Bahan Penyuluhan
Bahan Penyuluhan
Gambar 1 Lipoprotein
Sumber: Adam. MF Jhon. Dislipidemia dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. 2004
Pada manusia dapat dibedakan 6 jenis lipoprotein, yaitu HDL ( high density lipoprotein),
LDL (low density lipoprotein), IDL (intermediate density lipoprotein), VLDL (very low density
lipoprotein), kilomikron dan lipoprotein a kecil (Lp(a)).4,5,6,7
Metabolisme Lipoprotein
1.
Jalur eksogen1,3
Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolestrol.
Selain dari makanan di dalam usus terdapat pula kolestrol dari hati yang dieksresi
bersama empedu ke usus halus. Kedua lemak tersebut, yang berasal dari makanan
dan dari hati disebut lemak eksogen. Dalam usus trigilserid dan kolestrol akan
diserap oleh enterosit mukosa usus halus, trigliserid akan diserap sebagai asam
lemak bebas dan kolestrol sebagai kolestrol. Kemudian masih di usus halus, asam
lemak bebas diubah lagi menjadi trigliserid sedangkan kolestrol akan mengalami
esterifikasi menjadi kolestrol ester dan keduanya bersama fosfolipid dan
apolipoprotein akan membentuk lipoprotein yang disebut kilomikron. Lalu
kilomikron akan masuk ke saluran limfe dan melalui duktus torasikus akan masuk
aliran darah.
Trigliserid dalam kilomikron akan mengalami hidrolisis karna enzim
lipoprotein lipase yang berasal dari endotel menjadi asam lemak bebas. Asam
lemak bebas tersebut akan disimpan dalam adipose (jaringan lemak) namun bila
terdapat dalam jumlah yang banyak maka sebagian akan diambil oleh hati untuk
bahan pembentukan trigilserid, kilomikron tanpa kandungan trigliserid disebut
kilomikron remnant dan akan dibawa di hati.3,4
Jalur endogen1,3
Trigliserid dan kolestrol yang disintesis di hati akan disekresi ke dalam
sirkulasi sebagai VLDL, selanjutnya oleh enzim lipoprotein lipase VLDL akan
dihidrolisis menjadi IDL dan akhirnya akan dihidrolisis menjadi LDL. Ketiga
lipoprotein ini akan mengangkut kolestrol dari sirkulasi kembali ke hati, yang
paling banyak mengandung kolestrol adalah LDL. Selain hati, ada beberapa lokasi
yang memiliki reseptor LDL contohnya kelenjar adrenal, testis dan ovarium.
Sebagian LDL akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh makrofag dan akan
menjadi sel busa (foam cell). Makin banyak kadar LDL dalam plasma maka
makin banyak jumlah sel busa. Beberapa kondisi yang mmpengaruhi tingkat
oksidasi adalah, bertambahnya jumlah LDL kecil padat dan menurunnya kadar
HDL yang mana HDL itu memiliki sifat protektif terhadap oksdasi LDL.
langsung ke hati dan jalur kedua yaitu jalur tidak langsung melalui VLDL dan
IDL untuk membawa kolestrol ke hati.
BAB II
DISLIPIDEMIA
2.1 Definisi
Kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan
fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar
kolestrol total, kolestrol LDL, trigliserida serta penurunan kadar kolestrol HDL.1
2.2 Klasifikasi
Klasifikasi dislipidemia dapat berdasarkan penyebab, primer yang tidak jelas
sebabnya, dan sekunder yang mempunyai penyakit dasar seperti pada sindroma nefrotik,
diabetes mellitus, hipotiroidisme. Selain itu dislipidemia juga dapat dikelompokkan
berdasarkan profil lipid yang menonjol, misal hiperkolestrolemi, hipertrigliseridemi,
isolated low HDL cholesterol, dan dislipidemia campuran. 1,3
Menentukan besar risiko penyakit jantung koroner. Berikut kriteria faktor risiko
utama selain kolestrol LDL yang menentukan sasaran pencapaian kadar kolestrol
LDL:
Umur pria 45 tahun dan wanita 55tahun
Riwayat keluarga PAK dini yaitu ayah usia <55 tahun dan ibu <65 tahun
Kebiasaan merokok
Hipertensi (140/90 mmHg atau sedang mendapat obat antihipertensi)
Kolestrol HDL rendah (<40mg/dL)
Dikutip dari: NCEP (National Cholestrol Education Program) III Expert Panel on
Detection.
