RESTORASI
Peran bahan organik dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan
biologi tanah
Oleh :
Nama
NIM
: 125040201111099
Kelas
:A
Pendahuluan
Kegiatan pertanian dikatakan berhasil apabila memiliki hasil produksi yang tinggi.
Produktivitas yang tinggi dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti penggunaan bibit unggul,
tidak terserang hama penyakit serta kesehatan tanah. Kondisi tanah sangat mempengaruhi
subur atau tidaknya suatu tanaman budidaya. Tanah yang subur mampu memasok hara yang
optimal untuk pertumbuhan tanaman sehingga dapat menghasilkan pertumbuhan tanaman
yang optimal. Sedangkan tanah yang terdegradasi (tidak subur) tidak mampu menghasilkan
pertumbuhan tanaman yang optimal, hal ini dikarenakan ketersediaan unsur hara dalam tanah
yang berkurang.
Kesuburan tanah tidak terlepas dari keseimbangan biologi, fisika dan kimia. ketiga
unsur tersebut saling berkaitan dan sangat menentukan tingkat kesuburan lahan pertanian.
Tanpa disadari selama ini sebagian besar pelaku tani di Indonesia hanya mementingkan
kesuburan yang bersifat kimia saja, yaitu dengan memberikan pupuk anorganik seperti: urea,
TSP/SP36, KCL dan NPK secara terus menerus dengan dosis yang berlebihan. Kegiatan
penambahan bahan anorganik secara terus menerus dapat menyebabkan menurunnya
kesuburan tanah dan berdampak terhadap hasil budidaya. Untuk meningkatkan kesuburan
tanah dapat dilakukan dengan penambahan bahan organik.
Bahan organik merupakan bahan yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan maupun
organisme yang mengalami proses dekomposisi. Penambahan bahan organik dilakukan untuk
memperbaiki sifat biologi, fisika dan kimia tanah. Diharapkan setelah penambahan bahan
organik mampu meningkatkan kesuburan tanah yang dapat memperbaiki kualitas tanah,
meningkatkan produktivitas serta lingkungan. Apabila keadaan tersebut terjadi maka lahan
pertanian dianggap memiliki tanah yang sehat. Oleh karena permasalahan tersebut, akan
sedikit diulas tentang peranan bahn organik dalam memperbaiki sifat fisika, biologi dan kimia
tanah.
Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penambahan bahan organik mampu
memperbaiki sifat fisik, kimia maupun biologi tanah. Penerapan bahan organik mampu
menstabilkan struktur tanah, meningkatkan kemampuan tanah dalam menyediakan air, udara
dan usnur hara serta meningkatkan kemampuan tanah sebagai penunjang mekanik
pertumbuhan tanaman. Namun, harus ditekankan bahwa penambahan bahan organik ini tidak
mampu memperbaiki tanah dalam waktu singkat. Sehingga diperlukan waktu yang cukup
lama untuk penambahan bahan organik mampu berperan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Refliaty et, al. 2011. Pengaruh Pemberian Kompos Sisa Biogas Kotoran Sapi Terhadap
Perbaikan Beberapa Sifat Fisik Ultisol dan Hasil Kedelai (Glycine Max. (L)
Merill). Jurnal Hidrolitan. Vol 2 : 3 : 103-114, 2011.
Shiddieq, J & Partoyo. 2000. Suatu pemikiran mencari paradigma baru dalam pengelolaan
tanah yang ramah lingkungan. Hal 139 - 156. Prosiding. Kongres Nasional VII
HITI tgl 2 4 Nopember 1999, Bandung.
Utami, Sri Nuryani H. 2003. Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian Organik. Jurnal Ilmu
Pertanian. Vol. 10 No. 2 : 63-69, 2003