasi standar mutu perkerasan jalan
adalah: (i) keterbatasan kualitas SDM pengendali mutu; (ii) keterbatasan jumlah
dan kualitas alat uji mutu di lapangan; (iii) keterbatasan sumber material
konstruksi
xii
terhadap tatacara pelaksanaan dan metode pengujian mutu yang tepat, tidak
menerapkan desain perencanaan dengan tepat, tidak menggunakan material
konstruksi yang sesuai spesifikasi teknis.
Hasil identifikasi kerusakan struktural perkerasan jalan nasional dan
mampu menyeleksi 131 variabel tersebut menjadi 104 variabel (hasil korelasi
awal). Langkah berikutnya, dari 104 variabel tersebut diseleksi ulang dan
divalidasi
xiii
hierarkis dan komprehensif. Sebagai model yang sistemik, maka monitoring dan
secara hierarki, model dapat digambarkan sebagai struktur yang hierarkis terdiri
atas 3 (tiga) tingkatan, yaitu: (i) tingkat bawah, terdiri atas 50 variabel yang
mutu; dan (iii) tingkat atas, terdiri atas 5 (lima) subsistem pemberlakuan standar
mutu. Tingkat atas (subsistem) sangat tergantung bagaimana nilai indikator dari
dapat juga antar variabel terhadap subsistem atau antar variabel terhadap
sistem
dengan aspek manusia pengendali mutu, alat dan bahan uji mutu, performansi
kinerja perkerasan, beban lalu lintas kendaraan, drainase permukaan jalan dan
pemberlakuan standar mutu (32,5%) terdiri dari faktor sumber daya manusia
tersebut
dilakukan
dengan
menilai
indikator-indikator
beserta
xiv
(15,1%), utilisasi alat uji (7,9%), utilisasi bahan uji (6,4%), dan tampilan format
standar (3,1%). Subsistem process (19,7%) terdiri dari faktor sosialisasi standar
standar (2,8%). Subsistem output (19,1%) terdiri dari faktor pencapaian mutu
(15,0%) terdiri dari faktor kekuatan struktural (9,0%) dan kekuatan fungsional
(6,0%). Subsistem impact (13,7%) terdiri dari faktor kemantapan (7,8%) dan
profesi (5,8%), tingkat pendidikan (4,5%), training (2,4%) dan pengalaman kerja
profesi (2,4%). Faktor utilisasi alat uji (7,9%) dipengaruhi variabel ketersediaan
alat uji (3,2%), kemudahan juknis alat uji (1,9%), kehandalan (1,8%) dan
kesiapan
alat uji (1,1%). Faktor utilisasi bahan uji (6,4%) dipengaruhi variabel ketepatan
metode sampling (2,6%), kualitas bahan uji (1,9%), ketersediaan (1,1%) dan
proses
pengadaan bahan uji (0,8%). Faktor tampilan format standar (3,1%) dipengaruhi
variabel kemudahan bahasa standar mutu (1,2%), ukuran buku standar mutu
dan kecanggihan pengolahan data (0,4%). Faktor distribusi standar mutu (2,8%)
variabel daya dukung perkerasan (4,0%), drainase permukaan jalan (3,6%) dan
kondisi beban lalu lintas (1,4%). Faktor kekuatan fungsional perkerasan jalan
xv
permukaan (0,9%).
Perangkat lunak ini dibangun dengan mengkombinasikan logic model dan hasil
terhadap faktor didapatkan dari perkalian antara bobot variabel (hasil logic
model)
dengan rating indikator variabel (hasil monitoring). Rating faktor didapatkan dari
jumlah rating indikator variabel. Rating subsistem didapatkan dari jumlah rating
faktor. Rating maksimum subsistem sama dengan bobot subsistem dalam logic
model, artinya dapat dihitung dari jumlah rating maksimum indikator variabel.
Evaluasi juga dapat dilakukan dalam bentuk solusi dan rekomendasi untuk
pemberlakuan standar mutu pada suatu ruas jalan tertentu; (ii) predikat tingkat
jalan yang diaudit dalam satu wilayah kerja atau antar wilayah kerja; (iv) solusi
dan
dan (v) keterkaitan kualitatif antara hasil identifikasi kerusakan dini perkerasan
xvi
(subsistem input-process-output-outcome).
beberapa ruas jalan nasional di Wilayah Kepulauan Timur (NTB, NTT, Maluku,
Maluku Utara, Papua Barat dan Papua) menunjukkan bahwa faktor dan variabel-
faktor utilisasi alat uji yang memfokuskan variabel ketersediaan alat uji mutu
(menambah jumlah alat uji mutu di lapangan); (ii) subsistem process, terutama
adalah mendorong tim pengendali mutu untuk berfikir dan bertindak secara
holistik
dan sistematis dalam mengukur indikator suatu variabel sejak tahap konstruksi
tepat sehingga dapat diterapkan alokasi anggaran yang efisien dan efektif.
Selain
itu, model tersebut merupakan alternatif perangkat teknis bagi auditor mutu
xvii
perangkat teknis bagi Pemerintah Pusat (dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina
perkerasan jalan nasional dan propinsi di tiap wilayah kerja (dalam hal ini Kantor
dari aspek manusia, alat, bahan, lingkungan dan kinerja perkerasan, lalu lintas
diimplementasikan oleh lembaga teknis yang ada di wilayah propinsi (Balai dan
Dinas PU) yang selanjutnya interkoneksi dengan Direktorat Bina Teknik, Ditjen
Bina Marga, Departemen PU. Dengan demikian Pemerintah Pusat akan memiliki
sistem basis data mutu perkerasan jalan nasional dan propinsi sehingga menjadi
beberapa aspek mikro, antara lain: (i) pendetailan logika secara matematis
mantap dan seragam; (iv) perlu peninjauan kembali bobot variabel dan faktor
dalam
mendatang dengan kerangka berpikir logis model yang sama; dan (v) hasil
aplikasi
dalam
bentuk
perangkat
lunak
yang
diberi
nama
model
tingkat
efisiensi,
efektivitas
dan
keberlanjutan
(sustainability)
xviii
xix
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
ii
iii