*kolestrol HDL 60 mg/dl dianggap sebagai faktor risiko negatif artinya dapat
kecuali bila kadar trigliserid >400mg/dl maka harus dimulai dengan fibrat.
Dislipidemia pada Sindroma Metabolik1
Macam dislipidemia yang ditemukan pada sindroma metabolic adalah
hipertrigliseridemia, kadar kolestrol HDL rendah partikel LDL kecil padat
meningkat. Sasaran utama adalah menurunkan kadar kolestrol LDL, dengan obat
golongan statin sebagai lini pertama, kecuali dalam kondisi kadar trigliserida
400 mg/dL obat pilihan adalah golongan fibrat.
Diagnosis sindroma metabolik ditegakkan bila terdapat 3 kriteria berikut:
Lingkar pinggang
90 cm (pria), 80 cm (wanita)
Glukosa darah puasa
110 mg/dL
Trigliserida
150 mg/dL
Kolestrol HDL
< 40 mg/dL (pria), < 50 (wanita)
Tekanan darah
135/85 mmHg
Kadar kolestrol LDL sasaran harus disesuaikan dengan risiko PJK yang
dimiliki pasien. Pasien sindroma metabolic diklasifikasikan sebagai risiko tinggi
PJK. Kadar kolestrol LDL sasaran adalah < 100 mg/dL. Pada pasien dengan kadar
LDL normal maka kadar kolestrol non-HDL dapat dihitung dari kolestrol total
dikurangi kolestrol HDL, dengan kadar sasaran setara dengan kadar kolestrol
LDL ditambah 30 mg/dL. Sebagai contoh bila kadar kolestrol LDL adalah 130
mg/dL maka kadar kolestrol non-HDL adalah 160 mg/dL.
Dislipidemia pada orang lanjut usia1
Orang lanjut usia harus diperlakukan sebagai risiko tinggi. Ternyata pada
orang lanjut usia penurunan kadar kolestrol LDL dapat mengurangi angka
kematian koroner dan infark miokard non-fatal. Oleh karena itu, pada orang lanjut
usia tetap perlu dilakukan pencegahan sekunder mengingat orang lanjut usia
c.
e.
f.
g.
i.
BAB III
TATALAKSANA DISLIPIDEMIA
Pada kondisi dislipidemia terdapat penatalaksanaan farmakologis dan non
farmakologis. Tatalaksana non farmakologis terdiri dari nutrisi medis, aktivitas fisik,
menghindari rokok, menurunkan BB dan pembatasan asupan alkohol.
3.1 Tatalaksana Non Farmakologis1
Nutrisi Medis
Perlu dilakukan anamnesis nutrisi, pengukuran status nutrisi dan diagnosis
nutrisi. Pada pasien dengan kadar kolestrol total atau kolestrol LDL tinggi
maka perlu dikurangi asupan lemak total dan lemak jenuh serta meningkatan
asupan lemak tidak jenuh rantai tunggal dan ganda. Pada pasien dengan kadar
trigliserida tinggi maka dikurangi asupan karbohidrat, alcohol dan lemak.
Perlu diketahui bahwa tempe adalah sumber protein nabati yang baik dan
murah serta dapat menurunkan kadar kolestrol total, trigliserida dan juga
meningkatkan kadar kolestrol HDL.
