Anda di halaman 1dari 3

MANFAAT BIOTEKNOLOGI

1.

Untuk meningkatkan hasil pertanian pada masa sekarang ini dilakukan secara modern
misalnya pemuliaan tanaman dengan menciptakan tanaman transgenik (tanaman yang
gennya telah dimodifikasi), kultur jaringan, biopestisida, dan sebagainya.

2.

Membantu dalam menemukan dan mengembangkan bahan kebutuhan


pokok manusia, terutama bahan makanan dari tanaman pertanian

3.

Menemukan berbagai penyebab dan pengobatanberbagai macam penyakit


pada tanaman pertanian

4.

Penemuan bibit - bibit unggul tanaman pertanianyang bisa meningkatkan


produksi pertanian sehingga dapat membantumenyelesaikan masalah
pangan.

5.

Menyingkap rahasia proses-proses kehidupan, pewarisan sifat, dan gen


sehingga dapat digunakan untuk merubah sifat sifat pada tanaman
pertanian menjadi lebih unggul serta menghasilkantanaman hibrida yang
banyak dengan sifat yang tetap.

RAPD
RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) adalah metode untuk mendeteksi
dengan cepat genomic polymorphisms dengan menggunakan oligonukleotida primer tunggal
dan pendek yang akan menempel secara acak dalam proses PCR, dan akan menghasilkan
serangkaian produk untuk dianalisis dengan gel elektroforesis serta dapat memperbanyak satu
atau lebih bagian DNA hingga jutaan kali secara cepat dan tepat.
Teknik RAPD dapat memberikan hasil lebih cepat tanpa harus menggunakan DNA
dalam jumlah banyak, serta proses preparasi relatif lebih mudah jika dibanding dengan teknik
lain.
RAPD mempunyai keterbatasan, salah satunya adalah tidak dapat membedakan
individu homozigot dan heterozigot karena bersifat sebagai penanda dominan. Adanya
perubahan sekecil apapun dalam reaksi dapat mengubah jumlah dan intensitas produk
amplifikasi sehingga keterulangan sulit untuk dipertahankan.

RFLP
Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP) atau Polimorfisme Panjang
Berkas Restriksi adalah suatu teknik untuk mengetahui perbedaan antar
organisme dengan analisis pola yang berasal dari pembelahan DNA.

RFLP dapat digunakan dalam berbagai pengaturan yang berbeda untuk mencapai tujuan
yang berbeda. Menurut Abuzenadah (2009) serta Dudu dan koleganya (2010), RFLP dapat
diaplikasikan dalam hal-hal berikut:
1. RFLP dapat digunakan dalam kasus paternitas atau kasus kriminal untuk menentukan sumber
sampel DNA, biasanya dalam hal forensik.
2. RFLP dapat digunakan untuk menentukan status penyakit dari suatu individu.
3. RFLP dapat digunakan untuk mengukur tingkat rekombinasi yang dapat mengarah kepada
peta genetik dengan jarak antara lokus RFLP, diukur dalam centiMorgans (cM: unit yang
digunakan untuk mengukur tingkat hubungan genetik).
AFLP
Merupakan teknik yang bekerja atas dasar selektif PCR amplifikasi dari DNA
fragmen yang degenerate dengan enzim retriksi. Pada dasarnya AFLP merupakan
gabungan dari teknik RLFP dan teknik PCR.
Keunggulan teknik AFLP menurut Vos et al. (1995),
tidak memerlukan informasi sekuen dari genom dan perangkat (kit)

oligonukleotida yang sama ketika dilakukan analisis dan dapat


diaplikasikan pada semua spesies tanaman
hasil amplifikasinya stabil
tingkat pengulangan dan variabilitasnya sangat tinggi
memiliki efisiensi yang sangat tinggi dalam pemetaan lokus, karena sekali

amplifikasi dapat meliputi beberapa lokus,


dapat digunakan untuk menganalisis sidik jari semua DNA dengan

mengabaikan kompleksitas dan asal usulnya,


dapat bertindak sebagai jembatan antara peta genetik dan peta fisik pada

kromosom,
jumlah lokus yang diperoleh dari setiap reaksi lebih banyak, hal ini

disebabkan karena penggunaan primer PCR yang lebih panjang sehingga


memungkinkan dilakukannya reaksi pada suhu yang tinggi.
Kelemahan dari teknik AFLP adalah
cara aplikasinya relatif lebih rumit, sehingga memerlukan waktu lebih lama,

keterampilan khusus
serta pengadaan alat dan bahan sangat mahal. Teknik ini sedikit rumit karena
melibatkan enzim restriksi dan amplifikasi.

Prosedur AFLP lebih banyak membutuhkan tenaga dan lebih mahal daripada
analisis RAPD, Marka AFLP mirip dengan RAPD, tetapi primernya spesifik dan
jumlah pitanya lebih banyak.

Anda mungkin juga menyukai