Aktifitas Fisik
Prinsipnya, pasien dianjurkan untuk meningkatkan aktivitas fisik sesuai
dengan kondisi dan kemampuan. Semua jenis aktivitas fisik bermanfaat untuk
pasien, misal jalan kaki, mengerjakan pekerjaan rumah tangga dsb. Dari
beberapa penelitian terbukti bahwa aktifitas fisik yang teratur dapat
meningkatkan kadar kolestrol HDL dan apoA1 dan menurunkan kadar
kolestrol LDL dan kolestrol trigliderida, meningkatkan sensitivitas insulin,
memperbaiki toleransi glukosa, meningkatkan kebugaran serta menurunkan
berat badan. Berhenti beraktivitas dapat menurunkan kadar kolestrol HDL
dalam beberapa bulan.
dislipidemia
sekunder untuk segera diatasi. Kemudian 6 bulan setelahnya dieveluasi ulang, bila belum
tercapai target kolestrol LDL maka ditambahkan terapi farmakologis dengan tetap
kegiatan terapi non farmakologis dilanjutkan.
3.2
Tatalaksana Farmakologis1,3
Saat ini dikenal 6 jenis obat yang dapat memperbaiki profil lipid serum yaitu
golongan statin, resin, fibrat, asam nikotinat dan ezetimibe. Selain obat tersebut, saat ini
telah ada obat kombinasi obat penurun lipid dalam satu tablet seperti Advicor (lofastatin
dan niaspan). Vytorin (simvastatin dan ezetimibe).
atrovastatin dan rosuvastatin. Golongan ini menghambat kerja enzim HMG CoA
reductase yaitu suatu enzim di hati yang berperan pada sintesis kolestrol. Selain itu akan
terjadi peningkatan reseptor LDL pada permukaan hati sehingga kolestrol LDL di darah
akan ditarik ke hati. Efek samping berupa nyeri musculoskeletal, nausea, vomitus, nyeri
abdominal, konstipasi dan flatulen. Makin tinggi dosis statin maka makin besar terjadinya
efek samping.
adipose yang mana dapat mengurangi jumlah asam lemak bebas. Diketahui bahwa
sebagian asam lemak bebas dalam darah akan ditangkap oleh hati dan akan menjadi
sumber pembentukan VLDL. Bila sintesis VLDL di hati turun maka akan ada penurunan
kadar trigliserida dan juga kolestrol LDL di plasma. Selain itu golongan ini dapat
meningkatkan kolestrol HDL . oleh karena dapat menurunkan trigliserida dan kolestrol
LDL serta meningkatkan kolestrol HDL maka golongan ini disebut pula dengan broad
spectrum lipid lowering agent. Efek samping paling sering yaitu flushing, perasaan panas
di muka dan badan. Untuk menghindari efek samping tersebut maka dimulai dengan
dosis rendah yaitu 375mg/hari kemudian ditingkatkan secara bertahap hingga dosis
maksimal 1500-2000 mg/hari. Hasil yang sangat baik bila dikombinasikan dengan
golongan statin.
Ezetimibe
DAFTAR PUSTAKA
1. Adam, MF Jhon dkk. Petunjuk Praktis Penatalaksanaan Dislipidemia. Jakarta: Balai
Penerbitan FKUI. 2004.
2. Anwar, Bahri. T. Dislipidemia sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner. e- USU
Repository. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2004
3. Aru W. Sudoyo, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi III. Jilid III. Jakarta: Balai
Penerbitan FKUI. 2004.
4. Fauci, Braunwald, Kasper, et al. Harrisons Principles of Internal Medicine. 17th Edition.
New York: 2008.
5. Marks, Smith, Lieberman. Basic Medical Biochemistry. A Clinical Approach. 2nd Edition.
Lipincott Williams & Wilkins. 2007.
6. Muray, Graner, Mayes, Rodwell. Harpers Ilustrated Biochemistry. 26th Edition. 2003.